Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan uraian tentang metode atau cara yang

akan digunakan dalam penelitian. Uraian tersebut tercermin langkah-langkah

tekhnis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan mencakup jenis

penelitian,lokasi penelitian , populasi dan sample, cara pengumpulan data,

instrument peneliti, rencana pengolahan dan anailis data (Notoadmojo, 2010)

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah gambaran umum tentang bagaimana cara suatu

penelitian dilakukan (Tamsuri, 2008). Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah desain penelitian analitik. Penelitian analitik adalah

penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

terjadi (Notoadmojo, 2010). Pada penelitian ini peniliti bertujuan untuk

mengidentifikasi hubungan antara tingkat stress dan motivasi belajar pada

maahsiswa mahasiswa semester 3 tingkat akhir di Akademi Keperawatan

Pamenang Pare- Kediri.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain analitik yang

dilakukan dengan pendekatan cross sectional ( potong lintang ) adalah suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor- faktor resiko

dengan efek, dengan pendekatan , observasi, atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (point time approach ) (Notoadmojo, 2010).


B. Kerangka kerja
Kerangka kerja adalah skema yang menggambarkan bagaimana tahapan suatu

penelitian diselenggarakan (Tamsuri, 2008). Kerangka kerja dalam penelitian

ini adalah :

Populasi
Seluruh Mahasiswa tingkat 3 semester akhir yang berjumlah 60 orang di
akademi keperawatan pamenang
Simple random sampling
Sample
Mahasiswa tingkat 3 semester akhir yang berjumlah 52 orang di akademi
keperawatan pamenang
Pengumpulan Data
Tingkat Stress Motivasi Belajar

KUESIONER KUESIONER

Pengolahan Data
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan : Editing, Coding, Scoring,
Tabulating.
Analisis data: uji korelasi spearman rank
Hasil

Kesimpulan

Gambar 3.1 : Kerangka Kerja Hubungan Tingkat Stres Dengan Motivasi Belajar

Mahasiswa Di Akademi Keperawatan Pamenang.

C. Populasi, sampel, sampling


1. Populasi
Populasi adalah wilayah genegalisasi yang terdiri atas :

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini populasinya adalah

seluruh mahasiswa tingkat 3 semester akhir Akademi Keperawatan

Pamenang yang keseluruhan mahasiswanya berjumlah 60 orang.


2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang menjadi subyek

penelkitian. Subyek inilah yang nantinya menjadi sumber informasi atau

data dalam penelitian (Tamsuri, 2008).

Tekhnik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random

sampling dengan menggunakan seluruh mahasiswa tingkat 3 semster

akhir angkatan 2015/2016 yang berjumlah 60 mahasiswa. Sampel

minimal pada penelitian ini menggunakan rumus dibawah ini :

Keterangan :

n : besar sampel

N : besar populasi

d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)

Dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

= 52,1

~ 52 Orang

3. Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini teknik

sampling yang digunakan adalah simple random sampling dimana nama

setiap anggota populasi diundi untuk kemudian diambil secara acak dan

ditentukan sebagai sampel hingga jumlah sampel terpenuhi (Tamsuri,

2008).

D. Variable penelitian
Variabel adalah karakteristik (ciri) yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu misalnya orang, benda dan situasi (Tamsuri, 2008). Pada

penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel, yaitu variabel independen dan

variabel dependen.
1. Variabel independen (terikat )
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lainnya (Tamsuri, 2008).Variabel independen dalam penelitian

ini adalah tingkat stress mahasiswa tingkat 3 semester akhir angkatan

2015/2016 Akademi Keperawatan pamenang


2. Variabel dependen (bebas)
Variabel dependen adalah variabel yang karakteristiknya dapat

dipengaruhi oleh variabel lainnya (Tamsuri, 2008).Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah motivasi belajar mahasiswa tingkat 3

semester akhir angkatan 2015/2016 Akademi Keperawatan Pamenang.

E. Definisi operasional
Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman

untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan misalnya penelitian, maka

definisi ini disebut juga definisi kerja karena dijadikan pedoman untuk

melaksanakan suatu penelitian atau pekerjaan tertentu (Sugiyono, 2010).


Tabel 3.1 : Definisi Operasional Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi

Belajar Mahasiswa Tingkat 3 Di Akademi Keperawatan Pamenang.

