Kolom
Pro
MENGAITKAN
je ISLAM
DENGAN DEMOKRASI
ct
ital
ig
D
n
kaa
Bahtiar Effendy
1
Kolom | Edisi 026, Oktober 2011
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
a cy
Mengaitkan Islam c r
dengan Demokrasi
o
Dem
T idak mudah mengaitkan-ngaitkan
Islam dengan demokrasi.
Meskipun demikian, tidak sedikit
Muslim yang berpandangan bahwa
Pe
2
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
3
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
o
Timur, di mana Islam dilahirkan dan
Dem
dibesarkan. Menurut George Kennan
“ demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan yang berkembang pada
abad kedelapan belas dan kesembilan
belas di Eropa Barat (Laut).” Yang
demikian itu, menurut ilmuwan
Pe
4
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
5
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
o
1970-an dan sepanjang 1980-an
Dem
tak ada satu karya yang bersedia
melihat potensi dunia Islam di dalam
mempraktekkan demokrasi. Alasan
utamanya adalah bahwa dunia Islam
tidak memiliki pengalaman yang
memadai dalam mengembangakan
Pe
6
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
7
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
TJ. Pimple memberi harapan ketika
menggulirkan gagasan mengenai
gagasan demokrasi yang tidak
lazim (uncommon democracy).
Praktik demokrasi di negara-negara
Skandinavia, Israel, dan Jepang
berbeda secara cukup berarti
dengan Eropa Barat dan Amerika
a c y
Utara. Menjadi demikian, karena
c r
demokrasi mengalami proses “
o
pribumisasi” atau kontekstualisasi
Dem
yang secukupnya. Dengan cara
itu, demokrasi disesuaikan dengan
struktur budaya masyarakat setempat,
sehingga memungkinkan proses
akomodasi atau adaptasi timbal balik.
r
sesuatu yang “lain”, termasuk Islam,
kita sering menekankan perlunya p u
pribumisasi dan kontekstualisasi? sta
Abdurrahman Wahid, Munawir
Syadzali, Djohan Effendi, Ahmad
Wahid, atau Nurcholish Madjid fasih
berbicara mengenai hal ini. Untuk
itu, bukankah sudah waktunya kita
berbicara mengenai demokrasi dalam
konteks (budaya) Indonesia? Tanpa
itu, tak mungkin demokrasi yang kita
8
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
dakwahkan memperoleh dukungan
budaya yang berarti. Tanpa itu, tak
mungkin demokrasi akan mendapat
dukungan Islam sebagian besar
umatnya masih menganut faham
feodalistis dan paternalistik, bersikap
mau menang sendiri dan tidak
Pro berjiwa kesatria.
je
ct
ital
ig
D
n
kaa
9
Edisi 026, Oktober 2011
Kolom
a cy
c r
o
© 2011
Dem
Kolom ini diterbitkan oleh
Democracy Project,
Yayasan Abad Demokrasi.
Untuk berlangganan, kunjungi
www.abad-demokrasi.com
Kode kolom: 026K-BAH001
Pe
rp
us
ta
10