SANKSI PERPAJAKAN
(diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Perpajakan)
OLEH
INA WAHYUNI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonsia merupakan salah satu dari negara yang mempunyai jumlah
penduduk yang sangat banyak. Menurut data yang terakhir sumber penghasilan
bangsa Indonesia ini 95% adalah dari sektor Pajak. Dikarenakan jumlah penduduk
yang sangat banyak yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Jadi, Wajib Pajak di
Inonesia juga sangat banyak. Sedangkan Pajak sendiri mempunyai jenis atau
macamnya sendiri. Sehingga secara tidak di sadari oleh Wajib Pajak masyarakat
Indonesia maka dengan sendirinya mereka telah membayar Pajak berdasarkan
jenis atau macamnya Pajak itu sendiri.
Dengan banyaknya jenis pajak di Indonesia membuat para wajib pajak tidak
begitu paham mengenai pajak. Hal itulah yang menyebabkan wajib pajak yang
memenuhi kewajibannya membayar pajak sangat sedikit. Sehingga sanksi pajak di
berlakukan kepada para wajib pajak.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 MACAM- MACAM SANKSI PAJAK
1. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi merupakan sanksi yang di kenakan pada wajib pajak yang
terkena sanksi pajak berupa pemungutan dana. Sanksi administrasi atau sanksi
pungutan dana ini di bagi menjadi 3 yaitu :
Sanksi denda adalah jenis sanksi yang paling banyak ditemukan dalam UU
perpajakan. Terkait besarannya denda dapat ditetapkan sebesar jumlah tertentu,
persentase dari jumlah tertentu, atau suatu angka perkalian dari jumlah tertentu.
Pada sejumlah pelanggaran, sanksi denda ini akan ditambah dengan sanksi
pidana. Pelanggaran yang juga dikenai sanksi pidana ini adalah pelanggaran yang
sifatnya alpa atau disengaja. dimuat hal-hal yang dapat menyebabkan sanksi
administrasi berupa denda, bentuk pengenaan denda, dan besarnya denda.1
Sanksi denda:
Rp100.000
a. Masa PPN atau Per SPT
Rp500.000
Rp100.000
b. Tahunan PPh atau Rp Per SPT
1.000.000
1
http://fairybluealcsj.blogspot.co.id/2016/04/sanksi-administrasi-dan-sanksi-
pidana.html
3
No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
Dari jumlah
pajak yang
2 8 (3) Pembetulan sendiri dan belum disidik 150%
kurang
dibayar
Besarnya bunga akan dihitung secara tetap dari pokok pajak yang
tidak/kurang dibayar. Tetapi, dalam hal Waiib Paiak hanya membayar sebagian
atau tidak membayar sanksi bunga yang terdapat dalam surat ketetapan pajak yang
telah diterbitkan, maka sanksi bunga tersebut dapat ditagih kembali dengan
disertai bunga lagi.
4
Perbedaan lainnya dengan bunga utang pada umumnya adalah sanksi
bunga dalam ketentuan perpajakan pada dasarnya dihitung 1 (satu) bulan penuh.
Dengan kata lain, bagian dari bulan dihitung 1 (satu) bulan penuh atau
tidak dihitung secara harian. Untuk mengetahui lebih ielas mengenai hal-hal yang
dapat menyebabkan sanksi bunga dan penghitungan besarnya bunga dalam pajak.
Sanksi bunga:
Per bulan,
dari jumlah
1. 8 (2 dan 2a) Pembetulan SPT Masa dan Tahunan 2% pajak yang
kurang
dibayar
Per bulan,
Keterlambatan pembayaran pajak masa dari jumlah
2. 9 (2a dan 2b) 2%
dan tahunan pajak
terutang
Per bulan,
dari jumlah
Kekurangan pembayaran pajak dalam
3. 13 (2) 2% kurang
SKPKB
dibayar, max
24 bulan
Dari jumlah
SKPKB diterbitkan setelah lewat waktu
paak yang
5 tahun karena adanya tindak pidana
4. 13 (5) 48% tidak mau
perpajakan maupun tindak pidana
atau kurang
lainnya
dibayar.
