Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MAULANA HAFIDZUDDIN AL HANIF

JURUSAN : BIMBINGAN KONSELING ISLAM

NIM : 126306212064

KELOMPOK :

POSTHUMANISME

Humanisme berasal dari kata Human yang berarti manusia. Humanisme merupakan aliran
pemikiran yang menekankan value (nilai) dan dignity (martabat) manusia diatas segala-galanya
serta menjadikan kepentingan manusia sebagai ukuran kebenaran yang mutlak. Humanisme
merupakan kesadaran akan dunia dan dirinya sendiri. Munculnya pemikiran humanisme, pasti
berangkat dari sejarah. Sehingga perlunya mengetahui terlebih dahulu asal dan munculnya
humanisme. Sebelum hadirnya humanisme, terdapat masa peralihan, Masa peralihan tersebut
disebut dengan Renaissance. Renaissance memiliki arti kelahiran kembali. Secara etimologi
Renaissance berasal dari kata ‘re’ berarti kembali dan ‘naitre’ berarti lahir, Secaara terminology
renaissance adalah timbulnya revolusi pandangan hidup orang yang sangat cepat.

Renaissance lahir sekitar abad ke 15-16 M. Didukung dengan tekad kaum intelektual,
seniman dan politik mengadakan suatu gerakan pembaharuan yang menginginkan kebebasan
berpikir dan merubah doktrin agama yang sudah membelenggu kemerdekaan batin. Melalui
renaissance, kebudayaan Barat seolah dibangunkan dari tidur nyenyak abad pertengahan.
Manusia mulai mempelajari hakikat diri dan alam semesta. Mempusatkan perhatiannya pada
kebebasan intelektual melelawan dogma agama dan mengagungkan keadilan bagi manusia. ahli
waris dari gerakan renaissance adalah Humanisme, Humansisme memberikan pencerahan
kepada manusia atas bebas dari doktrin agama dan tradisi, Humanisme sebagai konsep pemikiran
yang ingin menempatkan manusia kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan. Perkembangannya
dapat dikatakan sebagai sejarah pemikiran yang menggambarkan warisan intelektual.

Kaum humanis mengedepankan rasio dan berjarak dengan agama. Mereka meberikan
kebebasan dengan meneliti duniawi sesuai kemampuan alamiah mereka. Manusia menjadi tolak
ukur kebenaran dengan segala kemampuan individualnya. Manusia menjadi sadar dengan
subjektivitas pikiran yang berkuasa. Ketika mereka berpikir maka semua akan menjadi objek.
Subyek menguasai dan obyek dikuasai. Melalui rasio manusia berpikir dan menjadi subyek yang
berada.
Filsafat humanism dirumuskan sebagai bentuk filsafat eksistensialisme kolektif. Dimana
semua kesadaran diri dan keputusan menjadi bagian gerakan yang kolektif. Filsafat humanisme
sudah tersebar kepada orang-orang di zaman renaissance sacara psikologi yaitu keasadaran yang
muncul bukan aku adalah manusia melainkan kita adalah manusia, Seperti ungkapan Rene
Descarters sebagai bapak filsafat modern “cogito ergo sum” yang berarti “aku berpikir maka aku
ada”. Pemikiran modern berkembang dengan munculnya ilmu pengetahuan yang kemudian
memiliki power, Abad modern dengan segala keajaiban ciptaan inderawi dan kemampuan
teknologi yang diagungkan menciptakan dehumanisasi. Dehumanisasi merupakan turunnya
kemampuan humanisme akibat penggunaan teknologi. Manusia menciptakan teknologi dan
menjadi budak ciptaanya. Perkembangan luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
modern tidak membuat manusia memahami dirinya, bahkan semakin jauh dengan hakikat diri
sendiri. Alexis Carrel mengatakan “sejauh manusia tenggelam dengan dunia luar dan telah
mencapai kemajuan disana, sejauh itu pula ia terasing dari dirinya sendiri dan lupa dengan
hakikat manusia”

Anda mungkin juga menyukai