Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA INDONESIA

MATA KULIAH PINDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN (PKN)

Di

OLEH

FARRAS AKRAM 171041020079

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

BANDA ACEH

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
PKN ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
ISI............................................................................................................................................................ 1
1. PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 2
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 2
2. Pembahasan ............................................................................................................................. 2
2.1. Bangsa dan Negara ......................................................................................................... 2
2.2. Warga Negara................................................................................................................... 3
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................................................................... 4
2.4. Pasal-Pasal Hak dan Kewajiban Warga Negara ......................................................... 5
3. Penutup...................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7

ii
ISI
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah Indonesia adalah suatu negara demokrasi yang kekuasaan pemerintahannya


berasal dari warga negara. Indonesia sebagai negara demokrasi tentunya mempunyai
elemen, seperti masyarakat. Masyarakat sangat berperan dalam pembangunan suatu
Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula dengan
warga negaranya yang juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Seperti
apakah hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh masing-
masing elemen tersebut? Makalah ini akan mencoba membahas tentang hak dan kewajiban
warga negara terhadap negaranya.

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak adalah unsur-
unsur dari negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara
adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu negara tersebut merupakan penduduk dari
negara yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negaranya.
Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga negara bisa
tinggal di suatu negara lain yang bukan merupakan negaranya sendiri. Suatu negara pasti
mempunyai suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang
kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja yang bisa dianggap
sebagai warga negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai peraturan
tentang kewarganegaraan tersebut. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD
1945 yang merupakan bagian dari latar belakang kewarganegaraan.

Tujuan agar para generasi muda mempelajari pendidikan kewarganegaraan untuk


menyadarkan kita bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental
spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan. Perjuangan ini
dilandasi oleh nilai- nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan
serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.

Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan,
wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa.

1
1.2. Rumusan Masalah

Kajian utama dalam penyusunan makalah ini adalah pelaksanaan hak dan kewajiban
warga negara Indonesia. Kajian utama ini dirumuskan pada beberapa masalah, yakni :

1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?


2. Apa wujud hubungan antara warga negara dengan negara?
3. Apakah hak dan kewajiban warga negara sudah terealisasi seperti yang tercantum
pada UUD 1945?

1.3. Tujuan Masalah

Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:

1. Memahami pengertian hak dan kewajiban warga negara.


2. Mengetahui korelasi hubungan warga negara dengan negaranya.
3. Memahami situasi hak dan kewajiban warga negara yang ada di Indonesia

1.4. Sistematika Penulisan

Masalah Makalah ini disusun dengan sistematika pembahasan yang meliputi:

BAB 1. PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan


masalah dan sistematika penulisan;

BAB 2. PEMBAHASAN Membahas tentang hak dan kewajiban warga negara yang
meliputi: Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara, Asas Kewarganegaraan, Hak
dan Kewajiban WNI yang tercantum pada UUD 1945 dan Contoh Hak dan Kewajiban
WNI;

BAB 3. PENUTUP Menyajikan Kesimpulan

2. Pembahasan

2.1. Bangsa dan Negara

Pengertian Bangsa dan Negara Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan
asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta memiliki pemerintahan sendiri. Bangsa
adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah
tertentu di muka bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman
89). Dengan demikian, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai

2
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses
dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian
bangsa menurut para ahli, antara lain:

i) Rawink, bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan
memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan terletak
dalam geografis tertentu.

ii) Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting


pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama untuk
membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk hidup bersama),
kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama), teritorial (batas
wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan
masa depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan pemerintahan
sendiri).

iii) Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan
karakteristik (nasib).

iv) Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Munandar lebih menekankan pengertian bangsa
pada persatuan antara orang dan tempat.

Suatu bangsa mempunyai dorongan kehendak untuk hidup, mempertahankan dirinya


dan kehendak untuk berkuasa. Dari berbagai pendapat menurut para ahli di atas ada
berbagai definisi tentang bangsa, tetapi syarat dan pengertian bangsa mencakup sebagai
berikut:

i) Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan menyatakan diri ingin bersatu.

ii) Wilayah, yaitu batas territorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.

iii) Pemerintah, yaitu organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaaan,


fungsi-fungsi, dan kebijakan dalam mencapai tujuan.

iv) Kedaulatan, yaitu supremasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi
negara lain, serta negara memperoleh pengakuan dunia internasional.

2.2. Warga Negara

Pengertian Warga Negara Indonesia Menurut Kansil, warga negara adalah mereka yang
telah memenuhi syarat- syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah
negara itu. Warga negara mempunyai kewajiban atas negaranya dan warga negara juga
mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Seorang Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), berdasarkan
Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga.
Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan,

3
NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang
bersangkutan dalam tata hukum internasional. Setiap negara berdaulat untuk berwenang
dalam menentukan siapa-siapa saja yang menjadi warga negara. Dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan perkawinan. Dalam penentuan
kewarganegaraan didasarkan pada kriterium kelahiran dan pewarganegaraan (naturalisasi),
yaitu :

i) Ius Soli adalah kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut. Pada awalnya
asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ini hanya satu, yakni ius soli saja. Hal ini
didasarkan pada anggapan bahwa karena sesorang lahir di suatu wilayah negara, maka
otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut. Akan tetapi dengan semakin tingginya
tingkat mobilitas manusia, diperlukan suatu asas lain yang tidak hanya berpatokan pada
tempat kelahiran saja. Selain itu, kebutuhan terhadap asas lain ini juga berdasarkan realitas
empirik bahwa ada orang tua yang memiliki status kewarganegaraan yang berbeda. Hal ini
akan bermasalah jika kemudian orang tua tersebut melahirkan anak di tempat salah satu
orang tuanya (misalnya, di tempat ibunya). Jika tetap menganut asas ius soli, maka si anak
hanya akan mendapatkan status kewarganegaraan ibunya saja, sementara ia tidak berhak
atas status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah, maka asas ius sanguinis
dimunculkan, sehingga si anak dapat memiliki status kewarganegaraan bapaknya.

ii) Ius sanguinis adalah kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan. Di dalam asas
ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas
kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan. Jika suatu negara menganut
asas ius sanguinis, seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan
suatu negara, seperti Indonesia, maka anak tersebut berhak mendapat status
kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara Indonesia. Kedua prinsip
kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah satu, tetapi
tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan
terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan
sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga
negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas),
yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelsel ini kita bedakan dalam hak
opsi dan hak reputasi. Hak opsi ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan
stelsel aktif) dan hak reputasi ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel
pasif).

2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara

4
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman
sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah
merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak
rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang
berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk
mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada
para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus
menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan
menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-
rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-
haknya.

2.4. Pasal-Pasal Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).

- Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”

5
- Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

- Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

- Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.

3. Penutup

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung
kepada kita sendiri. Hak-hak kita sebagai warga negara sebagai anggota masyarakat telah
tercantum dalam Undang-Undang Dasar seperti pada Pasal (pasal 27 ayat 2), (pasal 28A),
(pasal 28B ayat 1), (pasal 28C ayat 1). Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Keduanya harus menyatu, maksudnya dikala
hak-hak kita sebagai warga negara telah didapatkan, maka kita juga harus menuaikan
kewajiban kita kepada negara seperti: membela negara, ikut andil dalam mengisi
kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang bisa memajukan bangsa ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
 Drs. H.M. Arifin Noor. 2007. ISD (Ilmu Sosial Dasar) Untuk UIN, STAIN, PTAIS
Semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU
 Pustaka Setia. Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si.
2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
 Paradigma. Hridito, Ivo, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai