1 PB
1 PB
2 (Juni 2017)
Abstrak
Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens [Lour].Merr) telah digunakan sebagai obat tradisional.
Daun Sambung Nyawa mengandung senyawa flavonoid, sebagai antioksidan alami. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan ekstrak daun Sambung Nyawa sebagai
antioksidan dan kemapuan untuk menjaga kualitas minyak kelapa. Tahap awal penelitian, dilakukan
ekstraksi flavonoid dari daun Sambung Nyawa dengan rasio bahan baku dengan pelarut (b/v) dan
suhu ekstraksi. Hasil ekstraksi dengan kadar flavonoid total tertinggi dicampurkan ke dalam minyak
kelapa selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari. Analisis kadar flavonoid total dalam ekstrak
daun Sambung Nyawa menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Analisis pada minyak kelapa
meliputi bilangan asam, iod, serta peroksida. Kadar flavonoid total tertinggi diperoleh sebesar 1,32 %
pada rasio bahan baku dan pelarut 1:10 (b/v) dengan suhu ekstraksi 55 oC. Bilangan asam terendah
diperoleh sebesar 0,45 %, bilangan iod tertinggi diperoleh sebesar 7,90 g I2/100 g, dan bilangan
peroksida terendah diperoleh sebesar 4,40 mg O2/100 g untuk minyak kelapa dengan penambahan
ekstrak daun Sambung Nyawa dan lama waktu penyimpanan minyak kelapa 3 hari.
Abstract
Sambung Nyawa leaves (Gynura Procumbens [Lour].Merr) have been used as a traditional
medicine. Sambung Nyawa leaves contain flavonoid compounds, its functional as a natural
antioxidant. The aim of this study was to analyze the effect of Sambung Nyawa leaves extract
addition as an antioxidant and ability to preserve the quality of coconut oil. Firstly, flavonoids were
extracted from Sambung Nyawa leaves with combination of raw material to solvent ratio (w/v) and
extraction temperature. The extracts which gave the highest total flavonoids contents were mixed
into the coconut oil for 3 days, 6 days, 9 days, 12 days, and 15 days. Total flavonoids contents of
Sambung Nyawa leaves extracts were analyzed by UV-Vis spectrophotometry. The analyses for
coconut oil were the value of acid, iod, and peroxide number. The results showed that the highest
total flavonoids contents of 1,32 % be obtained with raw material to solvent ratio of 1:10 (w/v) and
extraction temperature of 55 oC. The lowest acid number of 0.45%, the highest iod number of 7.90 gr
I2/100 gr, and the lowest peroxide number of 4.40 mg O2/100 gr be obtained with stored time of 3
days for coconut oil which mixed with the Sambung Nyawa leaves extracts.
41
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
triterpenoid, polifenol, saponin, steroid, asam Tabel 1. Klasifikasi Sambung Nyawa [2]
klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam Kingdom Plantae
kumarat, asam para hidroksi benzoat, flavonoid, Divisio Spermatophyta
dan minyak atsiri [15]. Sambung Nyawa dikenal Subdivisio Angiospermae
sebagai obat tradisional, misalnya: pengobatan Class Dicotyledoneae
demam, ruam, penyakit ginjal, migrain, Ordo Asterales
sembelit, hipertensi, diabetes mellitus, dan Familia Asteraceae
kanker. Baru-baru ini, penelitian farmakologi Genus Gynura
melaporkan bahwa Sambung Nyawa memiliki Species (Gynura Procumbens
anti-Herpes simplex virus, anti-hiperglikemia, [Lour].Merr)
anti-hiperlipidemia, anti inflamasi, analgesik,
dan sifat hipertensi darah yang diinduksi ulang Flavonoid merupakan fitokimia
[17]. polyphenolic dengan struktur fenolik yang
Sebagai tanaman herbal, Sambung konsisten. Flavonoid terdiri dari flavon,
Nyawa tidak tahan terhadap suhu tinggi. Cara flavanon, flavanols, flavanol dan flavanonols
untuk mendapatkan flavonoid yang terkandung yang merupakan kelompok besar metabolit
di dalam Sambung Nyawa salah satunya dengan sekunder pada tanaman [10]. Flavonoid
metode ekstraksi refluks, yakni ekstraksi dengan mengandung 15 atom karbon dalam inti
pelarut pada temperatur titik didihnya, selama dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi C6-
waktu tertentu dan jumlah pelarutnya terbatas C3-C6 yaitu dua cincin aromatik yang
dan relatif konstan dengan adanya pendingin dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat
balik [19]. Efisiensi metode refluks dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga [12].
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti ukuran Senyawa antioksidan alami tumbuhan
partikel, kecepatan pengadukan, rasio bahan umumnya adalah senyawa fenolik atau
baku dan pelarut (b/v), waktu ekstraksi, suhu polifenolik yang dapat berupa golongan
ekstraksi, dan jenis pelarut [13]. Pelarut yang flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin,
digunakan adalah metanol, etanol, etil asetat, tokoferol, dan asam-asam organik
aseton, dan air [5]. polifungsional [4]. Antioksidan berfungsi untuk
Atas dasar pemikiran yang telah meredam aktivitas radikal bebas. Antioksidan
dipaparkan, maka pada penelitian ini dilakukan adalah senyawa yang dapat mendonorkan
dengan metode refluks menggunakan pelarut elektronnya (pemberi atom hidrogen) kepada
metanol dengan memvariasikan rasio bahan radikal bebas, sehingga menghentikan reaksi
baku dan pelarut dan suhu ekstraksi untuk berantai, dan mengubah radikal bebas menjadi
memperoleh kadar flavonoid total. Selanjutnya bentuk yang stabil. Antioksidan pada makanan
kadar flavonoid total tertinggi digunakan digunakan untuk mencegah atau menghambat
sebagai antioksidan pada minyak kelapa proses oksidasi yang terjadi pada produk
berdasarkan analisis bilangan asam, iod, dan makanan misalnya lemak, terutama yang
peroksida. mengandung asam lemak tidak jenuh, dapat
teroksidasi sehingga menjadi tengik [7].
Teori Mekanisme kerja antioksidan memiliki
Sambung Nyawa merupakan tanaman dua fungsi, yaitu sebagai pemberi atom
herbal yang termasuk famili Compositae, hidrogen dan memperlambat laju autooksidasi
merupakan tanaman menahun. Tanaman ini dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme
tingginya mencapai 3 meter atau lebih, pemutusan rantai autooksidasi dengan
batangnya bersegi agak lunak dan berair. pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil
Helaian daun berwarna hijau muda dengan [6].
bentuk bulat telur. Panjang daun sampai 6 cm Reaksi berantai pada radikal bebas (tanpa
dan lebar 3,5 cm. Ujung daun runcing, pangkal ada antioksidan) terdiri dari tiga tahap, yaitu [7]:
daun membulat, pinggir daun bergerigi dangkal, Tahap inisiasi : RH → R* + H*
tangkai daun 1,5 cm atau lebih. Kedua Tahap propagasi : R* + O2 → ROO*
permukaan daun berambut halus dengan ROO* + RH→ ROOH + R*
pertulangan menyirip [1]. Klasifikasi Sambung Tahap terminasi : R* + R* → R – R
Nyawa dalam dunia tumbuhan dapat dilihat ROO* + R* → ROOR
pada Tabel 1. berikut : ROO*+ROO*→ROOR+O2
Dengan adanya antioksidan, antioksidan
memberikan atom hidrogen atau elektron pada
radikal bebas (R*, ROO*), mengubahnya ke
42
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
bentuk yang lebih stabil, reaksi tersebut terdiri dipisahkan dari pelarutnya menggunakan alat
dari dua tahap, yaitu [8]: rotary evaporator. Kemudian ekstrak
Inisiasi : R* + AH → RH + A* dipekatkan dengan water bath pada suhu 50 oC
Radikal lipida hingga diperoleh ekstrak kental.
Propagasi : ROO* + AH → ROOH + A*
Pengujian sifat kimia minyak kelapa Prosedur Pembuatan Minyak Kelapa
dilakukan berdasarkan Standar Nasional Santan kental dari kelapa tua disiapkan
Indonesia (SNI) - Minyak Kelapa 01-2902-1992 sebanyak 4 L. Santan dimasak dengan api
dapat dilihat pada Tabel 2. sedang selama ± 5 jam. Minyak kelapa yang
diperoleh, kemudian dipisahkan dengan
Tabel 2. Standar Mutu Minyak Kelapa [20] kotorannya.
Karakteristik Syarat Mutu
(Standar) Prosedur Pemanfaatan Ekstrak Metanol
(SNI 01-2902-
Daun Sambung NyawaSebagai Antioksidan
1992)
Kadar air (%) Maksimal 0,5 pada Minyak Kelapa
Kadar kotoran (%) Maksimal 0,05 Minyak kelapa ditimbang sebanyak 15 g.
Bilangan Iod (g I2/100 g) 8-10 Ekstrak serbuk daun Sambung Nyawa diambil
Bilangan Peroksida (mg Maksimal 5 sebanyak 5% dari jumlah minyak kelapa dan
O2/100 g) dikontakkan dengan minyak kelapa. Campuran
Bilangan Asam (dihitung Maksimal 5 disimpan sesuai variasi waktu penyimpanan
sebagai asam laurat) (%) selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15
Bilangan Penyabunan (mg 255-265 hari. Campuran dianalisis bilangan asam,
KOH/g) bilangan peroksida, dan bilangan iodnya.
Warna, bau, dan aroma Normal
Hasil dan Pembahasan
Metodologi Penelitian Pengaruh Rasio Bahan Baku dan Pelarut
Bahan Baku dan Peralatan dan Suhu Ekstraksi Terhadap Kadar
Bahan baku utama dalam penelitian ini Flavonoid Total
adalah serbuk daun Sambung Nyawa dan Hubungan pengaruh rasio bahan baku
metanol. Peralatan yang digunakan pada dan pelarut (b/v) dan suhu ekstraksi terhadap
penelitian ini adalah hot plate, ayakan 40 mesh, kadar flavonoid total dapat dilihat pada
corong, refluks kondensor, labu leher tiga, Gambar 1.
blender, timbangan elektrik, termometer kertas 1.4
saring, rotary evaporator, water bath,
spektrofotometri UV-Vis, dan peralatan gelas. 1.2
Kadar flavonoid total (%)
1
Prosedur Pembuatan Serbuk Daun Sambung
Nyawa 0.8
Sampel daun Sambung Nyawa dicuci 0.6
bersih. Kemudian sampel dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan. Setelah kering, sampel 0.4
dihaluskan menggunakan blender. Kemudian 0.2
sampel diayak menggunakan ayakan 40 mesh
hingga diperoleh serbuk daun sambung nyawa. 0
0 15 30 45 60 75
Suhu (oC)
Prosedur Ekstraksi Serbuk Daun Sambung
Nyawa 1:05 1:10 1:15
Serbuk daun Sambung Nyawa
dimasukkan sebanyak 25 g ke dalam labu leher Gambar 1. Pengaruh Rasio Bahan Baku dan
Pelarut dan Suhu Ekstraksi Terhadap Kadar
tiga. Kemudian Pelarut metanol digunakan
Flavonoid Total
untuk proses ekstraksi dimasukkan ke dalam
labu leher tiga dengan perbandingan rasio bahan Gambar 1 menunjukkan grafik pengaruh
baku dan pelarut adalah 1:5 (b/v); 1:10 (b/v); rasio bahan baku dan pelarut sebesar 1:5 (b/v);
dan 1:15 (b/v). Serbuk daun Sambung Nyawa 1:10 (b/v); 1:15 (b/v) dan suhu ekstraksi
diekstraksi dengan peralatan refluks selama 3 terhadap kadar flavonoid total yang dihasilkan
jam dengan kecepatan pengadukan 300 rpm mengalami peningkatan pada suhu 35-55 oC,
pada suhu ekstraksi 35 oC, 45 oC, 55 oC, dan 65 namun kadar flavonoid total pada suhu ekstraksi
o
C. Setelah ekstraksi selesai hasil ekstraksi 55-65 oC mengalami penurunan. Secara umum,
43
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
1.40
signifikan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu 1.20
tinggi menyebabkan kerusakan pada bahan yang 1.00
sedang diproses. Jadi suhu terbaik pada 0.80
penelitian ini ialah 55 oC. 0.60
Peningkatan rasio bahan baku dan 0.40
pelarut hingga 1:10 memberikan peningkatan 0.20
kadar flavonoid total tertinggi pada penelitian 0.00
ini. Hal ini disebabkan karena rasio bahan baku 3 6 9 12 15
(daun sambung nyawa) dan jumlah pelarutnya Waktu Penyimpanan (hari)
sudah cukup, sehingga pelarut dapat Tanpa ekstrak sambung nyawa Dengan ekstrak sambung nyawa
berpenetrasi dengan baik ke dalam bahan
akibatnya flavonoid dapat dilarutkan oleh Gambar 2. Grafik Hasil Analisis Bilangan Asam
pelarut. pada Minyak Kelapa
Pada penelitian ini menunjukkan kondisi
suhu ekstraksi 55 oC dan rasio bahan baku dan Gambar 2 menunjukkan grafik pengaruh
pelarut sebesar 1:10 dipilih sebagai kondisi tanpa penambahan ekstrak daun Sambung
paling baik untuk memberikan kadar flavonoid Nyawa terhadap bilangan asam yang dihasilkan.
