Pendahuluan
D1E
F NURCHOLISH MADJID G
D2E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D3E
F NURCHOLISH MADJID G
D4E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
Jadi, tujuan akhir (ultimate truth), yaitu Tuhan itu sendiri, atau
boleh juga disebut Kebenaran Ilahi.
Hal itu berarti bahwa tidak ada seorang pun manusia berhak
mengklaim suatu kebenaran insani sebagai suatu kebenaran mutlak,
kemudian dengan sekuat tenaga mempertahankan kebenaran
yang dianutnya itu dari setiap perombakan. Sebaliknya, karena
menyadari kerelatifan kemanusiaan, maka setiap orang harus
bersedia dengan lapang dada menerima dan mendengarkan suatu
kebenaran dari orang lain. Dengan demikian, terjadilah proses
kemajuan terus-menerus dari kehidupan manusia, sesuai dengan
fithrah (kejadian asal yang suci) manusia itu sendiri, dan sejalan
dengan wataknya yang hanīf (mencari dan merindukan kebenaran).
Seharusnya seorang Muslim adalah seorang yang paling mendalam
kesadarannya akan kemanusiaannya yang relatif. Dan memang
demikian keadaannya. Seorang Muslim adalah seseorang yang
dengan ikhlas mengaku bahwa dirinya adalah makhluk yang dla‘īf
(lemah, tidak berdaya) di hadapan Tuhan. Keinsyafan itu terpateri
dalam jiwa seorang Muslim, oleh karena Tuhan mewajibkannya
untuk menundukkan kepala dan bersujud kepada-Nya, al-Haqq
al-muthlaq, lima kali sehari, sekurang-kurangnya. Oleh karena
itu, seharusnya pula seorang Muslim adalah seorang yang paling
tidak bersedia untuk mempertahankan kebenaran-kebenaran
insani sebagai sesuatu yang mutlak, sehingga menjadi reaksioner,
menentang segala perubahan nilai-nilai (kemanusiaan).
Dengan perkataan lain, seorang Muslim semestinya menjadi
seorang yang selalu bersedia menerima kebenaran-kebenaran baru
dari orang lain, dengan penuh rasa tawadu’ (tawadldlu’, andap-asor)
kepada Tuhan. Apalagi Nabi Muhammad sendiri menegaskan,
bahwa setiap kebenaran adalah barang hilangnya seorang Muslim.
Maka barang siapa menemuinya, di mana saja dan kapan saja,
hendaknya dia memungutnya, dan bahwa kebenaran itu harus
dicari di mana saja adanya, “sekalipun harus ke negeri Cina”. Jadi,
seorang Muslim adalah seorang yang senantiasa modern, maju,
progresif, terus-menerus mengusahakan perbaikan-perbaikan bagi
D5E
F NURCHOLISH MADJID G
D6E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D7E
F NURCHOLISH MADJID G
D8E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D9E
F NURCHOLISH MADJID G
D 10 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
1
V.N. Dean, The Nature of the non-Western World
D 11 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 12 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
2
Linncoln Bernett, The Universe and Dr. Einstein.
D 13 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 14 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 15 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 16 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
3
Julian Huxley, Evolution in Action.
D 17 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 18 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 19 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 20 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 21 E
F NURCHOLISH MADJID G
Snouckisme:
Pengalaman Berharga bagi Bangsa Indonesia
D 22 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 23 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 24 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 25 E
F NURCHOLISH MADJID G
4
Harry J. Benda, The Crescent and the Rising Sun, h. 25.
D 26 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 27 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 28 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 29 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 30 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
Nilai-Nilai Keislaman:
Harta Berharga Bangsa Indonesia
D 31 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 32 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 33 E
F NURCHOLISH MADJID G
D 34 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 35 E
F NURCHOLISH MADJID G
Penutup
D 36 E
F MODERNISASI IALAH RASIONALISASI BUKAN WESTERNISASI G
D 37 E