Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN PROMOSI AGROWISATA DI PLANTERA

FRUIT PARADISE KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian

Oleh:
LUKAS SANGKA PAMUNGKAS
NIM : 522015054

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
S A LAT I G A
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

MANAJEMEN PROMOSI AGROWISATA DI PLANTERA


FRUIT PARADISE KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

Oleh :
LUKAS SANGKA PAMUNGKAS
NIM : 522015054

Proposal Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh
pembimbing
pada tanggal: ..........................

Mensetujui,
Salatiga, ....................................
Fakultas Pertanian dan Bisnis
Pembimbing Ketua Program Studi Agribisnis

ii
(Dr. Tinjung Mary Prihtanti, SP., MP) (Dr. Ir. Yuliawati, MP)
NIP. 2015003 NIP. 1986021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
mencurahkan berkat yang luar biasa sehingga saya dapat menyusun Proposal
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Proposal Praktik Kerja Lapangan ini berjudul
Manajemen Promosi Agrowisata di Plantera Fruit Paradise Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah. Praktik Kerja Lapangan merupakan syarat yang harus ditempuh
oleh Mahasiswa S1 (Strata Satu) Fakultas Pertanian dan Bisnis Program Studi
Agribisnis Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyelesaikan studi S1.
Ucapan terima kasih saya yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada ibu
Tinjung Mary Prihtanti selaku dosen pembimbing saya selama mengerjakan
proposal PKL ini. Tak luput juga dengan segala hormat, saya ucapkan terimakasih
kepada Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW yang sangat saya cintai, yang telah
menjadi agen pendidikan bagi saya, kepada seluruh Dosen dan Karyawan FPB
UKSW, serta kepada rekan-rekan saya yang telah memberikan restunya melalui
doa. Apabila ada tutur kata yang tidak berkenan baik saya sadari maupun tidak
saya sadari, dengan segenap hati saya memohon maaf. Diharapkan, proposal ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca agar proposal ini bisa
lebih baik lagi.

Salatiga.......................

Penulis
Lukas Sangka Pamungkas

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan PKL.............................................................. 2
1.2.1 Maksud.................................................................................. 2
1.2.2 Instruksional Umum.............................................................. 2
1.2.3 Institusional Khusus.............................................................. 3
1.3. Ruang Lingkup PKL.................................................................... 3
1.4. Signifikansi................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 5
2.1. Klasifikasi Kelapa Sawit.............................................................. 5
2.2. Manajemen Produksi.................................................................... 6
2.3. Pengolahan Hasil Produksi Kelapa Sawit.................................... 7
2.4. Proses Pengolahan Kelapa Sawit................................................. 9
III. METODE......................................................................................... 13
3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan PKL................................................ 13
3.2. Metode PKL................................................................................. 13
3.3. Ketrampilan yang Dipelajari........................................................ 13
3.4. Rencana Kegiatan PKL................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 15

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4 ................................................................................................. 14

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.............................................................................................. 6

vi
vii
I. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Agrowisata atau wisata pertanian merupakan sebuah alternatif untuk
meningkatkan pendapatan dan menggali potensi ekonomi petani kecil dan
masyarakat pedesaan. Saat ini, agrowisata semakin dikembangkan sebagai bentuk
pelestarian lingkungan dan sumber daya lahan pertanian. Selain perkebunan yang
dikembangkan dalam sektor ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,
perkebunan juga mampu menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan. Wisatawan
tidak hanya dapat melihat hamparan perkebunan, namun juga dapat melihat proses
berkebun yang dilakukan oleh petani lokal. Bahkan tidak jarang beberapa
agrowisata melibatkan wisatawan dalam proses perkebunan yang ada sehingga
wisatawan dapat merasakan secara langsung kegiatan yang dilihat.
Plantera Fruit Paradise, merupakan kebun buah tropis unggulan yang
berada di atas lahan 234 hektar. Plantera Fruit Paradise Kebun Ngebruk atau
sebelumnya dikenal dengan Kebun Ngebruk berada di Desa Sidokumpul
Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal JawaTengah. Secara geografis, terletak di
sebelah barat kota Semarang yang dapat ditempuh melalui kota Boja maupun
Weleri. Awalnya, perkebunan yang dikelola PT Cengkeh Zanzibar ini merupakan
perkebunan cengkeh. Untuk mengembangkan bidang usahanya, sejak tahun 2000
PT Cengkeh Zanzibar mencoba untuk membudidayakan buah tropis unggulan.
Bibit buah unggulan sebagai indukan diambil dari bibit buah unggul di negara
tropis seperti Malaysia dan Thailand. Selanjutnya indukan bibit buah unggul
tersebut, diramu dengan teknologi modern yang ditangani oleh para ahli pertanian
PT Cengkeh Zanzibar ternyata bisa dibudidayakan di Indonesia, di kebun
Ngebruk dengan hasil dan mutu yang lebih baik dari buah-buahan di negara
asalnya.Hasil panen buah yang melimpah dan kualitas buah unggul tidak kalah
dengan buah import yang diberi merk IBANA tersebut mulai membanjiri
supermarket-supermarket di Pulau Jawa. Sehingga, menarik minat masyarakat
untuk mencari tahu asal kebunnya bahkan kalau bisa ingin mengunjunginya.
Seiring berjalannya waktu, Kebun Ngebruk mulai dikunjungi masyarakat,
dari mulai pribadi atau keluarga yang hanya sekedar ingin melihat kebun seluas
ratusan hektar yang ditanami aneka buah tropis unggulan, hingga kalangan
1
2

