MUQADIMAH
Segala puji hanya bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam semoga senantisa tercurah
kepada manusia pilihan, Rasulullah Muhammad shallalahu ‘alaihi wasallam, para shahabat dan orang-
orang yang mengikuti mereka hingga Hari Kiamat. Amma ba’du.
Telah umum di kalangan mahasiswa maupun para pelajar bahwa untuk mendapatkan nilai terbaik
pada suatu mata pelajaran diperlukan usaha yang sangat keras untuk belajar, mulai dari membaca materi,
memahami kemudian meringkas, setelah itu memprediksi pertanyaan yang mungkin muncul, lalu
mencoba menjawab pertanyaan itu, atau bahkan terkadang hal itu perlu dikakukan berulang-ulang
sehingga seseorang itu bisa hafal dan menjawab soal dengan sempurna.
Demikian juga dengan Seleksi CPNS, diperlukan persiapan yang matang dan usaha yang lebih keras
dikarenakan banyaknya materi yang diujikan, bobot pertanyaan yang cukup tinggi, serta materi tersebut
merupakan materi yang mungkin belum pernah kita pelajari sebelumnya, atau bagi yang pernah belajar
kemungkinan sudah lupa karena sudah lama sekali. Dikarenakan banyaknya orang yang berminat menjadi
CPNS, dengan berbagai latar belakang dan motifasi tentunya, maka skor yang didapatkan sangat penting,
satu soal yang berhasil dijawab bisa jadi menjadi penentu apakah dia diterima menjadi CPNS atau tidak
berdasarkan ranking ataupun passing grade. Oleh sebab itu saya menasehatkan kepada diri saya dan
rekan-rekan yang mau mengikuti seleksi CPNS untuk mempersiapkan diri jauh-jauh hari serta tidak bosan-
bosannya untuk belajar cara menyelesaikan sola-soal, lalu mengulang materi dan yang terpenting mencari
pendorong atau motivasi yang bisa menyemangati kita untuk mempelajari materi tersebut.
Mungkin diantara rekan-rekan ada yang ingin menikah dan masih belum bisa menikah sebelum
diterima kerja, maka jadikanlah motivasi untuk menikah menjadi pendorong Anda untuk belajar dengan
sungguh-sungguh, dan kata ahli hikmah bahwa cinta merupakan pendorong yang paling kuat bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Atau ada diantara rekan-rekan yang sudah melanglang buana
menekuni bisnis dan masih belum berhasil, lalu ingin mencoba merubah haluan menjadi pegawai negeri,
yang mana hal itu tidak menghalanginya untuk bisnis meski tidak penuh waktu, maka jadikan hal itu
sebagi motivasi. Atau ada diantara rekan-rekan yang saat ini sedang dililit hutang yang menumpuk dan
tidak tahu cara melunasi hutang tersebut, dan untuk memulai usaha tidak ada yang bisa dijadikan modal,
maka jadikanlah hal itu menjadi motivasi. Atau ada diantara rekan-rekan yang saat ini memiliki banyak
tanggungan, adik-adik yang perlu biaya untuk sekolah, orang tua yang perlu kita nafkahi, atau ada keluarga
yang sakit yang perlu dana untuk berobat, maka jadikanlah ia sebagai motivasi. Atau ada diantara rekan-
rekan sekalian yang sakit hati atau tersinggung dengan perkataan seseorang, bisa jadi kawan atau
keluarga dekat kita, mertua, atau ipar yang menghina kita karena tidak mempunyai pekerjaan yang tetap
sehingga dibilang penganguran, maka jadikanlah ini motivasi untuk belajar. Atau jika lamaran Anda ditolak
oleh orangtua calon pasangan Anda karena Anda dianggap belum mapan, atau Cinta anda selalu ditolak
oleh orang yang ingin Anda nikahi, maka jadikanlah itu menjadi pendorong Anda untuk bersungguh-
sungguh belajar. Akan tetapi saya belum menemukan dorongan yang paling kuat selain apa yang
diperintahkan syariat yaitu bahwa ketika kita jadi PNS banyak waktu kita yang bisa kita gunakan untuk
beribadah kepada Allah, menuntut ilmu, bersosialisasi dengan masyarakat, dan insyaallah lebih banyak
yang halal. Harta yang halal akan menuntun kepada kebaikan, menghindarkan seseorang dari meminta-
minta dan juga membuka pintu kebaikan yang sangat banyak.
Wahai orang yang bercita-cita tinggi, bersusah payahlah, niscaya kamu akan memperoleh apa yang
kamu angankan!
3
Sesungguhnya orang yang bercita-cita yang tinggi itu rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi meraih
tujuan yang hendak dicapai karena untuk mendapatkan kemuliaan itu tidak terlepas dari hal-hal yang tidak
menyenangkan. Segala kebaikan, kenikmatan, dan kesempurnaan itu hanya bisa diperoleh dengan cara
bersusah payah terlebih dahulu. Semua itu harus dilewati di atas jembatan penderitaan.
Seorang penyair mengatakan:
Aku melihat kesenangan besar...,
dan aku tahu, untuk mencapainya harus meniti jembatan derita.
Penyair lain mengatakan:
Katakan kepada orang yang mengharapkan sesuatu yang tinggi,:
"Tanpa bersusah payah, kamu hanya mengharapkan sesuatu yang mustahil".
Penyair lain mengatakan:
Tanpa bersusah payah,
semua manusia yang dermawan akan miskin
dan orang-orang yang pemberani akan menjadi pembunuh.
Penyair lain mengatakan:
Siapa mengarungi samudera,
dari jauh ia akan melihat gelombang datang menyerbu silih berganti.
Penyair lain mengatakan:
Kenistaan itu ada pada jiwa yang kerdil
Aku tak melihat kehidupan mulia, tanpa dilalui dengan bersusah payah.
Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu selalu berpuasa. Pada suatu hari seseorang bertanya kepadanya,
"Kenapa Anda tidak mau mengistirahatkan diri Anda?"
Ia menjawab, "Itu tidak mungkin! Sesungguhnya yang akan menang ialah kuda pacuan."
Ada peribahasa mengatakan, "Siapa ingin kesenangan, ia harus meninggalkan kesenangan."
Hai orang yang rindu bertemu kekasih..,
Kamu kira jalan menuju ke sana itu tanpa perlu bersusah payah?
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu mengatakan,
"Orang-orang pintar setiap umat sepakat bahwa kenikmatan itu tidak bisa didapat dengan kenikmatan
pula. Siapa yang mementingkan kesenangan, ia akan kehilangan kesenangan. Siapa yang berani
menentang badai dan menghadapi rintangan, ia akan memperoleh kegembiraan dan kenikmatan.
Tidak ada kegembiraan sama sekali bagi orang yang tidak punya hasrat dan cita-cita.
Tidak ada kesenangan sama sekali bagi orang yang tidak punya kesabaran.
