Anda di halaman 1dari 9

Nama : Hanif Azis Imami

Delegasi : PK IMM Al-Ghozali

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK MODERN YANG HUMANIS DAN ANTROPOSENTRISME

A. Manusia Modern
Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang paling spesial daripada makhluk
yang lainnya. Mengapa manusia dikatakan makhluk spesial, ini karena manusia dianugerahi oleh akal
sedangkan makhluk lain hanya diberikan insting, itulah mengapa manusia menduduki puncak di alam.
Di dunia ini manusia memegang kendali dalam pengelolaan sumber daya alam untuk bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya dengan segala kemampuan dan alat yang dimilikinya, seperti membuat tempat
pengeboran lepas pantai untuk mengambil minyak bumi yang digunakannya untuk bahan bakar
kendaraan bermotor ataupun membuat rongga-rongga raksasa untuk mengeruk emas dari dalam bumi.
Jika melihat kebelakang, manusia telah membawa banyak perubahan bagi dunia dan semua itu tidak
terlepas dari pemikiran ide ide unik dari manusia, sebagai cotoh dalam hal ini adalah renaisance.
Renaisance adalah perubahan terbesar dalam berpikir yang mana gerakan ini merupakan gerkan
pembaharuan yang membawa manusia keluar dari the dark age atau jaman kegelapan. Dalam sejarahnya
renaissance merupakan pembaruan yang terjadi Eropa selama kurun waktu abad ke-15 sampai dengan
abad ke-16, di jaman ini merupakan masa berjayanya sains dan seni yang menjadikan Eropa ke zaman
modern. Sedangkan the dark age adalah zaman kegelapan dimana pada zaman itu kekuasaan diatur oleh
gereja dan di dalam sistem gereja banyak yang di ubah seperti halnya aturan gereja sehingga tumbuh
banyak penyimpangan yang terjadi kala itu. Kemudian terjadilah pemberontakan yang dipimpin oleh
Martin Luther. Martin Luther memberikan kritik terhadap gereja katolik dengan memaku daftar yang
berisikan 95 dalil. Sejak saat itu terjadilah reformasi di Romawi yang memicu pada gerakan renaissance
hingga akhirnya kekaisaran Romawi runtuh, momen ini tercatat dalam sejarah sebagai awal mula
kedewasaan Eropa.
Di Indonesia sendiri kita mengetahui bahwa Muhammadiyah didirikan oleh Ahmad Dahlan,
salah satu gerakan yang paling terkenal dari Ahmad Dahlan adalah gerakan tajdid. Gerkan tajdid adalah
gerakan pembaharuan islam dengan mensinkronkan islam dengan zaman yang semakin modern sehingga
islam tidak terkesan agama yang saklek. Tajdid dalam arti pemantapan dijelaskan melalui sabda Nabi
Muhammad SAW dalam perintahnya untuk memperbarui iman (tajdid iman). "Perbaruilah iman kamu!
Ditanyakan: "Wahai Rasul Allah, Bagaimana memperbarui iman kami?" Beliau menjawab:
"Perbanyaklah (mengucapkan/menanamkan dalam benak) ucapan Laa Ilaaha Illaa Allah."Awal mula
Ahmad Dahlan melakukan gerakan tajdid adalah kegelisahan yang dihadapinya dimana pada kala itu di
daerahnya Kauman sedang maraknya TBC yaitu Tahayul, Bid’ah, dan Churafat yang tentunya hal ini
sudah jauh menyimpang dari ajaran islam, akibatnya masyarakat menjadi tertinggal karena masyarakat
lebih terfokus pada melakukan tradisi-tradisi yang sudah lama dilakukan secara turun temurun. Tidak
adanya lembaga pendidikan juga menjadi salah satu faktor mengapa Ahmad Dahlan melakukan gerakan
tajdid, di masa itu kondisi umat islam dapat dibilang sangat terbelakang karena belum adanya lembaga
pendidikan islam yang ada. Ahmad Dahlan memunculkan ide dengan mendirikan sebuah madrasan
diniyah islamiyah, namun hal ini ditentang oleh banyak masyarakat terutama para penjajah Belanda yang
mengatakan ide Ahmad Dahan adalah ide gila, karena terdapat mindset bagi para penjajah bahwa
madrasah hanyalah pendidikan yang mengajarkan tentang agama islam dan haram untuk mengajarkan
ilmu umum. Dengan dasar dasar tersebut Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai ormas
yang bergerak dalam dakwah dan tajdid.
Dari kedua gerakan tersebut kita dapat pahami mengenai apa sebenarnya manusia modern.
Berbeda lagi jika manusia modern dilihat dari perspektif sejarah yang mana disebutkan bahwa homo
sapiens adalah cikal bakal dari manusia modern dengan volume otak yang lebih besar dan juga mampu
bercocok tanam dengan alat dimasa itu. Namun disini dapat dibilang manusia modern adalah seseorang
yang memunculkan ide atau gagasan yang mana dari gagasan tersebut dapat menciptakan perubahan
menuju lebih baik dan lebih maju. Dilihat dari gerakan renaissance Martin Luther memunculkan gagasan
dengan mengkritik gereja katolik kala itu karena dia merasa gereja sudah banyak terjadi penyimpangan,
dari sini memunculkan gerakan gerakan reformasi yang pada akhirnya menyebabkan runtuhnya zaman
kegelapan atau the dark age. Disisi lain Ahmad Dahlan melakukan gerakan tajdid untuk pembaharuan
islam karena kegeisahannya dengan TBC, dimana TBC ini mempengaruhi pikiran masyarakat
melakukan hal hal yang melenceng dari ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, oleh karena itu Ahmad
Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dalam dakwah dan sebagai
gerakan pembaharuan islam atau tajdid.

2. Humanisme
Humanisme berasal dari kata “human” yang berarti manusia sedangkan istilah “humanisme”
berasal dari kata “humanitas” yang berarti pendidikan bagi manusia, dalam bahasa Yunani disebut paideia
yang artinya pendidikan yang didukung oleh manusia-manusia yang hendak menempatkan seni liberal
sebagai materi atau sarana utamanya. Humanisme, menurut Ali Syariati (1992 : 39), berkaitan dengan
eksistensi manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyaakan bahwa tujuan pokok dari segala sesuatu
adalah kesempurnaan manusia. aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua
kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya. berdasarkan teori humanisme barat,
humanisme dibangun atas asa yang dimiliki oleh mitologi Yunani kuno yang mana dalam isinya
disebutkan bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, ada pertengahan dan
peraturan yang sampai memunculkan kebencian dan kedengkian daintara keduanya. para dewa adalah
kekuatan yang memusuhi manusia. seluruh perbuatan dan kesadarannya ditegakkan atas kekuasaannya
yang lazim terhadap manusia yang dibelenggu oleh kelemahan dan kebodohannya. Tentu saja hubungan
yang bercorak permusuhan seperti ini, sepenuhnya wajar dan logis. dan dari satu sisi bisa dikatakan benar
dan sepenuhnya sahih. sebab, dewa-dewa dalam mitologi Yunani adalah penguasa segala sesuatu, dan
manifestasi dari kekuatan fisik yang terdapat di alam semesta:laut, sungai, bumi, hujan, keindahan,
kekuatan jasmani, kemakmuran ekonomi, gempa, penyakit, kelaparan, dan kematian. (Ali Syariati, 1992 :
40) Humanisme sendiri merupakan gerakan intelektual yang banyak mengalami penafsiran mulai dari
periode klasik pada 600 SM - 300 M, periode pertengahan pada 300 M – 1500 M, periode modern pada
1500 M – 1800 M, dan periode postmodern pada 1800 M – sekarang. Menurut John Bagnell Bury (2004)
periode klasik (masa Yunani dan Roma) adalah periode bebas akal budi atau reason free, periode
pertengahan merupakan masa terpenjarakannya akal budi atau reason in prison, periode modern
(terjadinya renaissance dan reformasi) merupakan masa prospek pembebasan atau prospect of
deliverance, masa toleransi religius, dan masa perkembangan rasionalisme. Humanisme sebenarnya
sudah ada sejak zaman Rasulullah dan para Khaliffah yang memimpin kala itu, hal ini dibuktikan bahwa
Rasulullah dan Khalifah memimpin Negara dengan berlandaskan Negara Islam sesuai dengan Piagam
Madinah yang menerangkan tentang sistem kenegaraan demokrasi. Dalam piagam Madinah juga
membuktikan bahwa Rasulullah dan para Khalifah sangat menjunjung kemanusiaan atau humanisme
yang dapat dilihat situasi madinah kala itu dimana agama islam bukanlah satu-satunya agama yang di
anut oleh penduduk Madinah namun ada juga penganut agama lain yang ikut tinggal di kota Madinah.
Mayoritas penduduk madinah adalah muslim namun ada juga agama lain, suku-suku dan kaum Yastrib
kemudian dibetuklah piagam Madinah yang berisikan tentang perjanjian-perjanjian formal sebagai
bentuk perdamaian antar umat dan juga menetapkan hak bagi kaum muslim dan non muslim sehingga
dapat tercipta kesatuan yang kuat. Di Indonesia sendiri salah satu tokoh humanisme yang kita kenal
adalag Gus Dur, seperti yang kita tahu Gus Dur adalah salah satu kepala negara yang menjabat sebagai
presiden Indonesia ke-4 yang sangat disegani oleh kawan – kawannya, tak hanya itu beliau juga sangat
disegani oleh lawan lawan politiknya, dengan tidak pernah menaruh dendam kepada siapapun dan selalu
mengedepankan persaudaraan umat. Gus dur telah menyadarkan kepada kita bahwa sikap humanisme
perlu dimiliki oleh setiap orang mengingat negara Indonesia terdiri dari banyak agama, suku, dan bahasa.
Gus dur menunjukkan kepada kita bahwa hubungan pancasila dan islam dapat didamaikan yang
sebelumnya banyak orang beranggapan bahwa bangsa Indonesia sangat tidak cocok dengan syariat islam
kemudian Gus Dur mendamaikan keduanya dengan pikiran yang luas dan luwes dalam arti ilmunya.
Pancasila dirancang dengan sesuai ayat – ayat Al-Quran karena setiap butir dalam pancasila terdapay
makna dan ayat Al-Quran yang terkandung didalamnya.
Bisa kita pahami dari penjelasan di atas bahwa humanisme adalah bentuk kemuliaan manusia
kepada manusia lainnya dengan melewati perjalanan panjang sebagai gerakan intelektual serta banyak
penafsiran dari masa ke masa yang berguna untuk membentuk perdamaian dari perbedaan golongan
manusia. Dilihat dari teori barat, humanisme memberikan pemahaman bahwa humanisme Yunani hanya
memerhatikan unsur-unsur yang mengagungkan keindahan kekuasaan atau kenikmatan bagi manusia.
Sedangkan humanisme pada zaman Rasulullah dan para Khalifah adalah bentuk memanusiakan manusia
dengan menyatukan antar umat beragama di kota Madinah hingga terbentuk piagam Madinah sebagai
piagam yang berisikan perjanjian - perjanjian formal dan juga pembagian hak bagi kaum muslim dan
non muslim kala itu. Jika dari sisi Gus Dur humanisme telah berhasil mempersatukan rakyat Indonesia
dengan cara pemikiran yang luas dan luwes mengenai hubungan pancasila dengan Al-Quran yang
disebutkan bahwa setiap butir pancasila disusun berdasarkan dengan ayat – ayat yang terkandung dalam
Al-Quran.

3. Antroposentrisme
Antroposentris berasal dari kata “anthropus” yang berarti manusia dan “centrum” yang berarti
pusat dengan begitu antroposentris adalah paham bahwa manusia menjadi satu satunya pusat segala yang
ada di bumi. Antroposentris dalam pengertian tersebut adalah tahap awal dari perkembangan pemikiran
manusia yang menjelaskan bahwa manusia adalah entitas pusat yang paling penting dan berpengaruh di
alam semesta. Di abad pertengahan, para filsuf dunia barat berpendapat bahwa agama merupakan
belenggu bagi manusia dengan aturan - aturan yang terdapat pada agama-Nya. Pandangan tersebut
dipercaya berasal dari ajaran agama monotheis. Ada beberapa tokoh yang mendukung dengan pendapat
antroposentris, diantaranya adalah Socrates yang berpendapat bahwa kebenaran haruslah tetap dicari oleh
manusia dengan merefleksi, mentransformasi dan menganalisis alam semesta melalui metode dialog
serta debat kemudian dari hasilnya dijadikan pengetahuan saat itu. Plato pun ikut mendukung pendapat
antroposentris tersebut, dirinya berpendapat bahwa jiwa merupakan pusat atau intisari kepribadian
manusia dan untuk mendapatkan pengetahuan dilakukan melalui dialektika, mempertentangkan sesuatu
kemudian dicarikan solusi yang tepat.
Antroposesntrisme adalah sebuah konsep utama dalam bidang etika lingkungan hidup dan filsafat
lingkungan, dimana manusia dianggap sebagai akar permasalahan karena interaksinya dengan
lingkungan. Antroposentrisme sendiri berasal dari pikiran rasionalisme yang tidak percaya lagi dengan
hukum alam yang bersifat mutlak. Akibat kepercayaan manusia yang semakin meningkat membuat
manusia berpikir bahwa kuasa atas sumber daya alam dan lingkungan adalah miliknya. Dilihat dari kajian
dimensi islam antroposentrisme muncul karena prinsip – prinsip dasar islam yang berkaitan dengan
konsep hakikat manusia sebgai makhluk yang spesial atau istimewa (super being), manusia adalah
makhluk yang diberikan akal (rasional), manusia sebagai makhluk yang paling berkuasa atas alam
(sukhriya) dan konsep khalifah fi al-ardh. Dari pandangan pandangan tersebut membuat islam dan agama
– agama monotheis dianggap telah memberikan ajaran antroposentrisme. Toynbee sebagaimana dikutip
Martin Harun dalam pengantar buku Agama Ramah Lingkungan, menegaskan bahwa agama-agama
monotheis telah menghilangkan rasa hormat terhadap alam yang Iahi. Sehingga tak ada lagi yang dapat
menahan ketamakan manusia. Islam sebagai salah satu agama monotheis tak luput dari tuduhan serupa.
Akar tradisi yang sama yakni agama Ibrahim dan lahir di Timur Tengah mengakibatkan Islam sebagai
suatu agama dianggap sama dengan tradisi Yudeo-Kristen dalam mengajarkan antroposentrisme.
Menurut Resmussen --sebagaimana dikutip oleh Mary Evelyn dan John A. Grim-- bahwa akar dari segala
permasalahan lingkungan diduga berawal dari filsafat antroposentrisme. Ia mendefinisikan
antroposentrisme sebagai teori etika ligkungan yang memandang pusat alam semesta adalah manusia
sehingga kepentingan manusia paling menentukan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan alam
secara langsung maupun tidak. Dalam sejarahnya, filsafat antroposentrisme lahir dari filsafat pelepasan
manusia dari lingkungan Tuhan yang mana kala itu di abad pertengahan pemikiran dunia barat masih
dipenuhi oleh pikiran mitologis terutama mitologi Yunani yang berpahaman bahwa seolah – olah tuhan
telah membelenggu umat manusia dengan aturan-Nya. Kemudian paradigma tersebut mulai ditinggalkan
sejak munculnya renaissance.
Adapun ayat – ayat dalam Al-Quran yang menjadikan dituduhnya islam sebagai salah satu akar
permasalahan dalam teori antroposentrisme, yang diantaranya adalah surat al-Tin ayat 4 : “sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”, kemudian pada surat al-Isra ayat
70 : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di
lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”, surat al-Infitar ayat 7-8 : “Yang telah
menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang.
Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu”, surat al-Nahl ayat 78 : “Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”, surat al-Baqarah ayat 22 : “Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari
langit, lalu menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu”, surat al-Baqarah
ayat 30 : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang “khifah” di muka bumi. Mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan
khifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padah kami
senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau”. Dari ayat – ayat tersebut menjadikan
dasar bahwa islam telah memberikan ajaran antroposentrisme. Pertama, disebutkan konsep manusia
sebagai makhluk paling istimewa terdapat dalam surat al-Tin:4, surat al-Isra:70, surat al-Infitar:7-8, dan
surat al-Tagabun:3. Kedua, beberapa ayat menggambarkan manusia sebagai makhluk yang berakal pada
surat al-Baqarah:75, surat al-Nahl: 78, surat al-Rum: 7 dan masih banyak surat surat lainnya. Ketiga, ayat
dalam al-Quran menggambarkan manusia sebagai yang paling kuasa atas sumber daya alam yang
terdapat di bumi pada surat al-Baqarah:22,29, surat al-Jatsiyah: 13, surat Luqman: 20. keempat, ayat ayat
al-Quran mengandung tentang kedudukan manusia sebagai manifestasi wakil Allah di bumi pada surat
al-Baqarah: 30, surat al-An’am: 165, surat Shad: 26. dari keempat dasar keagamaan diatas kemudian
menjadi satu bingkai dan menjadikannya sebagai antroposentris. Gejalanyapun dijumpai pada manusia
dalam kehidupan yang terkesan tidak mencerminkan perilaku ekologis. Kemudian muncullah analisa-
analisa dengan kesimpulan yang meneguhkan bahwa islam sejatinya bukan antroposentrisme, karena
dalam ekologi islam manusia justru ditempatkan secara proporsional meskipun manusia mempunyai
kelebihan dibanding makhluk lain, keberadaannya masih menjadi bagian dari lingkungan dan bukan
berada di luar ekosistem. Bahwa lingkungan alam ini diciptakan manusia bukanlah pandangan keliru.
Namun manusia bukanlah pemilik alam ini. Dengan demikian manusia tidak boleh mengeksploitasi alam
dengan seenaknya sendiri. Semua harus tetap mengacu pada kelestarian dan hak asasi lingkungan dengan
tetap berbasis pada penalaran rasional ekologis manusia sebagai makhluk yang berakal. Islam melarang
keras paham antroposentrisme dalam pengelolaan lingkungan. Sebab antroposentrisme sejatinya identik
dengan mental orang-orang paganis. Dan benih-benih antroposentrisme justru lahir dari orang-orang
paganistis. Sebab dalam paham ini manusia meyakini hanya manusia lah yang paling berkuasa. Tidak
ada kekuatan kecuali kekuatan manusia. Akibatnya timbul sikap manusia yang meremehkan dan
merendahkan makhluk lain.

4. Kesimpulan
Berdasarkan pada ketiga penjelasan yaitu tentang Manusia modern, Humanisme dan
Antroposentrisme maka dapat diambil kesimpulan bahwa manusia modern adalah manusia yang dapat
memunculkan ide atau gagasan dimana dari ide atau gagasannya tersebut dapat memberikan efek atau
perubahan yang membawa lebih baik dan lebih maju. Kemudian humanisme adalah bentuk kemuliaan
manusia kepada manusia lainnya dengan melewati perjalanan panjang sebagai gerakan intelektual serta
banyak penafsiran dari masa ke masa yang berguna untuk membentuk perdamaian dari perbedaan
golongan manusia. Sedangkan untuk antroposentrisme adalah sebuah paham yang menganggap manusia
sebagai penyebab utama dari kerusakan lingkungan karena interaksinya dengan lingkungan.
Manusia merupakan makhluk yang paling spesial di muka bumi karena diberikan oleh Allah akal
sebagai pembeda dengan makhluk lain namun bukan berarti manusia dapat bertindak semena - mena
terhadap sumber daya alam yang ada di bumi, manusia diberikan akal oleh Allah untuk menjadikannya
lebih memahami tentang alam semesta dan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi, bermula dari
dunia yang jahiliyah dengan banyaknya peperangan dan terbelakang menjadi dunia yang maju dengan
dengan inoasi inovasi baru hasil buah karya manusia serta menjadikan manusia lebih kuat dengan
keberagaman agama, suku, ras, dan antargolongan.
Daftar Pustaka
Abdillah, J. (2014). DEKONSTRUKSI TAFSIR ANTROPOSENTRISME: Telaah Ayat-Ayat
Berwawasan Lingkungan. KALAM, 8(1), 65. https://doi.org/10.24042/klm.v8i1.168
Jamhuri, M. (2018, June). HUMANISME SEBAGAI NILAI PENDEKATAN YANG EFEKTIF
DALAM PEMBELAJARAN DAN BERSIKAP, PERSPEKTIF MULTIKULTURALISME DI
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN. Al-Murabbi, 3(2), 317–334.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=899138&val=14142&title=HUMANISME%20SEBAGAI%20NILAI
%20PENDEKATAN%20YANG%20EFEKTIF%20DALAM%20PEMBELAJARAN%20DAN
%20BERSIKAP%20%20PERSPEKTIF%20MULTIKULTURALISME%20DI
%20UNIVERSITAS%20YUDHARTA%20PASURUAN
Samsudin, M. (2016). PERSPEKTIF ISLAM TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
MANUSIA DAN TUGAS - TUGASNYA. Al - Ashriyyah, 2(1), 43–64.
https://jurnal.nuruliman.or.id/index.php/alashriyyah/article/view/11/8
University of Lampung. (n.d.). Metode Ilmiah “antroposentris.” slideshare. Retrieved July 21, 2021,
from https://www.slideshare.net/hnistiq/ppt-metode-ilmiah-antroposentris
Wulandari, A. (2015, June 24). Renaissance Vs Humanisme - Kompasiana.com. KOMPASIANA.
https://www.kompasiana.com/deuiwulandari/5518f3e4a333114513b65931/renaissance-vs-
humanisme
A. (2021, January 12). Sejarah Berdirinya Muhammadiyah (Bagian I). Kemuhammadiyahan |
Memahami Muhammadiyah Dengan Sederhana. https://kemuhammadiyahan.com/sejarah-
berdirinya-muhammadiyah/
Firman, T., Jusuf, W., & Firdausi, F. A. (2020, October 31). Kritik Martin Luther atas Gereja Katolik
Melahirkan Protestanisme. tirto.id. https://tirto.id/kritik-martin-luther-atas-gereja-katolik-
melahirkan-protestanisme-czj9
Rencana Tindak Lanjut Struktural
1. Karir struktural PC : Kabid SPM
Rasionalisasi : saya adalah orang yang suka terjun lagsung di masyarakat, ketika saya terjun di
masyarakat harapannya saya bisa mengembangkan desa tempat saya tinggal dengan ilmu yang saya
dapatkan serta pengalaman – pengalaman dalam memanajemen SDM. Selain itu SPM merupakan
bidang dimana seseorang juga harus bisa memanajemen SDM, hal ini sesuai apa yang saya pelajari
dalam perkuliahan.
2. Karir struktural DPD : Anggota SPM
Rasionalisasi : dengan rasionalisasi yang kurang lebih sama, dan bagi saya masuk ke dalam
struktural DPD adalah tantangan tersendiri, jadi tidak hanya dibutuhkan sebuah keinginan namun juga
usaha dengan memperluas wawasan saya apabila ingin bergabung dalam struktural DPD.

Program pasca DAM


Program yang akan saya susun adalah menyiapkan strategi pemberdayaan masyarakat di Desa
Garungwiyoro tempat saya tinggal.

Anda mungkin juga menyukai