Anda di halaman 1dari 19

BIAYA PRODUKSI

BIAYA PRODUKSI
LANGSUNG TAK LANGSUNG
(bhn baku, TK, mesin) (kantor, listrik,
dll. administrasi dll)
PENGGOLONGAN BIAYA

VARIABEL TETAP
(bhn baku, TK (mesin, gedung,
bhn habis pakai dll) kary. Tetap dll)

OPERASIONAL INVESTASI
(biaya lancar, BBM, (biaya modal , mesin
TK dll) gedung dll)

EKSPLISIT IMPLISIT
(bhn baku, TK luar (gaji pemilik, sewa
mesin dll) alat modal sendiri dll)

ALTERNATIF HISTROY
(saat digunakan) (saat pembelian)

BIAYA OVERHEAD
BIAYA OPPORTUNITY
BIAYA PRODUKSI
Dalam jangka pendek (short run) maka biaya produksi dapat diklasifikasikan
dalam :

o Total Biaya Tetap (TFC) : biaya faktor produksi tetap yang


besarnya konstan pada berapapun
jumlah produk yang dihasilkan.

o Total Biaya Variabel (TVC) : biaya faktor produksi variabel yang


besarnya berubah-ubah tergantung
jumlah produk yang dihasilkan.

o Total Biaya (TC) : penjumlahan TFC + TVC


o Biaya marjinal (MC) : Tambahan biaya akibat tambahan
dari satu satuan produk yang
dihasilkan dimana besarnya bisa
berubah-ubah.

MC = TC/ Qx
karena TFC konstan -> = (TFC + TVC)/ Qx
= TVC/ Qx

o Biaya tetap rata-rata (AFC) : TFC/Qx


o Biaya variabel rata-rata (AVC) : TVC/Qx
o Biaya total rata-rata (ATC) : TC/Qx
o Biaya marjinal (MC) : Tambahan biaya akibat tambahan
dari satu satuan produk yang
dihasilkan dimana besarnya bisa
berubah-ubah.

MC = TC/ Qx
karena TFC konstan -> = (TFC + TVC)/ Qx
= TVC/ Qx

o Biaya tetap rata-rata (AFC) : TFC/Qx


o Biaya variabel rata-rata (AVC) : TVC/Qx
o Biaya total rata-rata (ATC) : TC/Qx

Dalam tinjauan jangka panjang (long run) sesuai dengan perkembangan skala
usaha , maka faktor produksi yang dalam jangka pendek dianggap faktor
produksi tetap maka dalam jangka panjang menjadi variabel, karena faktor tetap
tersebut harus diubah jumlahnya (sehingga tidak lagi konstan tetapi variabel).
FUNGSI BIAYA PRODUKSI
Fungsi biaya produksi merupakan cerminan dari fungsi produksi dan fungsi
produksi pada umumnya mengikuti The Law of Deminishing Return maka baik
fungsi produksi maupun fungsi biaya produksi mempunyai bentuk kubik.

TC = TFC + TVC ---> dimana TFC konstan

misal TVC = a Q + b Q +cQ


maka,
AVC = TC/Q = a + b Q + cQ
MC = TC/ Q = a + 2b Q + 3c Q
FUNGSI BIAYA PRODUKSI DITURUNKAN
DARI FUNGSI PRODUKSINYA
Fungsi biaya pada dasarnya merupakan pencerminan dari fungsi produksinya,
dengan demikian keterkaitan antara fungsi produksi dan fungsi biaya sangat erat
sehingga fungsi biaya dapat ditunkan dari fungsi produksinya.

FUNGSI PRODUKSI
Kurva produksi bentuknya mula-mula increasing kemudian decreasing dan
setelah titik puncak menjadi negatif return.

FUNGSI BIAYA VARIABEL (TVC)


Fungsi biaya variabel juga senada dengan fu ngsi produksinya karena total
biaya variabel (untuk faktor L & K) tersebut tergantung berapa produk Y yang
dihasilkan.
FUNGSI PRODUKSI
Y
Y = f (X)
Produksi
Y
X
Y

X
Y
X
0 X Input X
KURVA TOTAL BIAYA TETAP (TFC)
Besarnya konstan pada tingkat produksi berapapun jumlahnya.
Dengan demikian TFC linier dengan slope horisontal.
KURVA TOTAL BIAYA VARIABEL (TVC)
Besarnya tidak sama pada setiap tingkatan produksi. Dengan
demikian kurva TFC tidek linier dengan slope yang berbeda-beda
tiap tingkatan produksi, menyesuaikan bentuk fungsi produksinya.
KURVA TOTAL BIAYA (TC)
Biaya Total merupakan penjumlahan TFC dan TVC. Dengan
demikian kurvanya sama dengan biaya TVC, hanya karena
penambahan TFC yang besarnya konstan maka letaknya lebih tinggi
(diatas intersep sebesar TFC).
KURVA TETAP RATA RATA (ATC)
Biaya Tetap (TFC) besarnya konstan. Dengan demikian
pada tingkatan produksi rendah, besarnya biaya tetap
rata2 per satuan produk (AFC) relatif lebih tinggi dan akan
menurun dengan semakin besarnya jumlah produksi yang
dihasilkan.

KURVA TOTAL BIAYA (TC)


Biaya Total merupakan penjumlahan TFC dan TVC. Dengan
demikian kurvanya sama dengan biaya TVC, hanya karena
penambahan TFC yang besarnya konstan maka letaknya
lebih tinggi (diatas intersep sebesar TFC).
HUBUNGAN TFC, TVC, TC, ATC, AVC & MC
Titik terendah AVC pada saat slope TVC paling rendah, karena
pada saat itu di kurva produksi posisi APP paling tinggi (Ingat
pada saat APP maksimal maka AVC minimal).
Titik terendah Marginal Cost (MC) terjadi pada saat kurva TVC
berbalik dari decreasing ke increasing karena pada saat itu dalam
kurva produksi MC mencapai maksimum.
MC selalu memotong AVC dan ATC di titik terendah, karena pada
saat itu pada kurva produksi MM memotong APP di titik
maksimumnya. Dengan demikian AVC kebalikan APP dan MC
kebalikan MPP.
Saat MPP mencapai titik maksimal maka MC mencapai titik
terendah.
Demikian juga saat APP mencapai titik tertinggi, maka AVP
mencapai titik terendah.
Kurva MC akan memotong kurva AVC pada titik terendahnya.
FUNGSI BIAYA PRODUKSI DITURUNKAN
DARI FUNGSI PRODUKSINYA
Y Y
TPP TVC

X X

Y Y TVC analog dengan TPP

TFC besarnya tetap


berapapun tingkat produksinya
atau berapapun tingkat inputnya

APP TFC

X X
MPP
FUNGSI BIAYA PRODUKSI DITURUNKAN
DARI FUNGSI PRODUKSINYA
Y Y TVC analog dengan TPP

TFC besarnya tetap


berapapun tingkat produksinya
atau berapapun tingkat inputnya

APP TFC

X X
MPP

Rp ATC Y TC

TC = TFC + TVC TVC


AVC
MC

TFC

Y X
FUNGSI BIAYA PRODUKSI DITURUNKAN
DARI FUNGSI PRODUKSINYA
Y
TC Y

TC = TFC + TVC TVC

TFC besarnya tetap


berapapun tingkat
produksinya

TFC TFC

X X

Rp ATC AVC Rp

TFC

AFC

Y Y
SEMAKIN TINGGI PRODUK, AVC SEMAKIN TINGGI PRODUK, AFC
PROPORSIONAL DENGAN FUNGSI SEMAKIN KECIL
TC DAN FUNGSI TVC
FUNGSI BIAYA PRODUKSI DITURUNKAN DARI FUNGSI PRODUKSINYA
PENDEKATAN MATEMATIS

Fungsi biaya merupakan pencerminan fungsi produksi, sehingga


fungsi biaya dapat diturunkan dari fungsi produksi.

Misal : TPP = Y = b0 + b1 X + b2 X2 + b3 X3

TC = TFC + TVC = a + b Y + c Y2 + d Y3

TFC = a (konstante)

TVC = b Y + c Y2 + d Y3

b Y + c Y2 + d Y3
AVC = ` -------------------------- = b + c Y + d Y2
Y
AVC minimum saat :

AVC/ y = 0 c+2d Y = 0
2d Y = - c
- c
AVC minimum saat besarnya Y1 = ------- .... (I)
2d
MC = TC/ Y
= b + 2c Y + 3 d Y2
MC minimum saat :
MC/ Y = 0 2c + 6d Y = 0
3d Y = - c
- c
MC minimum saat besarnya Y2 = ------- .... (II)
3d

Dari pers (I) dan (II) dapat diketahui bahwa : Y2 lebih kecil dari Y1. Dengan demikian MC
akan mencapai minimum sebelum AVC mencapai minimum seperti ditunjukkan oleh
gambar sebelumnya
MC MEMOTONG AVC DI TITIK MINIMUMNYA

Berarti saat itu MC = AVC --> ingat MPP memotong APP di titik maksimumnya

b + c Y + d Y2 = b + 2c Y + 3 d Y2

b + c Y + d Y2 - b + 2c Y + 3 d Y2 = 0

cY + 2 d Y2 = 0
- c
c+2dY = 0 --> Y1 = -------
2d

Y1 saat AVC minimum


seperti persamaan (I).

Rp MC
AVC

MC memotong AVC
pada titik minimum AVC

Y
T IT IK IMPAS (BR EAK EVEN T POIN T /BEP) .

o Kondisi dimana seluruh pengeluaran biaya telah tertutup oleh penerimaan


sehingga posisi neraca untung rugi sama dengan nol. Sering juga disebut :
BEP (break event point), Pay back period.

o Kondisi ini dicapai pada saat seluruh pengeluaran investasi biaya tetap
dapat tertutup oleh kontribusi selisih antara harga jual dan ongkos variabel
rata-rata.

FC FC : Biaya faktor produksi tetap.


BEP= ---------------------- PY : Harga produk
PY - AVC AVC : Biaya variabel rata-rata

o Untuk menghindari double counting maka dalam perhitungan BEP tidak


dimasukkan :
- Biaya penyusutan
- Biaya cicilan pokok kredit
Titik Impas/BEP/payback period/pulang pokok :
Jumlah produksi yang membuat seluruh pengeluaran biaya tetap sudah tertutup oleh total
selisih antara harga jual/unit dan biaya variabel rata-rata/unit.
pada saat itu besarnya keuntungan = 0 karena TR = TC.

Rp Daerah TR BEP : TR = TC
LABA

TC YPy = TFC + TVC

Daerah

RUGI atau :

TR = TC
BEP
TFC
TFC BEP : ------------------------
Py - AVC

BEP Y

Anda mungkin juga menyukai