Tidak ada kenikmatan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami penderitaan.
Dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami kesusahan.
Bahkan, hanya dengan mengalami kesusahan sebentar saja, seseorang dijanjikan akan mendapatkan
kesenangan cukup lama. Hanya dengan tabah menanggung beratnya kesabaran beberapa lama, ia
akan mampu mengendalikan hidup ini untuk selamanya.
Orang-orang yang mendapatkan kenikmatan yang kekal adalah karena mereka mau bersabar
beberapa lama. Di tangan Allahlah letak pertolongan. Tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa
pertolongan-Nya."
Semakin mulia jiwa dan semakin tinggi cita-cita, maka semakin besar kepayahan yang harus dirasakan
oleh tubuh sehingga jarang sekali menikmati kesenangan, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang
penyair:
Apabila jiwa besar....,
tubuh akan merasa kepayahan menuruti keinginan-keinginannya...,
Imam Muslim dalam kitabnya Shahih Muslim berkata, "Yahya bin Abu Katsir mengatakan, 'llmu itu tidak
bisa diperoleh dengan memanjakan badan'."
4
Semua orang pintar sepakat bahwa kesenangan yang sempura itu tergantung pada kadar kesusahan yang
dialami; Kenikmatan yang sempurna itu tergantung pada proses ketabahan dalam menanggung beban-
beban yang berat. Kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang ada di dunia ini hanya bersifat
sementara. Adapun kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang sejati dan abadi itu ada di surga nanti.
Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu mengatakan, "Demi Allah, aku tidak bisa tidur lalu langsung
bermimpi. Aku juga tidak berfirasat lalu langsung lupa. Akan tetapi, aku selalu berusaha berada di jalan
yang lurus karena takut menyimpang." Maksudnya, ketika Abu Bakar sedang fokus memerangi orang-
orang murtad, berencana melakukan penaklukan-penaklukan, dan mempersiapkan negeri kekhalifahan, ia
tidak bisa tidur nyenyak, apalagi bermimpi.
Fatimah binti Abdul Malik berkata tentang Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz Rahimahulllah, "Semenjak
diangkat sebagai khalifah, aku tidak pernah melihat ia mandi karena jinabat atau mimpi basah."
Ketika sedang berada dalam penjara, Imam Ahmad pernah berkata kepada putranya, "Putraku, aku telah
memberikan kekuatan pada diriku sendiri."
Syaikh Muhammad Al-Hadhar Husain Rahimahullahu mengatakan,
"Orang yang punya himmah (cita-cita) besar itu akan selalu menderita. Ia akan mencari semua ilmu, bukan
sebagian saja. Inilah yang tidak bisa diimbangi oleh kemampuan fisiknya. Baginya, konsisten pada ilmu itu
harus diamalkan. Oleh karena itu, ia selalu bersungguh-sungguh melakukan shalat pada malam hari, dan
berpuasa pada siang hari. Memadukan semua itu dengan ilmu adalah pekerjaan yang sulit. Baginya,
konsisten pada ilmu itu berarti harus rela meninggalkan kesenangan duniawi, suka mengorbankan
kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain, tidak bersifat kikir, dan terdorong untuk selalu
dermawan. Kemuliaan jiwanya mencegah untuk mendapatkan sesuatu dengan cara-cara yang
mengorbankan kepentingan orang lain. Demi menuruti wataknya yang dermawan, ia rela miskin dan
mengorbankan kepentingan diri sendiri serta keluarganya. Wataknya itulah yang selalu menghalanginya
berbuat kikir.
Pada hakikatnya, penderitaan yang dialami oleh orang yang bercita-cita tinggi adalah kesenangan.
Sebaliknya, kesenangan yang dinikmati oleh orang yang bercita-cita rendah adalah nestapa.
Hal itu cocok dengan apa yang pernah dikatakan oleh Abdullah bin Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far:
Aku melihat jiwaku ingin menjelajahi segala sesuatu dan tidak akan berhenti sebelum sampai...,
Jiwaku tidak mau tunduk pada kekikiran..,
Hartaku tidak akan mampu mengantarkan aku pada kemuliaan, tanpa cita-cita yang tinggi..!
Seseorang pernah berkata kepada Rabi' bin Khaitsam, "Kenapa Anda tidak sempat menyenangkan batin
Anda?" Ia menjawab, "Dikarenakan aku justru ingin menyenangkannya."
Ahmad bin Qaud alias Abu Sa'id AI-Wasithi berkata, "Aku menemui Imam Ahmad bin Hanbal di penjara,
sebelum ia disiksa. Aku katakan kepadanya, 'Hai Abu Abdullah, Anda ini punya tanggungan keluarga dan
punya anak-anak yang masih kecil. Kamu turuti saja apa tuntutan mereka.' Dengan tegas ia menjawab,
'Kalau itu pikiranmu, keenakan aku'."
Pada suatu hari Imam Ahmad ditanya oleh seorang temannya, "Kapan seorang hamba mendapati
kesenangan?" Ia menjawab, "Ketika ia menapakkan kakinya di surga."
Kesedihan-kesedihan hatiku tidak akan pernah lenyap sampai aku mendapat kabar gembira diterima
Allah sambil memegang buku catatan amal dengan tangan kanan dan mataku melihat sang Rasul
Amir Syamsul Ma'ali Qabus mengatakan, "Membangun biografi yang manis itu harus dengan bersusah
payah. Dan menorehkan kenangan yang indah itu harus dengan berusaha keras."
Ketika seorang ulama salaf dicerca karena terlalu rajin berijtihad, ia menjawab,
"Sesunguhnya dunia itu ada, tetapi aku tidak berada di dalamnya. Dunia akan terus ada, tetapi aku
tidak akan ada di dalamnya. Aku tidak suka menganiaya hari-hariku. Selesai tidur, bergegaslah
menyongsong kemuliaan. Kemuliaan itu selalu akrab dengan orang yang jarang tidur di malam hari.
5
Shalat itu lebih baik daripada tidur; bersabar itu lebih baik daripada berbuat bodoh;
sesuatu yang tinggi itu lebih baik daripada yang rendah. Dan barangsiapa yang mulia ia akan menang."
Bangunlah langkah yang penuh harapan! Karena segala yang disukai dalam kehidupan ini adalah nista.
Anda Iihat, betapa orang yang bercita-cita tinggi itu terus bergerak melesat menuju titik harapan dengan
penuh keyakinan dan rasa percaya diri bahwa ia akan sampai padanya. Dengan modal kekuatan batin,
ilmu, dan kearifan ia mengarungi berbagai tantangan gelombang dan menganggap remeh segala kesulitan
tanpa kenai menyerah.
Amr bin AI-Ash Radhiyallahu Anhu berkata, "Kalian harus bercita-cita meraih hal-hal yang besar, bukan hal-
hal yang kecil."
Biarkan aku bersusah payah mengarungi gelombang zaman karena setelah ilu aku akan terdampar di
pantai kebahagiaan
Ka' ab bin Zuhair berkata:
Orang yang tidak mau mengarungi gelombang, ia tidak punya tujuan
Penyair lain berkata:
Biarkan aku menggapai kemuliaan yang belum pernah aku gapai;
Nilai kemuliaan itu tergantung pada tingkat kesulitan dan kemudahan dalam mendapatkannya;
Syarif Ar-Radhi berkata:
Aku kejar terus kemuliaan-kemuliaan itu,
tanpa peduli segala hambatan yang menghadang
karena antara yang rindu dan yang dirindukan selalu ada sekat yang melintang
Dengan sabar aku tetap setia berusaha mendapatkannya
dan aku tak pernah katakan bahwa satu-satunya solusi cekcok rumah tangga adalah perceraian
Orang yang bercita-cita tinggi tidak akan pernah bosan untuk berjuang mendapatkan apa yang dicita-
citakan, apapun yang teriadi.
Seorang penyair mengatakan:
Jika aku tidak menemukan di suatu negeri sesuatu yang aku inginkan
Aku masih punya asa dan hasrat di negeri lainnya
Malik bin Raib berkata:
Di muka bumi tersebar negara
Setiap negara yang aku huni adalah seperti negeriku sendiri
Ibarat burung, orang yang bercita-cita tinggi akan terbang dengan sayapnya ke tempat yang dituju tanpa
mau hinggap ke mana-mana. Ia tidak terpengaruh oleh cercaan orang-orang yang mencerca, dan tidak
terhambat oleh orang-orang yang malas.
Aku dahului semua manusia di dunia ini ke tempat yang luhur dengan pikiran yang tepat dan cita-cita
yang tinggi.
Dengan sikap bijakku,cahaya petunjuk itu nampak berkilau di malam yang gelap
Walaupun orang-orang bodoh hendak memadamkannya, namun Allah malah menyempurnakannya
Asy-Syamakh bin Dhirar bertutur tentang kereta milik suku Aus:
Aku lihat kereta Al-Ausi terus mendaki ke bukit-bukit kebajikan dan talinya putus,
tetapi karena tidak ada satu pun kereta yang sanggup naik, ia pun dijemput dan disambut banyak
orang
Orang yang menghendaki surga sebagai barang dagangan Allah yang mahal, ia tidak akan terpengaruh
oleh cercaan orang yang suka mencerca, dan oleh kritikan orang yang senang mengkritik. Ia akan terus
gigih berusaha menclapatkannya. Allah Ta 'ala berfirman (yang artinya),
6
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-
sungguh, sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi
dengan baik"
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Barangsiapa takut, ia mau berjalan semalam suntuk. Dan barangsiapa berjalan semalam suntuk, ia
akan sampai ke tempat. Ingat, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, Ingat, barang
dagangan Allah adalah surga."
Terkadang tidak mudah bagi orang yang bercita-cita tinggi untuk mewujudkan cita-citanya karena adanya
hambatan-hambatan yang di luar kemauannya. Akan tetapi, hal itu sama sekali tidak akan mengurangi
semangatnya dan menurunkan hasratnya. Ia akan menghibur dirinya bahwa yang penting ia telah
melaksanakan kewajibannya.
Seorang penyair rnengatakan:
Akan aku jelajahi seluruh bumi
untuk mendapatkan keinginan-keinginanku
Atau aku akan mati sebagai orang asing
Jika jiwaku lenyap, Allah akan menerimanya
Dan jika jiwaku selamat, aku akan segera pulang
Seorang penyair lain berkata:
Aku heran terhadap mereka yang mengatakan,
"Buat apa kamu bersusah payah mencari keluhuran dan kemulian yang sulit didapat
Berhentilah saja dan jangan teruskan...,
Sesungguhnya kamu ini hanya menanam benih di dalam pasir, bukan di tanah yang subur"
Aku katakan kepada mereka:
"Sebentar, kawan....,
Putus asa bukanlah kebiasaanku...,
Aku akan tetap menanam benihku,
karena buahnya akan diberikan oleh Tuhanku
Jika aku telah menyampaikan risalah dengan sungguh-sungguh, lalu aku tidak mendapati balasan
dari Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permohonan, maka apa dosaku?
(Sumber: ‘Uluwwul Himmah Muhammad ibn Isma’il Al Muqaddam)
Semoga untaian ayat Al-Qur’an, Hadits Nabi, perkataan Para Shahabat dan nasihat para Ulama di atas bisa
memberi kita motifasi untuk berusaha dan berjuang meraih apa yang kita cita-citakan baik dalam urusan
dunia kita terlebih urusan akhirat. Tanpa bersusah payah seseorang tidak mungkin mencapai apa yang ia
cita-citakan.
Kisi-kisi ini hanyalah sekedar arahan dan prediksi berkenaan dengan materi-materi test CPNS yang selama
ini ada. Setelah mengetahui lingkup materi-materi tes hendaklah Anda mulai mempelajari bagimana cara
mengerjakan soal-soal itu, pelajari trik-trik jitu untuk menyelesaikan soal-soal, kemudian perkaya
kemampuan dan pengetahun Anda pada masing-masing materi dengan latihan-latihan yang awalnya
sudah ada kunci jawabannya. Setelah Anda paham dan mengusai cara mengerjakan soal maka mulailah
dengan mengerjakan soal yang tidak ada kunci jawaban, selanjutkan mulai dengan mengerjakan soal
dengan batas waktu yang ketat, bisa melalui aplikasi CAT BKN atau UKG online mikim Kemdiknas, atau
aplikasi semisal yang bertujuan untuk melatik kecepatan dan mengetahui skor yang bisa kita capai.
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk berjuang.
7
KISI-KISI MATERI TES KOMPETENSI DASAR (TKD) CPNS (JUMLAH SOAL 100)
120 MENIT (UNTUK LJK)
100 MENIT (UNTUK CAT)
1. Tujuan
Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini dimaksudkan untuk menggali pengetahuan, keterampilan dan
sikap/perilaku peserta ujian. TKD meliputi tiga jenis tes, yaitu (a) tes pengetahuan umum; (b) tes
bakat skolastik; dan (c) skala kematangan. Tiga jenis tes ini kemudian dijabarkan menjadi unsur-unsur
sebagai berikut: wawasan nasional, regional dan internasional; kemampuan verbal; kemampuan
kuantitatif; kemampuan penalaran; kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat
berprestasi; integritas dan inisiatif.
Hasil tes ini diharapkan dapat menggambarkan kemampuan dasar calon pegawai yang
mencakup pengetahuan umum, kemampuan inteligensi dan bakat, serta kematangan calon pegawai.
Penyusunan materi soal TKD harus mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut:
3. Alokasi Waktu
Peserta tes diharapkan sudah memasuki ruang ujian 30 menit sebelum waktu mengerjakan soal
dimulai. Untuk itu, Panitia dapat memberikan pengumumkan tata tertib tes dan penjelasan cara
mengerjakan soal sebelum tes dimulai.
Materi ujian TKD terdiri dari 100 (seratus) soal dengan alokasi waktu pengerjaan 120 menit. Ada
3 jenis materi soal berdasarkan kelompok pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas, yaitu tipe soal
C, tipe soal B, dan tipe soal A. Untuk setiap jenis tipe soal waktu yang dalokasikan untuk mengerjakan
soal adalah 120 menit.
4. Janis Soal
Semua jenis soal bersifat tertutup dalam arti sudah tersedia alternatif jawabannya. Peserta tes
harus memilih jawaban yang paling tepat. Untuk tes pengetahuan umum, berdasarkan alternatif
jawabannya, ada tiga bentuk soal sebagai berikut:
(1) Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban
tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
(2) Pilihan ganda dengan jawaban yang benar lebih dari satu, yaitu setiap soal terdapat 4 alternatif
jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau lebih dari satu.
Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3
Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3
Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4
Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4
Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar
(3) Sebab — akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA dan
pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari:
Jawaban A jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua benar dan keduanya
menunjukkan sebab akibat.
Jawaban B jika pernyataan pertama dan pernyataan kedua benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan sebab akibat.
10
Sedangkan untuk tes bakat skolastik, menggunakan pilihan ganda dengan satu jawaban yang
benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
Untuk tes skala kematangan setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban dalam bentuk skala antara
1 sampai dengan 5.
5. Penilaian
Penilaian akan dilakukan dengan menggabungkan total nilai untuk tes pengetahuan umum, tes
bakat skolastik dan tes skala kematangan. Nilai ini akan disusun atau dirangking, kemudian diambil
jumlah peserta dengan nilai yang terbaik sesuai dengan formasi yang tersedia. Adapun sistem
penilaian untuk setiap jenis tes seperti pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Sistem Penilaian
Jenis Tes Cara Penilaian Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Benar = 5
Tes Pengetahuan Umum 0 X 35 = 0 5 X 35 = 175
Salah = 0
Benar = 5
Tes Bakat Skolastik 0 X 30 = 0 5 X 30 = 150
Salah = 0
Jawaban dibuat
Skala Kematangan 1 X 35 = 35 5 X 35 = 175
skala 1 – 5
Kemampuan Verbal
1. Padanan Kata/Sinonim
2. Lawan Kata/Antonim
3. Analogi
4. Pemahaman Wacana
Kemampuan Kuantitatif
Bakat Skolastik 30 Soal 30 Menit
1. Deret Angka
2. Aritmatika
3. Geometrika
Kemampuan Penalaran
1. Penalaran Logis
2. Penalaran Analitis
Kemampuan Beradaptasi
1. Berupaya Memahami Perubahan
2. Memahami Kebenaran Pendapat Orang Lain
Pengendalian Diri
1. Pengendalian Emosi
2. Bersikap Tenag 60 Menit
Semangat Berprestasi Untuk LJK
Skala Kematangan 1. Fokus Pada Tugas 35 Soal dan 30
2. Kemauan Meningkatkan Kinerja Menit
Integritas Untuk CAT
1. Kejujuran
2. Konsistensi
Inisiatif
1. Melakukan Sesuatu Tanpa Menunggu Perintah
2. Mengantisipasi Masalah
Pembuatan soal harus mengacu pada ketentuan umum tersebut di atas. Sedangkan ketentuan
yang lebih detail beserta contoh-contohnya akan dijelaskan di dalam uraian tentang masing-masing jenis
tes berikut ini:
7.1 Tujuan
Tes pengetahuan umum ini dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan di bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan hankam. Pengetahuan tersebut bisa mencakup
pengetahuan teoritis dan empiris, yakni peristiwa kontemporer saat ini. Pengetahuan tersebut
dapat bersifat makro maupun mikro, global maupun domestik.
PERTAMA dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari:
A. Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya
menunjukkan sebab akibat.
B. Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan sebab akibat.
C. Bila pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.
D. Bila pernyataan PERTAMA salah tetapi pernyataan KEDUA benar.
E. Bila pernyataan PERTAMA dan KEDUA salah.
B 1
A 1
C 1
Pemerintah
B 1
Kabupaten/Kota
A 1
C 1
Legislatif Daerah B 1
A 1
C 1
Kerjasama regional B 2
Politik Luar Negeri
A 1
Peristiwa aktual A 1
C 1
Teori Klasik & Teori Neo-klasik B 1
A 1
Teori Ekonomi
C 0
Teori Ketergantungan B 0
A 1
C 1
Dasar Filosofi & Yuridis B 1
Sistem Ekonomi A 1
Ekonomi
Indonesia C 2
Koperasi B 1
A 1
C 1
Teori Fiskal & Moneter B 1
Kebijakan Fiskal & A 1
Moneter C 1
Pengalaman Indonesia B 1
A 1
C 1
Perjanjian & Perdagangan
Perdagangan Bebas B 1
Internasional
A 2
C 1
Sejarah Dunia B 1
A 1
Sejarah
C 2
Sejarah Kebangsaan &
B 1
Lokal
Sosial dan A 1
Budaya C 1
Etnik B 1
A 1
Pluralisme atau konflik
C 1
Agama B 1
A 1
C 1
Wawasan Nusantara B 1
A 1
C 0
Dasar yuridis (lihat UU No 3 Th
Hankam B 1
2002 dan UU No 2 Th 2002)
Sistem Pertahanan & A 1
Keamanan C 1
Implementasi pertahanan pada
B 1
tingkat lokal
A 1
C 1
Hukum Teori Hukum Sejarah Pemikiran Hukum
B 1
14
A 1
C 1
Hukum Tatanegara B 2
A 1
C 1
Hukum Perdata dan atau Pidana B 1
A 1
C 1
Universal Declaration of Human
HAM B 1
Rights dan HAM di Indonesia
A 1
C 1
Kelembagaan B 1
A 1
Pengaturan Demokrasi
C 1
Praktek demokrasi B 1
A 1
Tipe C 35
Jumlah Tipe B 35
Tipe A 35
7.6 Penilaian
Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena
jumlah soal TPU adalah 35 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi pengetahuan umum
adalah 175 dan yang terendah adalah nol.
7.7.2. Pilihan ganda dengan jawaban yang benar Iebih dari satu,
Disini untuk setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau Iebih dari
satu.
Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3
Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3
Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4
Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4
Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar
7.7.3. Sebab - akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA
dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 4 yang terdiri dari:
A. Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya menunjukkan
sebab akibat.
B. Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan sebab akibat.
C. Bila pernyataa PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.
19
A. Dekat B. Terjangkau
C. Terlihat D. Pendek
E. Tinggi
b. Lawan kata hemat = ?
A. Irit B. Boros
C. Ekonomis D. Efisien
E. Berlimpah
8.3.3. Analogi
Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk pasangan kata yang mempunyai
kesamaan hubungan dengan soal yang diberikan.
Contoh soal:
a. Teratai: kaktus = ?
A. Daun: duri B. Lumpur: kapur
C. Mawar: kamboja D. Bunga: ranting
E. Air: Api
22
b. Kaki : Sepatu = ?
A. Topi : Kepala B. Meja : Ruangan
C. Telinga : Anting D. Cincin : Jari
E. Saya : Kami
c. Milimeter : Meter : Hektometer = ?
A. Abad : Tahun : Bulan B. Gram : Kilogram : Kuintal
C. Telur : Anak : Induk D. Sepeda : Motor : Mobil
E. Panjang : Luas : Isi
Soal:
KETIKA pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga elpiji dan juga bensin
pertamax, kita masih bisa memahami alasan bahwa kenaikan itu harus dilakukan karena
komoditas itu lebih banyak dipergunakan masyarakat kelas atas. Namun ketika pemerintah
menaikkan harga pupuk ZA dan SP-36, pantas kita bertanya apakah alasannya juga karena
komoditas itu dipergunakan masyarakat kelas atas? Terus terang kita bertanya-tanya, ke
mana sebetulnya arah keberpihakan pemerintah ini. Kita paham bahwa keuangan negara ini
sangat terbatas dan tidak mungkin lagi untuk memberikan subsidi. Tetapi, apakah benar
apabila kita kemudian sama sekali tidak mengenal subsidi lagi.
Pupuk jenis SP-36 dan ZA umumnya banyak dipakai oleh petani tebu dan hortikultura.
Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem. Luasan lahan yang mereka
miliki sangatlah kecil sehingga mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu
Rakyat Indonesia.
Ada dua hal yang membuat petani akan merasa diperlakukan tidak adil. Pertama,
kenaikan dilakukan mulai 1 Januari jauh dari masa panen tiba. Artinya, petani harus keluar
modal yang lebih banyak terlebih dahulu sebelum memetik hasilnya. Itu sama saja dengan kita
meminta petani untuk memberikan subsidi kepada konsumen. Belum lagi tidak adanya
jaminan bahwa pemerintah akan menetapkan harga dasar baru yang akan mengompensasi
kerugian yang harus dihadapi petani. Sepanjang kondisinya seperti itu berlangsung, tidak usah
heran apabila petani seumur-umur akan menjadi kelompok yang tertinggal karena nilai tukar
mereka akan terus menurun.
Kedua adalah ketidakmampuan pemerintah untuk memberlakukan perdagangan yang
adil (fair trade). Bukan sekali-dua kali terjadi penyelundupan gula. Dengan harga jual yang
disubsidi ditambah lagi dengan tidak membayar bea masuk, jelas tidak mungkin sampai
kapan pun produk petani kita akan mampu bersaing dengan produk impor.
Sumber: Tajuk Rencana, Kompas 6 Januari 2005
23
D . 52, 60
E . 58, 52
b. 101, 104, 109, 116,........,
A . 127 dan 138
B . 129 dan 138
C . 129 dan 136
D . 125 dan 136
E . 121 dan 136
c. 18, 20, 24, 32,...........,
A . 34, dan 36
B . 40, dan 48
C . 48, dan 60
D . 46, dan 80
E . 64, dan 128
8.3.6. Aritmatika
Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu hitung, yaitu cabang ilmu matematika
yang menggunakan bilangan-bilangan.
Contoh soal:
a. Amir mempunyai rumah yang harganya Rp. 9.000.000,- nilai pajak rumah tersebut adalah
dua per tiga (2/3) dari harga rumah. Apabila untuk setiap Rp.1.000,- dikenai pajak Rp.
12,5, maka berapa besarnya pajak yang harus Amir bayar?
A. Rp. 750.000
B. Rp. 95.000
C. Rp. 75.000
D. Rp. 112.500
E. Rp. 1.125.000
b. Berapa derajat Fahrenheit jika thermometer menunjukkan 100° C ?
A. 112
B. 121
C. 211
D. 222
E. 212
c. Jika 3x + y = 18 dan x + y = 5, maka tentukan nilai x dan nilai y!
A. x = 6,5 dan y = -1,5
B. x=4 dany=-2
C. x = 3,5 dan y = -1,5
D. x=2 dany= 4
E. x=4 dany= 2
8.3.7. Geometrika
Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu ukur atau cabang ilmu matematika yang
menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang dan ruang. Contoh soal:
a. Sebuah pipa besi berdiameter 9 cm dan panjang 10 cm. Jika tebal pipa tersebut 1 cm,
maka volume pipa sebesar:
A. 2540 cm3
25
B. 1540 cm3
C. 385 cm3
D. 3850 cm3
E. 3,85 cm3
b. Jika besar sudut ABC = 45°, sudut DAB = 105° dan sudut CAD = 70° , maka besar sudut
ACB =
A. 60º A
B. 70°
C. 80°
D. 90°
E. 100°
c. Jika sebuah kerucut mempunyai volume 154 cm3 dan tinggil2 cm, maka panjang jari-jari
lingkaran kerucut =
A. 21
B. 14
C. 12,25
D. 7
E. 3,5
8.4. Penilaian
Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena
jumlah soal TBS adalah 30 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi tes bakat skolastik
adalah 150 dan yang terendah adalah nol. Disini tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai
digabung dengan nilai jenis tes lainnya, kemudian diurutkan.
9. Skala Kematangan
9.1. Tujuan
lni adalah instrumen yang dirancang untuk mendeteksi tingkat kematangan para peserta tes,
yang mencakup: kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat berprestasi; integritas dan
inisiatif. Materi tes skala kematangan ini bersifat khusus, karena sebagaimana telah dijelaskan di
27
dalam tipologi materi tes di atas, hanya ada satu tipe soal skala kematangan yang harus dikerjakan
oleh semua peserta tes, apa pun tingkat pendidikannya.
Soal atau materi tes skala kematangan harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana disarikan di
dalam Tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7
Dimensi Skala Kematangan
Bentuk soal untuk materi tes skala kematangan juga berbeda dengan tes pengetahuan
umum dan tes bakat skolastik. Disini tidak ada jawaban yang salah, semua alternatif jawaban
adalah benar. Dengan demikian peserta diminta untuk memilih bukannya jawaban yang paling
benar, tetapi yang paling sesuai dengan dirinya. Kemudian semua jawaban tersebut akan
diterjemahkan menjadi nilai skala 1 sampai dengan 5. Adapun contoh soal untuk skala
kematangan dengan nilainya adalah sebagai berikut:
C Setiap individu belum tentu punya pendapat yang sama dengan orang lain 4
D Seseorang belum tentu membutuhkan informasi dari orang lain 3
E Informasi dari orang lain justru akan mengacaukan rencana yang telah 1
dibuat
9.2.2. Pengendalian
Adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol emosi maupun perilakunya.
Ciri-cirinya:
a) Individu mampu mengendalikan emosinya.
b) Individu mampu bersikap tenang.
Contoh soal:
a. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi perselisihan pendapat
Alternatif Jawaban Nilai
A Hal ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada kehidupan seseorang 3
B Sebenarnya tidak perlu terjadi perselisihan karena masing-masing individu 4
mempunyai pendapat yang berbeda-beda
C Seharusnya kita menghargai pendapat yang disampaikan oleh orang lain 5
D Biarkan saja perselisihan pendapat terjadi, toh itutidak Merugikan 2
E Setiap orang punya pendapat sendiri-sendiri 1
b. Kami dan teman-teman akan bepergian ke suatu daerah dengan menumpang kendaraan
umum. Kebetulan kendaraan yang kami tumpangi ban kanan belakangnya kempes, sehingga
perjalanan kami tertunda
Alternatif Jawaban Nilai
A Kami dan teman-teman akan mencari kendaraan lain 2
B Kami akan menunggu sampai kendaraan kami beres 5
C Sopirnya mungkin lalai untuk mempersiapkankendaraan sehingga 3
mengganggu perjalanan penumpang
D Mungkin kendaraannya sudah tua 4
E Kami tidak akan naik lagi kendaraan tersebut 1
b. Tim kami berhasil menyelesaikan satu tugas dalam waktu yang lebih cepat dari waktu yang
disediakan
Alternatif Jawaban Nilai
A Hal itu adalah biasa karena pekerjaan kami kerjakan bersama- sama 2
B Sebenarnya kami tidak perlu tergesa-gesa menyelesaikan tugas tersebut 3
karena waktunya longgar
C Suatu pekerjaan yang selesai sebelum waktunyaakan memberikan 5
kepuasan tersendiri
D Menurut kami waktu tidak menjadi soal, yang penting pekerjaan selesai 4
E Tugas yang selesai lebih cepat dari waktu yang diberikan, terkadang hasilnya 1
tidak maksimal
9.2.4. Integritas.
Adalah konsisten, dapat dipercaya, mampu menjaga rahasia, akurat dan komprehensif serta
berlaku cermat dan hati-hati.
Ciri-cirinya:
a ) Jujur
b ) Konsisten
Contoh soal:
a. Perusahaan mensyaratkan karyawan baru untuk tidak menikah dulu selama mengikuti
pendidikan. Kebetulan saya sudah menikah, tetapi istri saya tidak tinggal satu kota dengan
saya
Alternatif Jawaban Nilai
A Saya tetap akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, toh istri saya 2
ada di lain kota
B Saya tidak akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut 4
C Seharusnya syarat tersebut tidak usah dicantumkan 3
D Saya akan melamar pekerjaan di perusahaan yangtidak mensyaratkan hal 5
tersebut
E Sebenarnya dengan menikah justru saya tenang dalam bekerja 1
b. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja sedang mengalami masa pasang surut karena
banyak karyawan yang pindah ke perusahaan lain
30
9.2.5. Inisiatif
Adalah ide atau kehendak yang dimiliki oleh seseorang. Ciri-cirinya:
a) Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah.
b) Mengantisipasi terhadap masalah.
Contoh soal:
a. Masing-masing karyawan sebuah perusahaan sudah mempunyai job-deskripsi mengenai
tugasnya
Alternatif Jawaban Nilai
A Sebaiknya setiap karyawan patuh pada perintah atasan 1
B Menurut saya, walaupun tidak disuruh oleh pimpinan, tetapi setiap karyawan 5
harus dapat bekerja sesuai dengan jobdeskripsinya
C Tidak semua job-deskripsi harus dilaksanakan karena kemungkinan ada 2
pekerjaan lain yang tidak disebutkan di dalam job-deskripsi yang harus
diselesaikan terlebih dahulu
D Ide-ide yang baik perlu segera dilaksanakan walaupun tidak disuruh oleh 4
pimpinan
E Memang suatu perusahaan harus punya job-deskripsi yang jelas 3
9.3. Penilaian
Karena jumlah soal = 35, maka nilai terendah = 1 x 35 = 35, dan nilai tertinggi adalah 5 x 35 = 175.
Disini tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai digabung dengan nilai jenis tes lainnya,
kemudian diurutkan.
31
Dalam seleksi Penerimaan CPNS dilakukan Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi semua pelamar.
Disamping TKD, instansi pusat dan daerah terkadang melakukan Tes Kompetensi Bidang (TKB) sesuai
dengan formasi jabatan yang dibutuhkan oleh instansi masing-masing.
Materi TKB dibuat oleh masing-masing Sub Tim Penyusunan Materi Ujian TKB yang dapat mengacu
pada kisi-kisi dari instansi sektor yang secara teknis membidangi substansi yang bersangkutan.
TKB dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan atau keterampilan peserta ujian yang berkaitan
dengan kompetensi jabatan atau pekerjaan yang dilamar. Untuk itu dalam menyusun materi soal TKB
harus disesuaikan dengan formasi jabatan atau pekerjaan.
TKB diberikan sesuai dengan kebutuhan tugas jabatan masing-masing instansi, umpamanya:
1) Bagi pelamar guru matematika, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan
pendidikan matematika, disiapkan oleh Lembaga/Dinas yang secara fungsional bertanggung jawab di
bidang pendidikan yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud;
2) Bagi pelamar profesi dokter, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan kedokteran,
disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kesehatan yang
dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan;
3) Bagi pelamar profesi dosen, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pendidikan
tinggi, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab dibidang pendidikan
tingi yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud, atau apabila perguruan
tinggi yang dilamar berada di bawah Kementerian/Lembaga maka dapat mengacu kepada kisi-kisi
yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga yang membawahi perguruan tinggi tersebut;
4) Bagi pelamar penyuluh pertanian, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan
pertanian, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang
pertanian yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Departemen Pertanian.
Dalam hal instansi membutuhkan CPNS yang memerlukan keahlian/keterampilan tertentu dapat diberikan
tambahan ujian keterampilan yang bersifat praktik.
Contoh:
1) Untuk jabatan dibidang SAR harus memiliki kemampuan berenang dan mendaki gunung.
2) Untuk jabatan pranata komputer harus memiliki kemampuan mengoperasionalkan dan atau
membangun aplikasi komputer.
Dengan demikian, materi soal TKB untuk jabatan yang satu berbeda dengan jabatan yang lain. Akan
tetapi bila tidak memungkinkan suatu instansi menyusun soal TKB untuk masing-masing jabatan maka
dilakukan pengelompokkan dan penggabungan jenis soal untuk beberapa jenis jabatan tertentu.
Umpamanya untuk jabatan-jabatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknis diberikan satu jenis
soal yang bisa jadi berbeda dengan soal-soal untuk kelompok tenaga administrasi. Sebagai contoh seleksi
CPNS di Kementerian Kesehatan tahun 2013 yang membedakan jenis soal TKB untuk kelompok jabatan
tenaga kesehatan dengan soal TKB untuk kelompok jabatan tenaga non kesehatan. Soal TKB untuk
formasi jabatan dosen juga dibedakan dengan jenis soal untuk tenaga kesehatan maupun tenaga non
kesehatan.
32
Dalam hal ragam jenis formasi jabatan di suatu instansi jumlahnya sedikit, misalnya hanya 4 jenis
jabatan, biasanya soal TKB untuk masing-masing jabatan itu berbeda satu sama lain. Umumnya soal-soal
lebih menjurus ke pengetahuan dasar, wawasan dan kompetensi bidang yang ada di masing-masing
jabatan tersebut. Sebagai contoh Soal TKB Sleksi CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2012, karena
hanya ada 4 formasi yaitu Dokter, Dosen, Perawat dan Sanitarian, maka soal TKB berbeda untuk masing-
masing jabatan tersebut, dan masing-masing soal lebih mengarah ke wawasan dan kompetensi bidang
jabatan masing-masing.
1. Tes soal tertulis tentang kemampuan bidang tersebut (misalnya tentang Kesehatan, Kehutanan,
Kelautan dan perikanan, pendidikan). Biasanya yang mengujikan soal TKB tipe ini adalah
Kementerian/Lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai kekhasan peran di bidang
tertentu sebagaimana telah disampaikan sebelumnya.
2. Tes Wawancara. Biasanya tes wawancara dilakukan setelah peserta lulus TKD dan TKB tertulis,
namun terkadang juga setelah lulus TKD langsung tes wawancara. Berdasarkan pengalaman yang
mengujikan materi soal ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, LIPPI, dan
beberapa lembaga lain.
3. Tes Psikotes. Ada beberapa aspek yang diujikan untuk mengetahui kemampuan dan potensi aspek
psikologi peserta, emosi dan tingkat ketahanan terhadap tekanan, kepekaan, daya ingat,
kemampuan bersosialisasi dan improvisasi diri yang biasanya dituangkan dalam bentuk soal-soal
Tes Kemampuan Menggambar, Kemampuan Berhitung Cepat, Tes Ketelitian, tes Kode Ingatan, tes
spasial dan soal-soal tes yang sesuai. Tes psikotes biasanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi yang sudah maju misalnya Seleksi CPNS DKI Jakarta 2013 atau Kementerian misalnya
Seleksi CPNS Kemenkeu 2013 Lembaga Negera non Departemen.
Untuk keadaan seperti ini dimungkinkan materi soal TKB selain pada bidang kekhususan yang
diurus kementerian/lembaga itu juga terkait dengan kompetensi, wawasan dan pengetahuan
tentang kelompok jabatan formasi tersebut.
33
b. Mengumpulkan materi-materi yang berkenaan dengan bidang kekhususan dan atau formasi jabatan
profesi yang akan kita lamar tersebut, bisa berupa wawasan dan pengetahuan dasar berkenaan
dengan jabatan/profesi tersebut. Umpamanya:
1) Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang bidang kekhususan
kementrian/lembaga;
Sebagai contoh Undang-undang (UU) Kesehatan diatur dalam UU 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, UU Nomor 32 tahun 2002 Tentang Otonomi Daerah dll.
2) Standar Nasional Tentang bidang Kekhususan Kementerian/Lembaga tersebut;
Sebagai contoh Standar Nasional Kesehatan untuk Kemenkes, Standar nasional Pendidikan
untuk Kemendikbud,
3) Peraturan perundang-undangan yang mengatur secara rinci profesi tertentu, misalnya:
a ) Profesi Dosen diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen, UU
20 tahun 2003, PP Nomor 17 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Standar
Nasonal Pendidikan (SNP);
b ) Profesi perawat diatur KMK No. 148 ttg Praktik Perawat.
c ) Registrasi Tenaga Kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
No.161 Tentang registrasi tenaga kesehatan
4) Wadah-wadah organisasi untuk profesi tertentu, misalnya IBI untuk bidan, PPNI untuk
Perawat, Patelki untuk Analis dll.
c. Mengumpulkan dan mempelajari soal-soal berkenaan dengan uji kompetensi profesi tersebut,
misalnya soal uji kompetensi Tenaga Perawat, Bidan dll.
Apabila dianggap telah menguasai seluk-beluk bidang ilmu yang menjadi profesi tersebut maka
langkah selanjutnya mempelajari materi dasar berkenaan dengan lembaga yang akan dituju. Biasanya
materi-materi ini bisa dibaca dan didownload di Web resmi Kementerian/Lembaga tersebut. Umpamaya
instansi/lembaga yang dituju adalah Kementerian/Lembaga Pusat:
2. Tes Psikotes
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini Anda akan diuji kemapuannya
dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam),
anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun
beberapa tahap dalam psikotes adalah:
a. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
b. Wartegg Test
c. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
d. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
e. Tes Army Alpha
f. Tes Ketelitian
g. Tes Kode Ingatan
h. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
i. Tes Logika Penalaran
j. Tes Logika Aritmatika
k. Tes Angka
l. Logika Number
m. Tes Aritmatika
n. Tes Spasial
o. Deret Gambar
p. Pencerminan Gambar
q. Pasangan Gambar
35
Pembahasan:
Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos
tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan
menggambar.
Sebagai salah satu alat menggali kepribadian,
setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun
akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog.
Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih
menggambar semirip mungkin dengan pohon
yang dimaksud dan menyelesaikan gambar
tepat waktu.
Pembahasan:
Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar
menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang
berlebihan.
37
Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu
memperhatikan fantasi dalam kehidupannya.
Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan
berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain
maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain.
Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat
suka berinteraksi dengan orang lain.
inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi
menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-
derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.
2) Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan
VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam
menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar
benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu,
benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan
manusia.
3) Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat
berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa
orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki
orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu.
Jika Anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya
selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan:
Keterangan gambar:
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas
kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi,
kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian
sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
39
1) Pauli test
Dalam pauli test, penjumlahan
angka dilakukan dari atas ke
kebawah. Kemudian dalam interval
waktu tertentu terdapat instruksi
atau aba-aba "garis". Saat itu anda
harus menggaris batas terakhir hasil
kerjaan anda, kemudian dengan
segera mungkin melanjutkan proses
penjumlahan.
Durasi waktu untuk pauli
testbiasanya sekitar 60 menit,
dengan instruksi "garis" disetiap
selang waktu beberapa menit.
Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angka-
angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran
kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh,
lihatlah gambar di atas.
2) Kraepelin Test
Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh
40
dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya Dalam tes ini anda tidak dapat
menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar berikut
Contoh Soal: (bisa didownload di Internet dengan Judul Lembar Kerjan Test Pauli/Kraepelin)
Petunjuk :
Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah angka-angka
tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang
dijumlahkan!
(2) Penilaian :
o TPU = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0
o TBS = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 30 (jumlah soal) = 150
Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0
o TSK = Jawaban berupa pernyataan, semua jawaban benar dengan bobot nilai 1 sampai
dengan 5
Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Jumlah Nilai terendah = 1 x 35 (jumlah soal) = 35
o TKB = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 100 (jumlah soal) = 500
Nilai terendah = 0 x 100 (jumlah soal) = 0
Contoh :
1. TKD jumlah soal 100 terdiri dari :
TPU = Jumlah soal 35
TBS = Jumlah soal 30
TSK = Jumlah soal 35
2. TKB jumlah soal 100
Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25, soal TBS
sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut :
5 pernyataan bernilai 1,
5 pernyataan bernilai 2,
10 pernyataan bernilai 3,
10 pernyataan bernilai 4,
5 pernyataan bernilai 5.
Dan menjawab dengan benar soal TKB banyak 80.
Perhitungan :
TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal.
Jumlah nilai jawaban benar : 5 x 25 ==125
Jumlah nilai tertinggi : 5 x 35 ==175
125
Nilai TPU= ------- x 100 x 30% = 21.43
175
Contoh :
TKD jumlah soal 100 terdiri dari :
TPU = Jumlah soal 35 TBS = Jumlah soal 30 TSK = Jumlah soal 35
Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25,
soal TBS sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut :
5 pernyataan bernilai 1,
5 pernyataan bernilai 2,
10 pernyataan bernilai 3,
10 pernyataan bernilai 4,
5 pernyataan bernilai 5.
44
Perhitungan :
TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal
Jumlah nilai jawaban benar : 5 x 25 = 125
Jumlah nilai tertinggi : 5 x 35 = 175
Nilai TPU = 175 x 100 x 30% = 21,43
100
Nilai TBS= ----- x 100 x 30% = 20
150
NILAI AMBANG
NO KRITERIA NILAI AMBANG BATAS
BATAS
1. 60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/ Skala Kematangan (TSK) 105
2. 50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS) 75
3. 40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU) 70
NILAI AMBANG
NO KRITERIA NILAI AMBANG BATAS
BATAS
1. 60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/Skala Kematangan (TSK) 108
2. 50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS) 70
3. 40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU) 64
45
PENUTUP
Setelah memahami semua kisi-kisi materi TKD di atas hendaklah Anda membaca dan mempelajari
soal-soal yang sesuai dengan ruang lingkup yang telah tertera dalam kisi-kisi tersebut dan
menyiapkan strategi untuk bisa mengusai semuai bidang yang diujikan. Semoga Allah memudahkan
saya untuk bisa segera menyelesaikan penyusunan soal-soal dan pembahasan sesuai dengan kisi-kisi
yang ada di atas.
Jangan berputus anda dengan kekurangan diri Anda,
Mungkin diantara kita ada yang merasa susah untuk memahami materi, kurang cerdas, susah untuk
menghafal,cepat lupa, bosan, dan kurang motivasi.
Semua kita pasti punya kekurangan, akan tetapi kita tidak boleh menyerah dengan kekurangan kita.
Allah akan menolong hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam berusaha apalagi jika niatnya
adalah untuk mencari nafkah dan penghidupan yang halal dan menjauhi pekerjaan yang haram.
Lulus test tidaklah disebabkan karena kecerdasan, kepandaian atau kemampuan kita, akan tetapi
semata-mata karena rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala, inayah dan bimbingan yang
Allah berikan sehingga kita diberikan kesabaran untuk membaca dan mempelajari materi-materi yang
diujikan, menjadikan apa yang kita pelajari itulah yang akan keluar di ujian, memberikan ketenangan
hati, kesehatan serta menjadikan kita bisa mengisi soal-soal dengan cermat dan teliti.
Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah meminta dimudahkan kesulitan-kesulaitan kita. Ya Allah...,
tidak ada sesuatu yang mudah apabila Engkau menjadikannya sulit, dan tidak ada yang sulit apabila
Engkau menjadikannya mudah. Ya Allah...., jadikan apa yang sulit menjadi mudah, mudahkanlah kami
dalam mengerjakan soal-soal test dan jauhkanlah kami dari orang-orang yang zhalim.
Apablia soal sudah sering kita baca dan kita sudah tahu jawabannya (karena sudah ada kunci
jawabannya) maka apabila soal itu nanti yang keluar kita tidak usah perlu berfikir panjang. Maka
banyak-banyaklah membaca soal dan pembahasan dikala senggang dan ada kesempatan, sekiranya
masih belum paham, ulangi dan ulangi lagi barangkali pada yang kesekian kali Allah beri kita
kefahaman. Berlatihlah mengerjakan soal dengan target alokasi waktu tertentu, niscaya kita akan
terbiasa mengerjkan soal dengan cepat.
Perumpamaannya seperti seorang yang baru belajar naik motor di perlintasan balap yang berkelok-
kelok. Orang yang belum begitu mahir mengendarai motor perama kali melewati lintasan mungkin
butuh waktu lama dan kecepatan rendah. Akan tetapi, ketika sudah melewatinya ratusan bahkan
ribuan kali maka ia sudah faham liku-liku jalan, secara naluri dia tahu kapan harus pelan, kapan
harus cepat, kapan harus menunggu dan kapan harus mendahului,bahkan kadang dia tidak sadar
ternyata sudah sampai di tujuan.
Nah, setelah yang kesekian kali dia melewati lintasan itu maka ketika diajak berlomba dengan
seorang pembalap yang sudah mahir tetapi belum pernah melalui lintasan itu, maka bisa
dimungkinkan dia yang menang! Atau bisa jadi dengan izin Allah dialah yang akan menang.
Bisa jadi menang karena dia lebih dulu sampai pada garis finish, bisa jadi menang karena pesaing-
pesaingnya jatuh akibat tidak tahu medan. Menangnya Anda karena dua hal tadi adalah menang
yang mulia selama tidak ada kecurangan. Semua orang akan menerima, kecuali orang yang zhalim
dan orang di hatinya ada hasad. Banyak-banyak kita berlindung kepada Allah dari orang-orang yang
zhalim dan hasad.
Selamat mencoba, semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan menjadikan amalan ini ikhlas
karena Allah dan mengharapkan wajah-Nya.
Bagi siapapun yang mendapatkan tulisan ini dipersilahkan untuk menyebarkannya untuk rekan atau
saudara seiman orang yang membutuhkkannya.
Wassalamu’alaikum warahamtullahi wabarakatuh.
Bengkulu, 21 September 2014
Gani Asa Dudin