Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA PROFESI

CONTOH KECELAKAAN KERJA

DISUSUN OLEH:

FADILA MEILANI

X AKUNTANSI 3

SMK NEGERI 2 BATAM

T.P 2018-2019
KEBAKARAN KAPAL

Tanggal 26 Oktober 2010 telah terjadi kebakaran sebuah kapal (Tug Boat) di perairan
Kalimantan Timur. Kebakaran tersebut mencederai 3 pekerja yang ada di dalam kapal tersebut
dan dua orang diantaranya meninggal dunia.
Kronologi :
 Kapal digunakan untuk mengantarkan petugas ke sebuah anjungan untuk sesuatu
pekerjaan.
 Selesai mengantar petugas, kapal menjauh dari anjungan menunggu perintah selanjutnya.

 Sambil menunggu perintah lebih lanjut, tiga orang krew kapal melakukan kegiatan di
dalam ruang mesin.
 Terjadi kebakaran yang mencederai tiga orang yang berada di dalam ruang mesin.

Sebab-sebab kebakaran :
 Kebakaran diduga adanya uap bahan bakar minyak (solar dan kondensat) yang
terakumulasi di dalam ruang mesin.
 Uap bahan bakar minyak berasal dari cadangan bahan bakar yang didimpan di dalam
jerigen, tetapi tidak tertutup.
 Sumber api diperkirakan dari api terbuka, karena ditemukan puntung rokok di saluran
pembuangan air di dalam ruang mesin.
 Ada indikasi pencampuran solar dengan kondensat sebagai bahan bakar mesin kapal.
 Kondensat didapatkan dari hasil mencuri di sumur migas.

Saran perbaikan :
 Melakukan pemeriksaan teknis sesuai peraturan dan standrad yang diacu terhadap kapal-
kapal yang dioperasikan.
 Melakukan tindakan tegas terhadap pemilik kapal, jika ternyata melakukan pelanggaran
ditatainya peraturan yang berlaku.
 Melakukan sosialisasi secara berkala atas keselamatan penanganan bahan bakar minyak.
 Melaporkan tindak pidana pencurian kondensat kepada pihak yang berwajib.

KECELAKAAN BUS YANG MASUK JURANG

Tanggal 10 Desember 2010 di jalan lintas Trans Sulawesi terjadi kecelakaan lalu lintas, dimana
sebuah trailer yang membawa peralatan pengeboran berupa Cementing Pumping Unit mengalami
kecelakaan masuk ke dalam jurang sehingga pengemudi dan kernetnya meninggal di tempat
kejadian.
Kronologi :
 Untuk mengangkut peralatan pengeboran dari sebuah pelabuhan menuju lokasi pemboran
digunakan lima unit trailer.
 Perjalanan ke lima unit trailer dikawal oleh Polisi dari Polres setempat.

 Saat melewati jalan yang menurun tajam dan berbelok ke kiri, pengemudi trailer tidak
mampu mengusasi kendaraan, sehingga masuk ke dalam jurang sedalam 10-15 meter.
 Kondisi trailer rusak berat, pengemudi dan kernet meninggal di tempat kejadian.

Sebab Kecelakaan :
 Kondisi jalan yang menurun tajam dan berbelok.
 Pengemudi tidak mampu menguasasi kendaraan.

Saran-saran :
 Lebih berhati-hati dalam melakukan pengangkutan alat-alat berat terlebih pada jalan yang
naik/turun.
 Melakukan sosialisasi cara-cara mengemudi yang aman terhadap pengemudi sebelum
melakukan pengangkutan barang.

TANGAN TERTUSUK JARUM


Ketika menjahit bila tidak waspada siswa/pekerja diancam oleh tusukan jarum, baik jarum
tangan maupun jarum mesin. Tusukan jarum mesin lebih beresiko, terlebih mesin yang
dioperasikan dengan dinamo listrik. Sangat penting bila hal semacam ini terjadi, sikorban harus
diselamatkan lewat cara :
a. Matikan sumber aliran listrik kemesin jahit.
b. Laporkan pada guru pembimbing praktik di workshop
c. Buka jarum mesin dari mesin jahit
d. Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
e. Kerjakan penekanan pada sisa tusukan jarum, biarlah darah keluar beberapa menit untuk
bersihkan sisa tusukan dari penyebabnya infeksi
f. Bersihkan darah/sisa tusukan jarum dengan bahan yang bersih
g. Apabila masihlah berdarah balut sisa tusukan dengan memakai kain kasa
h. Apabila korban mengeluh kesakitan dan darah ada banyak keluar, mintalah pertolongan dokter

TERSENGAT LISRIK

Kecelakaan listrik dapat menyebabkan terbakar, jatuh dan surprise listrik. Satu diantara
kepadanya dapat menyebabkan berbagai macam tanda-tanda pada korban yang tertimpa salah
satu atau kombinasi dari akibat itu. Sangat penting agar bisa mengetahui beberapa macam tanda-
tanda itu.

Beberapa hal yang terutama yang perlu di perhatikan pada kecelakaan sengatan listrik adalah
apakah korban masihlah bernafas dan jantungnya masihlah berdenyut atau keduanya berhenti
(tidak bernafas dan jantung tidak berdenyut) maupun bekerja dengan cara lemah. Ke-2 hal
terutama berikut yang perlu selekasnya dipulihkan kembali.
Apabila hadapi pekerjaan harus membantu korban kecelakaan listrik, bertindaklah cepat dan
menurut urutan berikut :

a. Matikan sumber aliran listrik ke alat yang rusak, atau apabila mustahil, hindari korban dari
aliran listrik.

b. Kerjakan pertolongan (pertama) kecelakaan berdasar pada tanda-tanda si korban.

c. Selekasnya setelah kamu lihat seorang dapat surprise listrik, cepat perhatikan kedaan umum.
Tentukan cara paling baik untuk membebaskan dari jalinan listrik, tanpa ada mengakibatkan
penambahan cidera akibat jatuh.

d. Apabila mungkin matikan aliran listrik yang berkaitan. Pada arus listrik bertegang rendah,
check apakah korban bermuatan listrik lewat cara menyentuhnya cepat-cepat dengan punggung
telapak tangan.

e. Apabila kamu rasakan surprise kecil, ini tunjukkan masihlah ada arus listrik, dorong atau tarik
dan berusahalah untuk melepas si korban.

f. Pindahkan korban hanya apabila dia dalam bahaya dari kebakaran, listrik, benda jatuh atau
sumber bahaya lain. Apabila korban harus dipindahkan, mintalah bantun tiga atau empat orang.

g. Cegahlah membungkukkan atau membongkokkan leher atau punggungnya, jagalah dia agar
tetaplah lurus.

h. Topanglah anggota tubuh yang terluka.

i. Besar kemungkinan penyadaran akan sukses apabila diawali dari semenit setelah korban
berhenti bernafas. Jadi janganlah tangguhkan mengaplikasikan penyadaran

j. Gunakan APD seperti sepatu safety untuk mencegah aliran lintrik langsung ke dalam tubuh.

k. Apabila korban bernafas dan jantungnya berdenyut, dia tidak memerlukan penyadaran.
Apabila dia pingsan, berdarah, muntahan, gigi terlepas atau gigi palsu patah ada peluang tertelan
dan menyumbat jalan pernapasan, atau bila korban telentang, lidah kebelakang dan menghambat
jalan nafas. Pembekokkan leher akut kedepan pada korban yang pingsan mungkin juga
menghambat jalan pernapasan.

PATAH TULANG

Cara Mengatasi:
 Cara terbaik untuk menghentikan gerakan adalah dengan membuat bidai sederhana.
Letakkan sepotong kardus atau plastik yang kaku, ranting atau stik, batang logam, atau
koran/majalah yang digulung pada sisi-sisi bagian yang cedera untuk menyangga tulang.
[10]
Ikatlah penyangga ini dengan kuat menggunakan plester, tali, tambang, kabel, selang
karet, ikat pinggang kulit, dasi, syal, dll.
 Saat memasangkan bidai pada tulang yang patah, cobalah untuk membiarkan pergerakan
pada sendi di dekatnya dan jangan ikat terlalu kencang -- biarkan darah mengalir dengan
lancar.
 Memasangkan bidai mungkin tidak diperlukan jika pertolongan darurat segera datang.
Dalam kasus seperti ini, pemasangan bidai bisa memperparah keadaan jika Anda tidak
terlatih.
 Berikan kompres es selama 20 menit atau hingga rasa nyeri pada area cedera benar-benar
hilang sebelum kompres dilepaskan. Mengompres cedera dapat mengurangi
pembengkakan selama rasa nyeri tidak bertambah berat.
 Saat mengompres dengan es, pastikan untuk mengangkat tulang yang patah untuk
mengurangi pembengkakan dan menghambat pendarahan.

KERACUNAN

Keracunan sebagai akibat penyerapan beberapa bahan kimia beracun atau toksik, seperti
ammonia, karbon monoksida, benzene, kloroform, dsb. Keracunan bisa menyebabkan fatal
maupun masalah kesehatan. Yang paling akhir yaitu yang lebih seringterjadi baik yang bisa di
ketahui dalam periode pendek ataupun periode panjang. Dampak periode panjang seperti pada
penyakit hati, kanker, dan asbestois, yaitu akibat akumulasi penyerapan bahan kimia toksik
dalam jumlah kecil namun terus-menerus.
Pertolongan pertama pada kecelakaan keracunan bahan kimia baiknya dikerjakan jika dokter
belum juga tiba di tempat keracunan itu. Mengenai cara menangani keracunan bahan kimia
sebagai awal yaitu mencegah kontak bahan kimia dengan badan secepat-cepatnya. Beberapa
langkah untuk mengerjakannya yaitu seperti berikut :

 Cuci bahan kimia yang masihlah kontak dengan badan (kulit, mata dan organ badan yang
lain)
 Upayakan pasien keracunan tak kedinginan.
 Janganlah memberi minuman mengandung alkohol pada pasien karena akan
mempercepat penyerapan toksin didalam badan
 Jika sulit bernafas, bantu dengan pernapasan dari mulut ke mulut
 Selekasnya bawa ke tempat tinggal sakit

Cara menangani keracunan bahan kimia dapat juga dikerjakan dengan sebagian langkah lain jika
bahan kimia toksin itu masuk lewat mulut, kulit atau keracunan akibat ada gas yang beracum
mengedar di sekitar kita.
Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin masuk lewat mulut :

 Berilah minum berbentuk air atau susu 2 sampai 4 gelas.


 Jika korban keracunan tengah dalam kondisi pingsan, janganlah memasukkan suatu hal
(berbentuk makanan/minuman) lewat mulutnya
 Masukan jari telunjuk kedalam mulut korban sembari menggerak-gerakkan jari dibagian
pangkal lidah dengan maksud supaya si korban muntah
 Janganlah lakukan poin diatas jika korban keracunan minyak tanah, bensin, alkali atau
asam
 Berilah 1 sendok antidote dan satu gelas air hangat pada korban Antidote itu dalam
kondisi serbuk dan terbuat dari 2 bagian arang aktif, 1 bagian magnesium oksida dan 1
bagian asam tannat.

Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin lewat kulit :

 Cuci bagian badan yang terserang dengan air bersih sekurang-kurangnya sepanjang 15
menit.
 Bebaskan baju yang terserang bahan kimia
 Janganlah memoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat, terkecuali untuk
keracunan yang lebih tinggi/tertentu lainnya

Cara menangani keracunan bahan kimia jika bahan toksin berbentuk gas :
Untuk keracunan bahan kimia berbentuk gas maka baiknya memberi hawa fresh sebaik-baiknya.
Dan untuk mencegah keracunan bahan kimia berbentuk gas baiknya mulai sejak awal memakai
masker. Sebab gas berbentuk klorin, hidrogen sulfida, fosgen, hidrogen sianida yaitu bahan kimia
gas yang begitu beracun.
Jadi, sebelumnya bekerja dengan bahan kimia, baiknya mesti mengetahu lebih dulu cara
menangani keracunan bahan kimia itu untuk menghadapi beberapa hal yg tidak dikehendaki.

LUKA BAKAR
Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam mengatasi pelarut-pelarut
organik yang gampang terbakar seperti eter, aseton, alkohol, dsb. Hal yang sama bisa disebabkan
oleh peledakan beberapa bahan reaktif seperti peroksida dan perklorat.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar yaitu :
Apabila mungkin selekasnya bawa korban ke tempat tinggal sakit, jika mustahil dikerjakan
rendam bagian badan yg terbakar dalam wadah diisi air dingin
Jika luka bakar luas atau derajat berat dikerjakan

 Janganlah tarik/menarik baju yang menempel di luka


 Janganlah berikan minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptic
 Janganlah memecah lepuh
 Janganlah membantu sendiri, kirim ke tempat tinggal sakit
 Apabila korban sadar berikanlah minum larutan garam (1/4 sendok teh setiap gelas
200cc), berikanlah satu gelas setiap jam.

Luka bakar akibat zat kimia :


Terserang larutan asam

 kulit selekasnya dihapuskan dengan kapas atau lap halus


dicuci dengan air mengalir sebanyak mungkin
 Setelah itu bersihkan dengan 1% Na2CO3
lalu bersihkan lagi dengan air
 Keringkan dan oleskan dengan salep levertran.

Terserang logam natrium atau kalium

 Logam yang nempel selekasnya di ambil


 Kulit dicuci dengan air mengalir kurang lebih sepanjang 15-20 menit
 Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
 Dikeringkan dan oleskan dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril
atau kapas yang sudah dibasahi asam pikrat.
Terserang bromin

 Selekasnya dicuci dengan larutan amonia encer


 Luka itu ditutup dengan pasta Na2CO3.

Terserang phospor

 Kulit yang terserang selekasnya dicuci dengan air sebanyak mungkin


 Lalu bersihkan dengan larutan 3% CuSO4.

Luka bakar akibat benda panas

 Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran


 Mencelupkan ke air es secepat-cepatnya atau dikompres hingga rasa nyeri agak
menyusut.

LUKA KULIT

Luka kulit sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca maupun karena tertusuk benda tajam
luka kerap berlangsung padatangan atau mata karena pecahan kaca.
Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam

 Cabut benda itu dengan hati-hati


 Dekontaminasi luka
 Desinfeksi luka
 Berikan obat pada luka
 Berikan pembalut pada luka supaya tak terkontaminasi
 Laporkan pada petugas
 Jika luka sangat kronis mencari pertolongan medis

TERPELESET
Bila lantai kerja licin akibat pelaksanaan pekerjaan (misalnya air, minyak, pelumas atau
disebabkan oleh faktor lingkungan ( hujan), supervisor atau pimpinan unit kerja harus menjamin
bahwa pekerja dalam kondisi aman berjalan . Materian yang bocor / tumpah harus segera
dibersihkan.
Palang / Rintangan (handrails, guardrails)
Palang / Rintangan Yang Kokoh / Fixed Barriers
Palang / Rintangan yang kokoh harus mampu menahan pekerja terjatuh / terperosok dari
pinggiran permukaan lantai atau pada lubang yang terdapat di permukaan lantai .
Palang / Rintangan dapat permanen atau temporer tergantung dari kebutuhan.
Jenis Palang / Rintangan : guardrails, handrails, ladder cages, fencing (pagar), dan warning
barriers

TENGGELAM

Cara Penanggulangan:

 Pilih tempat berenang yang dilengkapi dengan petugas keselamatan.


 Kuasai teknik dasar berenang.
 Gunakan alat keselamatan yang bersertifikasi
 Hindari arus yang kuatJangan panik jika Anda terjebak di dalam arus yang kuat
 Jika Anda mulai merasa kehilangan kendali, lakukan kayuhan atau apungkan diri Anda
 Jangan konsumsi narkoba atau alkohol

Anda mungkin juga menyukai