a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang prima dan hasil kerja
harus memberikan penampilan dan kesan yang rapi dan baik.
b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman (pada
pekerjaan serupa) terampil dan cakap.
c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus membuat
pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar dapat
diadakan pemeriksaan.
d. Apabila dalam pemeriksaan itu direksi menemukan kesalahan,
kerusakan atau cacat-cacat lain, Kontraktor harus segera membongkar
dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan spesifikasi
ini,dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk pembukaan/
pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.
59
1) Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan
pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang
baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik dan
memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga seluruh
60
pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti ditentukan
dalam pelelangan.
d. Persyaratan-persyaratan lain.
1) Catatan dan Laporan
Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan catatan dalam buku Direksi
yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan
Direksi.Semua catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus
disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy gambar
lengkap dan spesifikasi harus selalu tersimpan di direksi keet.
Kontraktor juga harus membuat buku tamu yang akan melaporkan
tentang keperluan tamu proyek tersebut.
2) Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawing)
Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena perubahan atas
perintah Pemberi Tugas/Direksi, maka Kontraktor
wajib membuat gambar kerja (shop drawing). Selanjutnya
sebelum penyerahan I (pertama) pekerjaan, Kontraktor
bekerja sama dengan Konsultan Pengawas membuat gambar
hasil pelaksanaan pekerjaan (as built drawing) guna
memperlihatkan dan menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan,
tentang perbedaan- perbedaan antara gambar kerja
dan hasil
61
pelaksanaan pekerjaan.Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap
3.
3) Foto-foto (Dokumentasi) Mengenai Kemajuan Pekerjaan.
Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan dimulai
(0%). Selanjutnya saat akan mengajukan pembayaran Kontraktor wajib
melampiri foto-foto kondisi kemajuan pekerjaan dilapangan. Foto-
foto ini hendaknya dicetak berwarna 3 (tiga) rangkap dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa dalam bentuk album atau akan
diatur lain oleh direksi teknis.
4) Keamanan Proyek
Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk memberikan
perlindungan dan pengamanan atas semua bahan,
perlengkapan, peralatan dan pekerjaan yang ada didalam batas
areal proyek dan sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya,
terhadap semua bentuk kerusakan, gangguan atau kerugian yang
dilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak tidak berwenang. Untuk
mempermudah pelaksanaan pengamanan, Kontraktor harus membuat
gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan peralatan sesuai dengan
petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan penjagaan keamanan,
Kontraktor harus menugaskan penjaga gudang dan petugas
keamanan yang memadai dan harus melakukan penjagaan terus
menerus selama 24 jam setiap hari.
5) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K yang mencakup
obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para medis
(sewaktu dibutuhkan) untuk memberikan pertolongan pertama kepada
personil Kontraktor, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan.Dalam
hal pengamanan P3K Kontraktor harus mengikuti semua ketentuan
dan peraturan yang berlaku tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta petunjuk Direksi.
6) Papan Nama Kegiatan/Papan Nama Proyek
Papan nama kegiatan dipasang ditempat strategis dengan ukuran
panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter. Tulisan dibuat dengan huruf cetak
yang jelas dan mudah dibaca. Dalam papan nama proyek harus jelas
tercantum Nama Kegiatan, Pekerjaan, Pemilik Proyek, Sumber
Dana, Konsultan Pengawas serta Kontraktor Pelaksana, Pekerjaan
Dimulai dan Masa Pekerjaan Berakhir serta penjelasan lain yang
diperlukan seperti pada contoh dibawah ini :
1.2.1 U m u m
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara yang
harus dilaksanakan agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan mudah dan
lancar.Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi
secara struktural harus mampu memikul beban yang ada dan harus
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan
syarat-syarat teknis.Kontraktor harus membuat dan menyerahkan spesifikasi
dan gambar- gambar pekerjaan sementara kepada Direksi untuk memperoleh
persetujuan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.
