Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN DAN EVALUASI

PEMBELAJARAN

NAMA KELOMPOK :

DEBORA TRI PUTRI (1414150004)

DONNA CILIA ( 1414150003)

1. Hasil diskusi mengenai Tes objektif, Komponen tes dan bentuk tes objektif.
 Tes objektif
Tes objektif adalah tes yang cara penilaiannya bersifat objektif, dalam arti, sudah jelas jawaban
mana yang benar dan mana yang salah dan hanya satu jawaban yang benar.
Menurut Gronlund dan Linn, secara umum dapat dibagi menjadi bentuk butir tes sebagi berikut.
1. Yang termasuk bentuk tes mengisi jawaban (supply type), yakni butir soal jawaban singkat
(short answer) dan butir soal melengkapi (completion).
2. Yang termasuk bentuk butir tes yang meminta siswa untuk memilih jawaban, yakni butir soal
benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda (Gronlund danLinn, 1991).

Langkah-Langkah Penyusunan Tes

a. Menentukan tujuan mengadakan tes

b. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan.

c. Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dari tiap bagian bahan.

d. Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku dalam
terkandung TIK itu, tabel digunakan untuk identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki,
agar tidak terlewati.

e. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berfikir yang diukur beserta
imbangan antara kedua hal tersebut. (Uraian penjelasan tentang tabel spesifikasi i akan kami
jelaskan di sub bab berikutnya)

f. Menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas TIK-TIK yang sudah dituliskan pada tabel TIK dan
aspek tingkah laku yang dicakup

Kebaikan dan kelemahan tes objektif


a) Kebaikan tes objektif

1. Dapat digunakan untuk menilai pelajaran yang banyak atau scope yang luas

2. Bagi yang dites, menjawabnya dapat bebas dab terpimpin (jawaban tersedia)

3. Dapat dinilai secara objektif

4. Memaksa siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap
bagian mana dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari.

5. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut
keahlian khusus dari si pemberi nilai.

6. Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan.

b) Kelemahan tes objektif

1. Kurang memberi kesempatan untuk menyatakan isi hati kecakapan.

2. Memungkinkan adanya kesempatan coba-coba dalam menjawab.

3. Menyusun tes tidak mudah, memerlukan ketelitian dan waktu yang agak lama.

4. Kurang ekonomis karena memakan biaya dan kertas yang banyak dibanding tes essay.

 Komponen-Komponen Tes:

a. Buku tes, yakni lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang mesti dikerjakan oleh
siswa
b. Lembar jawaban tes, yaitu lembaran yang disediakan oleh penilain bagi testee untuk
mengerjakan tes, untuk bentuk pilihan ganda dibuat lembaran nomor dan huruf A, B, C, D, E
menurut banyaknya alternative yang disediakan.
c. Kunci jawaban tes, berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci jawaban ini dapat berupa
huruf atau kalimat. Untuk test bentuk uraian yang dituliskan adalah kata-kata kunci atau kalimat
seingkat untuk memberikan ancar-ancar jawaban. Ide dari kunci jawaban ini adalah:
1) Pemeriksaan tes dapat dilakukan oleh orang lain
2) Pemeriksaannya betul
3) Dilakukan dengan mudah
4) Sedikit mungkin masuknya unsur subjektif
d. Pedoman penilaian, pedoman penilaian atau pedoman skoring, berisi tentang pedoman
perincian tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah
dikerjakan.

 Bentuk tes objektif


1. Completion test (tes melengkapi)
Tes completion adalah merupakan salah satu bentuk tes jawaban bebas, dimana butir-butir
soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggaap penting
dikosongkan. Kepada testee diminta untuk mengisi bagian-bagian yang ditiadakan. (Stanley,
and Kenneth, 1978: 221)

Kelebihan Completion test yaitu :


o Sangat mudah dalam penyusunannya.
o Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
o Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
o Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap
taraf pengenalan atau hafalan saja.

Kelemahan Completion test yaitu :


 Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
 Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan.
 Seringkali tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.
2. Fill in (mengisi titik dalam kalimat yang dikosongkan)
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan ini
yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat
menjadi pernyataan yang benar.bahasa dalam fill in hendaknya jelas, yang dihilangkan tidak
hanya satu kata, jawaban merupakan kata-kata pendek, dan jumlah jawaban harus tertentu.
3. True-false (benar-salah)
Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (stetement). Stetement tersebut ada yang benar dan
ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu
dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S
jika pernyataannya salah. Bentuk benar salah ada 2 macam yaitu:
1) Dengan pembetulan (with correction): siswa diminta membetulkan bila ia memilih jawaban
salah
2) Tanpa pembetulan (without correction): siswa hanya diminta untuk melingkari jawaban B atau
S

Kelebihan Tes Benar Salah


 Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat yang banyak

 Mudah dalam penyusunannya


 Petunjuk mengerjakannya mudah dimengerti

 Dapat digunakan berkali-kali

 Objektif

Kelemahan Tes Benar Salah


 Mudah ditebak

 Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan kemungkinan benar atau salah

 Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali

4. Multiple choice (pilihan ganda)


Pengertian bentuk tes tersebut adalah “ tes pilihan ganda merupakan tes obyektif dimana
masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari
pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar. (Noeng Muhajir, 1981:81).

KEBAIKAN MULTIPLE CHOICE


 Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar materi yang diajarkan
 Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat menggunakan kunci jawaban
 Jawaban sudah pasti benar atau salah sehingga penilaian bisa objektif

KELEMAHAN MULTIPLE CHOICE


 Kemungkinan untuk melakukan tebakan masih cukup besar
 Proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata
5. Matching (menjodohkan)
Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokan, memasangkan
atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban.
Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas
murid adalah: mencari dan menempatkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok
dengan pertanyaannya.

KEBAIKAN MATCHING TEST


 Penilaian dapat dilakukan dengan cepat dan objektif
 Tepat digunakan untuk mengukur kemampuan bagaimana mengidentifikasi antara dua
hal yang saling berhubungan
 Dapat mengukur ruang lingkup pokok bahasan atau subpokok bahasan yang lebih luas
KELEMAHAN MATCHING TEST
 Hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan
 Sukar untuk menentukan materi atau pokok bahasan yang mengukur hal-hal yang saling
berhubungan
6. Short answer test (tes jawaban singkat)
Bentuk soal jaawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk
kata, bilangan, kalimat, atau simbol dan jawabannya hanya dapat dinilai banar atau salah. Ada
dua bentuk soal jawaban singkat yaitu bentuk pertanyaan langsung dan bentuk pertanyaan
tidak lengkap.

KEBAIKAN TES JAWABAN SINGKAT:

 Menyusun soal relatif mudah


 Kecil kemungkinan siswa menjawan dengan menebak
 Menuntut siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat
 Hasil penelitian cukup objektif

KELEMAHAN TES JAWABAN SINGKAT:

 Kurang dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi


 Memerlukan waktu agak lama dalam penilaian meski tidak selama tes essay
 Menyulitkan pemeriksaan apabila jawaban siswa membingungkan pemeriksa.
7. Rearrangement exercise (latihan menyusun kembali)
Rearrangement exercise adalah bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh dan benar,
kemudian diceraikan secara tidak beraturan, sehingga bentuk aslinya sulit dikenali, peserta
didik diminta menyusun kembali sesuai dengan urutan yang benar.
Tes bentuk inidapat mengukur kemampuan logik atau logical squence peserta didik. Bentuk
tes ini banyak digunakan untuk mata pelajaran bahasa. Kesulitannya adalah dalam
menentukan topik bahasan yang memiliki homogenitas yang cukup baik.

C1

1. Energy adalah….
a. Kemampuan untuk melakukan kerja
b. Kemampuan untuk melakukan dorongan
c. Kemampuan untuk melakukan tarikan
d. Kemampuan untuk disimpan
Jawab . A

2. Satuan energy dalam SI dan MKS adalah…


a. Kg
b. Joule
c. Newton
d. Watt
Jawab. B

3. Energy mekanik adalah…..


a. Energy gabungan antara energy potensial,kinetic dan listrik
b. Energy gabungan antara energy potensial dan kinetic
c. Energy gabungan antara energy kinetic dan gerak
d. Energy gabungan antara energy potensial dan listrik
Jawab. B

C2

1. Zat-zat yang mengandung energy kimia yaitu…


a. Batubara, bensin, cahaya
b. Minyak, bensin, cahaya, kayu
c. Kayu, bensin, bel listrik
d. Makanan, bahan bakar, baterai
Jawab. D

2. Alat yang dapat mengubah energy listrik menjadi cahaya adalah…


a. Lampu pijar, lampu neon
b. Lampu tempel, lampu petromaks
c. Berbagai macam lampu
d. Berbagai macam alat-alat listrik
Jawab. A

C3

1. Kompor listrik , setrika listrik, dan penghangat nasi merupakan alat yang mengubah energy…
a. Listrik mrnjadi gerak
b. Listrik menjadi energy kalor
c. Listrik mrnjadi energy kimia
d. Kimia menjadi listrik
Jawab. B

2. Perubahan energy yang terjadi pada alat-alat dibawah ini adalah…

TV

A
a. Energy listrik energy kimia energy bunyi + energy cahaya + energy panas
b. Energy listrik energy bunyi + energy cahaya + energy panas
c. Energy panas energy listrik energy bunyi + energy cahaya
d. Energy kimia energy listrik energy bunyi + energy panas + energy
cahaya
Jawab. B

3. Rumus dari energy potensial yaitu…


a. Ep=m.g.h
b. Ep=m.v.h
c. Ep=m/v.g.h
d. Ep=ᵖ.g.h
Jawab. A

C4

1. Perhatikan gambar

Pertanyaan yang Itidak tepat dari gambar itu yaitu…


a. Benda I saat dilempar energy potensilanya bertambah
b. Benda I saat dilempar energy kinetiknya berkurang
c. Benda II saat jatuh energy pontensialnya bertambah
d. Benda II saat jatuh energy kinetiknya bertambah
Jawab. C

2. Energi kinetic akan berkurang apabila benda itu….


a. Semakin jauh dari tanah
b. Semakin dekat dengan tanah
c. Semakin bawah kedudukannya
d. Semakin jauh darikedudukannya
Jawab. A

3. Buah kelapa bermassa 2 kg berada pada ketinggian 8 m. Tentukan energi potensial yang
dimilikibuah kelapa terhadap permukaan bumi!
a. 165 N
b. 160 N
c. 155 N
d. 150 N
Jawab. B

C5
1. Seorang pelari massanya 60 Kg berlari 10 m/s memiliki energy kinetic sebesar…

a. 50 joule
b. 70 joule
c. 600 joule
d. 3000 joule
Jawab. D

2. Perhatikan gambar

2 kg

10 m

Besar energy potensial benda


g=10 N/situ adalah
a. 200 joule
b. 102 joule
c. 50 joule
d. 22 joule

Jawab. A

C6

1. Sebuah benda yang tidak diketahui massanya jatuh dari ketinggian tertentu. Saat tinggi dari
atas tanah 50 m, kecepatannya adalah 20 m/s.

Tentukan perbandingan energi kinetik dan energi potensial benda pada saat itu, gunakan
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2
a. 2 : 1
b. 3 : 2
c. 2 : 5
d. 3 : 5
Jawab. C
2. Sebuah air terjun setinggi 100 m, menumpahkan air melalui sebuah pipa dengan luas
penampang 0,5 m2. Jika laju aliran air yang melalui pipa adalah 2 m/s, maka tentukan energi
yang dihasilkan air terjun tiap detik yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin di
dasar air terjun!
a. 1000 joule
b. 10000 joule
c. 100000 joule
d. 1000000 joule
Jawab. D

Anda mungkin juga menyukai