pertanian yang ingin tahu lebih lanjut mengenai budidaya buah tropis. Dari hal
tersebut, muncul ide untuk mengakomodasi permintaan masyarakat dengan
membuka agrowisata buah unggul. Harapannya, masyarakat yang berkunjung bisa
lebih terorganisir dan terarah,hingga akhirnya pada tanggal 15 Desember 2009
Kebun Ngebruk resmi dibuka untuk umum dengan nama Plantera Fruit Paradise.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1 Maksud
Kegiatan PKL 1 (satu) dimaksudkan sebagai kegiatan kurikuler yang wajib
diambil dan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana (FPB UKSW) dalam menyelesaikan studi Program Strata
Satu (S1), dengan bobot kredit sebesar enam (6) SKS. Kegiatan PKL adalah
kegiatan praktik kerja sebelum menempuh TA (Tugas Akhir) dengan lama waktu
kegiatan lapangan selama 45 hari kalender di perusahaan atau lembaga atau
instansi atau organisasi yang disetujui oleh ketua prodi agribisnis FPB UKSW.
Kegiatan PKL ini dapat diikuti oleh mahasiswa FPB UKSW yang telah berstatus
madya dan telah memiliki jumlah kredit peroleh minimal 108 SKS dengan IPK
(Indeks Prestasi Komulatif) ≥ 2.00 .

1.2.2 Instruksional Umum


a. Menambah pengalaman kerja dan wawasan di dunia usaha
pertanian/perkebunan, sehingga dapat menjadi tolak ukur pada kegiatan kerja
dimasa mendatang.
b. Mampu bekerja sama dan membina hubungan baik dengan pihak pelaku usaha
pertanian/perkebunan.

1.2.3 Institusional Khusus


a. Memperoleh pengalaman kerja dan wawasan tentang strategi promosi
Agrowisata di Plantera Fruit Paradise Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
b. Mampu bekerja dan menyelesaikan permasalahan promosi agrowisata di
Plantera Fruit Paradise apabila ditemukan permasalahan khusus.
1.3 Ruang Lingkup PKL
Ruang lingkup dalam kegiatan PKL di Plantera Fruit Paradise ini lebih
difokuskan pada bagian manajemen promosi agrowisata.
a. Manajemen promosi (promotional management) mencakup kegiatan
mengkoordinasikan elemen-elemen bauran promosi sehingga dapat
mengembangkan program komunikasi pemasaran yang terpadu, terkontrol dan
3

efektif. Praktisi pemasaran harus mempertimbangkan instrumen promosi mana


yang akan digunakan dan bagaimana mengombinasikan berbagai instrumen
promosi tersebut sehingga dapat mencapai tujuan pemasaran dan promosi
yang sudah ditetapkan.
1.4 Signifikansi Kegiatan/Manfaat
Kegunaan dari kegiatan PKL ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh ketika kuliah
khususnya tentang manajemen perkebunan.
b. Sebagai persiapan awal untuk memasuki lingkungan kerja.
c. Merupakan kesempatan untuk memperkaya ilmu dalam bidang promosi
agrowisata di Plantera Fruit Paradise.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Menjalin kerja sama dengan pihak luar khususnya perusahaan di bidang
pertanian/perkebunan.
3. Bagi Plantera Fruit Paradise
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal Plantera
Fruit Paradise
b. Meningkatkan nilai kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan dalam
perkembangan sumber daya manusia disektor promosi agrowisata.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Agrowisata


