393 99 1 PB PDF
393 99 1 PB PDF
2
ISSN 1907 – 2821
ABSTRACT
Yogurt is one of the milk processing that is fermented as a result of enzime activities, i.e.
Streptococcus thermophillus and Lactobacillus bulagaricus bacteria and has acid tastes. In
fermenting, both bacteria are added in the milk with ratio 1 : 1 and are incubated at temperature
of 430C as long as 4 hours. The role of Streptococcus thermophillus is to produce diasetil that
given cream and butter flavours, while Lactobacillus bulgaricus will produce acid acetat, diasetil
and acetaldehide that give tastes on yogurt.
Tabel 1. Komposisi dari Susu dan Yogurt (per 100 gram bahan).
Susu Full Yogurt Full
Komponen Satuan Susu Skim Yogurt Skim
Cream Cream
Energi kkal 68,0 70,0 35,0 39,0
Protein gram 3,3 3,8 3,5 4,4
Lemak gram 3,8 3,8 0,1 0,1
Karbohidrat gram 4,7 4,6 4,8 4,9
Asam Laktat gram 0,0 0,8 0,0 1,0
Sumber: Sauci et al, 1979 dalam Blanc, 1984.
oleh ST. Sementara itu ST akan meng- starter LB sebanyak 3% dan masa in-
hasilkan karbondioksida dan format yang kubasi 32 jam memberikan hasil terbaik.
akan merangsang pertumbuhan LB. Dalam proses fermentasi ST dan LB
Tamime dan Deeth (1980) menambahkan akan bersimbiosis memecah laktosa men-
bahwa pertumbuhan yang cepat dari ST jadi asam laktat sehingga asam laktat
akan menghasilkan asam laktat yang me- akan menyebabkan kenaikan keasaman
nyebabkan penurunan pH yang akan susu dan penurunan pH. Asam laktat yang
memacu pertumbuhan LB. Selanjutnya tinggi ini akan dapat mencegah per-
LB akan terus berkembang dan meng- tumbuhan bakteri pembusuk seperti
hasilkan asam laktat, sehingga pH yogurt Clostridium dan Staphylococcus (Rahayu,
akan semakin rendah. pH yogurt komer- et al, 1983). Selanjutnya Wahyu (2009)
sial biasanya berkisar antara 3,7 sampai mengemukakan bahwa dalam proses
4,3 (Davis dan McLachan, 1974). Davis pembuatan yogurt keberadaan kedua
et al (1974) menyatakan bahwa selain bakteri ini amatlah penting, karena bakteri
menghasilkan asam laktat, ST juga meng- ST membantu menciptakan kondisi ling-
hasilkan diasetil yang akan memberikan kungan yang baik bagi LB untuk meng-
flavor krim atau butter pada yogurt, hasilkan enzimnya.
sementara LB menghasilkan asetaldehid
yang akan memberikan cita rasa yang
PROSES PEMBUATAN YOGURT
spesifik pada yogurt.
Perbandingan antara LB dan ST
dalam proses pembuatan yogurt adalah Secara umum proses pembuatan
1:1, yang akan menghasilkan yogurt yogurt meliputi; homogenisasi, pemanas-
dengan rasa dan bentuk optimal, namun an, pendinginan, inokulasi dan inkubasi
dapat pula digunakan perbandingan 1:5 (fermentasi) serta penyimpanan (Buckle
atau 1:10 yang juga akan menghasilkan et al, 1981 & Hadiwiyoto, 1983).
yogurt yang baik (Wood,1985). Per- Homogenisasi dilakukan untuk men-
bandingan yang sama juga dikemukakan cegah timbulnya lapisan lemak pada
oleh Surono (2004) yang mengemukakan permukaan yogurt, sedangkan pemanasan
dengan perbandingan kedua jenis bakteri dilakukan untuk menginaktifkan enzim
1:1 sebanyak 2 – 5% dengan suhu fer- dan membunuh mikrobia patogen dalam
mentasi optimum adalah 42 - 450C selama susu dan mempersiapkan media tumbuh
3 – 6 jam akan tercapai pH 4,4 dengan yang sesuai bagi bakteri starter. Pemanas-
kadar asam tertitrasi mencapai 0,9 – an (pasteurisasi) dilakukan dalam wadah
1,2%. Dijelaskan lebih lanjut bahwa cita atau botol pada suhu 61 – 63 0C selama
rasa yang enak dari yogurt merupakan 30 menit.
hasil kerjasama protokooperasi antara Proses selanjutnya adalah pendingin-
kedua jenis bakteri tersebut, yang di- an yang bertujuan untuk memberikan
pengaruhi oleh suhu inkubasi dan asam kondisi yang optimum bagi pertumbuhan
yang dihasilkan. Senyawa-senyawa vo- BAL, yaitu sekitar 43°C. Setelah suhu
latile dalam jumlah kecil termasuk asam optimum dicapai dilakukan inokulasi ST
asetat, diasetil dihasilkan dan asetaldehida sebanyak 2 – 3% (3 – 5%) dengan per-
yang dihasilkan oleh LB membentuk cita bandingan 1:1, kemudian aduk hingga ter-
rasa khas yogurt. Selanjutnya hasil campur rata.
penelitian Widodo dan Laily (2009) Tahap selanjutnya adalah inkubasi
menunjukkan bahwa yogurt yang diberi pada suhu 43°C hingga pH mencapai 4,4
atau 4,5. Menurut Buckle et al (1981) pH
Vol. 4, 2009 PERANAN Streptococcus thermophillus DAN Lactobacillus bulgaricus 51
tersebut biasanya dicapai pada masa berisi bahan yogurt dan biarkan selama
inkubasi 4 hingga 5 jam. Setelah pH kurang lebih 24 jam dan hindari goncang-
yogurt tercapai dilanjutkan dengan proses an agar tidak terjadi pemisahan susu
penyimpanan dan dilakukan pada suhu 4 (Susilorini dan Sawitri, 2006). Tahap
hingga 5°C untuk menghambat proses terakhir dari proses pembuatan yogurt
fermentasi yang lebih lanjut. Inkubasi adalah pengemasan dan simpan dalam
juga dapat dilakukan pada suhu ruang, refrigerator.
yaitu dengan cara tutup rapat botol yang
Inokulan starter 3 – 5%
Inkubasi pada suhu 430C selama 4 jam atau pada suhu kamar
selama 24 jam (pemeraman) Suhu kamar, 24 jam