Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE HAEMORHAGIC FEVER (DHF)

A. Defenisi
Dengue Haemorhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
B. Etiologi
Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypty yang menyerang atau menggigit pada siang hari.Nyamuk Aedes Aegypty tidak senang pada
hal-hal yang kotordan hanya dapat berkembang biak pada air yang bersih.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty antara lain :
 Badannya kecil berwarna hitam dan belang putih
 Menggigit pada siang hari
 Badannya datar pada saat hinggap
 Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
 Suka pada tempat yang gelap dan bersih
C. Manifestasi Klinik
1. Demam tinggi selama 5-7 hari
2. Perdarahan di bawah kulit
3. Epistaksis,hematemesis,melena,hematuria
4. Mual,muntah,anoreksia,diare,konstipasi
5. Nyeri otot,tulang dan sendi,abdomen,ulu hati
6. Sakit kepala
7. Pembengkakan sekitar mata
8. Pembesaran hati,limfa,dan kelenjar getah bening
9. Tanda-tanda renjatan : sianosis,kulit lembab dan dingin pada ekstremitas,tekanan darah
menurun,nadi cemat,lemah dan penurunan kesadaran.
D. Klasifikasi DHF
DHF dibagi atas 4 derajat,antara lain :

1. Derajat 1
Demam mendadak 5-7 hari dengan gejala klinis dan perdarahan spontan atau perdarahan
jaringan,uji turnikel (+),trombositopeni dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II
Lebih berat dari derajat 1,tetapi disertai perdarahan di kulit dan atau perdarahan lain,misalnya
perdarahan gusi,epistaksis,hematemesis,dan melena.
3. Derajat III
Mengalami renjatan dengan kegagalan sirkulasi,nadi cepat dan lemah,hipotensi,kulit
dingin,lembab pada ekstremitas,gelisah.
4. Derajat IV
Renjatan berat,denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur.
E. Komplikasi
 Ensepalopati : demam tinggi,gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang
 Disorientasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
 Darah lengkap
- Hemokonsentrasi : hematokrit meningkat 20 % atau lebih
- Trombositopeni : 100.000/mm3 atau kurang
 Serologi : uji HI (Hemaglutination Inhibition Test)
 Rontgen thorax : efusi fleura
G. Penatalaksanaan
 Minum banyak 1.5-2 liter/hari
 Tirah baring atau istirahat
 Diet makanan lunak
 Pemberian cairan intravena misalnya Ringer laktat,Nacl
 Antipiuretik jika demam
 Antikonvulsin jika terdapat kejang
 Periksa Hb,Ht dan trombosit
 Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam,jika kondisi pasien memburuk,observasi ketat tiap jam

H. Pencegahan
Ada 2 cara pemberantasan vektor :
1. Menggunakan insektisida
Program pemberantasan DHF yang lazim dipakai adalah malathion untuk membunuh
nyamuk dewasa (adultisida) dan temephos (abate) untuk membunuh jentik (larvasida).Cara
penggunaan malathion bubuk dengan pengasapan (thermol-fogging) atau pengabutan (coid
fogging).Untuk pemakaian rumah tangga dapat digunakan berbagai macam insektisida yang
disemprotkan ke dalam ruangan atau kamar,misalnya organofosfat,karbonat atau pyrethiroid.Cara
penggunaan temephos (abate) ialah dengan pasir abate (sad granules) ke dalam sarang nyamuk
Aedes Aegypty yaitu tempat penampungan air bersih.Dosis yang digunakan adalah 1 gram abate
SG 1% ke dalm 10 liter air.
2. Tanpa menggunakan insektisida
Caranya :
a.Menguras bak mandi atau tempat penampungan air minimal 1 kali seminggu (perkembangan
telur ke nyamuk dewasa lamanya 7-10 hari)
b. Menutup tempat penampungan air rapat-rapat
c.Mengubur kaleng-kaleng bekas
d. Mencegah gigitan nyamuk dengan cara memakai obat gosok (repeliant) maupun pemakaian
lotion anti nyamuk.
ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
b. Kaji adanya peningkatan suhu tubuh,tanda-tanda perdarahan,mual,muntah,tidak ada nafsu
makan,nyeri ulu hati,nyeri otot dan sendi.Tanda renjatan : nadi cepat dan lemah,hipotensi,kulit
dingin dan lembab pada ekstremitas,sianosis,gelisah dan penurunan kesadaran.
II. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus
Tujuan : Suhu tubuh klien normal (36-37 0 C) dan bebas dari demam
Intervensi :
a. Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam
Rasional : Infeksi dapat mempengaruhi tanda-tanda vital sehingga tanda-
Tanda vital setiap saat dpat berubah
b. Anjurkan klien untuk banyak minum ± 1.5-2 liter/hari
Rasional : Peningkatan suhu badan dapat mengakibatkan penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu diimbangi asupan cairan yang banyak.
c. Berikan kompres hangat
Rasional : Membantu menurunkan suhu tubuh dengan dilatasi pembuluh darah
d. Penatalaksanaan pemberian cairan intravena
Rasional : Pemberian cairan intravena sangat penting untuk penurunan suhu tubuh.
e. Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Rasional : Mempercepat penurunan suhu tubuh
2. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual,muntah,anoreksia
Tujuan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
Intervensi :