Variabel Definisi Alat Ukur Skor dan Skala


Operasional
Independen Suatu keadaan Tingkat stress KUESIO Normal : 0-14
: yang dihasilkan a. Stres NER Stres Ringan : 15-18
Stres oleh perubahan Ringan Stres sedang: 19-25
lingkungan b. Stres Stres berat :26-33
yang diterima sedang Stres sangat berat: >34
sebagai suatu c. Stres
hal yang Berat
menantang, d. Stres
mengancam sangat
atau merusak berat
terhadap
keseimbangan
mahasiswa
tingkat 3
semester akhir
di akademi
keperawatan
pamenang Ordinal
Motivasi belajar
adalah suatu 1. Aspek KUESIO Motivasi
aspek psikologi Intrinsik NER Rendah : <63
seorang 2. Aspek Motivasi
individu yang Ekstrinsik tinggi :>63
ditentukan 3. Task Value
dengan adanya 4. Control of
gairah, learning
keinginan dan beliefs
dorongan 5.selfefficacy
melakukan
perubahan
perilaku melalui
berbagai
tindakan untuk
mencari
pengalaman
belajar
mahasiswa
tingkat 3
semester akhir
di akademi
keperawatan Ordinal
pamenang
E. Teknik pengumpulan data dan alat ukur penelitian

1. Tekhnik Pengumpulan data


Pengumpul data adalah suatu pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008). Peneliti meminta surat permohonan izin

penelitian dari Direktur Akper Pamenang untuk melakukan penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti melakukan pendekatan

terhadap responden kemudian peneliti melakukan informed consent

kepada responden, dan memberi surat pernyatan ketersediaan menjadi

responden. Membagikan lembar kuesioner dan menjelaskan cara pengisia

kuesioner. Bila kuesioner sudah diisi oleh responden, peneliti

mengumpulkan data tersebut dan melakukan proses editing, tcoding,

scoring dan tabulating.


2. Instrumen Penelitiian
Instrumen pengumpulan data adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data (Notoadmojo, 2010). Instrumen

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan 2

instrumen yaitu intuk pengukuran tingkat stress dan pengukuran motivasi

belajar.
1) Instrumen Pengukuran Tingkat Stres
Kuesioner dalam penelitian ini di adopsi dari DASS 42 ( Depression

Anxiety Stress Scale ) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres

Scale 21 terdiri dari 21 item. DASS adalah seperangkat skala subjektif

yang dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi,

kecemasan dan stres. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur

secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang

lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku


di manapun dari status emosional, secara signifikan biasanya

digambarkan sebagai stres. DASS dapat digunakan baik itu oleh

kelompok atau individu dengan tujuan penelitian (Lovibond & Lovibond,

1995).
Tingkatan stres pada instrumen ini berupa normal, ringan, sedang, berat,

sangat berat. Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres

Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item, mencakup :


1. Skala depresi terdapat pada pernyataan nomor 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21,

24, 26, 31, 34, 37, 38, 42.


2. Skala kecemasan terdapat pada pernyataan nomor 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20,

23, 25, 28, 30, 36, 40, 41.


3. Skala stress terdapat pada pernyataan nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22,

27, 29, 32, 33, 35, 39.

2) Instrumen Pengukuran Motivasi Belajar


Instrumen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar yaitu
kuesioner MSLQ (Motivated Strategies for Learning Questionnaire)
yang telah dimodifikasi. MSLQ dibuat oleh Pintrich et al. (1991)
kemudian diterjemahkan dan dimodifikasi oleh (Lisiswanti, 2005).
Instrumen ini terdiri dari skala Likert 1-7 yaitu, dengan penilaian untuk

pernyataan Sangat tidak sesuai (STS) diberi skor 1,Tidak sesuai (TS)

diberi skor 2, Agak tidak sesuai (ATS) diberi skor 3,Netral (N) diberi
skor 4, Agak sesuai (AS) diberi skor 5, Sesuai (S) diberi skor 6,Sangat

sesuai (SS) diberi skor 7.


Instrumen ini terbagi dalam enam dimensi yang didalamnya terdiri dari

aspek instrinsik, ekstrinsik, task value, control of learning beliefs,

selfefficacy dan kecemasan (Lisiswanti et.al, 2015).


Sebelumnya instrumen ini telah digunakan oleh Lisiswanti et al. (2015)

pada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung, lalu instrumen ini kembali digunakan oleh Fadlilah (2015)

kepada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung. Instrumen ini memiliki nilai validitas r hitung > r tabel (0,3)

dan nilai reliabilitas dengan cronbach alpha 0,846. Sehingga kuesioner

ini dapat dipakai pada penelitian karena telah valid dan reliabel.

F. Waktu dan tempat penelitian


1. Waktu penelitian
Waktu penelitian Hubungan Tingkat Stres Dengan Motivasi Belajar

Mahasiswa pada tanggal 14 Februari 2018


2. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan

Pamenang.

G. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan dengan menggunakan instrument yang sudah di

uji validitas dan rehabilitasnya, selanjutnya data-data dikelola agar dapat di

ubah menjadi informasi yang akurat dengan cara :

1. Memeriksa (editing)
Yang dimakud dengan editing ialah data yang di kumpulkan

melalui observasi perlu disunting (edit) terlebih dahulu (Notoatdmodjo,

2010). Teknik editing dalam penelitian ini meliputi :


a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
b. Mengecek kelengkapan data.
c. Mengecek macam isisan data jika didalam instrument ada

item/isian yang tidak dikehendaki peneliti padahal isian yang

diharapkan merupakan variable pokok, maka item ini perlu di drop.

2. Coding
Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).


Berikut adalah pemberian kode untuk variabel tingkat stress dan motivasi

belajar :
a. Tingkat Stres, apabila jawaban :
0 : Tidak ada atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan yang dialami sampai tingkat tertentu, atau

kadang-kadang.
2 : Sering.
3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat.
b. Motivasi Belajar, apabila jawaban :
Sangat tidak sesuai (STS) : 1
Tidak sesuai (TS) :2
Agak tidak sesuai (ATS) :3
Netral (N) :4
Agak sesuai (AS) :5
Sesuai (S) :6
Sangat sesuai (SS) :7
3. Scoring
Scoring adalah penyusunan data atau penilaian data dengan cara mengolah

skor ialah dengan memberikan nilai sebagai berikut (Arikunto, 2006 ).


Dari data presentase hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan

hasil kuesioner tingkat stres menurut DASS 42 dengan rentang nilai

sebagai berikut :
Normal : 0-14
Stres Ringan : 15-18
Stres Sedang : 19-25
Stres berat : 26-33
Stres sangat berat : >34
Untuk Motivasi belajar dapat diberi skor dengan nilai sebagai berikut :
Motivasi rendah : <63
Motivasi tinggi : >63
4. Tabulating
Tabulating adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoadmojo, 2010).

Tingkat Stres Motivasi Belajar


Normal : 0-14 Motivasi rendah : <63
Stres Ringan : 15-18 Motivasi tinggi : >63
Stres Sedang : 19-25
Stres berat : 26-33
Stres sangat berat : >34

5. Analisa statistik
Penelitian ini menggunakan analisa stastik inferensial , yang

merupakan prosedur untuk menyimpulkan parameter (populasi),

berdasarkan sampel atau biasa disebut dengan proses generalisasi.

Setelah di lakukan langkah-langkah di atas untuk mengetahui Hubungan

Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Tingkat 3 Semester

Akhir di Akademi Keperawatan Pamenang menggunakan uji korelasi

spearman rank yang bertujuan untuk mengukur tingkat atau eratnya

hubungan antara dua variable yang berskala ordinal,dengan kesimpulan

hipotesis sebagai berikut, Jika p<0,05 maka H Ditolak dan H1 terima.

Dan jika P ≥ 0,05 maka H diterima dan H1 ditolak.

H. Etika pelitian
Dalam melakukan penelitian , peneliti mendapatkan rekomendasi dari

Direktur Akademi Keperawatan Pamenang Pare- Kediri. Peneliti melakukan

pengumpulan data dengan menekan pada masalah etika sebagai berikut :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed concent)


Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan serta

dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah pengumpulan data

apabila mahasiswa sebagai subyek penelitian bersedia diteliti, maka

subyek harus bersedia menandatangani lembar persetujuan tersebut.

Apabila mahasiswa menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.


2. Tanpa nama (Anonimity).
Untuk menjaga kerahasiaan orang tua sebagai subyek penelitian,

maka peneliti tidak mencantumkan nama subyek peneliti pada lembar

pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomor kode pada masing-

masing lembar tersebut.


3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan informasi dari responden dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang disajikan sebagai hasil riset dan akan

dimusnahkan setelah penelitian selesai.

Anda mungkin juga menyukai