1.2.7 Dokumentasi
65
tukang yang cukup dalam melakukan pengawasan yang tepat untuk
pekerjaan yang memerlukan pengawasan mereka.
3. Tenaga kerja terampil, setengah terampil dan tidak terampil sesuai dengan
keperluan untuk penyelesaian dan perbaikan yang sesuai dan tepat pada
waktunya.
4. Tenaga kerja inti yang ditugaskan di lapangan sesuai dengan bidang tugas
berdasarkan jenis penanganan.
5. Tenaga kerja / personil inti yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini adalah :
66
66
67
menurut direksi orang tersebut tidak patut dipekerjakan dan orang tersebut
tidak boleh dipekerjakan lagi tanpa izin tertulis dari direksi pekerjaan.
Orang yang diberhentikan secara demikian dari pekerjaannya harus diganti
secepat mungkin dengan orang cakap dan mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan.
1.4 PERALATAN
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan di lapangan dan jenis penanganan pekerjaan. Peralatan utama yang
harus disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi adalah :
Catatan :Peralatan no 1 & 2 dilengkapi dengan surat perjanjian sewa alat yang di buktikan
dengan bukti kepemilikan alat berupa BPKB dan STNK.
Peralatan No 3, 4 dan 5 dilengkapi dengan surat perjanjian sewa alat yang dilampiri
dengan daftar inventaris dari Instansi pemberi dukungan.
1.4.1. Surat Dukungan Quarry untuk material batu pecah (3-5, 2-3, 1-2) dan sertu dari
pemilik mengetahui Kepala Desa.
1.4.2. Surat Dukungan aspal.
67
68
1.6 RENCANA KERJ A
1.6.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun suatu
rencana kerja (jadwal pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yang
diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi.
1.6.2 Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk
Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.
1.6.3 Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang menjadi
dasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan percepatan dan kelambatan pekerjaan.
69
68
70
1.9 PEKERJ AAN GALIAN/LAND CLEARING
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi serta pekerjaan
galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar kerja.
1.7.2 Pelaksanaan :
a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerja atau
maksimal sampai mencapai tanah keras/asli. Kecuali
tanah dasar/keras melebihi dua kali kedalaman yang telah ditentukan,
maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaan
untuk merubah konstruksi dan atau dimensi galian tanpa
mengurangi kekuatan pondasi nantinya.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh
minimal 1 meter dari tepi lubang galian.
c. Jika pada galian terdapat air tergenang, harus dipompa keluar. Untuk
iniKontraktor harus menyediakan pompa air yang siap pakai.
d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluar
lokasi pekerjaan.
e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi
sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan
dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali
dengan pasir, dan dipadatkan biaya akibat
pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.
1.10.2 Pelaksanaan :
a. Jika terdapat tempat-tempat tertentu pada lokasi yang menurut Direksi
perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai mencapai
ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang
cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain serta
harus mencapai nilai CBR minimal 4% rendam. Dalam hal ini harus
mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas Teknik.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan,
sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm
setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang
69
71
ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang
diinginkan.
d. Semua urugan pasir/tanah harus dipadatkan sambil disiram air sampai
jenuh, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.
e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan
persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur,
tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.
4) Rincian sumber pengadaan dan cara produksi agregat yang harus digunakan
beserta hasil-hasil pengujian yang menunjukkan kesesuaian dengan
persyaratan kualitas dan gradasi .
72
(4) Pembatasan Cuaca
Campuran beraspal hanya akan dipasang bilamana permukaan agregat kering,
hujan tidak menghantui dan bila dasar jalan yang disiapkan dalam kondisi yang
memuaskan. Penyemprotan akan diizinkan pada waktu yang diperintahkan oleh
Direksi Teknik.
5) Tidak boleh ada bahan aspal dibuang ke dalam saluran tepi, parit atau jalan
air.
10) Tidak boleh ada lalu lintas yang diizinkan di atas permukaan jalan yang baru
diselesaikan sampai permukaan penetrasi macadam dipadatkan penuh dan
dilapis tutup hingga memuaskan Direksi Teknik.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua akibat (konsekuensi)
lalu lintas yang diizinkan lewat, sementara pekerjaan jalan sedang
berlangsung.
Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas ukuran
nominal 2,5 cm – 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan
ukuran maksimum kurang lebih 2/3 tebal rencana.
Agregat kunci untuk lapisan utama (pokok) harus lolos saringan 25 cm tetapi
tidak boleh lebih dari 5% akan lolos dari saringan 9,5 cm.
Bila disediakan dalam daftar penawaran, satu lapisan penutup aspal harus
diletakkan di atas permukaan penetrasi makadam menggunakan agregat
ukuran tunggal nominal 12,5 mm .
c) Gradasi Agregat
Gradasi agregat bersama dengan tebal yang terpakai ditunjukkan dalam
Tabel 1.11.1.
Agregat Pokok
62,5 100 -
50 95 – 100 100
40 35 – 70 95 – 100
25 0 – 15 -
19 0–5 0–5
Agregat Kunci
25 100 100
19 95 – 100 95 – 100
Lapis Penutup
12,5 100
9,5 85 – 100
4,75 10 – 30
2,36 0 - 10
74
Agregat yang digunakan untuk lapisan Permukaan Penetrasi Macadam harus
mematuhi syarat-syarat kualitas yang diberikan pada Tabel 1.11.1
20 11 13 140
25 7 9 155
30 3 5 165
35 0 2 180
e) Aspal emulsi dapat digunakan sebagai alternatif terhadap aspal cut back,
tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik atas sumber pengadaan
kualitas, dan harus mutu CRS1 dan CRS2 cationic, mematuhi spesifikasi
AASHTO M208.
a) Jenis alat dan methoda pengoperasian harus sesuai dengan Daftar Unit Produksi
dan Peralatan serta Program Kerja yang disetujui dan menurut
petunjuk selanjutnya oleh Direksi Teknik.
60
Distributor / penyemprot aspal bertekanan
Alat untuk pemanasan aspal
Mesin gilas, termasuk :
- Tandem 8-10 ton
- Roda baja rata 6 – 8 ton
- Ban Pneumatic 10 – 12 ton
Sejumlah dump truk yang cukup
Tangki air (jika musim kemarau)
Sapu, garu, gerobak dorongan, semua untuk pekerjaan manual.
TINGKAT
P ENABURA N TINGKAT TINGKAT
PENGGUNAA
TEBAL N
PENGGUNA PENABURA
AGREGAT KASAR PENABURAN AN N
TOTAL ASPAL
ASPAL
LAPEN kg / m2 PERTAMA AGREGAT KEDUA AGREGAT
KUNCI kg / m2 PENUTUP
(50 (62,5
(cm) mm) mm) kg / m2 kg / m2 kg / m2
CATATAN :
(1) Berat agregat lepas diambil sebagai :
50 mm ukuran maksimum nominal = 1600 kg / m3
61
62,5 mm ukuran maksimum nominal = 1800 kg / m3
a) tingkat penaburan ekivalen dalam m2 / m3 ditunjukkan sebagai ( )
b) untuk pekerjaan jalan kabupaten tebal minimum adalah 5 cm
a) Bila dipasang di atas pondasi jalan, pondasi tersebut harus memiliki bentuk
dan profil tepat benar dengan potongan melintang rencana, dan dipadatkan
benar sampai disetujui oleh Direksi Teknik.
b) Pondasi jalan harus juga ditutup dengan lapis aspal resap pelekat pada satu
tingkat pemakaian 0,6 l / m2
c) Bila diletakkan di atas permukaan dengan lapis penutup yang ada (permukaan
aspal lama), permukaan tersebut harus dilapisi aspal pelekat pada satu tingkat
pemakaian tidak melebihi 0,5 l / m2
d) Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu
bahan lain yang harus dibuang.
e) Sebelum pemasangan, agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara
terpisah di lapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.
Agregat kasar akan ditaburkan dengan tangan atau dengan mesin dan
dipadatkan sampai kedalaman yang seragam hingga mencapai garis,
profil dan kemiringan yang dikehendaki. Sebuah mal pengujian menurut
kemiringan melintang rencana perkerasan selesai, harus digunakan untuk
memperoleh keseragaman permukaan akhir.
62
b) Penggilasan Dan Pemadatan Lapisan Pokok
Lapisan agregat kasar pokok harus digilas kering dengan mesin gilas roda
baja 6 – 8 ton sampai terpadatkan seluruhnya. Penggilasan awal akan
dimulai dari sebelah pinggir, melapis bahu jalan selebar paling sedikit 30
cm, dan akan berlangsung menuju ke tengah perkerasan. Pinggiran
roda mesin gilas akan melapis tindih hamparan sebelumnya dengan
sekitar sepertiga lebar roda.
Setelah agregat kasar digilas dan diperiksa, bahan pengikat aspal akan
disemprotkan pada satu suhu yang cocok kepada jenis dan mutu bahan
pengikat aspal sebagaimana ditetapkan dalam item (ii) di bawah. Tingkat
pemakaian harus sesuai dengan Tabel 6.5.4. atau sebagaimana
ditentukan lain oleh Direksi Teknik.
Aspal keras :
AC – 10 (pen 80 / 100) : Batas beda 125oC – 180oC
AC – 20 (Pen 60 / 70): Batas beda 135oC – 185oC
Aspal cair (cut back)
:
MC – 800 : Batas beda 77oC – 115oC
MC – 300 : Batas beda 60oC – 100oC
Aspal cair (cut back) di lapangan, harus sesuai dengan persyaratan yang
diberikan
63
Bahan aspal akan disemprotkan secara lebih baik dengan distributor
bertekanan merata ke atas permukaan pada tingkat
yang sudah ditetapkan. Diatas luas yang kecil, dimana
pemakaian batang penyemprot tidak praktis, bahan tersebut akan
disemprotkan dengan slang tangan. Sebuah ceret curah hanya
dapat digunakan bilamana diberikan persetujuan oleh Direksi Teknik.
Setelah ageregat kunci selesai digilas dan diperiksa, bahan aspal harus
diterapkan sesuai yang ditentukan .
64
Pada setiap tahap pemadatan, kehalusan permukaan harus dipelihara.
Harus ditambahkan bahan-bahan pada setiap tempat dimana ada bagian
ambles.
65
TABEL 1.11.4 TEST LABORATORIUM PENETRASI MACADAM
RUJUKAN TEST
URAIAN
AASHTO BINA MARGA
66
1.11.5 Pengendalian Lapangan
b) Bila lapis aspal resap pelekat atau lapis aspal pelekat terpasang, sesuai
dengan persyaratan kontrak khusus dan daftar penawaran, lapis resap lekat
atau lapis lekattersebut harus diukur dalam liter dan dibayar di bawah iterm
pembayaran spesifikasi ini,
67
c) Bilamana perbaikan-perbaikan lapis permukaan yang tidak memuaskan telah
diminta sesuai dengan spesifikasi ini, tidak ada tambahan pembayaran yang
akan dibuat untuk pekerjaan ekstra atau volume yang diperlukan oleh
perbaikan-perbaikan tersebut.
Volume yang ditentukan seperti yang diberikan di atas akan di bayar untuk
satuan pengukuran pada harga-harga yang dimasukkan dalam daftar penawaran
untuk item-item pembayaran yang diberikan di bawah, yang mana harga-harga
dan pembayaran akan merupakan kompesasi penuh untuk semua pekerjaan dan
biaya-biaya yang diperlukan dalam penyelesaian Lapis Permukaan Penetrasi
Macadam sebagaimana diuraikan sebelumnya dalam bab ini.
1.12.1 Uraian
a) Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air
dan agregat bergradasi, campuran beton akan mengendap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta/disyaratkan dan membentuk satu bahan
yang padat, keras dan tahan lama (awet). Yang memiliki karakteristik
tertentu.
b) Agregat meliputi baik yang kasar maupun yang halus, bergradasi tetapi
jumlah agregat halus yang dipertahankan sampai jumlah minimum yang
diperlukan, apabila dicampur dengan semen akan cukup
untuk mengisi rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan
suatu permukaan akhir yang
halus.
68
c) Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air
yang dimasukkan ke dalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah
minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan selama
pencampuran.
d) Bahan tambahan kepada campuran beton seperti bahan masukan udara atau
bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu pengerasan,
tidak diperbolehkan kecuali diminta demikian didalam persyaratan Kontrak
Khusus.
1.12.2 Peraturan (Code) Beton.
Persyaratan-persyaratan Peraturan Beton Bertulang Indonesia PBI tahun 1971
atau perbaikan yang terakhir harus sepenuhnya diterapkan kepada semua
pekerjaan beton, terkecuali dinyatakan secara lain atau yang mengacu
kepada pemeriksaan AASHTO dan spesifikasi khusus yang tidak disebut dalam
PBI 1971.
1.12.3 Kelas-kelas Beton
Klasifikasi dan rujukan mutu beton harus seperti yang diberikan pada Tabel
penulang
Beton dengan an ringan
digunakan untuk pondasi pelat,
K175 Struktural dinding-
dinding kaison, Kereb dan jalan
setapak
Konstruksi termasu
beton bertulang k
gelegar-gelegar, kolom-kolom
lantai /
pelat lantai/ dinding penahan,
K225 Struktural gorong-
gorong pipa, gorong-gorong
kotak /
persegi.
69
konstruksi
K350 utama lainnya.
Konstruks
Bagian-bagian i beton
pratekan dan tiang – tiang
K400 Struktural beton
pracetak.
TOTAL
70
Catatan :
Berat semen total yang diperlukan untuk K 400 harus ditentukan oleh
Persyaratan yang ditetapkan
4) Air untuk pencampuran harus diukur secara teliti dalam sebuah tempat yang
sesuai
5) Penakaran beton berdasarkan volume, akan dipilih dari salah satu campuran
berikut, yang diberikan pada Tabel 7.1.5.
71
ukuran-ukuran yang akan menjamin suatu campuran yang merata /
homogen
- Untuk semua pekerjaan besar dan jika diminta demikian oleh Direksi
Teknik, pencampur tersebut harus dilengkapi dengan sarana penyimpanan
air dan satu sarana pengukuran untuk mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap takaran.
- Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesin-mesin
sampai kapasitas ¾ m3. Diatas ukuran ini, jangka
waktu pencampuran minimum harus ditambah 15 detik untuk
setiap penambahan ½ m3 campuran beton.
- Tambahkan air, lebih baik dari sebuah kaleng yang dilengkapi dengan
ujung semprotan, campurkan terus, dan aduklah dengan
sekop sampai beton tersebut berwarna dan kekentalan yang
merata.
72
(2) penyiapan Lapangan.
a. Lapangan pekerjaan untuk penempatan beton harus disiapkan dan semua
pemasangan yang diperlukan diselesaikan hingga disetujui Direksi Teknik.
Bahan-bahan harus telah diuji yang sesuai dan ditempatkan, serta peralatan
dalam keadaan bersih siap untuk digunakan.
c. Semua kaki pondasi dan galian-galian harus diperiksa dan disetujui oleh
Direksi Teknik serta dirawat dalam keadaan kering sebelum beton dicor.
2) Pemadatan dengan penggetar dan pemadat harus dibatasi sampai waktu yang
diperlukan untuk menghasilkan pemadatan yang memuaskan tanpa
menyebabkan segregasi bahan-bahan.
1. Pembongkaran Cetakan
Tidak ada acuan yang akan dibongkar sebelum beton telah cukup kaku dan
mengeras dan telah meraih kekuatan yang cukup untuk berdiri (mendukung)
sendiri. Harus diperoleh izin dari Direksi Teknik sebelum pembongkaran
berlangsung, namun hal ini tidak boleh melepaskan tanggung jawab kontraktor
terhadap keselamatan pekerjaan.
73
Jangka waktu minimum yang diperlukan antara pengecoran dan
pembongkaran acuan diberikan pada tabel
WAKTU PERSYARATAN
LOKASI DALAM STRUKTUR
MINIMUM KEKUATAN
Pinggiran dinding, kolom,
balok, 2 hari Acuan yang didukung oleh
kereb penyokong atau perancah
lain, tidak
boleh dibongkar
sampa tersebu
Dasar lantai (Slab) 12 – 14 hari i beton t telah
merai palin
h g sedikit 60%
Dukungan dibawah gelagar kekuatan
bawah, 14 hari rencana
balok, rangka atau lengkungan
2. Permukaan Selesai
ii. Permukaan yang tidak sempurna harus dibuat bagus sehingga disetujui
oleh Direksi Teknik. Apabila ada rongga-rongga besar nampak
keluar, beton harus disumbingkan kembali sampai bahan yang keras,
dibasahi dengan air dan dilapisi dengan lapisan pasta semen tipis.
Adukan beton terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian pasir
harus dilapiskan kemudian sampai bentuk permukaan yang
diperlukan.
74
3. Perawatan Beton
ii. Untuk menjamin pengerasan dan hidrasi beton, harus dirawat dengan
menutup dengan pasir basah, anyaman, atau selimut
rawatan yang harus direndam dengan air untuk satu jangka
waktu paling sedikit 3 hari dan kemudian dirawat dalam
keadaan lembab untuk 4 hari berikutnya.
iii. Cetakan yang dalam posisinya harus jaga dijaga tetap basah.
75
pasir untuk beton 76 organik dengan
menggunakan larutan
sodium hydroxida dan
mengacu pada
penyelesaian (solusi)
warna standar.
Jumlah bahan-bahan yang T 11 PB. 02 08- Menentukan total
lebih halus dari saringan 76 volume bahan-bahan
0,075 dalam agregat yang lebih halus dari
0,075 mm. Catatan :
Mungkin diperlukan
penera-pan prosedur
basah dan prosedur
kering dibawah T27
Mutu air yang harus di T 26 PB. 0301- Penentuan kesamaan
gunakan dalam beton 76 atau dekalinitas, total
zat padat dan inorganik
76
(2) Pengendalian Lapangan
77
1.12.9 Cara Pengukuran Pekerjaan
1. Volume beton yang harus diukur untuk pembayaran haruslah jumlah dalam
meter kubik beton yang digunakan untuk diterima di dalam pekerjaan
yang sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditunjukkan pada Gambar Rencana
beserta kelas-kelas beton atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Tidak ada pengurangan volume beton yang diambil dengan pipa atau
barang lain yang ditanam seperti penulangan, penghentian air, lubang-
lubang drainase, dan pipa-pipa berdiameter 20 cm atau kurang.
5. Volume baja tulangan, bahan filter porous dan item pembayaran lain yang
digunakan dalam pekerjaan tersebut tidak boleh diukur untu pembayaran
di bawah Bab ini, akan tetapi akan diukur dan dimasukkan
untuk pembayaran di bawah item pembayaran terpisah yang disediakan
dalam tempat lain dalam Spesifikasi ini.
78
1.12.10 Dasar Pembayaran
Volume-volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas akan dibayar untuk
pengukuran per satuan harga-harga yang dimasukkan dalam Daftra Penawaran
untuk item pembayaran yang diberikan di bawah ini, yang harga dan
pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh semua pekerjaan dan biaya-
biaya yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan beton seperti diuraikan
sebelumnya dalam Bab ini.
BET O N
SATUAN
NOMOR ITEM PEMBAYARAN DAN URAIAN
PEMBAYARAN
1.13.1 Umum
(1) Uraian
79
(2) Toleransi Ukuran
Tebal minimum = 15 cm
= 1,5 x tebal (22,5
Lebar minimum cm)
1,5 x lebar (33,75
Panjang minimum = cm)
3) Contoh
a. semua galian harus selalu bebas air dan kontraktor harus melengkapi
semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan
tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk saluran-
saluran sementara, pengaliran lintasan air, menyediakan dinding cut
off dan bendungan sementara.
80
a. Sebuah jadwal pekerjaan akan disediakan dan diikuti untuk menjamin
bahwa jumlah penggalian dan persiapan telah dilaksanakan termasuk
penyediaan adonan segar berdasarkan tingkat sebenarnya pelaksanaan
pekerjaan pasangan batu.
(1) Batu
a. Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak
dan harus memiliki satu satu daya tahan (awet)
b. Batu-batu tersebut harus berbentuk datar, baji atau oval dan harus
dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat
bila dipasang bersama-sama dan memberikan satu propil permukaan di
dalam batas-batas ukuran yang ditetapkan pada Bab 1.13.1 (2).
81
(2) Adonan
Adonan yang dipergunakan untuk pasangan batu harus campuran
perbandingan satu bagian semen terhadap dua bagian agregat halus dengan
kualitas dan campuran sebagaimana ditetapkan.
(3) Drainase Porous
Bahan-bahan berbutir yang disediakan untuk membentuk drainase porous
dalam selimut filter, lapisan dasar dan lain-lain,
harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
(4) Beton
Beton yang diperlukan sebagai pondasi atau lantai penutup sampai struktur
pasangan batu harus disediakan sesuaiSpesifikasi ini.
d. Bahan bagian dasar filter, tembus air (permiable) dan selimut filter atau
kantong filter harus disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan Direksi
sesuai dengan persyaratan .
82
b. Batu harus dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan waktu
untuk penyerapan air. Pondasi atau lapisan dasar yang sudah disiapkan
harus juga disiapkan.
c. Segera setelah semua batu muka dipasang, dan sementara adonan masih
segar, permukaan yang nonjol penuh dari struktur harus dibersihkan
seluruhnya dari noda-noda adonan.
e. Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14
hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan
dilaksanakan sebagaimana ditetapkan, atau sebagaimana diperintahkan
Direksi sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang relefan.
84
dipatuhinnyapersyaratan spesifikasi denganperhatian khusus mengenai
batas-batas toleransi, kondisi lapangan pekerjaan dan penanganan.
d. Bahan filter porous yang diperlukan untuk lapisan dasar atau urugan
kembali atau dalam kantong-kantong filter akan diukur dan dibayar
sebagai drainase porous, sebagaimana diatur dalam spesifikasi ini. Tidak
ada pengukuran atau pembayaran tambahan akan dibuat untuk
penyediaan atau pemasangan lubang pelepasan yang berbentuk pipa-pipa
atau untuk suatu cetakan atau urugan kembali yang diperlukan.
e. Beton yang disediakan sebagai pondasi untuk pasangan batu atau untuk
suatu pekerjaan yang dapat diterima tidak boleh diukur untuk
pembayaran dibawah bab ini, akan tetapi akan dimasukkan dalam harga
satuan dan item pelaksanaan yang diperlukan dibawah item Pembayaran
untuk beton pada Spesifikasi ini.
85
Satuan
Nomor Item
URAIAN Pengukuran
Pembayaran
1.14 D O K U M E N T A S I
1.16 PENGAWASAN
86
dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk keperluan/kepentingan
pemeriksaan.
1.16.4 Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola
Teknis diluar jam kerja yang resmi, maka biaya untuk
hal tersebut menjadi beban Kontraktor. Permohonan untuk
mengadakaan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang
disampaikan kepada Direksi/Pengawas.
1.17.1 Pada akhir pekerjaan, seluruh area Jalan termasuk pondasi dan
sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya.
1.17.2 Halaman wilayah pekerjaan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan
kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan
serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut
keluar lokasi pekerjaan.
1.18 P ENUTUP
JUMAWAL, ST
Direktur
87