Anda di halaman 1dari 11

1.

Latar Belakang

Gizi adalah elemen yang terkandung di dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Begitupun dengan gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih
dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat
dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Gizi meliputi
pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan
melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan
agar kita tetap sehat. Setiap zat gizi yang terkandung di dalam makanan mempunyai fungsi
khusus (spesifik) bagi tubuh manusia. Antara lain sebagai sumber energi, pertumbuhan dan
pembangun jaringan tubuh, dan pengatur proses di dalam tubuh. Dalam zat gizi
keseimbangan antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh harus seimbang. Keadaan
patologis aibat kekurangan aau kelebihan zat gizi ada tiga bentuk. Yaitu under nutrition,
specific deficiency, dan over nutrition.

Di tengah kemajuan teknologi dan sistem kesehatan dunia saat ini, beberapa negara masih
bersentuhan dengan permasalahan malnutrisi yang berdampak pada penurunan kualitas hidup
masyarakat. Selain kekurangan energi protein yang mengakibatkan marasmus dan
kwashiorkor, defisiensi mikronutrien juga perlu mendapat perhatian yang besar. Beberapa
kondisi defisiensi mikronutrien yang berdampak besar terhadap kesehatan bangsa adalah
defisiensi zat besi (Fe) yang menyebabkan anemia, defisiensi vitamin A yang menyebabkan
xeroftalmia dan ulkus kornea, serta defisiensi iodium yang menyebabkan GAKI (Gangguan
Akibat Kekurangan Iodium).

Di Indonesia gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang serius. Mengingat dampaknya sangat besar terhadap
kelangsungan dan kualitas sumber daya manusia. Di antaranya keguguran pada ibu hamil,
lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada
anak dan remaja.

2. Rumusan masalah

3. Pembahasan
Pengertian GAKY

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan
karena tubuh kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama. GAKY ini merupakan
salah satu masalah gizi di Indonesia. GAKY diketahui mempunyai kaitan yang erat dengan
gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Oleh karena itu, semakin besar angka
prevalensi masalah gaky, akan semakin menurunkan potensi sumbr daya manusia. ()

Gaky tidak hanya menyebabkan pembesaran kelenjar gondok tetapi juga berbagai macam
gangguan lain. Kekurangan yodium pada ibu yang sedang hamil dapat berakibat abortus,
lahir mati, kelainan bawaan pada bayi, meningkatnya angka kematian pranatal, melahirkan
bayi kretin. Kekurangan yodium yang dideritta anak-anak menyebabkan pembesaran kelenjar
gondok, gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Pada orang dewasa berakibat pada
pembesaran gondok, hipotiroid, dan gangguan mental (pudjiadi, 1997 dalam buku)

Kekurangan yodium pada tingkat berat dapat mngakibatkan cacat fisik dan mental, seperti
tuli, bisu tuli, pertumbuhan badan terganggu, badan lemah, kecerdasan dan perkembangan
mental terganggu. Akibat yang sangat merugikan adalah lahirnya anak kretin. Kretin asalah
keadaan seseorang yang lahir di daerah endemik dan memiliki dua atau lebuh kelainan-
kelainan berikut :

a. Satu perkembangan mental terhambat


b. Pendengaran terganggu dan dapat menjadi tuli
c. Perkembangan saraf penggerak terhambat, bila berjalan langkahnya khas, mata juling
gangguan bicara samapai bisu dan refleks fisiologi yang meninggi.

Apabila di suatu wilayah dijumpai penderita gondok lebih dari 10%, maka daerah itu
dinatakan daerah gaky dan harus dilakukan tindakan pennggulangan gaky. Pada umumnya
asaah ini lebih banyak terjadi di daerah penggunungan dimana makanan yang dikonsumsinya
sangat tergantung dari prosuksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh
pada kondisi tanah dengan kadar yodium rendah.

Penyebab gaky

Penyebab langsung

Akibat kekurangan zat yodium


Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Pada umumnya wanita dan anak
perempuan mempunyai kecenderungan lebih mudah kena penyakit gondok daripada laki-laki.

Bila tubuh kekurangan yodium, kadar tiroksin dalam darah menjadi rendah. Kadar tiroksin
yang rendah akan merangsang kelenjar pituitary untuk memproduksi lebih banyak hormin
yang disebut TSH (tyroid stimulating hormone). Hormon TSH menyebabkan kelenjar tiroid
membesar karena jumlah dan ukuran sel-sel epitel membesar.

Pembesaran kelenjar tiroid dengan produksi hormon yang rendah disebut gondok sederhana
atau non-goiter. Bila keadaan tersebut banyak dijumpai pada daerah tertentu, gondok
sederhana itu disebut gondok endemis.

Kretinisme juga merupakan gekala kekurangan yodium, yaitu kekurangn yodium di


intrauterin pada masa awal setelah bayi dilahirkan. Biasanya terjadi di daeah gondok
endemis. Pertumbuhan bayi tersebut sangat terhambat, wajahnya kasar dan membengkak,
perut kembung dan membesar, kulitnya menjadi tebal, kering dan seperti kali mengeriput,
lidahnya membesar, bibirnya tebal dan selalu terbuka.

Gejala-gejala awal kretinisme tidak mudah dikenali sampai usia tiga ata empat bulan setelah
lahir. Bila gejala dapat diketahui dalam keadaan dini dan diberi pengobatan dengan baik,
keadaan dapat diubah kembali menjadi normal.

Bahan goitrogenik

Adanya zat goitrogenik pada bahan makanan merupakan faktor lain yang ikut memengaruhi
terjadinya GAKY di suatu daerah. Beberapa jenis bahan makanan yang mempunyai sifat
goitrogenik adalah kubis (species brassica), kedelai mentah, dan singkong yang belum
dimasak. Cara kerja zat goitrogenik ini adalah secara kompetisi dengan menghambat
penangkapan yodium oleh sel kelenjar gondok dan mengganggu proses iodisasi pada
pembentukan hormon tiroksin.

Menurut jenis asalanya zat goitrogenik dibagi dalam dua macam, yaitu :

1. Zat goitrogenik alami


2. Zat goitrogenik non-alami

yang dimaksud dengan zat goitrogenik alami adalah linamarin pada singkong, getah pada
labu siam, kulit ari kacang tanah, kubis, dan belerng dari gunung berapi. Adapun zat
goitrogenik non-alami meliputi goitrogenik dari bahan pencemar, yaitu kelebihan pupuk urea,
pestisida, dan bakteri E. Coli. Kemudian, di samping itu konsumsi litium dan yodium dalam
jumlah yang berlebihan dapat pula bersidat goitrogenik.

Defisiensi protein

Sel tiroid adalah sel kelenjar yang mengekskresi protein dalam bentuk glikoprotein besar
yang dinamakan triglobulin. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino
tirosin, dan tirosin merupakan substrat penting yang berikatan dengan yodium untuk
membentuk hormon tiroid. Hormon tiroid ini terbentuk dalam molekul tiroglobulin, yaitu
residu asam amino tirosin, hormon tiroksin (T4), dn ttriiodotironin (T3) yang merupakan
bagian molekul tirogobulin.
Unsur sekelumit (trace element)

Ada beberapa unsur sekelumit seperti timah hitam (Pb), rubidium (Rb), air raksa (Hg), dan
tembaga (Cu) serta unsur sekelumit tertentu lainnya yang berkaitan dengan kasus gaky.
Seperti rendahnya unsur selenium (Se) dalam tubuh yang menyebabkan tubuh lebih rentan
terhadapa unsur-unsur Pb, Rb, Hg, dan Cu. Asupan yang berlebihan dari unsur-unsur ini akan
membentuk ikatan yang kuat dengan yodium dalam tubuh, sehingga terbentuk senyawa
kompleks yang sulit dipecahkan yang berakibat yodium di dalam tubuh tidak dapat
digunakan, yang pada akhirnya berdampak pada kurangnya hormon tiroid yang akan
terefleksi dengab meningkatnya produksi TSH. Bila proses ini berlangsung terus maka
kelenjar tiroid akan membesar sebagai proses adaptasi akibat kekurangan hormon tiroid
dalam tubuh.

Ekses yodium

Asupan dalam sehari harus menjamin kadar plasma inorganik iodine (PII) 0,10 µg/dl. Kadar
plsma inorganik di bawah 0,08 µg/dlpasti menimbulkan gondok. Untuk menjadi kadar diatas
0,10 µg/dl maka asupan yodium minimal 70 µg/hari. Yodium dianggap berlebihan apabila
jumlah melebihi jumlah yang diperlukan untuk sintesis hormon secara fisiologi. Kelebihan
yodium dapat terjadi pada orang-orang yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala penyakit
gondok ataupun sebelumnya sudah mempunyai dasar penyakit gondok.

Genetik

Faktor genetik dalam hal ini merupakan variasi individual terhadap kejadian gaky, dan
memang mempunyai kecenderungan untuk mengalami gangguan kelenjar tiroid, contohnya
ada kecenderungan bahwa penderita gondok lebih banyak wanita daripada pria, fakto gentik
ini banyak disebabkan karena keabnormalan fungsi faali daripada kelenjar tiroid.

Penyebab tidak langsung

Ganggan akibat kekuurangan yodium ini umunya banyak dijumpai di daerah-daerah yang
tanahnya megandung kadar yodium yang rendah sehingga hasil produksi tanaman setempat
juga berkadar yosium rendah pula.

Faktor geografis

Beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan rendahnya kandungan yodium dalam


ttanah adalah : 1) adanya erosi yang menyebabkan yodium hilang ke laut 2) tanah sarang
(tanah lahr, kapur) yang tidak dapat menyimpan air, sehingga air bersama yodium yang larut
di dalamnya akan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam. Hal tersebut menyebabkan akar
tanaman pangan dan sayuran tidak dapat menjangkaunya, sehingga kadar yodium dalam
tanaman akan rendah pula 3) eksploitasi tanah yang berlebihan dan pencemaran limbah tanah
pertanian sehingga tanah menjadi terlalu asam/basa

Faktor non geografis

Faktor nongeografis berperan penting untuk daerah dengan suplai makanan utama, di mana
daerah tersebut suplai makanannya sangat tergantung dari daerah lain, dimana daerah tersebut
termasuk daerah gondok endemis yang air dan tanahnya mengandung yodium yang rendah.
Daerah Nett Importir ini biasanya adalah daerah pinggiran kota yang lahan pertanian
mengalami penyempitan oleh industrialisasi, dan juga daerah dataran rendah ataupun daerah
pantai yang suplai makanannya tergantung dari daerah subur seperti daerah pegunungan.

Perjalanan penyakit

Pada saat ini struma (pembesaran kelenjar tiroid) diidentifikasikan dengan defiensi yodium,
namun kenyataannya kekurangan yodium tidak hanya menimbulkan pembesaran kelenjar
tiroid akan tetapi juga mengakibatkan gambaran klinik lainnya, seperti penderita tampak
kurus, sering disertai denyut jantung yang meningkat, dan lain-lain. Jadi gaky merupakan
suatu gangguan yang mempunyai pengertian yang lebih luas. Oleh karena memberikan
gambaran klinik yang luas tersebut, maka gangguan ini lebih sesuai bila disebut sebagai
iodine defisiency disorders.

Kelenjar tiroid terletak pada daerah leher bagian depan, sedikit di bawah glotis (jakun), dan
mengelilingi trachea di samping kiri dan kanannya, serta diikat seberkas jaringan ikat yang
melintasi trachea di sebelah depan isthmus tiroid. Kelenjar ini akan bergerak ke atas saat
orang tersebut menelan.

Yodium merupakan komponen structural dari hormone yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Yodida yang terdapat dalam bahan makanan dan dikonsumsi oleh manusia, di dalam kelenjar
tiroid akan diubah menjadi tiroksin.

