MODUL PEMBELAJARAN
Keperawatan Jiwa
Konsep Dasar Askep Gangguan
Psikoseksual
MISI:
1. Melaksanakan tri dharma p e rg u r u a n tinggi sesuai
perkembangan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan sistem
penjamin mutu poltekkes kemenkes semarang
2. Melaksanakan, mengembangkan pengelolaan program studi
secara terus menerus dalam menghasilkan lulusan yang
berkualitas, berdaya saing tingi dan berbudi pekerti luhur
3. Menghasilkan lulusan D III Keperawatn yang kompeten yang
unggul dalam pengelolaan keparawatan kegawat daruratan
4. Mengembangkan jejaring dengan pengguna lulusan, baik
berskala lokal, regional, nasional maupun internasional.
SASARAN MUTU:
Sarmut I
a . Te r w u j u d n y a p e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n s e s u a i s t a n d a r
pelayanan pendidikan (standar ISO 9001:2008)
b . Te r s e l e n g g a r a n y a p e n g e m b a n g a n S D M
Sarmut II
a . Te r l a k s a n a n y a k e g i a t a n p e n e l i t i a n k e s e h a t a n o l e h s e t i a p d o s e n
minimal sekali dalam satu tahun
b. Keikutsertaan kegiatan proceeding penelitian baik tingkat
nasional minimal setahun sekali
c . Te r s e l e n g g a r a n y a sosialisasi hasil penelitian dan
implementasinya kepada mahasiswa dan masyarakat
d . Te r s u s u n n y a r o a d m a p p e n e l i t i a n p r o g r a m s t u d i
2
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
Sarmut III
a . Te r s u s u n n y a r e n c a n a p r o g r a m p e n g a b d i a n k e p a d a m a s y a r a k a t
b . Te r l a k s a n a n y a kegiatan pengabdian kepada masyarakat
minimal sekali setiap semester
c . Te r b a n g u n n y a k e r j a s a m a l i n t a s p r o g r a m d a n s e k t o r a l d a l a m
program pemerintah untuk pembangunan kesehatan
masyarakat
d. Mengadakan pelatihan workshop terkait hasil penelitian pada
kegiatan pengabdian masyarakat
Sarmut IV
a . Te r c i p t a n y a k e g i a t a n p e m b e l a j a r a n d e n g a n a m a n , t e r t i b , b e b a s
dari suasana keributan / kebisingan
b. Meningkatnya motivasi belajar mahasiswa di lingkungan
kampus
c. Berjalannya kegiatan kemahasiswaan yang dapat meng-
akomodir terhadap kreativitas mahasiswa
a . Te r s e d i a n y a s i s t e m k e a m a n a n d a n k e s e l a m a t a n b a g i s e l u r u h
civitas akademika
b . Te r c i p t a n y a p e g a u l a n s o s i a l a k a d e m i k y a n g m e n y e n s n g k a n
bagi seluruh civitas akademik
3
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
K ATA P E N G A N TA R
4
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
D A F TA R I S I
Vi s i & M i s i P o l t e k k e s K e m e n k e s S e m a r a n g ................................. 2
K a t a P e n g a n t a r ......................................................................................... 4
D a f t a r I s i ...................................................................................................... 5
M a t e r i I n t i M o d u l ..................................................................................... 6
Modul Materi 1: Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan
Psikoseksual
D e s k r i p s i s i n g k a t ............................................................................... 6
Tu j u a n / K o m p e t e n s i ........................................................................... 6
I n d i k a t o r b e l a j a r ............................................................................... 7
U r a i a n M a t e r i ...................................................................................... 8
L a t i h a n ....................................................................................................1 8
R a n g k u m a n ...........................................................................................1 9
Te s F o m a t i f ...........................................................................................2 0
D a f t a r r e f e r e n s i ........................................................................................2 1
M AT E R I I N T I M O D U L
5
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
D E S K R I P S I S I N G K AT
Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep keperawatan jiwa yaitu
Asuhan Keperawatan psikoseksual menguraikan tentang : pengertian, etiologi,
manifestasi klinis, pathway, patofisiologi, dan asuhan keperawatan pada
psikoseksual.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Indikator Pembelajaran
6
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
URAIAN MATERI
BAB I Pendahuluan
A. Pengertian Psikoseksual
7
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
Seks adalah menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi
pada laki-laki dan perempuan, hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual
genital) Seksualitas adalah bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka
dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang
lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun
perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan
perbendaharaan kata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi
perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai,
memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal
balik antara kedua orang individu tersebut. (Hidayat, ) Kesehatan seksual
didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual,
dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang positif yang memperkaya
dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO).
Perilaku penyimpangan seksual merupakan tingkah laku seksual yang
tidak dapatditerima oleh masyarakat dan tidak sesuai dengan tata cara serta
norma-norma agama.Penyimpangan seks dikuasai oleh kebutuhan-kebutuhan
neorotis dengan dorongan-dorongan non-seks daripada kebutuhan erotis yang
pada akhirnya menutun seseorang pada tingkah laku menyimpang.
Teori Psikoseksual
1. Menurut Teori Libido Freud
Insting seksual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak
menjadi dewasa melalui beberapa fase: oral, anal, falik, dan genital. Tiap
fase didominasi oleh semua organ somatik. Bila pada suatu fase tertentu
8
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
4. Teori Psikoanalitik
Pendekatan psikoanalitik mendefinisikan parafilia sebagai seseorang
yang telah gagal dalam proses perkembangan normal ke arah penilaian
heteroseksual (Abel, 1989). Hal ini terjadi saat individu tersebut gagal
memecahkan krisis oedipal, dengan demikian mempertahankan perasaan-
perasaan seksual pada orangtua yang berlawanan jenis kelamin dengan
dirinya. Hal ini menghasilkan ansietas yang sangat memandu individu untuk
mencari kepuasaan seksual dengan cara memberikan suatu ”pengertian yang
9
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
B. Etiologi
Faktor Predisposisi
1. Riwayat Kesehatan Lalu
Identifikasi penyakit yang pernah diderita klien di masa lalu baik yang
berhubungan dengan penyakit sekarang maupun yang tidak, termasuk
riwayat perawatan yang lalu.
2. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Obat-obatan
Identifikasi riwayat penggunaan alkohol
3. Riwayat Stresor Psikososial
Identifikasi masalah mental emosional yang pernah dialami klien
4. Riwayat trauma fisik, psikoseksual, psikososial selama rentang Tumbuh
Kembang
10
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
C. Manifestasi Klinis
1) Ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari dan
Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan
dan kreatifitas.
2) Sedang
Pada tingkat ini lapang pandang terhadap linngkungan menurun, individu
lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal
lain.
3) Berat
Pada tingkat ini lapang persepsi menjadi sangat sempit, individu
cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain.
Individu tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan banyak
pengarahan/ tuntunan.
4) Panik
11
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
Patofisiologi
Berdasarkan proses perkembangannya:
1) Bayi/anak-anak
- Berhubungan dengan perpisahan
- Berhubungan dengan lingkungan atau orang yang tidak dikenal
- Berhubungan dengan perubahan dalam hubungan teman sebaya
2) Remaja
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri sekunder akibat:
- Perkembangan seksual
- Perubahan hubungan dengan teman sebaya
3) Dewasa
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri sekunder akibat:
- Kehamilan
- Menjadi orang tua
- Perubahan karir
4) Lanjut usia
12
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
13
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
b) Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi
tubuh, penganiayaan fisik (seksual), depresi.
2. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan pilihan sksual yang
berbeda, penyesuaian diri terhadap seksual terlambat.
c) Intervensi
Dx 1
Batasan Karakteristik :
a. Tidak adanya hasrat untuk aktivitas seksual.
b. Perasaan jijik, ansietas, panik sebagai respons terhadap kontak genital.
c. Tidak adanya pelumasan atau sensasi subjektif dari rangsangan seksual
selama aktivitas seksual.
d. Kegagalan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis selama
aktivitas seksual.
e. Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme atau ejakulasi.
Intervensi :
a. Kaji riwayat seksual dan tingkat kepuasan sebelumnya dalam hubungan
seksual.
b. Kaji persepsi pasien terhadap masalah.
c. Bantu pasien menetapkan dimensi waktu yang berhubungan dengan
awitan masalah dan diskusikan apa yang terjadi dalam situasi
14
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
Dx 2
Batasan Karakteristik :
a. Laporan adanya kesukaran, pembatasan atau perubahan dalam perilaku
atau aktivitas seksual.
b. Laporan bahwa getaran seksual hanya dapat dicapai melalui praktik yang
berbeda.
c. Hasrat untuk mengalami hubungan seksual yang memuaskan dengan
individu lain tanpa butuh getaran melalui praktik yang berbeda.
Intervensi :
a. Ambil riwayat seksual, perhatikan ekspresi area ketidakpuasan pasien
terhadap pola seksual.
b. Kaji area-area stress dalam kehidupan pasien dan periksa hubungan
dengan pasangan seksualnya.
c. Catat faktor-faktor budaya, sosial, etnik dan religius yang mungkin
menambah konflik yang berkenaan dengan praktik seksual yang berbeda.
d. Terima dan jangan menghakimi.
e. Bantu therapy dengan perencanaan modifikasi perilaku untuk membantu
pasien yang berhasrat untuk menurunkan perilaku-perilaku seksual yang
berbeda.
f. Jika perubahan pola seksualitas berhubungan dengan penyakit atau
pengobatan medis, berikan informasi untuk pasien dan pasangannya
berkenaan dengan hubungan antara penyakit dan perubahan seksual.
15
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
d)Implementasi
Implementasi yang dilakukan sesuai dengan masalah yang ada
berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
e)Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Evaluasi formatif :
evaluasi yang dilakukan berdasarkan respon klien terhadap tindakan yang
dilakukan.
2. Evaluasi sumatif :
evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan apakah
tujuan tercapai atau tidak.
LATIHAN
Essay
1. Apa yang anda pahami tentang seks?
2. apa arti dari kebutuhan seksualitas itu sendiri?
16
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
Jawaban :
1. seks merupakan sesuatu yang menjelaskan tentang ciri jenis kelamin laki-laki
maupun perempuan
2. kebutuhan seksual merupakan kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi
perasaan dua orang individu secara pribadi yang saling menghargai,
memperhatikan dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan timbal
balik antara dua individu tersebut. Seks pada hakekatnya merupakan
dorongan naluri alamiah tentang kepuasan syahwat.
3. perilaku seks dapat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku di
masyarakat karena seks juga merupakan bio-psiko-sosial.
17
R
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan
perbendaharaan kata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
Perilaku penyimpangan seksual merupakan tingkah laku seksual yang
tidak dapatditerima oleh masyarakat dan tidak sesuai dengan tata cara serta
norma-norma agama.Penyimpangan seks dikuasai oleh kebutuhan-kebutuhan
neorotis dengan dorongan-dorongan non-seks daripada kebutuhan erotis yang
pada akhirnya menutun seseorang pada tingkah laku menyimpang.
Diagnosa Keperawatan yang muncul yaitu Disfungsi seksual berhubungan
dengan perubahan struktur dan fungsi tubuh, penganiayaan fisik (seksual),
depresi; dan Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan pilihan sksual
yang berbeda, penyesuaian diri terhadap seksual terlambat.
TES
FORMATIF
1. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi seks, kecuali ....
a. pertimbangan perkembangan
b. adat
c. Kebiasaan hidup sehat dan kondisi kesehatan
18
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
3. respon seks yang paling adaptif terlihat dari perilaku yang memenuhi kriteria
sebagai berikut, kecuali ....
a. terjadinya antara 2 orang dewasa
b. tidak ada paksaan
c. tidak membahayakan kedua belah pihak
d. memberikan kepuasan
e. dilakukan ditempat umum
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Achir Yani Syuhaimie. 1999. Buku Ajar Aspek Psikoseksual dalam
Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
https://books.google.co.id/ Asuhan keperawatan psikoseksual. Diakses pada 22
maret 2018, pukul 11.20 WIB
19
M a t a K u l i a h : K E P E R A WATAN J I W A
20