Per bulan,
a. PPh tahun berjalan tidak/kurang dari jumlah
5. 14 (3) 2% pajak tidak/
bayar
kurang
dibayr, max
5
No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
24 bulan
Per bulan,
dari jumlah
pajak tidak/
b. SPT kurang bayar 2%
kurang
dibayr, max
24 bulan
Per bulan,
dari jumlah
PKP yang gagal berproduksi dan telah pajak tidak/
14 (5) 2%
diberikan pengembalian Pajak Masukan kurang
dibayr, max
24 bulan
Dari jumlah
SKPKBT diterbitkan setelah lewat
pajak yang
waktu 5 tahun karena adanya tindak
6. 15 (4) 48% tidak atau
pidana perpajakan maupun tindak
kurang
pidana lainnya
dibayar
Per bulan,
SKPKB/T, SK Pembetulan, SK atas jumlah
Keberatan, Putusan Banding yang pajak yang
7. 19 (1) 2%
menyebabkan kurang bayar terlambat tidak atau
dibayar kurang
dibayar
Per bulan,
bagian dari
bulan
8. 19 (2) Mengangsur atau menunda 2%
dihitung
penuh 1
bulan
6
No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
pembayaran
pajak
Sanksi kenaikan:
Dari pajak
Pengungkapan ketidak benaran SPT sebelum
1. 8 (5) 50% yang kurang
terbitnya SKP
dibayar
Dari PPh
yang tidak/
a. PPh yang tidak atau kurang dibayar 50%
kurang
dibayar
7
No Pasal Masalah Sanksi Keterangan
Dari PPh
yang tidak/
b. tidak/kurang dipotong/ dipungut/ disetorkan 100% kurang
dipotong/
dipungut
Dari PPN/
PPnBM
c. PPN/PPnBM tidak atau kurang dibayar 100% yang tidak
atau kurang
dibayar
Dari jumlah
kekurangan
3. 15 (2) Kekurangan pajak pada SKPKBT 100%
pajak
tersebut
2. SANKSI PIDANA
Kita sering mendengar isilah sanksi pidana dalam peradilan umum. Dalam
perpajakan pun dikenai adanya sanksi pidana. UU KUP menyatakan bahwa pada
dasarnya, pengenaan sanksi pidana merupakan upaya terakhir untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
8
disebut dengan kealpaan, yaitu tidak sengaja, lalai, tidak hati-hati, atau kurang
mengindahkan kewajiban pajak sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara. Sedangkan tindak kejahatan adalah tindakan dengan sengaja
tidak mengindahkan kewajiban pajak sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara.
9
b. 39 ayat (1) = Setiap orang yang dengan sengaja :
- tidak menyampaikan SPT; atau menyampaikan SPT dan atau keterangan yang
isinya tidak benar atau tidak lengkap; atau
d. 39 ayat (3) = Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak
pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan
PKP, atau menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan
kompensasi pajak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
10
denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohon dan atau
kompensasi yang dilakukan oleh Wajib Pajak.
Sanksi tindak pidana berlaku juga bagi wakil, kuasa, atau pegawai dari Wajib
Pajak, yang menyuruh melakukan, yang turut serta melakukan, yang
menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan.2
Tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau waktu
sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya
Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
Setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas di
bidang perpajakan, dilarang mengungkapkan kerahasiaan WP yang menyangkut
masalah perpajakan.
2
http://baskom2.blogspot.co.id/2011/12/makalah-perpajakan.html
11
Keterlibatan dan Sanksi bagi Pihak ketiga
- Setiap orang yang menurut ketentuan wajib memberikan keterangan atau bukti
yang diminta tetapi dengan sengaja tidak memberi keterangan atau bukti; atau
memberi keterangan atau bukti yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah).
Ketentuan ini berlaku juga bagi yang menyuruh melakukan , yang menganjurkan
atau membantu melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.
12