total yang tertinggi dibanding kondisi lainnya. Grafik ini menunjukkan bahwa bilangan asam
Hasil analisis kadar flavonoid total penelitian ini semakin meningkat seiring bertambahnya waktu
diperoleh kadar flavonoid total ekstrak metanol penyimpanan. Pada waktu penyimpanan minyak
daun Sambung Nyawa sebesar 1,32 %. kelapa selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan
15 hari diperoleh bilangan asam masing-masing
44
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
sebesar 0,50 %; 0,71 %; 1,45 %; 1,50 %; dan sebesar 7,61 g I2/100 g; 7,30 g I2/100 g; 6,73 g
1,70 %. Sedangkan, grafik pengaruh I2/100 g; 6,25 g I2/100 g; dan 5,96 g I2/100 g.
penambahan ekstrak daun Sambung Sedangkan, grafik pengaruh penambahan
Nyawaterhadap bilangan asam selama 3 hari, 6 ekstrak daun Sambung Nyawa terhadap
hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari menghasilkan bilangan iod selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12
bilangan asam masing-masing sebesar 0,45 %; hari, dan 15 hari menghasilkan bilangan iod
0,65 %; 1,20 %; 1,35 %; dan 1,55 %. masing-masing sebesar 7,90 g I2/100 g; 7,68 g
Berdasarkan hasil penelitian tentang I2/100 g; 7,17 g I2/100 g; 6,73 g I2/100 g; dan
pemanfaatan flavonoid ekstrak daun katuk 6,54 g I2/100 g.
sebagai antioksidan pada minyak kelapa yang Penurunan bilangan iod berhubungan
dilakukan oleh Cikita (2015) menunjukkan dengan terbentuknya senyawa peroksida akibat
bahwa pengaruh tanpa penambahan dan dengan oksidasi dan polimerisasi oksidasi yang terjadi.
penambahan ekstrak daun katuk menyebabkan Hal ini terjadi karena ikatan rangkap pada asam
bilangan asam semakin meningkat seiring lemak tidak jenuh semakin berkurang karena
bertambahnya waktu penyimpanan pada minyak teradisi oleh atom oksigen membentuk
kelapa dan semakin besar kadar flavonoid total peroksida. Dengan demikian, semakin tinggi
yang digunakan maka semakin kecil bilangan bilangan peroksida minyak, maka bilangan iod
asam yang diperoleh. semakin menurun. Penurunan bilangan iod ini
Hasil penelitian yang diperoleh telah juga disebabkan karena peristiwa polimerisasi
sesuai dengan teori dimana pengaruh asam lemak bebas dan asam lemak yang terikat
penambahan ekstrak daun Sambung Nyawa pada trigliserida dimana ikatan rangkap terbuka
menyebabkan peningkatan bilangan asam lebih untuk dapat bergabung dengan komponen asam
rendah bila dibandingkan dengan tanpa lemak yang tidak jenuh lainnya [4]. Semakin
penambahan ekstrak daun sambung nyawa. Hal tinggi angka iod, semakin bagus kualitas
ini menunjukkan bahwa ekstrak daun Sambung minyak [22].
Nyawa efektif sebagai antioksidan alami. Berdasarkan hasil penelitian tentang
pemanfaatan flavonoid ekstrak daun katuk
Analisis Bilangan Iod Pada Minyak Kelapa sebagai antioksidan pada minyak kelapa yang
Pengaruh penambahan dan tanpa dilakukan oleh Cikita (2015) menunjukkan
penambahan ekstrak daun Sambung Nyawa dan bahwa pengaruh tanpa penambahan dan dengan
waktu penyimpanan terhadap perubahan penambahan ekstrak daun katuk menyebabkan
bilangan iod pada minyak kelapa dapat dilihat bilangan iod semakin menurun seiring
pada Gambar 3. bertambahnya waktu penyimpanan pada minyak
9.0 kelapa dan semakin besar kadar flavonoid total
8.0
yang digunakan maka semakin besar bilangan
Bilangan Iod (g I2/100g)
45
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
0.0 Kesimpulan
3 6 9 12 15
1. Kadar flavonoid terbesar yang diperoleh
Waktu Penyimpanan (hari) sebesar 1,32 % pada kondisi ekstraksi suhu
Tanpa ekstrak daun sambung nyawa Dengan ekstrak daun sambung nyawa
55 oC dan rasio bahan baku dan pelarut (b/v)
Gambar 4. Grafik Hasil Analisis Bilangan 1 : 10 serta waktu ekstraksi 2 jam.
Peroksida pada Minyak Kelapa 2. Ekstrak daun Sambung Nyawa efektif
sebagai antioksidan pada minyak kelapa. Hal
Gambar 4 menunjukkan grafik pengaruh dikarenakan ekstrak daun Sambung Nyawa
tanpa penambahan ekstrak daun Sambung memiliki kandungan flavonoid yang
Nyawa terhadap bilangan peroksida yang berfungsi sebagai antioksidan alami.
dihasilkan. Grafik ini menunjukkan bahwa 3. Semakin lama waktu penyimpanan minyak
bilangan peroksida semakin meningkat seiring kelapa, maka bilangan asam dan bilangan
bertambahnya waktu penyimpanan. Pada waktu peroksidanya akan semakin besar sedangkan
penyimpanan minyak kelapa selama 3 hari, 6 bilangan iodnya akan semakin kecil.
hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari diperoleh 4. Bilangan asam terendah yang diperoleh
bilangan peroksida masing-masing sebesar 5,6 g sebesar 0,45 %, bilangan iod tertinggi yang
O2/100 g; 7,2 g O2/100 g; 8,0 g O2/100 g; 8,4 g diperoleh sebesar 7,90 g I2/100 g, dan
O2/100 g; dan 10,0 g O2/100 g. Sedangkan, bilangan peroksida terendah yang diperoleh
grafik pengaruh penambahan ekstrak daun sebesar 4,40 mgO2/100 g untuk minyak
Sambung Nyawa terhadap bilangan peroksida kelapa dengan penambahan antioksidan dan
selama 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari lama penyimpanan minyak kelapa 3 hari.
menghasilkan bilangan peroksida masing-
masing sebesar 4,4 g O2/100 g; 6,4 g O2/100 g; Daftar Pustaka
7,2 g O2/100 g; 7,6 g O2/100 g; dan 8,8 g O2/100 [1] Abdurrahman, Eko Kurniadi, Skripsi, Efek
g. Bilangan peroksida menunjukkan ketengikan Ekstrak Daun Sambung Nyawa Terhadap
minyak akibat proses oksidasi dan hidrolisis. Kualitas Sperma Tikus Diabetik Akibat
Pengukuran angka peroksida pada dasarnya Induksi Streptozotocin, Universitas Negeri
adalah mengukur kadar peroksida dan Semarang, Semarang, 2007.
hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal [2] Backer, C. A dan van Den Brink, R. C. B,
reaksi oksidasi lemak atau minyak. Bilangan Flora of Java, Jilid IIb. Penerbit
peroksida yang tinggi mengindikasikan lemak Noordhoff, Neatherlands, p.425, 1965.
atau minyak sudah mengalami oksidasi [9]. [3] Cai, Weirong., Xiaohong Gu., dan Jian
Bilangan peroksida semakin meningkat seiring Tang, Extraction, Purification, and
dengan lama waktu penyimpanan minyak Characterisation of the Flavonoid from
kelapa [11]. Opuntia milpa alta Skin, Czech J.Food
Berdasarkan hasil penelitian tentang Sci.28, p.108-116, 2010.
pemanfaatan flavonoid ekstrak daun katuk [4] Cikita, Indah, Skripsi Pemanfaatan
sebagai antioksidan pada minyak kelapa yang Flavonoid Total Dan Waktu Kontak
dilakukan oleh Cikita (2015) menunjukkan Flavonoid Ekstrak Daun Katuk Sebagai
bahwa pengaruh tanpa penambahan dan dengan Antioksidan Pada Minyak Kelapa,
penambahan ekstrak daun katuk menyebabkan Universitas Sumatera Utara, Medan, 2015.
bilangan peroksida semakin meningkat seiring [5] Damanik, Desta Donna Putri., Nurhayati
bertambahnya waktu penyimpanan pada minyak Surbakti., dan Rosdanelli Hasibuan,
kelapa dan semakin besar kadar flavonoid total Ekstraksi Katekin Dari Daun Gambir
yang digunakan maka semakin kecil bilangan (Uncaria gambir roxb) Dengan Metode
peroksida minyak kelapa yang diperoleh. Maserasi, Jurnal Teknik Kimia USU, 3
p.10-14, 2014.
46
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 2 (Juni 2017)
[6] Gordon MH, The Mechanism of Kualitas Ekstrak Dan Kadar Flavonoid
antioxidant Activity In Vitro, Food Total Ekstrak Etanolik Daun Sambung
Antioxidants, Elsevier Appl Sci, p.1-18, Nyawa (Gynura Procumbens [Lour.]
1990 Merr.), Journal of Pharmacy, 5, p.29-
[7] Hamid, A.A., O.O.Aiyelaagbe., 33, 2016
L.A.Usman., O.M.Ameen., dan A.Lawal, [16] R. Hermiati, N. Manalu, and M. Sinaga,
Antioxidants: Its medicinal and Ekstrak Daun Sirih Hijau Dan Merah
pharmacological Applications, African Sebagai Antioksidan Pada Minyak
Journal of Pure and Applied Chemistry, 4, Kelapa, Jurnal Teknik Kimia USU, 2,
p.142-151, 2010. p.37–43, 2012.
[8] Inggrid, H Maria dan Herry Santoso, [17] Rosidah., Mun Fei Yam., Amirin Sadikun.,
Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa Aktif dan Zaini Asmawi, Antioxidant Potential
dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa), Of Gynura Procumbens, Journal
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pharmaceutical Biology, 46, p.
Kepada Masyarakat, Perjanjian No: 616-625, 2008.
III/LPPM/2014-03/10-P, 2014. [18] Sayuti, Kesuma dan Rina Yenrina.
[9] Laitupa, Fahrurizal., Susane, H, Antioksidan, Alami dan Sintetik, Penerbit
Pemanfaatan Eugenol dari Minyak Andalas University Press, Sumatera Barat,
Cengkeh Untuk Mengatasi Ranciditas pada p.7, 2015
Minyak Kelapa, Universitas Diponegoro, [19] Setiaji, Guntur, Skripsi, Karakterisisasi dan
2010. Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Hasil
[10] Laghari, Abdul Qayoom., Shahabuddin Ekstraksi Biji Honje, Universitas Islam
Memon., Aisha Nelofar., and Abdul Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014.
Hafeez Laghari, Extraction, Identification [20] Standar Nasional Indonesia (SNI), Minyak
and Antioxide Properties Of The Kelapa Virgin, Badan Standarisasi
Flavonoid-Rich Fractions from Leaves and Nasional, 1992
Flowers Of Cassia Angustifolia, American [21] Tan, M.C., Tan, C.P., and Ho.C.W, Effects
Journal Of Analytical Chemistry, 2, of Extraction Solvent System, Time and
p.871-878, 2011. Temperature On The Content Of Henna
[11] Madhavi. N., T. Deva Saroja, Chemical (Lawsonia inermis) Stems, International
Constants of Some Edible Oils within The Food Research Journal, 20, p.3117 – 3123,
State of Andhra Pradesh, International 2013.
Journal of Pharma and Bio Sciences, 5, [22] Triyanto, A, Skripsi, Peningkatan Kualitas
p.437 – 440, 2014. Minyak Goreng Bekas Menggunakan
[12] Markham, K.R, “Techniques of Arang Ampas Tebu Teraktivasi dan
Flavonoids Identification,” Penetralan dengan NaHSO3, Universitas
diterjemahkan oleh Kosasih Negeri Semarang, Semarang, 2013.
Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung,
1988.
[13] Miryanti, Y.I.P Arry, Lanny Sapei,
Kurniawan Budiono, dan Stephen Indra,
Ekstraksi Antioksidan Dari Kulit Buah
Manggis (Garcinia Mangostana L),
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat. Universitas Katolik
Parahyangan, 2011.
[14] Prasetyo, Susiana, Henny, Sunjaya,
Yohanes Yanuar, Pengaruh Rasio Massa
Daun Suji/Pelarut, Temperatur, dan Jenis
Pelarut Pada Ekstraksi Klorofil Daun Suji
Secara Batch Dengan Pengontakan
Dispersi, Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat,
Perjanjian No:III/LPPM/2012-02/09-P,
2012.
[15] Priamsari, M.R, M. M. Susanti, A.
Farmasi, T. Semarang, dan A. H. Atmaja,
Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap
47