Anda di halaman 1dari 43

IPS EKONOMI KELAS X

Kegiatan
Ekonomi
Let's Go!!

Media Pembelajaran
Tujuan menguraikan konsep produksi
sebagai kegiatan ekonomi

Pembelajaran menguraikan konsep distribusi


sebagai kegiatan ekonomi

menguraikan konsep konsumsi


sebagai kegiatan ekonomi

membandingkan para pelaku


ekonomi
Kegiatan Ekonomi
Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu, bisnis, dan
pemerintah untuk memproduksi, mendistribusikan, dan
mengonsumsi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan
dan keinginan manusia.
PRODUKSI DISTRIBUSI KONSUMSI

Pelaku Produksi disebut:


Pelaku Distribusi disebut: Pelaku Konsumsi disebut:

PRODUSEN DISTRIBUTOR KONSUMEN


Produksi
Pengertian Produksi
adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau
menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

Input Proses Output


Tujuan Produksi
memperbanyak jumlah memenuhi pasar dalam negeri dan
barang/jasa pasar internasional

menghasilkan barang/jasa yang


mengurangi angka pengangguran
berkualitas tinggi

mengganti barang yang


meningkatkan penghasilan negara
rusak atau habis

menyediakan kebutuhan sesuai


mendapatkan keuntungan
dengan perkembangan zaman
Faktor produksi asli:

Sumber Daya Tenaga Kerja


Alam (Manusia)

Faktor produksi turunan:

Kewirausahaan
Modal (Capital)
atau Skill
Perilaku
Produksi
Biaya Produksi
biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan
sejumlah output atau barang yang diproduksi.

Pada dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu:

Biaya Tetap Total Biaya variabel Total (Total


(Total Fixed Cost = TFC) Variable Cost = TVC)
adalah biaya yang besarnya tidak adalah biaya yang tergantung
tergantung pada unit yang pada unit yang diproduksi,
diproduksi, berapapun unit yang semakin banyak jumlah yang
diproduksi, besarnya biaya tetap diproduksi, semakin besar biaya
yang dikeluarkan sama. variabel yang dikeluarkan.

Contoh : Biaya sewa, Biaya Contoh : Biaya TK langsung, Biaya


asuransi, Biaya penyusutan aktiva bahan baku, Biaya bahan
tetap, Biaya gaji dan sebagainya. penolong dan sebagainya.
Konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi)

Biaya Total Biaya Tetap Rata-rata Biaya Rata-rata Biaya Marjinal


(Total Cost = TC) (Average Fixed Cost = AFC) (Average Cost = AC) (Marginal Cost = MC)
keseluruhan biaya yang biaya tetap yang dibebankan atau
tambahan/perubahan biaya
dikeluarkan untuk produksi pada setiap unit produksi Biaya Total Rata-rata karena adanya
(Average Total Cost = ATC) tambahan/perubahan satu
TC = TFC + TVC AFC = TFC
Q unit produksi
atau biaya total yang dibebankan
pada setiap unit produksi MC = TFC = TVC
TC = FC + VC
Biaya Variabel Rata-rata atau setiap output. Q Q
atau
(Average Variabel Cost = AVC) atau
TC = a + bQ AC = AFC + AVC
biaya variabel yang MC = TC
atau
dibebankan pada setiap unit Q
produksi AC = TC
Q = Quantity = Unit Produksi Q
AVC = TVC = Delta = Perubahan
Q atau selisih
Contoh Soal
Diketahui sebuah perusahaan CV Roti Boga Jumbo memproduksi roti dengan cita rasa
dalam keadaan fresh dan berukuran jumbo. Kapasitas unit produksinya 500 unit
dengan harga jual satuan roti Rp15.000.
Rincian masing-masing biaya perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fixed Cost (FC)


Biaya Sewa = Rp2.000.000
Tentukan:
Biaya Asuransi = Rp500.000
Biaya Total (TC)
Biaya Penyusutan Aktiva = Rp1.000.000
Biaya Rata-rata (AC)
Laba/Rugi
2. Variabel Cost (VC) BEP
Biaya Bahan Baku = Rp700.000
Biaya Bahan Penolong = Rp300.000
Biaya TK Langsung = Rp1.500.000
Contoh Soal
Soal 1: Biaya Total
Suatu perusahaan membuat mainan dengan biaya tetap sebesar Rp300.000 dan biaya
variabel per unit sebesar Rp2.000. Berapa biaya total untuk memproduksi 150 mainan?

Soal 2: Biaya Rata-Rata


Sebuah restoran memiliki biaya tetap Rp500.000 dan biaya variabel total Rp300.000
untuk menyajikan 50 porsi makanan. Berapa biaya Tetap Rata-rata, biaya Variabel
Rata-rata, dan biaya rata-rata per porsi?

Soal 3: Biaya Marginal


Suatu pabrik sepatu menambahkan dua unit produksi lagi dari 50 sepatu menjadi 52
sepatu dan biaya total naik dari Rp200.000 menjadi Rp250.000 Berapa biaya marginal
untuk dua unit produksi tambahan?
Penerimaan
Produksi (Revenue)
adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan
outputnya.
Konsep Revenue (Fungsi Penerimaan)

Penerimaan Total Penerimaan Rata-rata Penerimaan Marjinal


(Total Revenue = TR) (Average Revenue = AR) (Marginal Revenue = MR)

penerimaan produsen sebagai penerimaan produsen kenaikan penerimaan total (TR)


hasil penjualan seluruh per unit output sebagai akibat bertambahnya
outputnya. satu unit output
AR = TR
Q TR
TR = P X Q MR =
atau
Q
dan

AR = P
TR = f (Q)

P = Price = Harga Jual per Unit


Q = Quantity = Unit Produksi yang terjual
= Delta = Perubahan atau selisih
Keuntungan (Profit), Kerugian (Loss),
& Break Even Point (BEP)
Keuntungan (Laba)
Break Even Point (BEP)
Rugi (Loss)

Titik impas / titik pulang pokok /


Laba/ Loss = TR - TC
tidak laba dan tidak rugi
(Laba Normal):
Jika TR > TC maka Laba
TR = TC
Jika TR < TC maka Loss
Rumus mencari BEP dlm Unit:

BEP Unit= TFC


(HJ/unit – TVC/unit)

Rumus mencari BEP dlm Rupiah:

BEP Rupiah= HJ/Unit X BEP Unit


Latihan Soal
Q P TVC TFC TC AFC AVC AC MC TR MR R/L

10 100 1000 1000 - -

20 100 2000 1000

30 100 2500 1000

40 100 3000 1000

50 100 3500 1000

60 100 4000 1000

70 100 5000 1000

80 100 5500 1000

Untuk MC dan MR pada baris pertama tidak ada perhitungan, dikarenakan saat pertama kali produksi
belum ada tambahan pada unit produksi
Latihan Soal
Q P TVC TFC TC AFC AVC AC MC TR MR R/L

5 100 30.000 30.000 - -

10 100 50.000 30.000

15 100 75.000 30.000

20 100 90.000 30.000

25 100 100.000 30.000

30 100 153.000 30.000

Silakan lengkapi tabel berikut


dan buatlah kurva 1) kurva FC, VC, TC ; dan 2) kurva AC, AFC, AVC, MC

Untuk MC dan MR pada baris pertama tidak ada perhitungan, dikarenakan saat pertama kali produksi
belum ada tambahan pada unit produksi
Distribusi
Distribusi
adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi
kepada konsumen
Tujuan Membantu menyalurkan barang dan
jasa hasil produksi ke konsumen

Distribusi Mempermudah konsumen untuk


mendapatkan barang kebutuhannya

Membantu produsen untuk


menjualkan barangnya

Membantu meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran
Pihak-Pihak dalam Distribusi
Mata Rantai
Distribusi
Distribusi langsung:

Produsen Konsumen

Distribusi tidak langsung:

Pedagang Pedagang
Produsen Agen Konsumen
Besar Eceran
Fungsi Distribusi
Fungsi Pokok Distribusi:

Pembakuan
Pengangkutan Penjualan Pembelian Penyimpanan Penanggung
Standar Kualitas
( Transportasi) (Selling) (Buying) (Stooring) Resiko
Barang

Fungsi
Tambahan
Distribusi:

Menyeleksi Mengemas Memberi Informasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi Distribusi

Pasar Produk

Saluran distribusi dipengaruhi Produk berkaitan dengan objek


oleh pola pembelian konsumen, fisik barang bersangkut-paut
yaitu jumlah konsumen, letak dengan nilai unit, besar dan
geografis konsumen, jumlah berat barang, mudah rusaknya
pesanan dan kebiasaan dalam barang, standar barang dan
pembelian pengemasan.

Produsen Perantara

Beberapa faktor yang perlu


Pertimbangan yang diperlukan dipertimbangkan antara lain
di sini adalah sumber dana, pelayanan perantara, keuangan
pengalaman dan kemampuan perantara, sikap perantara
manajemen serta pengawasan terhadap kebijaksanaan produsen,
dan pelayanan yang diberikan. volume penjualan, dan ongkos
penyaluran barang.
Konsumsi
Konsumsi
adalah kegiatan menghabiskan atau
mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa.
Ciri-ciri Benda Konsumsi

Benda yang habis dalam Dapat habis jika digunakan


sekali pemakaian secara terus-menerus
Contoh benda konsumsi kategori ini adalah
Contohnya adalah makanan, minuman, dan
pakaian, sepatu, tas, laptop, dan telepon
obat-obatan.
genggam
Tujuan
Konsumsi
mengurangi nilai guna barang atau
jasa secara bertahap

menghabiskan nilai guna barang


sekaligus

memuaskan kebutuhan secara fisik


maupun rohani
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumsi

Faktor Internal Faktor Eksternal

Pendapatan Usia & Jenis Kelamin Kebudayaan

Pola hidup Selera Lingkungan Harga


Teori perilaku
konsumen
Konsumen berperilaku ingin
memanfaatkan uang yang
Pengetahuan konsumen tentang
dimilikinya seekonomis mungkin. kualitas barang terbatas
Tapi kebanyakan tidak berhasil

Adanya persaingan antar konsumen

Kecenderungan konsumen bersikap


acuh terhadap situasi harga pasar

Adanya tradisi yang kuat, sehingga


mempengaruhi tingkah laku konsumen
Teori konsumsi

Pendekatan Pendekatan
Kardinal Ordinal
Pendekatan Kardinal

Pendekatan kardinal disebut juga sebagai


pendekatan marginal utility. Pendekatan
kardinal didasarkan pada asumsi bahwa
tingkat kepuasan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi suatu barang
dapat diukur/dikuantifikasi dengan
satuan tertentu, seperti uang, jumlah,
atau buah.
Hermann Heinrich Gossen
melakukan penelitian
mengenai nilai guna total (total
utility) dan nilai guna marjinal
(marginal utility) terkandung
dalam Hukum Gossen I dan
Hukum Gossen II
HUKUM GOSSEN I
MU n = TU n – TU n-1

Hukum Gossen I berbunyi “Jika


pemenuhan kebutuhan akan suatu
jenis barang dilakukan secara terus-
menerus, maka rasa nikmatnya mula-
mula akan tinggi, tetapi makin lama
kenikmatan tersebut makin menurun
sampai akhirnya mencapai batas
jenuh”.
HUKUM GOSSEN II
OR

Dalam memenuhi kebutuhannya,


manusia tidak hanya mengonsumsi
satu jenis barang, tetapi menggunakan
berbagai jenis barang.
Gossen menyatakan bahwa “konsumen
akan melakukan konsumsi sedemikian
rupa sehingga nilai guna marjinal setiap
barang dan jasa yang dikonsumsi sama”.
Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal atau


ordinal utility approach.
" Utilitas tidak dapat dihitung, melainkan
hanya dapat dibandingkan"

pendekatan ini lebih menekankan pada


preferensi dengen membuat peringkat atau
urutan-urutan kombinasi barag yang
dikonsumsi
Model Diagram Interaksi
Pelaku Ekonomi

https://youtu.be/o0kBjCXM1W0
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai