Anda di halaman 1dari 1

Cara kerja

` Siapkan 12 tabung reaksi/ gelas piala (150 atau 250 ml), masing-masing diisi 100 ml dari
larutan berikut: air destilasi (aquades); 0,5, 0,10, 0,15, 0,20, 0,25, 0,30, 0,35, 0,40, 0,45, 0,50,
0,55 dan 0,60 Molar larutan sukrosa. Tahap-tahap berikut ini harus dilakukan dengan cepat:
buatlah 12 silindir umbi kentang dengan bor yang bergaris tengah 1 cm, masing-masing dengan
panjang 4 cm. hilangkan bagian kulitnya. Sebaiknya semua silindir umbi kentang dibuat dari satu
umbi saja. Letakkan di dalam sebuah wadah tertutup. Dengan pisau atau silet, potonglah satu
silinder kentang menjadi irisan-irisan tipis dengan tebal 1-2 mm. Kemudian bilaslah irisan
kentang dengan air destilasi (aquades) dengan cepat, keringkan dengan kertas saring (tissue) dan
timbanglah. Selanjutnya masukkan ke dalam salah satu larutan sukrosa yang telah disiapkan.
Lakukan hal ini pada setiap silinder kentang untuk perlakuan masing-masing larutan pada no. 1.
Setelah 2 jam perendaman irisan-irisan kentang tersebut dikeluarkan dari masing-masing tabung,
lalu dikeringkan dengan kertas saring/handuk/tissue dan ditimbang. Lakukan ini untuk semua
contoh percobaan. Untuk menghitung perubahan berat, digunakan rumus berikut:
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 − (𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒖𝒍𝒂 − 𝒎𝒖𝒍𝒂)
% 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒎𝒖𝒍𝒂 − 𝒎𝒖𝒍𝒂
Kemudian buat grafik dan plotkan % perubahan berat pada ordinal dan konsentrasi larutan
sukrosa (dalam molar) pada absis. Potensial air jaringan dapat diperoleh setelah terlebih dahulu
menghitung potensial osmotik (ψs) untuk masing-masing konsentrasi larutan sukrosa. Gunakan
rumus berikut:

- ψs = M.I.R.T

Dimana:

M = Molaritas dari larutan sukrosa

I = Konstanta ionisasi, untuk sukrosa = 1

R = Konstanta gas (0,083) bar/derajat mol)

T = Suhu absolut ( oC + 273)

Kemudian tentukan dengan menginterpolasikan dari grafik, konsentrasi sukrosa yang tidak
menghasilkan perubahan berat dan hitunglah ψs dari larutan ini. Nilai ψs tersebut sebanding
dengan potensial air (ψw) jaringan.

Anda mungkin juga menyukai