http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Masalah%20Pendidika
n%20di%20Indonesia&nomorurut_artikel=364
Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan
seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu
memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok
pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual
beserta cara penanggulangannya.
ABSTRAK
Saat itu KNIP juga bekerja keras untuk mengusahakan bentuk dan
pelaksanaan pendidikan nasional. Akhirnya, pada tangga 29
Desember 1945 hasil kerja KNIP diserahkan kepada pihak
Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Sedangkan
pokok-pokok pendidikan dan pengajaran baru di Indonesia sebagai
realisasi usaha pembaruan pendidikan dan pengajaran hasil kerja
KNIP tersebut, antara lain adalah sebagai berikut:
Setiap bulan Mei tiba, kita pasti teringat akan hari-hari bersejarah
yang selalu diperingati pada bulan ini. Salah satu diantaranya yang
mungkin semua orang akan mengingatnya adalah Hari Pendidikan
Nasional yang jatuh tepat pada tanggal 2 Mei. Pada Hari Pendidikan
Nasional ini, kita seolah disadarkan akan sejarah panjang tentang
perjalanan pendidikan negeri ini. Tapi, mengapa tanggal 2 Mei yang
dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional ?
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) memang identik dengan sosok
Bapak Pendidikan Nasional, yaitu Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
atau yang lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar
Dewantara sangat besar pengabdiannya dalam memajukan bangsa
Indonesia di bidang pendidikan.
Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! "Kalau aku seorang
Belanda" Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan
sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander
diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak
ada kepentingannya sedikitpun".
“Di daerah lain, ada guru yang diadukan orang tua murid karena
tindakannya dinilai melanggar hak asasi manusia. Padahal dalam
pandangan sang guru tindakannya dilakukan semata-mata untuk
mendisiplinkan anak,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia
Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. saat membuka Masa Orientasi
Kampus dan Kuliah Umum (Mokaku) mahasiswa baru tahun
akademik 2012/2013 di Gedung Gymnasium UPI Jln. Dr. Setiabudhi
No. 2229 Bandung, Selasa (28/8/2012).
Oleh karena itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan akademik
UPI, saya ingin menegaskan beberapa hal berikut,” ujar Prof. Sunaryo
selanjutnya.
“Dana BOS terus diluncurkan dalam jumlah yang cukup besar, dan
untuk PT dana BOPT walaupun pada saat ini belum meluncur.
Persoalannya, hingga mana proses ini berdampak nyata bagi
peningkatan kualitas pendidikan di tanah air? Mari setiap diri
bertanya, sudahkah kita memenuhi tuntutan profesi dalam
menjalankan tugas profesional kita. Adakah inovasi yang kita lakukan
untuk meningkatkan kualitas profesi yang menjadi kebutuhan seiring
perkembangan masyarakat dan tuntutan peserta didik yang kita
layani?” kata Prof. Sunaryo.
Betul bahwa biaya adalah instrumen penting dalam implementasi
kebijakan pendidikan, kata dia. Namun biaya bukan satu-satunya
variabel yang menentukan kualitas pendidikan. Paradigma yang
menjadikan isu biaya pendidikan sebagai instrumen politik untuk
memperoleh kepercayaan publik, kini paradigma itu harus berubah
dan menjadikan biaya pendidikan sebagai bahagian dari politik
pendidikan itu sendiri.
Oleh karena itu ketersediaan dana yang cukup besar bagi pendidikan
harus memberi kepastian terwujudnya mutu proses dan mutu hasil
pendidikan. Ketersediaan dana harus disertai dengan arah, tujuan, dan
kebijakan yang jelas dan terhayati oleh semua pengambil kebijakan
dan pemimpin pendidikan dan dilakaukan melalui strategi upaya yang
didasarkan kepada kaidah dan esensi pendidikan secara utuh, yang
memberikan kepastian terwujudnya mutu proses pendidikan yang
berujung dengan mutu hasil pendidikan.
PENDAHULUAN