Anda di halaman 1dari 1

PEMANFAATAN LIMBAH PERTAMBANGAN TIMAH PROVINSI BANGKA

BELITUNG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MAGNET


Nur Indah Setyawati, Dina Novi Astuti, Dewa Ngurah Yudhi Prasada
Universitas Gadjah Mada, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta

Abstrak
Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar ke-2 di dunia dengan produksi
84.000 ton per tahun. Tak ayal jika limbah yang dihasilkannya pun juga sebanding dengan
jumlah produksinya. Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu penghasil timah
terbesar di Indonesia. Banyaknya limbah pertambangan timah di Provinsi Bangka
Belitung yang tidak dimanfaatkan secara optimal merupakan dasar dibuatnya penelitian
ini. Limbah pertambangan timah atau tailing di Indonesia diperjual belikan dibawah
harga pasar dunia. Padahal tailing tersebut memiliki kandungan Monasit yang cukup
besar. Monasit merupakan jenis mineral yang di dalamnya terdapat unsur Uranium (U),
Zircon (Z), Thorium (Th), dan Logam Tanah Jarang (Re). Tercatat bahwa Monasit
mengandung Logam Tanah Jarang (LTJ) sebanyak 60% dengan komposisi Neodymium
berkisar 7-10%. Besarnya kandungan Neodymium pada tailing dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan magnet. Banyaknya ketersediaan bahan baku pembuatan magnet
seharusnya dapat mendorong pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Magnet
(PLTMn) yang merupakan salah satu jenis energi terbarukan. Dengan menggunakan studi
pustaka antara lain studi literatur melalui karya tulis berupa makalah ilmiah, jurnal,
laporan penelitian, maupun artikel maka dapat diperoleh informasi tentang
pengoptimalan tailing dan konsep alur pemanfaatan tailing tersebut dalam
pengembangan PLTMn. Belum berkembangnya PLTMn di Indonesia menjadi salah satu
alasan penelitian ini dilakukan.

Kata Kunci: Energi Terbarukan, Limbah Pertambangan, PLTMn

Sub Tema: Pendayagunaan Limbah untuk Energi Terbarukan

Anda mungkin juga menyukai