Srimulyadi (2007) mendefinisikan secara sederhana pengertian agrowisata
atau wisata agro yaitu kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di kawasan
pertanian secara umum, lebih dikhususkan pada areal hortikultura. Pengembangan
agrowisata pada konsep universal dapat ditempuh melalui diversifikasi dan
peningkatan kualitas sesuai dengan persyaratan yang diminta konsumen dan pasar
global. Sedangkan pada konsep uniqueness, konsumen ditawarkan kepada produk
spesifik yang bersifat unik.
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (ecotourism),
yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam
dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau
tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan.

2.2 Pengertian Promosi


Promosi merupakan suatu upaya dalam menginformasikan atau
menawarkan produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon konsumen agar
membeli atau mengkonsumsinya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
volume penjualan (Kotler dan Keller, 2012).
Sedangkan menurut Gitosudarmo (2014) mengemukakan bahwa promosi
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka
dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
mereka yang kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
Selanjutnya definisi lain menurut Peter dan Olson (2014) menyatakan bahwa

13
14

promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan pemasar untuk menyampaikan


informasi mengenai produknya dan membujuk konsumen agar mau membelinya.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
promosi adalah kegiatan menginformasikan mengenai produk dan jasa perusahaan
kepada konsumen agar dapat dikenal dan membujuk konsumen untuk dapat
membeli produk dan jasa perusahaan.

2.3 Pengertian Manajemen Promosi


Manajemen promosi (promotional management) mencakup kegiatan
mengkoordinasikan elemen-elemen bauran promosi sehingga dapat
mengembangkan program komunikasi pemasaran yang terpadu, terkontrol dan
efektif. Praktisi pemasaran harus mempertimbangkan instrumen promosi mana
yang akan digunakan dan bagaimana mengombinasikan berbagai instrumen
promosi tersebut sehingga dapat mencapai tujuan pemasaran dan promosi yang
sudah ditetapkan (Jefkins, 1995).
2.4 Bauran Promosi
Berikut ini merupakan pengertian bauran promosi menurut beberapa para
ahli diantaranya menurut Kotler dan Armstrong (2012) mengemukakan bahwa
bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari
alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif
mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan.
Kotler dan Armstrong (2012), bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat
promosi. Kelima tipe promosi tersebut merupakan dimensi dari kegiatan promosi.
Berikut adalah alat-alat promosi yaitu:

2.4.1 Advertising
15

Periklanan yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang
dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa.
Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan
memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang
digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk lainnya.
2.4.2 Sales promotion
Promosi penjualan yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan
mencakup discounts, coupons, displays, demonstrations, contests, sweepstakes,
dan events.
2.4.3 Personal selling
Penjualan perseorangan yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan
dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan
konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations, trade
shows, dan incentive programs.

2.4.4 Public relations


Hubungan masyarakat yaitu membangun hubungan yang baik dengan
berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan,
membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor,
cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan
mencakup press releases, sponsorships, special events, dan web pages.

2.4.5 Direct marketing

Penjualan langsung yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen

dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang
16

abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs,

telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.

Dari pengertian mengenai promosi peneliti sampai pada pemahaman

bahwa bauran promosi adalah cara untuk mengkomunikasikan suatu produk

kepada konsumen dengan penggunaan alat-alat promosi mencakup kegiatan

periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat dan

penjualan langsung yang bertujuan untuk tujuan program penjualan.

2.5 Tujuan Promosi


Ada 3 (tiga) tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan yang
dikemukakan oleh Adisaputra dan Asri (2003) ,yaitu :
2.5.1 Informing, yaitu memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada
calon pembeli tentang barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa
pembuatnya, di mana memperolehnya, harganya dan sebagainya. Informasi
yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan, gambar, kata-kata dan
sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.
2.5.2 Persuading yaitu membujuk calon konsumen agar mau mebeli barang atau
jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di sini bahwasannya membujuk
bukan berarti memaksa calon konsumen sehingga keputusan yang diambil
mungkin justru keputusan yang negatif.
2.5.3 Reminding yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu,
yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga
yang tertentu pula. Konsumen kadang-kadang memang perlu diingatkan,
17

karena mereka tidakingin bersusah payah untuk selalu mencari barang apa
yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya.