a. Anjurkan kepada klien untuk memakan makanan yang lunak


Rasional : Membantu mengurangi keletihan klien mengunyah makanan dan meningkatkan
asupan nutrisi klien
b. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Menghindari rangsangan klien mual,muntah dan dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya.
c. Timbang BB tiap hari
Rasional : Mengetahui pertumbuhan klien sebagai indikasi untuk mengetahui kebutuhan
nutrisinya.

d. Berikan pilihan makanan yang disukai klien


Rasional : Untuk meningkatkan nafsu makan klien
e. Penatalaksanaan pemberian suplemen vitamin dan mineral sesuai instruksi.
Rasional :

3. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan permeabilitas


membran
Tujuan : Klien tidak mengalami defisit volume cairan
Intervensi :
a. Kaji TTV klien
Rasional : Sebagai indikator untuk mengetahui denagan cepat penyimpangan dari keadaan
normalnya
b. Anjurkan klien minum banyak 1.5-2 liter/hari
Rasional : Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh
c. Observasi tanda dan gejala dehidrasi
Rasional : Mengetahui penyebab kurangnya volume cairan,jika keluaran urine < 25 ml/jam
maka klien syok
d. Penatalaksanaan pemberian cairan intravena
Rasional : Pemberian cairan intravena sangat penting untuk menggantikan cairan yang
hilang.

4. Konstipasi berhubungan dengan kurangnya pemasukan diet


Tujuan : Peristaltik aktif,mempertahankan pola eliminasi biasa
Intervensi :
a. Auskultasi peristaltik usus,perhatikan distensi abdomen,adanya mual,muntah
Rasional : Indikator adanya perbaikan intestinal,mempengaruhi pilihan intervensi
b. Bantu pasien untuk duduk di tepi tempat tidur dan berjalan
Rasioanal : Ambulasi dini membantu merangsang fungsi intestinal dan mengembalikan
peristaltik.
c. Dorong pemasukan cairan yang adekuat
Rasional : Meningkatkan pelunakan feces,dapat membantu merangsang peristaltik.
d. Penatalaksanaan pemberian obat pelunak feces,laksatif sesuai instruksi
Rasioanal : Meningkatkan pembentukan/passage pelunak feces
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah
Tujuan : Klien mampu mandiri dan kebutuhan terpenuhi
Intervensi :
a. Kaji kemampuan keluhan pasien
Rasional : Untuk mengidentifikasi masalah pasien
b. Kaji hal yang tidak atau mampu dilakukan klien
Rasional : Untuk mengetahui tingkat ketergantungan klien dalam memenuhi kebutuhannya
c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari sesuai tingkat keterbatasan
klien
d. Letakkan barang-barang di tempat yang mudah dijangkau oleh klien
Rasional : Untuk membantu klien memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang
lain.
6. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakitnya
Tujuan : Klien mengekspresikan penurunan nyeri / ketidaknyamanan
Intervensi :
a. Kaji skala nyeri (skala 0-10),lamanya,intensitasnya
Rasional : Membantu dan mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk
keefektifan analgetik
b. Pantau TTV
Rasional : Perubahan TTV yang signifikan merupakan indikator nyeri
c. Beri posisi yang nyaman
Rasioanal : Meningkatkan perasaan rileks
d.Berikan tekhnik relaksasi napas dalam dan sentuhan
Rasioanal : Menghambat stimulasi nyeri
e.Penatalaksanaan pemberian analgetik
Rasioanal : Analgetik berfungsi untuk memblok stimulasi nyei
7. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan : Kecemasan klien berkurang
Intervensi :
a. Kaji tingkat kecemasan klien
Rasional : Mengetahui sejauh mana kecemasan klien,sebagai acuan untuk intervensi
selanjutnya
b. Berikan dukungan moral dan dorongan spiritual
Rasional : Kontuinitas keperawatan dan pengkajian dap[at menurunkan stress
c. Anjurkan tekhnik distraksi,misalnya nonton tv,baca buku,koran
Rasional : Membantu menurunkan kecemasan dan memungkinkan keluarga klienuntuk
berpartisipasi aktif
d.Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk banyak berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Rasional : Dapat menambah kepercayaan dan mendapat semangat spiritual sehingga klien
dan keluarga lebih tenang.
III. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dengan DHF disesuaikan dengan intervensi yang
direncanakan.

IV. Evaluasi
Adapun sasaran evaluasi pada pasien DHF sebagai berikut :
 Suhu tubuh normal (36-37),klien bebas dari demam
 Klien mengatakan rasa nyeri hilang atau berkurang
 Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi,klien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang
diberikan atau dibutuhkan
 Keseimbangan cairan akan tetap terjaga dan kebutuhan cairan klien terpenuhi
 Aktivitas klien sehari-hari terpenuhi
 Infeksi dan perdarahan tidak terjadi
 Kecemasan klien berkuranfg dan mendengarkan penjelasan dari perawat tentang proses
penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA

 Doengoes E.Marylin dkk (2000).”Rencana Asuhan Keperawatan”,Edisi III.Penerbit EGC,Jakarta.

 Effendi Chritantic (1995),”Perawatan Pasien DHF”.EGC,Jakarta.

 Prince Wilson (1995).”Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”.Penerbit Buku


Kedokteran,EGC,Jakarta.

 WHO (1997).”Demam Berdarah Dengue”,Edisi 2.Monica Ester,1999,Jakarta,EGC,Jakarta.


ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Ny.” S ” DENGAN MASALAH KDM
DENGAN GANGGUAN INTOLERANSI AKTIVITAS
DI RS PELAMONIA
I. DATA BIOGRAFI
A. Biodata
Nama : Ny. “ S "
Usia/TTL : 56 tahun / 21 Maret 1955
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : BTP Blok J No 465
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Makassar / Indonesia
Status : Menikah
Agama : Kristen
Diagnosa Medik : DHF
No RM : 101958
TGL Masuk RS : 6 Januari 2007
TGL pengkajian : 9 Januari 2007
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn.N
Usia : 52 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : Suami
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : Klien mengeluh sakit badan dan lemah
b. Alasan masuk RS : Klien demam terus menerus selama 3 hari,dan klien
mengeluh sakit kepala serta mengeluh sakit badan selama 1 minggu
yang lalu.Keluarga klien membawa ke RS dan dianjurkan untuk opname
pada tgl 4 Januari 2007.
c. Riwayat penyakit :
Provocative : Klien mengatakan penyebabnya adalah bintik merah di
tungkai atas dan bawah
Quality : Keluhan dirasakan nyeri sedang,merasa lemah dan
Anoreksia
Region : Keluhan dirasakan diseluruh tubuh
Serenty : Keluhan dirasakan hilang timbul
d.Riwayat kesehatan yang lalu
Sebelumnya klien pernah dirawat di Rumah sakit dengan penyakit hipertensi
Klien pernah dioperasi caesar saat melahirkan anak ke empat
Klien tidak ada riwayat kecelakaan
Klien ada riwayat alergi terhadap makanan ,minuman dan obat-obatan.
e.Riwayat kesehatan keluarga.
Genogram
? ? ? ?

63 60 65 63 50 45 43 40

64 56

37 35 30

Keterangan :

: laki – laki dan perempuan yang sudah meninggal.

: Klien

: laki – laki dan perempuan yang masih hidup

: garis perkawinan

: garis keturunan
: garis tinggal serumah

- Tinggal serumah dengan klien tidak ada yang menderita penyakit kronis yan gmenular
- Saudara bapak dan ibu klien meninggal karena ketuaan dan ada yang meninggal karena penyakit yang
tidak diketahui penyebabnya.
111.RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Pola Konsep Diri
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya.
Identitas diri : Klien adalah seorang ibu rumah tangga
Harga diri : Klien merasa pasrah dengan penyakit yang dideritanya
Gambaran diri : Klien mengatakan penyakit yang dideritanya ialah cobaan dari
Tuhan Yang Maha Esa
b.Pola koping : Klien nampak lemas ,gelisah dan pasrah dengan penyakitnya
c.Pola kognitif : Daya pikir dan daya ingat klien baik ,klien memahami
penyakitnya
d.Pola interaksi : Selama interaksi klien menunjukkan sikap kooperatif dan
perilaku bersahabat baik denan perawat.

1V.RIWAYAT SPIRITUAL
a.Ketaatan klien beribadah : sebelum masuk RS klien rajin beribadah ke gereja dan
setelah di RS klien hanya beribadah dengan berdoa .
b.Kegiatan ibadah : klien rajin mengikuti kegiatan ibadah di lingkungan

V1.PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan Umum
 Klien nampak lemah
 Ekspresi wajah nampak cemas
 Tanda distres : klien nampak gelisah dan cemas dengan penyakitnya
 TTV :
-TD : 130/90 mmHg
-SB : 37 C
-N : 80 x/mnt
-P : 20x/mnt
2.Sistem pernapasan
 Hidung
Inspeksi : - Posisi hidung simetris kiri dan kanan
-Tidak ada pernapasan cuping hidung
-Tidak ada polip ,secret dan radang
-Keadaan septum tidak bengkok
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan pada sinus maxillaris ,sinus frontalis ,dan
sinus eithmoidalis.
 Leher
Inspeksi : -Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid.
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan dan massa.
 Dada/Thoraks
Inspeksi : -Bentuk dada normal chest
-Pengembangan dada mengikuti gerak napas ,tidak ada retraksi
dinding dada
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan
-Vokal primitus seimbang kiri dan kanan ,ekspansi dada simetris
kiri dan kanan
Auskultasi : -Bunyi napas vesikuler ,tidak ada bunyi napas tambahan
Perkusi : -Bunyi sonor pada area paru.
3.Sistem Kardiovaskuler
 Jantung
Inspeksi : -ictus cordis tidak nampak
Palpasi : -ictus cordis teraba pada mid clavikularis sinistra ics 5
Perkusi : -Bunyi pekak ,tidak ada pembesaran pada jantung
Auskultasi : -Bunyi jantung 1(lub)murni karena menutupnya katub mid
clavicularis dan trikuspidalis
-Bunyi jantung 11 (dub) murni karena menutupnya katub aorta dan
Pulmonalis
4.Sistem Pencernaan
 Mulut
Inspeksi : -Keadaan gigi bersih ,tidak ada caries dentis ,tidak memakai gigi
palsu
-Gusi berwarna merah muda dan tidak ada radang
- Ludah bersih
 Abdomen
Inspeksi : -Perut nampak datar , tedapat luka bekas operasi caesar
-Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
-Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan
-Tidak teraba pembesaran hepar
Perkusi : -Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi : -Tidak terdengar bising usus
5.Sistem Indera
 Mata
Inspeksi : -Palpebra tidak oedema ,tidak ada radang ,kelopak mata menutup
sempurna
-Pupil isokor kiri dan kanan
-Keadaan bulu mata tumbuh merata
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan pada bulu mata mata
- Tidak menggunakan alat bantu seperti kaca mata
 Telinga
Inspeksi : -Posisi telinga simetris kiri dan kanan
-Kanalis auditorius bersih ,tidak ada serumen ,tidak ada pus
-Tidak menggunakan alat bantu pendengaran
-Pendengaran baik
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan
 Hidung
Inspeksi : -Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
-Tidak ada secret ,polip ,dan radang .
-Keadaan septum tidak bengkok
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksillaris ,sinus frontalis ,dan
Sinus eithmoidalis
6.Sistem Muskuloskeletal
 Kepala
Inspeksi : -Keadaan rambut bersih ,warna hitam,tidak rontok
-Bentuk kepala mesosephal
Palpasi : -Tidak ada massa atau nyaerui tekan
 Muka
Inspeksi : -Ekspresi wajah murung / cemas
Palpasi : -Tidak ada nyeri tekan dan massa
 Kakai dan tangan
Inspeksi : -Terdapat bintik merah yang banyak pada ekstremitas atas dan
bawah
-Tidak ada oedema
-Klien mampu berjalan walaupun lemah
-Tidak ada nyeri tekan
7.Sistem Integumen
 Rambut : Distribusi rambut merata ,warna rambut nitam ,rambut bersih
 Kulit : Warna kulit sawo matang tetapi terdapat bintik merah banyak
Pada ekstremitas atas dan bawah ,turgor kulit baik.
 Kuku :-Kuku pendek dan berwarna merah muda
-Kebersihan baik
8.Sistem Endokrin
 Tidak nampak pembesaran kelenjar tiroid
 Tidak terdapat eskresi urine berlebihan
 Tidak ada riwayat air urine dikelilingi semut
 Suhu badan normal
9.Sistem Perkemihan
 Tidak mengalami oedema palpebra
 Keadaan vesica urinari baik
 Tidak ada peradangan pada kandung kemih
 Tidak ada riwayat nocturia ,disturia ,kencing batu.
10.Sistem Reproduksi
Klien tidak bersedia dikaji dan menurutnya tidak ada kelainan pada sistem r
reproduksinya
11.Sistem imun
 Tidak ada riwayat alergi pada makanan / minuman obat –obatan,debu dan bulu binatang
 Penyakit yang berhubungan dengan cuaca yaitu influensa
12.Sistenm syaraf

 Ektremitas atas
a.Motorik :
b.Sensorik : -Rangsangan raba : dapat membedakan halus dan kasar
-Rangsangan suhu : dapat membedakan panas dan dingin
-Rangsangan nyeri : terasa saat di cubit
c.Refleks : -Biceps +/+ (lengan bawah fleksi)
-Trisep +/+ (lengan atas saat ditekuk)
 Ekstremitas bawah
a.Motorik :- Menggerakkan kakinya ,dan mampu berjalan sendiri
b.Sensorik :-Rangsangan raba ; dapat membedakan kasar dan halus
-Rangsangan suhu : dapat membedakan panas dan dingin
-Rangsangan nyeri : terasa saat di cubit
c.Refleks :-Patella +/+ (apabila di ketuk akan memberikan rangsangan )
-Babinsky bila telapak kaki digores maka kakinya bergerak.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Test Diagnostik Tgl 9 Januari 2007
WBC : 5.0 x 103/µl
RBC : 4.3 x 106/µl
HGB : 12.5 gr/µl
HCT : 38.9 %
MCV : 89.0 fl
MCHC : 32.1 g/dl
PLT : 78 x 103/µl
LYM % : 37.3 %
MXD % : 18.2 %
Neut % : -44.5 %
LYM # : 1.9 x 103/µl
MXD # : 0.9 x 103/µl
Neut # : 2.2 x 103/µl
RDW : 13.6 %
PDW : 16.9 fl
MPV : 11.2 fl
P-LCR : 34.0 %

VIII. TERAPI
IV RL 32x tetes/menit
Ditranex
Vitamin K
HCT
Nopertin
Dexanta
Sotatik
DATA FOKUS

Nama : Ny. “ S “
No.RM : 101958
Ruang rawat : Baji Ada’ II

Data Subyektif Data Obyektif


 Klien mengatakan lemah  Klien nampak lemah
 Klien mengatakan nyeri ditubuhnya (pegal)  TTV :
 Klien mengtakan kurang nafsu makan TD : 130/90mmHg
 Klien mengatakan hanya setengah porsi yang SB : 37˚C
dihabiskan (4 sendok saja) N : 80x/menit
 Klien mengatakan ADL-nya dibantu P : 20x/menit
 Klien mengatakan cemas dengan keadaan  Porsi makan hanya setengah yang
penyakitnya dihabiskan
 Ekspresi wajah nampak cemas
 Klien nampak Bed rest
 Klien nampak dibantu oleh keluarganya
 Nampak ada bintik merah banyak pada
tungkai atas dan bawah klien
 Trombocit 78 x 103/µl
 Haematokrit 38.9 %
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds : Aedes Aegypti,infeksi virus Dengue Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan
ADLnya dibantu
Do : RES terstimulasi,reaksi immunologi
Klien nampak
dibantu oleh
keluarga. Pelepasan madiator kimia
TTV :
TD : 130 mmHg
S : 370C Stimulasi hipothalamus,peningkatan suhu
N : 80 x/mnt tubuh
P : 20 x/mnt

Stimulasi nervus
vagus,mual,muntah,anoreksia

Intake nutrisi tidak adekuat,nutrisi kurang


dari kebutuhan

Nutrisi ke jaringan menurun,kelemahan

Intoleransi aktivitas
RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa keperawatan TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Intoleransi aktivitas b/d Klien mampu 1) Kaji keterbatasan 1. Untuk merencanakan aktivitas
kelemahan,ditandai dengan : mandiri,kebutuhan aktivitas klien
DS : sehari-hari 2) Anjurkan keluarga untuk 2. Agar klien merasa diperhatikan dan ADL-
- Klien mengatakan lemah terpenuhi,dengan memenuhi kebutuhan nya terpenuhi
- Klien mengatakan ADL- kriteria : sehari-hari klien
nya dibantu  ADL tidak 3) Anjurkan klien untuk 3. Aktivitas bertahap mencegah kekakuan
DO : lagi dibantu melakukan aktivitas otot
- Klien nampak lemah  Klien bertahap
- Klien nempak Bed rest nampak segar 4) Letakkan alat-alat 4. Membantu klien memenuhi kebutuhannya
- Klien nampak dibantu oleh kebutuhan klien di tempat sendiri tanpa bantuan orang lain
keluaraga yang mudah dijangkau
oleh klien
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI / TGL NDX IMPLEMENTASI EVALUASI


1. 1. Mengkaji kemampuan S : klien mengatakan
aktivitas klien. ADLnya dibantu oleh
Hasil : ADL klien keluarga
dibantu oleh keluarga. Klien mengatakan
2. Memberi support lemah
kepada klien untuk O : klien nampak lemah
melakukan aktivitas. Klien nampak ADLnya
Hasil : klien mau dibantu oleh keluarga.
melaksanakan A : masalah belum teratasi
aktivitasnya sendiri. P : lanjutkan intervensi
3. Mendekatkan alat-alat 1. kaji kemampuan
kebutuhan disamping aktivitas klien
klien. 2. beri support kepada
Hasil : Alat-alat siap klien untuk
disamping klien melakukan aktivitas
5. Memberikan HE sendiri
kepada keluarga untuk 3. dekatkan alat-alat
membantu klien kebutuhan disamping
melakukan aktivitas. klien
Hasil : Keluarga 4. berikan HE kepada
mengerti dan mau klien dan keluarga
melaksanakan. untuk membantu
klien dalam
melakukan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai