Anda di halaman 1dari 8

Pentingnya Penerapan Pendekatan Inquiry

Pendidikan dasar (sekolah dasar) merupakan sebuah institusi pendidikan yang memegang peranan
penting dan strategis, karena kualitas jenjang pendidikan berikutnya sangat dipengaruhi oleh
kualitas pendidikan dasar. Dengan kata lain, semakin baik kualitas pendidikan dasar, maka akan
semakin baik pula kualitas pendidikan pada jenjang berikutnya. Untuk itu, agar tujuan pembelajaran
disekolah dapat tercapai dengan baik, maka pembelajaran disekolah dasar ini hendaknya bersifat
mendidik, mencerdaskan,membangkitkan aktivitas dan kreativitasnanak, efektif, demokratis,
menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Terlebih pada mata pelajaran IPS, yang apabila guru
tidak mampu menyajikannya dengan baik dan benar, akan menjadikan siswa jenuh dan
membosankan.

Untuk mengantisipasi agar pembelajaran IPS ini tidak membuat jenuh dan membosankan bagi siswa,
maka diharapkan guru mampu menciptakan kondisi belajar yang dapatnmenghasilkan tujuan
pembelajaran yang berkualitas dan berbobot. Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar
yang berkualitas dan berbobot tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
Melalui model pembelajaran inquiry, siswa dilatih untuk berfikir kritis, terutama dalam
pembelajaran IPS, yang salah satunya menuntut siswa untuk kritis terhadap sumber dalam
mengungkapkan fakta yang benar.

Diharapkan, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry, siswa
dapat menunjukkan antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS, baik dilihat dari tingkat partisipasi
aktif dalam setiap langkah pembelajaran maupun kesediaan mereka dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibiarkan. Selain itu, diharapkan pula dapat meningkatkan minat dan perhatian dalam
mempelajari IPS, yang sebelumnya menurut mereka mungkin hanya sekadar untuk melaksanakan
kewajiban saja. Setelah melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry,
belajar IPS dirasakan menjadi suatu kebutuhan. Lebih jauh lagi, siswa akan merasa nyaman, tidak
bosan, dan tidak mengantuk waktu belajar. Mempunyai minat dan mencapai hasil pembelajaran
yang tinggi. Bila ini terjadi, maka yang menjadi tujuan dari pembelajaran IPS pun akan tercapai.

Agar kegiatan pembelajaran inquiry

dapat mencapai tujuan yang ditentukan, peneliti bersama guru mitra diharapkan memperhatikan
hal-hal berikut :

Peserta didik diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan dipecahkan. Untuk itu guru
hendaknya menjelaskan pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai.

Guru hendaknya memberikan keleluasaan terhadap peserta didik untuk berdiskusi, mengemukakan
kemungkinan pilihan jawaban ataupun bertanya. Guru hanya membatasi agar jangan keluar dari
pokok permasalahan yang sedang didiskusikan.

Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan yang merangsang, apabila peserta didik
kurang mampu menganalisis permasalahan.

Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan peserta didik tidak menyimpang dari nilai-nilai.

Guru tidak memperbolehkan untuk memberikan jawaban langsung atas masalah yang dihadapi.

Pendekatan inquiry dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini :


Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persolan
bersumber dari bahan pelajaran yang menantang peserta didik atau problematic) dan sesuai dengan
daya nalar peserta didik.

Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan menciptakan situasi belajar
yang menyenangkan.

Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup.

Adanya kebebasan peserta didik untuk berpendapat, berkarya, berdiskusi.

Partisipasi setiap peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.

Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan peserta didik.