Jumlah tiroksin yang dikeluarkan dan dialirkan dalam peredaran darah disesuaikan dengna
kebutuhan jaringan. Agar metabolism dalam sel jaringan berjalan secara optimal, maka kadar
tiroksin perlu dipertahankan pada tingkat tertentu. Apabila kadar tiroksin dalam darah
menurun akan merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin kembali hingga
kadarnya dalam darah kembali normal. Rendahnya kadar tiroksin dalam darah yang lama
Isebagai akibat konsumsi yodium yang rendah ) akan mengakibatkan kerja kerasnya kelenjar
tirois untuk mengkompensasi kebutuhan tiroksin secara normal dalam tubuh. Sebagai
akibatnya, akan terjadi hipertrofi dan hiperplasi dari kelenjar tiroid. Sehingga kelenjar
tersebut tampak membesar. Pada keadaan defisiensi yodium di mana pembentukan hormone
tiroksi terhambat, maka untuk mencukupi hormone tersebut kelenjar tiroid berusaha
mengadakan kompensasi dengan menambahkan jaringan ringan kelenjar agar produksi
tiroksinnya meningkat. Hal ini yang menyebabkan terjadinya hipertropi sel kelenjar tiroid dan
disebut struma simpleks.

Gangguan akibat kekurangan yodium merupakan rangkaian dari kekurangan yodium pada
tumbuh kembang manusia. Semakin banyak kekurangan yodium yang dialami, semakin besar
kekurangan yodium yang dialami, semakin banyak komplikasi yang ditimbulkannya. Gaky
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya pembesaran kelenjar gondok (kelenjar
tiroid) dan diderita oleh sejumllah besae penduduk yang tinggal di suatu daerah tertentu.

Dalam rangka penentuan pembesaran kelenjar gondok, maka metode yang digunakan adalah
inspeksi (pengamatan) dan palpasi (perabaan). Metode inspeksi digunakan sebagai alat untuk
mnduga apakah ada pembesaran atau tidak, sedangkan untuk mengkonfimasi apakah
pembesaran betul-betul pembesaran kelenjar gondok, maka perlu dilakukan palpasi,
sehinggga palpasi tersebut juga sebagai alat konfirmasi.
Urutan pemeriksaan kelenjar gondok adalah sebagai berikut :

a. Orang (sampel yang diperiksa berdiri tegal atau duduk menghadap pemeriksa)
b. Pemeriksa melakukan pengamatan di daerah leher depan bagian bawah terutama pada
lokasi kelenjar gondoknya.
c. Amatilah apakah ada pembesaran kelenjar gondok (teramasuk tingkat II atau III)
d. Kalau bukan, sampel disuruh menengadah dan menelan ludah. Hal ini bertujuan untuk
mengetahu apakah yang ditemukan adalah kelenjar gondok atau bukan. Pada gerakan
menelan, kelenjar gondok akan ikut terangkat ke atas.
e. Pemeriksa berdiri di belakang sampel dan lakuakn palpasi. Pemeriksa meletakkan dua
jari telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus kelenjar gondok.
Kemudian dilakukan palpasi dengan meraba dengan kedua jari telunjuk dan jari
tengah tersebut.
f. Menentukan (mendiagnosis) apakah orang (sampel) menderita gondok atau tidak.
Apabila salah satu atau kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas terakhir ibu jari
orang yang diperiksa, berarti orang tersebut normal. Apabila salah at atau kedua lobus
ternyata lebih besar dari ruas terakhir ibu jari orang yang diperiksa maka orang
tersebut menderita gondok.

Pemeriksaan kadar yodium dalam urine

Pemeriksaan kadar yodium dalam urine merupakan parameter biokimia untuk menentukan
tingkat konsumsu yodium. Cara ini lebih senstif untuk mengetahui kekurangan yodium, yaitu
dengan pemeriksaan kandngan yodium dalam urine (air kencing). Pemeriksaan laboratorium
ini sebenarnya dilakukan untuk mengetahui gambaran kurang atau tidaknya konsumsi
yodium pada manusia per hari. Apabila dalam pemeriksaan kadar yodum urine terdapat
defisit yodium, maka berarti bahwa orang tersebut talah kekurangan yodium dalam
konsumsinya. Dan apabila hal tersebut dibiarkan maka dalam beberapa waktu kemudia
(dalam tahun) pembesaran kelenjar tiroid akan terjadi. Jadi, pemeriksaan laboratorium ini
sangat penting untuk melihat tanda awal adanya kekurangan konsumsi yodium, meskipun
belum terlihat adanya pembengkakan kelenjar.

Pemeriksaan ekskresi yodium dalam urine ini dinyatakan dalam mikrogram. Adapun
klasifikasinya menurut WHO (1994) sebagai berikut :
a. Derajat I : endemia gondok dengan ekskresi yodium dalam urine rata-rata 50-99
mikrogram per liter kreatinin. Pada derajat ini hormon tiroid cukup untuk
perkembangan mental dan fisik normal
b. Derajat II : endemia gondok dengan ekskresi yodium dalam urine rata-rata 20-49
mikrogram perliter kreatinin.
c. Derajat III : endemia gondok dengan ekskresi yodium dalam urine di bawah 20
mikrogram per liter kreatinin. Dalam masyaraket semacam ini kreatinin endemis
sungguh-sungguh merupakan suatu resiko.

Pemeriksaan laboratorium ini memang cukup mahal, tetapi sangat efektif untuk melihat
adanya tanda dini sehingga tindakan preventif dapat segera dilakukan.

Penanggulangan masalah GAKY

Beberpa indicator dipergunakan untuk menentukan apakah GAKY merupakan masalah


kesehatan masyarakat atau bukan. Indicator yag dipergunakan antara lain perbesaran kelenjar
tiroid, baik dengan palpasi ataupun USG, kadar yodium dalam urine dan TSH. Masing-
masing indikator mempunyau batas tersendiri. Indikator yang paling banyak dipergunakan
adalah perbesaran kelenjar tiroid dengan metode palpasi karena metode ini merupakan
metode yang paling murah dan cukup sensitive. Pada tabel dapat dilihat indikator-indikator
GAKY dan titik penting masalah kesehatan masyarakat.

Indikator dan kriteria sebagai masalah kesehatan masyarakat

Indikator Target Populasi Tingkat masalah kesehatan masyarakat (prevalensi)


Ringan Sedang Berat
Goiter Anak 5.0-19.9% 20.0-29.9% > 30%
Volume kelenjar
Thyroid >97 th
certile dengan
ultrasound Anak 5.0-19.9% 20.0-29.9% > 30%
Median urinary Anak 50-99% 20-49% < 20%
iodine level
(µg/dl)
TSH 5>mlU/l Neonatal 3.0-19.9% 20.0-39.9% > 40%
whole blood .
Median Anak/Dewasa 10.0-19.9% 20.0-39.9% > 40%
thyroglobulin
(ng/ml serum)

Prevalensi gaky suatu wilayah menggambarkan pula tingkat keparahan masalah yang
dihadapi. Secara umum adalah gaky dapt dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ringan, sedang,
dan berat, semakin besar prevalensi semakin tinggi masalahnya. Dengan menggunakan
indikator TGR, bila hasil suatu pengukuran menunjukkan hasil > 5 persen, maka masalahnya
yang dihadapi tergolong ringan.

Penanggulangan masalah gaky dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bebrapa cara yang
telah dilakukan antara lain, fortifikasi yodium pada garam, fortifikasi yodium pada air
minum, sumplementasi kapsul yodium. Penggunaan masing-masing metode sangat
tergantung dari tingkat masalah yang ada. Pada daerah dengan masalah gaky ringan, iodisasi
garam dan perbaikan ekonomi sudah mencukupi. Sementara itu, pada wilayah dengan
masalah gaky berat maka harus dilakukan suplementasi kapsul yodium

Garam yodium

Garam yodim pertama kali digunakan di Switzerland tahun 1920. Penggunaan garam
beryodium di Indonesia dilakukan tahun 1927 di daerah Tengger dan Dieng. Wilayah
Tengger dan Dieng merupakan daerah pegunungan yang endemis gaky. dibandingkan
4. Kesimpulan

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan
karena tubuh kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama. Gaky tidak hanya
menyebabkan pembesaran kelenjar gondok tetapi juga berbagai macam gangguan lain.
Kekurangan yodium pada tingkat berat dapat mngakibatkan cacat fisik dan mental, seperti
tuli, bisu tuli, pertumbuhan badan terganggu, badan lemah, kecerdasan dan perkembangan
mental terganggu.

Penyebab tidak langsung dari Ganggan akibat kekurangan yodium ini umunya banyak
dijumpai di daerah-daerah yang tanahnya megandung kadar yodium yang rendah sehingga
hasil produksi tanaman setempat juga berkadar yosium rendah pula.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai