Waham
Waham
Oleh :
IID SADARIANTO
113063N1101
BANJARMASIN
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
Perubahan proses pikir : Waham
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
a) Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita normal (Stuart dan Gail, 2007)
b) Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya,
selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan
kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. (Tim
Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2005).
c) Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah, keyakinan tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses
interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 2005)
2. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai
berikut
a) Menolak makan
b) Tidak ada perhatian pada perawatan diri
c) Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
d) Gerakan tidak terkontrol
e) Mudah tersinggung
f) Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
g) Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan
h) Menghindar dari orang lain
i) Mendominasi pembicaraan
j) Berbicara kasar
k) Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan
3. Rentang respons
4. Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang.
Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan
persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual
dan emosi tidak efektif
2) Faktor Sosial Budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya
waham
3) Faktor Psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan dapat menimbulkan
ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan
4) Faktor Biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak
atau perubahan pada sel kortikal dan limbik
b. Faktor presipitasi
1) Faktor Sosial Budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau
diasingkan dari kelompok
2) Faktor Biokimia
Dopamine, norepineprin dan zat halusinogen lainya diduga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang
3) Faktor Psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi
masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan
yang menyenangkan
5. Jenis-Jenis Waham
Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart and Sundeen (1998, hal 302) dan
Keliat(1998) waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
a. Waham agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
b. Waham kebesaran: klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki
kebesaranatau kekuatan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
c. Waham somatik : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu
dan terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klienyakin
bahwa ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai
dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
e. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau
meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
f. Waham berdosa : timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang
besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia dihukum berat.
g. Waham kejar : individu merasa dirinya senantiasa dikejar-kejar oleh orang lain atau kelompok
orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
h. Waham pengaruh : yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang
lain atau kekuatan.
i. Waham cemburu : selalu cemburu kepada orang lain.
6. Suber koping
Sumber koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang.
1) Individu;
2) Keluarga;
3) Teman bermain;
4) Masyarakat.
C. Pohon Masalah
Objektif :
1. Klien terus berbicara tentang kemampuan yang
dimilikinya
2. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang
3. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
F. Diagnosis Keperawatan
Perubahan proses pikir : waham
G. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan pada klien
Tujuan
a) Klien dapat berorientasi terhadap realitas secara bertahap
b) Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
c) Klien menggunakan obat dengan prinsip enam benar
Tindakan
a) Bina hubungan saling percaya
b) Tidak mendukung atau membantah waham klien
c) Yakinlah klien berada dalam keadaan aman
d) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
e) Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak tepenuhi karena dapat
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah
f) Jika klien terus menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai klien berhenti
membicarakannya
g) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi klien sesuai dengan realitas
h) Diskusikan dengan klien kemampuan realitas yang dimiliki pada saat yang lalu
dan saat ini.
i) Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan yang
dimilikinya.
j) Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.
k) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
klien.
l) Berbicara dalam konteks realitas.
m) Bila klien mampu memperlihatkan kemampuan positifnya.
n) Berikan pujian yang sesuai.
o) Jelaskan pada klien tentang program pengobatannya (manfaat, dosis obat,
jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang
benar).
p) Diskusikan akibat yang terjadi bila klien berhenti minum obat tanpa konsultasi.
Firtia, Nita, 2011. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan LP & SP Tindakan
Keperawatan, cetakan ketiga. Salemba medika, Jakarta