2.6 Fungsi Promosi

Untuk memperjelas fungsi promosi, di bawah ini akan dibahas beberapa

fungsi promosi menurut Mursid (2010) yaitu :

2.6.1 Memberikan Informasi

Promosi dapat menembah nilai suatu barang dengan memberikan


informasi kepada konsumen. Promosi dapat memberikan informasi baik tentang
barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan kepada
konsumen. nilai yang diciptakan oleh promosi tersebut dinamakan faedah
informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan
mengetahui banyak tentang suatu barang. Dengan demikian promosi merupakan
suatu alat bagi penjual dan pembali untuk memberitahu kepada pihak lain tentang
kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut
dapat dipengaruhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.

2.6.2 Membujuk dan mempengaruhi.

Promosi selain bersifat memberitahukan juga bersifat untuk membujuk


terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu
produk adalah lebih baik dari pada produk yang lainnya.

2.6.3 Menciptakan kesan (Image)


18

Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen untuk


produk yang diiklankan, sehingga pemasar menciptakan promosi sebaik-baiknya
misalnya untuk promosi advertising dengan menggunakan warna, ilustrasi,
bentuk dan layout yang menarik.

2.6.4 Promosi merupakan suatu alat mencapai tujuan.

Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu untuk

menciptakan pertukaran yang efisien melalui komunikasi., sehingga keinginan

mereka dapat terpenuhi dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini

komunikasi dapat menunjukan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang

saling memuaskan.

2.7 Pengembangan Strategi Promosi

Neil Wearne dan Geoffrey Wall (Yoeti,2005) menyebutkan langkah-


langkah pengembangan strategi promosi dengan cara sebagai berikut:
2.7.1 Melakukan identifikasi pasar
Tiap segmen pasar yang dijadikan sebagai target pasar memiliki karakter
sendiri, oleh karena itu perlu diseleksi dengan melakukan identifikasi target pasar,
wisatawan mana yang diharapkan datang berkunjung ke objek dan daya tarik
wisata yang ditawarkan dan kapan mereka melakukan perjalanan wisata.
2.7.2 Menetapkan tujuan promosi
Setelah menentukan target pasar, langkah selanjutnya adalah menetapkan
19

tujuan promosi, yaitu apa yang dapat dicapai dengan kegiatan promosi yang
dilakukan, apakah calon wisatawan merespon promosi yang kita lakukan atau
infomasi yang disampaikan sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan
oleh calon wisatawan yang menjadi target pasar. Tujuan promosi harus dapat
mempengaruhi target pasar, kalau tidak berarti promosi yang dilakukan tidak
efektif dan tidak efisien.
2.7.3 Mempersiapkan bahan-bahan promosi
Mempersiapkan bahan-bahan promosi berkaitan dengan anggaran yang
digunakan untuk membuat kegiatan promosi, untuk menentukan besarnya
anggaran yang digunakan untuk kegiatan promosi dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
1. The affordable method
Kebanyakan organisasi agrowisata menetapkan anggaran promosi,
berdasarkan apa yang mereka anggap dapat digunakan untuk beberapa waktu.
Kekurangan dari metode ini adalah anggaran tidak dapat digunakan untuk
kegiatan promosi jangka panjang.
2. Competitive party method
Metode ini berdasarkan pengeluaran untuk keperluan kegiatan promosi
dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pesaing. Dalam prakteknya metode
ini dianggap tidak ilmiah dan tidak efektif karena diperkirakan pesaing mengikuti
strategi promosi yang efektif. Menetapkan anggaran berdasarkan apa yang
dilakukan pesaing ini sangat bervariasi dan sering berubah-ubah sehingga
anggaran yang sebenarnya diperlukan pada saat-saat tertentu tidak memadai dan
akibatnya kegiatan promosi jadi terlantar.
20

3. The objective and task method


Cara ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menetapkan
anggaran promosi suatu destinasi wisata. cara ini menghendaki organisasi
pengelola destinasi wisata sedapat mungkin merumuskan sasaran-sasaran promosi
khusus dan fungsional, sehingga tugas-tugas yang diperlukan selesai sesuai
sasaran yang sudah ditetapkan dan kemudian dibuat perkiraan berapa besar
anggaran.
2.7.4 Menetapkan bauran promosi
Pada dasarnya bauran promosi yang dapat dilakukan oleh suatu destinasi
wisata adalah sebagai berikut : a. Advertising b. Sales Promotion c. Publicity d.
Personal Selling
2.7.5 Memilih strategi yang spesifik
Strategi produk agrowisata sangat sensitif terhadap permintaan, produk-
produk yang ditawarkan sebaiknya adalah produk yang siap jual dan tidak
mengecewakan wisatawan yang membelinya. Oleh karena itu komponen produk
(amenitas, aksesibilitas, dan atraksi) perlu ditinjau secara periodik, untuk
mengetahui semuanya siap jual atau tidak.

2.8 Alat-Alat Promosi

Banyak alat dapat digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan,


yaitu salah satunya alat promosi konsumen (consumer promotion) yang menurut
Kotler dan Keller (2012) diantaranya :
2.8.1 Samples: Offer of a free amount of a product or service delivered door-to-
door, sent in the mail, picked up in a store,attached to another product, or
21

featured in an advertising offer. Artinya menawarkan sejumlah produk


atau jasa gratis yang diantarkan dari pintu ke pintu, dikirm lewat surat,
diambil di toko, ditempelkan ke produk lain, atau ditampilkan dalam
penawaran iklan.
2.8.2 Coupons: Certificates entitling the bearer to a stated saving on the
purchase of a specific product: mailed, enclosed in other products or
attached to them, or inserted in magazine and newspaper ads. Artinya,
sertifikat yang membuat pemegangnya memiliki hak atas penghematan
yang tertulis terhadap pembelian produk tertentu : dikirimkan lewat surat,
terbungkus dalam produk lain atau ditempelkan pada produk tersebut, atau
disisipkan dalam majalah dan iklan surat kabar.
2.8.3 Cash Refund Offers (rebates): Provide a price reduction after purchase
rather than at the retail shop : consumer sends a specified “proof of
purchase”to the manufacturer who “refunds”part of the purchase price by
mail. Artinya, memberikan penurunan harga setelah pembelian alih-alih di
toko eceran : konsumen mengirimkan “bukti pembelian” tertentu kepada
produsen yang “mengembalikan” sebagian harga pembelian lewat surat.
2.8.4 Price Packs (cents-off deals): Offers to consumers of savings off the
regular price of a product, flagged on the label or package. Artinya,
menawarkan konsumen menghemat harga reguler produk, ditempelkan
pada label atau kemasan.
2.8.5 Premiums (gifts): Merchandise offered at a relatively low cost or free as
an incentive to purchase a particular product. Artinya barang-barang yang
ditawarkan pada biaya relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk
22

membeli produk tertentu.


2.8.6 Frequency Programs: Programs providing rewards related to the
consumer’s frequency and intensity in purchasing the company’s products
or services. Artinya, program yang memberikan penghargaan yang
berhubungan dengan frekuensi dan intensitas konsumen dalam membeli
produk atau jasa perusahaan.
2.8.7 Prizes (contests, sweepstakes, games) : are offers of the chance to win
cash, trips, or merchandise as a result of purchasing something. Artinya,
hadiah adalah penawaran peluang untuk memenangkan uang tunai,
perjalanan, atau barang sebagai hasil pembelian sesuatu.
2.8.8 Patronage Awards : Values in cash or in other forms that are proportional
to patronage of a certain vendor or group of vendors. Artinya, nilai dalam
uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan patronage
vendor tertentu atau kelompok vendor.
2.8.9 Free Trials: Inviting prospective purchasers to try the product without cost
in the hope that they will buy. Artinya mengundang calon pembeli
mencoba produk secara gratis dengan harapan mereka akan membeli.
2.8.10 Product Warranties: Explicit or implicit promises by sellers that the
product will perform as specified or that the seller will fix it or refund the
customer’s money during a specified period. Artinya, janji eksplisit atau
implisit oleh penjual bahwa produk akan berkinerja dengan baik, jika
tidak, penjual akan memperbaikinya atau mengembalikan uang pelanggan
sepanjang periode tertentu.
2.8.11 Tie-in Promotions:Two or more brands or companies team up on
23

coupons,refunds,and contests to increase pulling power. Artinya, dua atau


lebih merek atau perusahaan bermitra mengeluarkan kupon, pengembalian
dana, dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik.
2.8.12 Cross-Promotions: Using one brand to advertise another noncompeting
brand. Artinya, menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek
lainnya yang tak bersaing.
2.8.13 Point-of-Purchase (P-O-P) Displays and Demonstrations: P-O-P displays
and demonstrations take place at the point of purchase or sale. Artinya,
tampilan dan demonstrasi yang dilakukan pada titik pembelian atau
penjualan.

III METODE

3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Agrolestari Mandiri (Sinarmas
Group) yang berlokasi di PT. Agrolestari Mandiri (Sinarmas Group), Desa Tajok
Kayong, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Waktu pelaksanaan kegiatan PKL ini pada tanggal 18 Juni s/d 1 Agustus 2018,
sesuai dengan ketetapan kegiatan PKL dilaksanakan selama 45 hari kalender.
3.2. Metode Praktik Kerja Lapangan
Metode yang digunakan selama PKL adalah praktik kerja, wawancara dan
observasi langsung. Peserta PKL mengikuti peraturan yang berlaku di lingkungan
perusahaan selama peserta mengikuti pelaksanaan PKL.
Dalam pelaksanaan kegiatan PKL ini digunakan beberapa metode
pendekatan, antara lain:
24

1. Metode Praktik
Mahasiswa ikut langsung melakukan kegiatan produksi kelapa sawit di PT.
Agrolestari Mandiri (Sinarmas Group).
2. Metode Observasi
Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di lapangan dan terjun
langsung dalam mengamati serta melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
3. Metode Wawancara
Mahasiswa bertanya langsung dengan Kepala Bagian dan karyawan di bagian
Produksi dan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan tentang manajemen
produksi kelapa sawit.
4. Dokumentasi
Selama proses pelaksanaan PKL mahasiswa menggunakan foto untuk
memperkuat isi laporan yang disampaikan.
3.3. Keterampilan yang Dipelajari
Adapun keterampilan yang dipelajari dalam kegiatan PKL ini terdiri dari
beberapa diantaranya adalah:
a. Mempelajari manajemen promosi agrowisata Plantera Fruit Paradise.

3.4. Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan PKL yang direncanakan disajikan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Rencana Kegiatan PKL
Minggu ke-
No Jenis Kegiatan
I II III IV V VI VII
Mengenal profil dan
lingkungan kerja
1
Plantera Fruit
Paradise
Mempelajari
identifikasi pasar dan
2 tujuan promosi
Plantera Fruit
Paradise.
25

Mempelajari dan
terlibat secara langsung
dalam persiapan
3 promosi yang
dilakukan oleh
Plantera Fruit
Paradise.
Mempelajari dan
terlibat secara langsung
dalam bauran promosi
4
yang dilakukan oleh
Plantera Fruit
Paradise.
Mempelajari strategi
spesifik dalam strategi
promosi yang
5
dilakukan oleh
Plantera Fruit
Paradise
Mempelajari apa saja
alat-alat promosi yang
6 dilakukan oleh
Plantera Fruit
Paradise.
Penyusunan laporan
7
hasil PKL

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputra, Gunawan dan Marwan Asri. 2003. Anggaran Perusahaan.


BPFE. Yogyakarta

Gitosudarmo, I. 2014. Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta.


26

Jefkins, Frank. Public Relations. 1995. Erlangga. Jakarta.

Kotler, P., & Amstrong, G. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga.


Jakarta.

Kotler & Keller. 2012. Marketing Management. Prentice Hall. New Jersey

Mursid, M. 2010. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Srimulyadi. 2007. Peran Media Massa Dalam Pengembangan Wisata


Agro. http://srimulyadi.blogspot.com/2007/03/peran-media-massa-
dalam- pengembangan.html. Diakses 1 April 2018

Swastha, Basu dan Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa


Perilaku Konsumen. BPFE. Yogyakarta.

Yoeti, Oka A. 2005. Ekowisata, Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup.


Pradnya Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai