Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………. ii

Bab I. Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan….……………………………………………………………………………………………………………….. 1
C. Sasaran…………………………………………………………………………………………………………………. 2
D. Ruang Lingkup………………………………………………………………………………………………………. 2

Bab II. Gambaran Umum P2P……………………………………………………………………………………………….. 3


A. Tugas P2P……………………………………………………………………………………………………………… 3
B. Fungsi P2P…………………………………………………………………………………………………………….. 3
C. Kegiatan dan Indikator P2P…………………………………………………………………………………… 3
D. Strategi Kerja……………………………………………………………………………………………………….. 4

Bab III. Kebijakan Program…………………………………………………………………………………………………... 5


A. Arah Kebijakan……………………………………………………………………………………………………... 5
B. Strategi Kebijakan.……………………………………………………………………………………………….. 5
C. Langkah-langkah Kebijakan..………………………………………………………………………………… 5
D. Uraian dan Rincian………………………………………………………………………………………………. 6
E. Kemitraan…………………………………………………………………………………………………………….. 6

Bab IV. Penutup……………………………………………………………………………………………………………………. 8


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..… 8
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………… 8

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah berkenan melimpahkan
rahmat dan karuniannya sehingga penyusun pendoman pencegahan dan pemberantasan penyakit
(P2P) ini dapat diselesaikan dengan baik
Pedoman program P2P pencegah dan pemberantasan Penyakit (P2P) ini dapat disusun untuk
memberikan gambaran seluruh aktifitas program di Puskesmas Langsa Barat sebagai bentuk
pertanggung jawaban atas semua proses kegiatan yang dilaksanakan oleh program P2P secara
menyeluruh baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Program ini juga mengupas beberapa permasalahan kesehatan yang ditemui dalam
pelaksanaan kegiatan yang dapat menghambat capaian indikator kinerja maupun indikator standar
pelayanan minimal (SPM).
Pedoman ini diharapkan mampu memberikan arahan yang relevan dan efisien bagi Puskesmas
dalam pelaksanaan kegiatan P2P bagi petugas untuk mengendalikan resiko yang mungkin terjadi
akibat dampak dari kejadian luar biasa pada penyakit menular dan penyakit tidak menular yang
timbul di masyarakat.
Sebagai bentuk pernyataan atas tersusunnya pedoman ini tidak lupa kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pengelola program yang terkait pada puskesmas langsa barat yang secara
langsung memberikan kontribusi data dan pemikiran dalam penyelesaiannya semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan saran
yang bersifat memperbaiki sangat kami harapkan.

Langsa, Januari 2016

TIM UKM LANGSA BARAT

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Kebijakan nasional pengendalian penyakit menggariskan bahwa upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit dilakukan melalui pembaharuan kebijakan dan stategi dengan berpedoman
pada rencana strategi pembangunan kesehatan, pedoman tehnis, manajemen dan tatalaksana kasus
dan penerapan perencanaan berdasarkan fakta terfokus dan terintegrasi.
Penyakit menular masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat Kecamatan Langsa
Barat disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Beberapa penyakit menular
yang menjadi masalah utama adalah ; DBD, Malaria, Influenza dan Penyakit saluran pencernaan dan
penyakit lainnya, sedangkan penyakit tidak menular yang menunjukan kecendrungan meningkat
adalah ; Jantung Koroner, Hypertensi, DM dan Kecelakaan.
Dinas Kesehatan melalui seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) telah
berupaya melakukan langkah-langkah strategi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyakit tidak Menular dangan memantau Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah serta
mengendalikan factor resiko penyakit dengan berlandaskam pada kebijakan yang telah ditetapkan
baik di tingkat Puskesmas maupun tingkat Kecamatan dan Desa wilayah kerja.
Hal ini dapat di tempuh dengan cara memantapkan perencanaan dan mengoptimalkan
pelaksanaan kegiatan, kualitas pelayanan dan pencatatan serta pelaporan.

B. TUJUAN UMUM.
a. Sebagai pedoman teknis penyusunan, penilaian, pengkajian dalam melaksanakan kegiatan
pencegahan, pemberantasan serta penanggulangan penyakit.
b. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan Kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular

B. TUJUAN KHUSUS.
a. Meningkatkan kemampuan pencegahan, pemberantasan serta penanggulangan penyakit.
b. Melaksanakan investigasi, penilaian cepat terhadap kejadian dan mengidentifikasi daerah
resiko penyebaran kasus KLB
c. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral secara baik.

1
C. SASARAN
Sasaran P2P meliputi ;
a. Pengendalian Penyakit menular langsung (P2ML) yaitu program TB Paru, Program Kusta,
Program Frambusia, Program ISPA, Program HIV-AIDS dan PMS, Program Diare.
b. Pengendalian penyakit bersumber binatang (P2B2) yaitu program Malaria, Program DBD,
Program Filariasis dan Program Rabies.
c. Surveilans epidemiologi kesehatan matra yaitu, Kesehatan Haji dan Pengendalian Penyakit
tidak menular.
d. Program imunisasi yaitu, persentasi bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi lengkap,
persentase UCI Desa, persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi campak
lengkap dan persentasi anak usia sekolah yang mendapat imunisasi Campak.

D. RUANG LINGKUP P2P.


Ruang lingkup P2P tersusun beberapa program kerja pada Puskesmas Langsa Barat, yang
mencakup secara struktur sebagai berikut :
1. Program TB Paru.
2. Program DBD
3. Program Kusta
4. Program Diare
5. Program Malaria
6. Program Rabies
7. Program ISPA
8. Program PTM
9. Program Surveilans dan Wabah Bencana

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PROGRAM P2P

Bidang pengendalian dan pemberantasan Penyakit ( P2P ) adalah unsur pelaksana Dinas
dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kabid yang berada dibawah dan bertangung jawab
kepada Kepala dinas Kesehatan diantaranya ;.

A. TUGAS P2P
a. Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam merumuskan kebijakan
teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pengendalian, pembentukan pencegahan penyakit, pemberantasan dan penanggulangan
masalah kesehatan pada masing-masing pemegang program.
b. Melaksanakan dan menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dalam wilayah
kerja di kelompok masyarakat dan dikelompok masyarat wilayah kerja masing-masing.

B. FUNGSI P2P
a. Menyusun kegiatan tehnik pelaksanaan P2P yang meliputi pengamatan penyakit,
pencegahan dan pemberantasan penyakit
b. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan
pengamatan penyakit (surveilans) dan pembinaan pengawasan pengendalian laboratorium
Dinkes dan Puskesmas.
c. Menyusun rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta pembinaan, pengawasan,
pengendalian dan pemberantasan penyakit yang meliputi ; Surveilans, Epidemiologi, dan
penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, penyakit tidak
menular, manusia dan kesehatan mata.
d. Menyusun rencana dan kebijakan teknis pelaksanaan serta pembinaan pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan penanggulangan masalah kesehatan yang meliputi penyiapan
tenaga, peralatan, bahan dan obat dalam rangka pelaksanaan P3K, penanganan KLB,
penanganan bencana dan imunisasi.

C. KEGIATAN P2P dan KEGIATAN INDIKATOR


a. Memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
b. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

3
d. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko penyakit dan wabah.
e. Peningkatan imunisasi untuk pencegahan penyakit.
f. Meningkatkan system surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah.
g. Meningkatkan komunikasi informasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Pencagahan dan
Pemberantasan Penyakit.

D. STRATEGI KERJA.
a. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor yang terkait untuk kesuksesan
pelaksanaan program kerja P2P pada Puskesmas Langsa Barat.
b. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan yang meliputi promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, pengobatan dasar serta upaya kesehatan masyarakat
lainnya sesuai kebutuhan.
c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
d. Memberikan pelayanan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta
berorientasi pada kepuasan masyarakat.

4
BAB III
KEBIJAKAN PROGRAM

A. ARAH KEBIJAKAN
 Meningkatkan mutu sumber daya manusia dengan pendekatan secara sehat yang memberikan
prioritas pada upaya peningkatan kesehatan pencegahan, pemberantasan, penyembuhan dan
rehabilitasi.
 Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui
pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang
medis termasuk ketersediaan alat yang dapat di jangkau oleh masyarakat.

B. STRATEGI KEBIJAKAN.
 Desentralisasi kebijakan dan kegiatan pemantapan pelayanan kesehatan
 Peningkatan peran masyarakat termasuk dunia usaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM).
 Pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan perempuan keluarga dan individu.
 Penguatan kelembagaan termasuk peningkatan koordinasi antar sektor, lembaga dan
masyarakat.

C. LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKAN.
 Melakukan bimbingan, advokasi dan fasilitasi masyarakat tingkat Kecamatan dan Desa
melalui swadaya masyarakat dan pihak terkait guna mengatasi masalah pencegahan dan
pemberantasan penyakit baik penyakit menular maupun tidak menular dan kejadian luar biasa
wabah.
 Melakukan peningkatan dan pemantapan jaringan kerja antar puskesmas, Kecamatan dan
Desa dalam rangka sharing data dan informasi peningkatan sumber daya masyarakat yang
sehat.
 Kajian masalah epidemiologi dan analisis dampak kesehatan lingkungan untuk melaksanakan
tindakan yang tepat dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit secara menyeluruh.

5
 Menyusun skala prioritas bersama untuk menetapkan upaya pemberantasan penyakit menuju
sasaran dan target yang diharapkan.

D. URAIAN DAN RINCIAN KEGIATAN P2P.


1. Uraian
 Menyediakan bahan perencanaan dan program P2P..
 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan dan pelayanan bidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit (P2P).
 Melaksanakan fasilitas teknis bidang P2P
 Menyediakan bahan pelaporan bidang P2P.

2. Rincian Kegiatan P2P


 Menghimpun, mengolah dan menganalisa data program salah satu jenis penyakit.
 Menghimpun, mengolah dan menganalisa serta merencanakan kebutuhan obat -obatan dan
membuat perencanaan kegiatan program tahunan.
 Menyiapkan bahan rencana renstra program P2P.
 Melakukan koordinasi dengan Labkesda (Laboraturium Kesehatan Daerah), lintas
program, lintas sektor dan LSM untuk mendukung program P2P.

E. KEMITRAAN.
1. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor Tingkat Kecamatan dan Desa Optimalisasi
pembangunan berwawasan kesehatan yang mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kecamatan langsa barat, menuntut adanya penggalangan kemitraan
lintas sektor dan segenap potensi yang ada di Kecamatan. Untuk mendukung langkah ini
akan dilakukan upaya sosialisasi masalah kesehatan dan melibatkan sektor lain untuk
mengenal masalah P2P yang ada serta melibatkan mereka dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan program kesehatan.
2. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta harus berperan aktif sebagai subyek pembangunan
kesehatan Peran aktif tersebut dimulai dari tahap perencanaan kesehatan mulai dari
tingkat Lingkungan, Desa/Kelurahan dan Kecamatan,

6
3. sehingga semua kegiatan program kesehatan mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat,
kelompok potensial masyarakat secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut,
diperlukan pemberdayaan masyarakat agar mereka mampu secara mandiri menjamin
terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan kesehatan.

7
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari Paparan evaluasi program prioritas P2P Puskesmas Kecamatan Langsa Barat, ada
beberapa masalah kesehatan yang perlu dukungan dari berbagai pihak menurut Undang-Undang
No 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap
orang dan salah satu unsur kesehatan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa
Indonesia.
Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan P2P secara sistimatis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya
penyakit menular dan tidak menular agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan
pemberantasan penyakit serta dapat melakukan penaggulangan secara efektif dan efisien. Program
ini kurang berjalan dikarenakan antara lain ;
 Kesadaran masyarakat yang sangat rendah tentang kebersihan lingkungan dan kebersihan diri
individu.
 Kesadaran masyarakat untuk melakukan kontak dengan petugas kesehatan masih kurang
 Partisipasi antara lintas program dan lintas sekltoral kurang berjalan baik.

B. SARAN

 Program pencegahan dan pemberantasan penyakit harus lebih menitik beratkan pada daerah –
daerah atau Desa – desa yang bersumber penyebaran penyakit.
 Perlu adanya informasi kesehatan yang lebih jelas dan sering.
 Perlu adaya tenaga kesehatan yang terampil, profesional dan fasilitas kesehatan yang
memadai.
 Peran serta masyarakat lebih di tingkatkan.

8
Dengan adanya program kerja P2P kami sangat mengharapkan keterlibatan aparat desa, lintas
sektor untuk bersama - sama menggerakan masyarakat sebagai alternatif pemecahan masalah salah
satu langkah kedepan akan lebih di tingkatkan koordinasi baik Lintas Program, Lintas Sektor, PKK
dan Tokoh Masyarakat serta pihak yang terkait.
Demikian pedoman ini kami buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.

Langsa, Januari 2016


TIM UKM LANGSA BARAT

Anda mungkin juga menyukai