Anda di halaman 1dari 8

KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA MESIN FRAIS

A. Mesin Frais
1. Pengertian mesin frais

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja
pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong
bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor
mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila
arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya
putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).

2. Bentuk pengfraisan
Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan cara
pengerjaannya. Berikut ini bentuk-bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.
a. Bidang rata datar Bidang rata miring menyudut
b. Bidang siku
c. Bidang sejajar
d. Alur lurus atau melingkar
e. Segi beraturan atau tidak beraturan
f. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang
g. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing
h. Nok/eksentrik, dll.

B. Keamanan dan Keselamatan Kerja Mesin Frais


1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko pada mesin frais besertacara mengatasinya.
Mesin frais adalah mesin perkakas dengan gerak utamaberputar (pisau berputar) pada
sumbu yang tetap, dan benda kerja bergerak melintasi cutter. Bahaya-bahaya yang sering
terjadi antara lain :
a. Mata terkena chip (tatal).
Untuk menghindari mata kemasukan chip maka setiapmelakukan pekerjaan harus
memakai kaca mata. Apalagikerja dengan mesin frais, dimana pisau berputar padaporos
yang tetap sedangkan benda kerja hanya bergerakmelintasi pisau.
b. Tangan terkena cutter pisau frais.
Untuk menghindari tangan anda terkena pisau frais, maka jika ingin mengambil
bagian, melihat, dan membersihkan tatal yang dekat dengan pisau maka lebihbaik
putaran poros dimatikan.
c. Tangan terkena chip.
Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu kitamembersihkan tatal seusai kerja
pada mesin frais. Karenakita tau bahwa mesin frais cutternya lebih dari 1 matapotong,
maka serpihan chipnya pasti bentuknya pendek-pendek dan tajam. Untuk mengatasi
resiko ini makagunakanlah kuas untuk membersihkan.

2. Mengidentifikasi dan menggunakan alat keselamatan kerja pada mesin frais.


a. Keselamatan Operator
Untuk menjamin keselamatan operator , operator harus
menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti :s
1) Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai operator harus mempunyai syarat-syarat sebagai
berikut :
a) Tidak mengganggu pergerakan tubuh operator
b) Tidak terasa panas waktu dipakai.

2) Sepatu kerja
Sepatu harus benar-benar dapat memberikanperlindungan terhadap kaki kita.
Berdasarkan standart yang telah ditentukan, sepatu kerja terbuat dari bahan kulit,
sedangkan alas terbuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak
karena berinteraksi dengan minyak pelumas (oli). Untuk bagian ujung sepatu
masih dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi kaki.
3) Kaca Mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata darichip-chip yang berterbangan
pada saat kerja di mesin frais. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator
harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a) Mampu menutup seluruh bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena chip.
b) Tidak mengganggu penglihatan operator
Memiliki lubang sebagai sirkulasi udara kemata
januarsutrisnoyayan, 2008: http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com, diunduh 12
April 2014).
2.KESELAMATAN KERJA BENGKEL MESIN BUBUT

A. TATA TERTIB BENGKEL MESIN BUBUT

“Sikap yg baik terhadap keselamatanbagaimana Membina tabiat keselamatan


(safety-minded) yg baik dan menjadikan kita pengguna yg Berjaya”.

1.Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin

2.Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai

3.Semua peralatan harus di grounded

4.Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin

5.Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti


lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar

6.Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan mesin


dengan sumber listrik

7.Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter), minyak


dan sebagainya

8.Tetapkan batas aman untuk pengunjung

9.Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati, akan lebih
baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.

10.Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan

11.Gunakan selalu alat yang benar.

B. LARANGAN PADA BENGKEL MESIN BUBUT

1. Jangan menyentuh/memegang chuck pada saat mesin bubut


beroperasi

2. Jangan bersenda gurau pada saat mengoperasikan mesin bubut

3. Jangan melakukan pemeriksaan mesin sebelum memutuskan arus


listrik

4. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik

5. Selalu gunakan kaca mata pelindung


6. Jangan menghentikan spindel dengan tangan

7. Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck

8. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahayakananda

C. PERLENGKAPAN YANG HARUS DI GUNAKAN

1. Peralatan keselamatan kerja di bengkel mesin perkakas pada


umumnya :
(1) Baju kerja:

Pilihlah baju kerja yang tidak ada bagian-bagiannya yang terjurai/melambai-


lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu utama.

(2) Sepatu

Pilihlah sepatu yang bahan alasnya tidak mudah licin, bisa dipilih dari bahan
kulit atau karet. Juga, dipilih model yang tidak berlubang-lubang besar pada
penutup bagian atas untuk menghindari masuknya tatal/beram panas
mengenai kaki

(3) Topi/ikat kepala.

Apabila rambut operator/juru teknik panjang yang diperkirakan dapat terlilit


putran sumbu utama, pakailah topi atau ikat kepala.

(4) Kacamata

Untuk melindungi mata dari percikan tatal/beram benda kerja.

(5) Masker hidung

Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan menimbulkan


serbuk/debu, seperti bahan.

(6) Alat pembersih.

Sapu, kain pel, dan lain-lain alat pembersih lantai digunakan untuk
membersihkan lantai dari tatal, di sekitar mesin yang diperkirakan membuat
operator/juru teknik dapat terpeleset.

(7) Lampu penerangan

Lampu penerangan dibuat memadai untuk bekerja saat siang, malam ataupun
saat mendung, Siang hari dapat menggunakan seoptimal mungkin terang alami
(8) Alat pemadam kebakaran

Biasanya, untuk bengkel mesin perkakas disediakan alat pemadam yang dapat
dibawa langsung dengan tangan (=portable)

2. Prosedur keselamatan kerja pada proses pembubutan

(1) Kelistrikan

Periksa/pastikan kelistrikan pada mesin bubut yang akan dugunakan aman,


khususnya kotak sekering harus tertutup untuk menghindari kontak dengan
tatal yang menggulung panjang-panjang.

(2) Roda gigi

Pada saat penggantian roda gigi penggantian pastikan tidak ada orang lain yang
meng – on – kan tuas on-off motor utama dan saklar on-off pengaman pada
rumah transmisi (=gear box). Hal ini dapat menyebabkan jari tangan tergilas
roda gigi.

(3) Saat pembubutan

Pada saat akan menghidupkan mesin bubut pastikan

(a) kunci cekam/kunci chuck bubut sudah dilepas dari cekam, supaya tidak
terpelanting/loncat atau membentur bed mesin bubut saat cekam diputar.

(b) tidak ada bagian tergerai yang dipakai operator yang dapat terlilit
bersama putaran cekam/benda kerja, seperti tangan baju panjang, gelang,
kalung, dan rambut.

(c) Benda kerja yang akan dibubut diperhitungkan agar tidak melenting atau
bengkok mengenai kepala operator.

Benda kerja panjang dan mudah melenting dibubut menggunakan penyangga


(steady).

3. Menerapkan pemakaian alat-alat keselamatan kerja


a) Menggunakan Pakaian Kerja.

Pakailah pakaian kerja, seperti baju kerja, sepatu, topi/ikat kepala, kacamata
dan masker hidung sebelum bekerja, Pokoknya pakailah pakaian kerja
selengkap mungkin sesuai dengan tuntunan kebutuhan pekerjaan.

Kancinglah baju kerja dengan baik agar tidak ada bagian yang terjurai yang
dapat menyebabkan terlilit putaran cekam/benda kerja.

b) Bersihkanlah lantai dari tatal/oli setiap kali sekiranya hal itu sudah
membahayakan operator, seperti menyebabkan terpeleset.
c) Gantilah lampu penerangan setiap kali terangnya sudah tidak memadai lagi.

d) Ada dua model alat pemadam kebakaran.

(2) Tanpa selang

Menggunakannya : pegang tabung dengan kedua tangan, lalu putar pada posisi
moncong di bawah dan pantas di atas sambil arahkan lubang
moncong/semburan busa ke arah api.

(3) Dengan selang

Posisikan tabung tegak, cabut pena tuas penyemprot, lalu arahkan moncong
pada ujung selang ke arah api, dan tahan tuas penyemprot.

C. Rangkuman

1) Mengidentifikasi alat dan prosedur keselamtan kerja

a) Peralatan keselamatan kerja di bengkel mesin

(1) Pakaian kerja.

(a) Baju kerja lengan pendek

(b) Sepatu dengan alas/sol tidak licin

(c) Topi/ikat kepala apabila rambut panjang

(d) Kacamata

(e) Masker hidung apabila bahan yang dikerjakan menimbulkan debu/serbuk.

(2) Alat pembersih lantai

(3) Lampu penerangan

(4) Alat pemadam kebakaran

b) Prosedur keselamatan kerja pada proses pembubutan.

(1) Kotak sekering harus tertutup rapat.

(2) Pada saat mengganti roda gigi dipastikan tidak ada yang menghidupkan mesin.

(3) Pada saat akan membubut pastikan:

(a) kunci cekam sudah dilepas;

(b) tidak ada bagian tubuh/pakaian operator yang dapat terlilit putaran
benda kerja/cekam bubut;
(c) gunakan penyangga benda kerja sekiranya benda melenting dan dapat
lepas / bengkok.

3. Keselamatan Bekerja Pada Mesin Gerinda

Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang


digunakan pada tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat
kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh.

• Bagian-bagian Mesin Gerinda

Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang
memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah
untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.
Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus
berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada
batu gerindanya dalam berbagai arah.
Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil
kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan
melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencangkan pada
meja ini.

Power Transmission

Power Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai


peredam getaran. Power Transmission grinda berupa spindle.

Point Of Operation

Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang


untuk mengasah atau mengikis benda kerja.

Pelindung yang Dapat Diatur

Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung


bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.

Heavy wheel guard

Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar


dan merupakan pelindung tetap.

Meja Benda

Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan


dan mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

Bahaya-Bahaya dari Mesin

 Putaran grinda yang sangat cepat


 Terbentur oleh barang-barang yang terlempar keluar dari mesin.
 Percikan api yang keluar pada saat penggerindaan.
 Tersangkutnya bagian tubuh pada bagian mesin yang bergerak.

Beberapa langkah keselamatan kerja gerinda antara lain,

– Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia


penutup kaca pada roda gerindanya.

– Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda
dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember
beararti ada keretakan

– Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada


mesin tersebut

– Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain
sudah pada posisi yang benar

– Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya

– Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua
senter kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja
dan roda gerindanya

– Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin


gerinda

– Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan


pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar

– Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang


digerinda

– Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda


gerinda diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.

– Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan
perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama
kerja gerinda

– Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin


mati pada saat meninggalkan.

Pemuaian akibat pendingin yang kurang baik menyebabkan permukaan


benda kerja menggeliat di beberapa bagian, sehingga pada saat benda
kerja dingin, permukaannya tidak rata.

Anda mungkin juga menyukai