Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Dosen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA

Tentang:
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
PADA STIE BISMA LEPISI TANGERANG

Oleh :
Lidya Kartika Dhewi (55517120013)

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2018

1
ABSTRAK

Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi
keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi
berbasis Internet (komputer), memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis.
Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan
efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama
kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang
cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk
mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi-
commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya, teknologi dan sistem informasi berbasis
internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis
di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Dengan pesatnya pertumbuhan sistem informasi dalam lingkungan global, semakin


cepat juga pertumbuhan persaingan global hal ini menyebabkan organisasi harus terus
membuat kegiatan operasional semakin efektif dan efisien. Salah satu cara dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan bisnis atau organisasi diperlukan sistem
informasi. Dimana dapat digunakan sebagai alat untuk menambah daya saing serta
informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Oleh sebab itu banyak
organisasi memutuskan untuk mengimplementasikan sistem informasi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisai.

Kata kunci: Sistem informasi, Efektivitas dan efisiensi, organiasai, pengendalian internal

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Abstrak ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ......................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 3
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Sistem dan Karakteristiknya ......................................................... 3
2.1.2 Sistem Informasi ............................................................................................. 5
2.1.3 Tipe Sistem .................................................................................................... 5
2.1.4 Sistem dan Organisasi ................................................................................... 6
2.1.5 Sistem Komputer ............................................................................................ 7
2.1.6 Sistem Informasi Berbasis Komputer ............................................................. 7
2.2 Pengendalian Internal ....................................................................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 14
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ............................................................................... 15
4.1 Sistem Informasi Akademik STIE BISMA LEPISI Tangerang .......................... 15
4.1.1 Elemen-Elemen Sisfo Kampus ...................................................................... 15
4.1.2 Manfaat Sisfo Kampus .................................................................................. 16
4.2 Manfaat Sistem Informasi dalam Pengendalian Internal .................................. 16
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 18
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan
atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling
melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun
tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari
orang, data, proses-proses, dan antar muka yang berinteraksi mendukung dan
memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung
memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna.
Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Pada era modern saat ini semakin pesatnya persaingan global menyebabkan setiap
organisasi harus semakin berinovasi dalam kegiatan bisnis. Salah satu cara agar
sebuah kegiatan bisnis mampu berinovasi adalah dengan mengumpulkan informasi
tentang produk serta pesaing yang ada. Dan untuk mengumpulkan informasi banyak
dari organisasi menggunakan sistem informasi.
Sistem informasi sendiri memegang peranan penting dalam sebuah organisasi
dalam hal pengendalian, pengembangan bisnis serta untuk menggali informasi
mengenai kegiatan bisnis yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang tersebut, ada 2 (dua) perumusan masalah:

4
a. Sistem informasi apa saja yang diperlukan sehingga efektif dan efisien dalam
proses pengendalian internal?
b. Apa saja ruang lingkup sistem informasi dalam kegiatan bisnis beserta
karakteristik sebuah sistem?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui :
a. Sistem informasi akan sangat diperlukan dalam proses pengendalian internal
secara efektif dan efisien
b. Menjelaskan ruang lingkup sistem informasi berbasis computer

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA


2.1.1 Pengertian Sistem dan Karakteristiknya
Sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari beberapa elemen saling dihubungkan
untuk memudahkan suatu aliran. Sistem juga merupakan kesatuan dari bagian-bagian
yang berhubungan berada di dalam suatu wilayah serta memiliki beberapa item
penggeraknya. Sistem dapat diartikan juga sebagai sebuah kelompok yang terbentuk
dari beberapa unsur atau komponen yang satu sama lain berada di dalam katerikatan
yang fungsional. Masing-masing saling kohesif satu sama lain, sehingga semua unit
terjaga keksistensinya (Rahman, 2014).
Dari pemahaman diatas suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai: (Miswaer)
a. Komponen (components): Terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen dapat terdiri dari beberapa sub bagian, dimana setiap sub sistem
memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary): Merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments): Adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar dapat bersifat
menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap
dijaga dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup
sistem.
d. Penghubung (interface): Merupakan media penghubung antar subsistem, yang
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
6
masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping
sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sussistem-subsistem menjadi
satu kesatuan.
e. Masukan (input): Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses
untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output): Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
g. Pengolah (process): Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi
keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal): Suatu sistem pasti mempunyai tujuan
(goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau
tujuannya.

7
2.1.2 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sistem yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi dalam upaya pengambilan keputusan. (Hapzi Ali, 2011).
Salah satu sub sistem informasi adalah teknologi informasi yang terdiri dari
komputer, internet, dan telekomunikasi. Selain teknologi informasi sistem informasi juga
bisa membantu atau memiliki peranan penting. Salah satunya adalah: (Enda, 2013)
1. Mendukung operasi bisnis, mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran
pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen
dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan sistem informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai fungsi bisnis
menjadi kritis/penting.
2. Mendukung pengambilan keputusan managerial sistem informasi dapat
mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan bisnis
dengan lebih baik. Infrormasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untun mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem informasi akan membantuj para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih bermakna.
3. Mendukung keunggulan strategis. Sistem informasi yang dirancang untuk
membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat menciptakan
keunggulan bersaing di pasar.
4. Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh.

2.1.3 Tipe Sistem


Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
A. Atas dasar keterbukaan:
1) Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya. Lebih spesifik
dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi; yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu
atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam
masyarakat modern.
8
2) Sistem tertutup, sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).

B. Atas dasar komponen


1) Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. merupakan sistem yang
ada secara fisik, sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem
Komputer, Sistem Akuntansi, Sistem Produksi dll.)
2) Sistem non-fisik atau konsep, sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide
yang tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu
sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan manusia)

2.1.4 Sistem dan Organisasi


Organisasi adalah struktur sosial resmi stabil yang memiliki sumber-sumber
berasal dari lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output.
Definisi behavioral organisasi adalah kumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan
tanggung jawab yang harus dengan cermat diseimbangkan selama periode waktu
tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.
Ada beberapa peranan penting sistem informasi dalam organisasi, antara lain:
1) Peningkatan produktivitas
2) Pengurangan biaya
3) Peningkatan pengambilan keputusan
4) Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis
5) Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam organisasi
6) Mengkoordinasikan subsistem-subsistem dalam organisasi

9
2.1.5 Sistem Komputer
Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak
dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input,
menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi). Selain
itu dapat pula diartikan sebagai elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu
aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari sistem komputer terdiri dari
manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan
perangkat keras (hardware). Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen
yang terlibat dalam suatu sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti apa-apa
jika tidak ada salah satu dari dua lainnya (software dan brainware).
1. Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisik komputer,
dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang
menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Perangkat lunak (Software) adalah istilah umum untuk data yang diformat dan
disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan
berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer.
3. Brainware adalah setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan
komputer/sistem pengolahan data. Brainware merupakan sumber inspirasi
utama bagi terbentuknya suatu sistem komputer.

2.1.6 Sistem Informasi Berbasis Komputer


Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan
sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat
kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi
yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah
computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian
manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah
10
untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi sub unit-sub unit dari organisasi
dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal
yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan.
Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi
dan mengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian
manajemen adalah: penghematan waktu (time saving), biaya (cost saving), peningkatan
efektivitas (effectiveness), pengembangan teknologi (technology development) dan
pengembangan personel (staff development).
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi, dapat
dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan
sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi
dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja
Pengetahuan (Knowledge Work Systems). Kedua sistem ini bekerja pada level
knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung
pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek
Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing,
spreadsheets, presentasi.
3. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung
spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan
Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan
11
pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information
System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan
juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems). Sistem ini hampir sama
dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena
menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem
Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada
fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang
mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis
keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6. Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent).
Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas.Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah
memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir
melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan
masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga
dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif
menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung
keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir
bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap
suatu masalah khusus.
7. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan
Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work
12
Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS)
menjadi suatu solusinya.
8. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada
informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu
para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan
menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa
diakses seperti kantor.
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang
dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan
komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi
yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam
memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen
diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar
dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap
komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan
menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat,
akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di
lingkungan yang penuh gejolak ini.

13
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan
salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu
sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.

2.2. Pengendalian Internal


Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem
yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan sistem pengendalian intern merupakan
kumpulan dari pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling
mendukung satu dengan yang lainnya.
Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses
yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan,
dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang
secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
a. Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan
b. Pelaporan keuangan yang handal
c. Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan
Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila kegita kategori tujuan
perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:
1. Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah pencapaian tujuan
perusahaan dengn meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk
juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset)
perusahaan.
2. Laporan keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang
meliputi laporan segmen maupun intern.
3. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan
dipatuhi dengan semestinya.
Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
a) Lingkungan Pengedalian: Merupakan dasar dari komponen pengendalian
yang lain yang secara umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi:
integritas, nilai etika, kompetensi personil perusahaan, falsafah
14
manajemen dan gaya operasional, cara manajemen di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan
mengembankan personil, serta arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
b) Penilaian Risiko: Identifikasi dan analisa atas risiko yang relevan terhadap
pencapaian tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana risiko dinilai
untuk kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi risiko
baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum
melakukan penilaian risiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
c) Aktivitas Pengendalian: Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu
mengarahkan manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas
pengendalian hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya
dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua fungsi yang ada
di perusahaan. Meliputi: aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan,
verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional, keamanan
sumberdaya (asset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
d) Informasi dan Komunikasi: Menampung kebutuhan perusahaan di dalam
mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomunikasikan informasi-informasi
kepada pihak yang tepat agar mereja mampu melaksanakan tanggung
jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), sistem informasi
merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal
maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk
tujuan pelaporan eksternal.
e) Pengawasan: Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen
dan personil di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang
diasosiasikan dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan
(organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum
manajemen dan aktifitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi
pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang
15
serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan
direksi.
Kelima komponen ini terkait dengan yang lainnya, sehingga dapat
memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan
kondisi secara dinamis. Sistem pengendalian internal terjalin dengan aktifitas
operasional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila pengendalian
dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian
yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi menggunakan metode kepustakaan, dimana informasi diperoleh dari artikel,


modul dan internet.

17
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 SISTEM INFORMASI AKADEMIK STIE BISMA LEPISI TANGERANG


Pada dasarnya sistem informasi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi BISMA LEPISI
Tangerang belum sepenuhnya berbasis internet atau web. Sistem informasi yang kami
miliki saat ini kami sebut dengan SISFO KAMPUS. Secara umum SISFO KAMPUS
dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
Akademik yang menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk
meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang
dihasilkannya.
SISFO KAMPUS melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam
melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-
mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademi baik
yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan
registrasi ataupun kegiatan operasional harian administrasi akademik

4.1.1 Elemen-Elemen SISFO KAMPUS


Tujuan dari SISFO KAMPUS secara umun adalah memberikan informasi tentang
kepentingan akademik misalnya saja: data mahasiswa, KRS, KHS, jumlah uang kuliah,
dll. Masukan (input) dari SISFO KAMPUS adalah Data Mahasiswa, Data dosen, Data
Mata Kuliah, KRS, Daftar Nilai Mahasiswa, Data Keuangan. Sedangkan keluaran
(output) adalah Daftar nama mahasiswa, Daftar nama dosen, Jadwal Kuliah, KHS dan
Absen Mahasiswa.
Proses dari SISFO KAMPUS adalah :
a. Masukan data mahasiswa yang didapat dari mahasiswa yang bersangkutan saat
registrasi ulang (pendaftaran) dan telah mengisi KRS dengan keluaran daftar nama
mahasiswa.
b. Masukan data dosen yang didapat dari setiap jurusan yang sudah dikoordinasi
memberikan keluaran berupa daftar nama dosen lama yang masih tetap aktif
mengajar, serta daftar nama dosen baru yang mulai mengajar.
18
c. Masukan data mata kuliah yang didapat dari setiap jurusan di lingkungan STIE
BISMA LEPISI dengan memiliki keluaran jadwal kuliah dan jumlah sks tiap mata
kuliah yang sudah ditentukan.
d. Masukan KRS didapat dari pilihan mahasiswa untuk mata kuliah yang akan diambil
dan dengan ketentuan yang berlaku. Masukan KRS ini memiliki keluaran absen
mahasiswa per setiap mata kuliahnya.
e. Masukan daftar nilai mahasiswa didapat dari setiap jurusan di lingkungan STIE
BISMA LEPISI. Mahasiswa wajib mengisi KRS, karena itu merupakan salah satu
syarat agar KHS dapat keluar.
f. Setiap mahasiswa mengkoreksi apakah data yang telah mereka isi sama dengan
data yang mereka terima karena bisa saja terjadi kesalahan pemasukan data. Jika
terjadi kesalahan data mahasiswa maka mahasiswa dapat memperbaikinya dengan
cara menginformasikannya ke sekretariat.

4.1.2 Manfaat SISFO KAMPUS


Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan SISFO KAMPUS
ini adalah :
a. Kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi tanpa harus
melakukan interaksi langsung dengan bagian administrasi karena informasi
tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pencarian data melalui komputer
yang terkoneksi secara internet.
b. Kemudahan bagi bagian administrasi dikarenakan berkurangnya interaksi
secara langsung dan lebih dilakukan interaksi terhadap data-data yang
diinputkan oleh mahasiswa yang merupakan kebutuhan untuk proses
pengolahan data.
c. Penyimpanan data yang terstruktur dikarenakan SISFO KAMPUS
menggunakan database yang tersimpan didalam komputer.

4.2 MANFAAT SISTEM INFORMASI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL


Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh organisasi apabila memiliki
sistem informasi yang baik, yaitu:
19
a. Meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan produktivitas, pengurangan
biaya, peningkatan pengambilan keputusan, peningkatan layanan pelanggan,
dan pengembangan aplikasi strategis
b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam organisasi
c. Mengoordinasikan subsistem-subsistem dalam organisasi
d. Mengintegrasikan subsistem-subsitem
Selain manfaat di atas, organisasi yang menerapkan sistem informasi dengan baik
dapat mencapai 6 tujuan bisnis strategi, yaitu:
a. Keunggulan operasional
b. Produk, jasa, dan model bisnis baru
c. Hubungan pelanggan dan pemasok
d. Pengambilan keputusan yang semakin baik
e. Keunggulan kompetitif
f. Kelangsungan usaha

20
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN
Sistem informasi harus dapat diandalkan sebagai sarana untuk memudahkan setiap
pelaksanaan aktivitas yang terjadi di organisasi. Kegunaan dari sistem informasi yang
dapat diandalkan diantaranya adalah:
1. Aktivita kerja lebih berjalan dengan cepat dan lancar
2. Meningkatkan pelayanan kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi
secepat mungkin
3. Dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dibahas pada implementasi sistem
informasi akademik pada STIE BISMA LEPISI Tangerang, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penerapan sistem komputerisasi untuk menggantikan proses manual sangat
menunjang terhadap terpenuhinya kebutuhan informasi yang relative cepat, tepat
dan up to date,
2. Pengolahan data dengan komputerisasi akan mengurangi kesalahan karena
pencatatan ganda dengan adanya validasi data,
3. Proses pengolahan data dan nilai mahasiswa dengan menggunakan media
computer sangat praktis bila dibandingkan dengan cara manual, yaitu pengguna
atau pengoperasi sistem hanya tinggal memasukkan data-data dari suatu
dokumen berdasarkan hal-hal yang telah ditentukan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, 2017, https://rahman371.wordpress.com//2014/08/11/apa-itu-sistem/ (05


September 2017)
Miswaer,2017, https://miswaer.wordpress.com/196-2/analisa-sistem (05 September
2017)
Enda, 2017, https://endaonde.wordpress.com/2013/09/17/seputar-konsep-sistem-
informasi-2/ (05 September 2017)
Hapzi, Ali, Modul sistem informasi dan pengendalian internal
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Departement Pendidikan Nasional
Republik Indonesia, 24 Februari 2008, diakses pada 13 Maret 2010
Pengertian Software (perangkat lunak) Komputer, 17 November 2008, diakses pada 13
Maret 2010
Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi, 9 Juni 2005, diakses pada 13 Maret
2010
Nurul, 2011, http://nurulhaj19.wordpress.com/2011/11/25/sistem-informasi-berbasis-
komputer/ (25 November 2011)
Der, Firmansyah, 2011, http://deryfirmansyah09.blogspot.com/2011/12/bab-7-sistem-
informasi-berbasis.html
Asep, saepuloh, 2007, http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-
informasi-berbasis-komputer.html

22

Anda mungkin juga menyukai