Pengertian Pendekatan Inquiry

Inkuiri (inquiry), berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses
umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Pendekatan inquiry berarti
suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta
didikuntuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Savage dan Amstrong (1996:237) mengembangkan pendekatan inquery sebagai salah satu bagian
dari upaya guru dalam membantu para siswa sekolah dasar untuk meningkatkan keterampilan
berpikir. Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang berorientasi
kepada pengalaman siswa. Melalui pembelajaran inquiry, maka guru akan mudah membantu
mengembangkan diri siswa sebagai tanggung jawabnya. Selain itu, dengan pembelajaran inquiry,
akan memotivasi siswa untuk aktif mencari dan mendapatkan pengetahuan.

Adapun menurut Jarolink (1977 : 72) pendekatan pembelajaran inquiry tidak hanya terbatas kepada
pertanyaan atau pemeriksaan, melainkan meliputi pula proses penelitian, keingintahuan, analisis,
sampai kepada penarikan kesimpulan tentang hal-hal yang diperiksa atau diteliti.

Pendekatan pembelajaran inquiry didefinisikan pleh Piaget dalam Wartono (1996 : 29) sebagai
pembelajaran yang mempeersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam
arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan symbol-simbol
dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan
penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan sendiri dengan yang ditemukan orang
lain.

Menurut Gulo dalam Trianto (2007 : 135) sasaran utama pembelajaran inquiry adalah : 1)
keterlibatan peserta didik secara maksimal dalamproses kegiatan belajar; 2) keterarahan kegiatan
secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; 3) mengembangkan sikap percaya pada diri
peserta didik tentang apa yang ditentukan dalam proses inquiry.

Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan


pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan (Wina Sanjaya, 2007: 194). Inquiry berarti melibatkan diri dalam
tanya jawab, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan (Sunaryo, 1989:95).

Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk


meningkatkan kreativitas berpikir siswa. Siswa mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Siswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan yang kemudian
hasilnya disimpulkan sendiri oleh siswa. Pembelajaran demikian merupakan pembelajaran yang
bersifat student centered .

Pendekatan pembelajaran inquiry adalah pendekatan pembelajaran yang mampu menggiring


peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. inkuiri menempatkan
peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003: 234). Kendatipun pendekatan ini
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai
pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan
kegiatan. Kadang guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan
komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar
melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi
pembelajaran yang bervariasi.

Inquiry merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi
hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian, dalam proses perencanaan, guru bukanlah
mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Belajar pada
dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses
mental itulah, diharapkan siswa berkembang secara utuh baik intelektual, emosional maupun
pribadinya (Wina Sanjaya, 2005: 119).

Inkuiri adalah stimulus melalui onfrontasi dengan suatu masalah dan pengetahuan bersumber dari
pengamatan. Menurut Joyce (2000), inkuiri merupakan pengamatan berbagai proses dan
memberikan perhatian terhadap sesuatu, interaksi dengan berbagai stimulus melalui hubungan
dengan orang lain. Dasar pertama inkuiri adalah individu dapat bereaksi pada suatu masalah, dan
mencari bagaimana cara pemecahannya.

. Ciri-ciri Pedekatan Inquiry

Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran inquiry lebih ditekankan
pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu, serta
berlandaskan pada masalah yang ada pada disiplin ilmu. Lebih lanjut, model pembelajaran inquiry ini
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

Sangat memperhatikan proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis.

Proses pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tradisi keilmuan disiplin
tertentu (walaupun perlu adanya penyederhanan proses sehingga sesuai dengan kemampuan
peserta didik).

Adanya proses pengolahan data dan pengujian hipotesis (yang merupakan suatu keharusan dalam
inquiry dan bukan alternatif seperti pemecahan masalah).

4. Pembelajaran inquiry maupun pemecahan masalah mempunyai keunggulan yang sama yaitu
kemampuan berfikir aplikasi, analisis, sistematis, dan evaluasi. Langkah yang dilakukan dalam inquiry
terdiri atas : perumusan masalah, pengembangan hipotesis, pengumpulan data, pengolahan data,
pengujian hipotesis, dan penarikan kesipulan.

Dahlan (1990 : 169) menyatakan bahwa ada tiga cirri pokok dalam pendekatan inquiry, yaitu :

Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan tercipta nya suasana diskusi kelas.
Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.

Menggunakan fakta sebagai pengujian hipotesis.

Menurut Sanjaya (2007 : 194-195) ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari pembelajaran
inquiry, yaitu :

1) Menekankan pada aktivitas peserta didik secara secara maksimal untuk mencari dan menemukan;

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri
dari suatu yang dipertanyakan;

3) Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

. Tujuan Pendekatan Inquiry

Tujuan utama pendekatan inquiry adalah menyediakan peralatan atau cara bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan intelektualnya yang berkaitan dengan berpikir kritis dan
memecahkan masalah. Perhatian utama pada inquiry adalah pengembangan proses seperti
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan dan
mengklasifikasikan data yang relevan, menafsirkan dan memverifikasi data, menguji hipotesa dan
sampai pada suatu kesimpulan. Menurut Sunaryo (1989 : 97) melalui pembelajaran inquiry siswa
akan “belajar bagaimana belajar” (learning how to learn).

Tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar yang tertuang dalam GBPP kurikulum Seolah Dasar Suplemen
1999 dan KBK IPS Sekolah Dasar tahun 2003, bahwa tujuan dari penggunaan pendekatan
pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut :

Mengembagkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam memecahkan masalah atau


memutuskan sesuatu secara cepat.

Mengembangkan kemampuan berfiki siswa agar lebih tanggap, cermat, dan nalar (kritis, analitis, dan
logis).

Membina dan mengambangkan sikap ingin tahu lebih jauh.

Mengungkapkan aspek pengetahuan maupun sikap.

Kata kunci dari pendekatan inqury adalah siswa menemukan sendiri, adapaun langkah-langkah
menemukan sendiri adalah (1) merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun; (2) mengamati
atau melakukan observasi; (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,
bagan, table dan karya lainnya; (4) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru atau audience lainnya. (Sagala, 2008; 92).

Tujuan dari pembelajaran metode penyelesaian masalah amelalui pendekatan inkuiri didasarkan
pada proses atau langkah dimana peserta didik diikutsertakan untuk mengidentifikasikan suatu
pernyataan yang mengandung masalah, merumuskan hipotesis,menguji hipotesis, dan merumuskan
kesimpulan. Tujuan-tujuan tersebut secara garis besarnya dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam hal-hal berikut :

1. Mengidentifikasikan mendefinisikan sebuah mpernyataan yang mengandung masalah.

2. Menggunakan beragam data untuk mendukung informasi yang berkaitan dengan masalah
tersebut.
3. Merumuskan hipotesis untuk menjawab permasalahan tersebut yang bersifat sementara, dengan
memanfaatkan infomasi yang ada dan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya.

4. Menggunakan proses-proses pemikiran yang logis untuk merumuskan hipotesis, menguji


hipotesis, meninjau ualang, dan menyeleksi hipotesis tersebut.

5. Menemukan antara informasi yang diperoleh sebelumnya dan yang baru untuk memperoleh
pengertian yang mendalam dan baru, untuk mencari solusi atas masalah.

6. Membandingkan dan mengevaluasi berbagai teori, data, dan generalisasi dalam menguji hipotesis
atau jawaban sementara.

7. Memilih fakta atau data yang relevan yang diperlukan untuk menguji hipotesis.

8. Menyatakan pendapat sendiri setelah menganalisis informasi-informasi yang tersedia.

9. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan dan menerapkannya dalam situasi-situasi yang baru dalam


kehidupan nyata.

Prinsip-prinsip penggunaan pendekatan inquiry adalah :

a. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Inquri bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir. Selain berorientasi pada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar.

b. Prinsip interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi antar siswa maupun antar siswa dengan
guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan.

c. Prinsip bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan inquri adalah guru sebagai penanya. Sebab,
kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian
dari proses berpikir.

d. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri
maupun otak kanan.

e. Prinsip keterbukaan

Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan inquiry dapat menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut ;

a. Orientasi

b. Merumuskan masalah

c. Mengajukan hipotesis

d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis

f. Merumuskan kesimpulan

Pendekatan inquiry pada pembelajaran

IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan
penalarannya di samping aspek nilai dan moral, banyak sekali memuat materi sosial dan bersifat
hapalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima oleh siswa sebatas produk hapalan. Sifat
materi pelajaran IPS tersebut membawa akibat terhadap proses belajar mengajar yang didominasi
oleh pendekatan ekspositoris, terutama guru menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa
kurang terlibat atau cenderung pasif.

Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas, kreativitas dan keterampilan bernalar siswa. Pendekatan pembelajaran
inquiry memposisikan siswa sebagai subyek dan pusat pembelajaran ada pada siswa. Siswa akan
terdorong untuk lebih baik apabila ia terlibat secara langsung dalam proses belajar melalui kegiatan-
kegiatan.

Pendidikan ilmu sosial mengadopsi pendekatan inquiry yang kemudian dinamakan inquiry sosial. Hal
ini di dasarkan pada asumsi pentingnya pembelajaran IPS pada masyarakat yang semakin cepat
berubah, seperti yang dikemukan Robert A. Wilkins (1990:85) yang menyatakan bahwa dalam
kehidupan masyarakat yang secara terus-menerus mengalami perubahan, pengajaran IPS harus
menekankan kepada pengembangan berpikir. Terjadinya ledakan pengetahuan, menurutnya,
menuntut perubahan pola mengajar dari yang hanya sekedar mengingat fakta yang biasa dilakukan
melalui pendekatan pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau dari metode latihan (drill)
dalam pola tradisional, menjadi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir.

Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dalam menggunakan berbagai pendekatan,
metode, dan pendekatan pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran IPS benar-
benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar siswa untuk
menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini dikarenakan pengkondisian iklim belajar
merupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan

Peran guru dalam pembelajaran IPS mempunyai hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa
dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilannya. pengembangan
keterampilan tersebut yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berpikir yang dikembangkan
untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses belajar-mengajar dengan
pendekatan pengembangan berpikir kritis, keterampilan sosial dan praktis melalui pendekatan
dialog kreatif, keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar-mengajar yang
interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

Ada tiga karakteristik pendekatan inqury dalam IPS. Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam
kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas. Kedua, adanya
rumusan hipotesis sebagai fokus inquiry. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.

Dengan menggunakan pendekatan inquiry guru IPS pada dasarnya telah memberi kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara aktif. Untuk meningkatkan pengalaman dan kepercayaan diri pada
siswa. Guru IPS dapat mengajukan pertanyaan yang memerlukan pemikiran-pemikiran lebih jauh
seperti menafsirkan, menganalisis, mengsintesis, atau menggunakan. Pertanyaan guru tentunya
tidak hanya sekedar meminta siswa untuk mengingat kembali dan oleh sebab itu bentuk
pertanyaannya harus mendorong siswa untuk menemukan sendiri dan memecahkan masalah. Guru
harus membantu siswa dalam menguasai belajar koognitif yang diperlukan dalam penyelidikan dan
berpikir dalam ilmu-ilmu social. Dalam hubungan itu IPS harus menekankan pada pemahaman dan
berpikir kritis pada siswa tentang bagaimana mendekati belajar dan bukan menghindarinya. Bagi
siswa, jika digunakan pendekatan ini ia dituntut bekerja keras, secara individu atupun kelompok,
mengembangkan segala kemampuan berpikirnya dan memanfaatkan sumkber-sumber yang ada
disekelilingnya, di lingkungan tempat tinggallnya, di sekolah maupun dimasyarakat.

Menurut Azis (2007) untuk mempersiapkan kegiatan belajar yang menggunakan pendekatan inquiry
ada beberapa cara dapat digunakan diantaranya:

a. Inquiry yang didasarkan pada artefak, yaitu benda-benda hasil kepandaian manusia. Misalnya
siswa diminta mempelajari makna symbol yang terdapat pada mata uang bangsanya

b. Inquriy berdasarkan situasi masalah yang diminta pemecahanya

c. Inquiry berdasarkan isu-isu yang kontroversial atau kejadian sekarang. Misalnya adanya protes
penduduk suatu wilayah tentang pencemaran limbah industri terhadap sumber air penduduk

d. Inquiry yang didasarkan pada konsep-konsep yang ditemukan dalam pelajaran. Misalnya
mempelajari bagimana kontak dengan budaya lain mempengaruhi cara kehidupan

e. Inquiry yang didasarkan pada potret dan ilustrasi. Gambar dan ilustrasi adalah untuk
meningkatkan ketelitian terhadap konsep yang ditemukan dalam buku teks IPS. Untuk itu misalnya
guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa misalnya, (1) apa hubungan gambar/ ilustrasi
tersebut dengan materi/konsep yang kita bicarakan? atau (2) kapan gambar tersebut dibuat?

Peranan guru dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan inquiry adalah sebagai pembimbing dan
sebagai stimulator, fasilitator yang berhadapan dengan siswa membantu mereka
mengindentifikasikan pertanyaan dan masalah, dan membimbing melakukan penyelidikan. Guru
membuat suasana yang menjamin kebebasan untuk melakukan eksplorasi, melakukan hubungan
pribadi yang baik. Sejauh mungkin guru berusaha untuk dapat meningkatkan cara kerja siswa secara
bebas. Guru membantu siswa dalam menmukan sumber informasi yang tepat dan bertanggung
jawab bahwa sejumlah sumber pelajaran itu cukup dan digunakan. Guru tidak menekankan
kebenaran jawaban, tetapi membantu siswa menemukan dan mengklarifikasi jawaban yang tepat.
Guru harus memiliki ketrampilan khusus dalam bertanya yang dapat meningkatkan berpikir kritis
dan dapat memecahkan masalah.

E. IMPLEMENTASI PENDEKATAN

INQUIRY DALAM PEBELAJARAN IPS

Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, guru perlu memberikan keleluasaan kepada
peserta didik untuk belajar memecahkan masalah. Masalah perlu dicarikan jalan keluarnya, bukan
dihindari. Menghindari masalah sama halnya dengan kehilangan kesempatan untuk membina diri
agar terbiasa dengan memecahkan masalah. Untuk itu dalam pembelajaran yang menggunakan
pendekatan inkuiri ini, peran guru sangat penting untuk merancang pembelajaran dalam bentuk
problem atau masalah.

Pada umumnya pendekatan pembelajaran inkuiri dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah


sebagai berikut :

Orientasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :


a. Menjelaskan topic, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik.

b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan

c. Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan
motivasi belajar bagi peserta didik.

Perumusan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian, langkah

Mengajukan Hipotesis

Mengupulkan Data

Menguji Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar yang berkualitas dan berbobot tersebut adalah
dengan menggunakan model pembelajaran inquiry. Melalui model pembelajaran inquiry, siswa
dilatih untuk berfikir kritis, terutama dalam pembelajaran IPS, yang salah satunya menuntut siswa
untuk kritis terhadap sumber dalam mengungkapkan fakta yang benar.

Pendekatan inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan peserta didikuntuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Tujuan utama pendekatan inquiry adalah menyediakan peralatan atau cara bagi siswa untuk
mengembangkan keterampilan intelektualnya yang berkaitan dengan berpikir kritis dan
memecahkan masalah.

Peranan guru dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan inquiry adalah sebagai pembimbing dan
sebagai stimulator, fasilitator yang berhadapan dengan siswa membantu mereka
mengindentifikasikan pertanyaan dan masalah, dan membimbing melakukan penyelidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Ahmad.2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta. Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai