Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Sistem Bilangan.

Sistem Bilangan:
1. Bilangan Desimal
2. Bilangan Biner
3. Bilangan Oktal
4. Bilangan Hexadesimal
5. Bilangan BCD

Bilangan Desimal
Bilangan Desimal adalah bilangan dengan basis/radix 10, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9. Ada 10 digit dari 0 sd 9 (r-1)

N = an x 10 n + an-1 x 10 n-1 + a1 x 10 1 + a0 x 1 + 10 0 + a-1 x 10 -1 + a-2 x 10 -2 +…. + a-n x 10 -n


an = koefisien ; 10 n = nilai tempat atau 10 pangkat
N = 1 0 2 5 7 ( Bilangan Desimal)
4 3 2 1 0 ( Jumlah Digit)
N = 1 x 10 4 + 0 x 10 3 + 2 x 10 2 + 5 x 10 1 + 7 x 10 0
N = 10000 + 0 + 200 + 50 +7
N = 10257

Bilangan Biner
Bilangan Biner adalah bilangan dengan basis 2,disimbulkan dengan 0, 1. Untuk menjadikan
bilangan biner menjadi bilangan decimal dengan cara sbb:

N = an x 2 n + an-1 x 2 n-1 + …. + a1 x 2 1 + a0 x 2 0 + a-1 x 2 -1 + a-2 x 2 -2 +…. + a-n x 2 -n


N= 10110 (Bilangan biner)
43210 (Jumlah Digit)
N = 1 x 24 + 0 x 2 3 + 1 x 22 + 1 x 21+ 0 x 20
N = 1 x 16 + 0 x 8 + 1 x 4 + 1 x 2 + 0 X 1
N = 16 + 4 +2
N = 22( bilangan Desimal)

11010,112 = 1x24 + 1x23 + 0x22 + 1x21+0x20+ 1x2-1+1x2-2


= 16 + 8 +0 +2 +0 +0,5….+ 0,25 = 26,75

Bilangan Desimal ke Bilangan Biner


Bilangan Biner dapat dicari dari bilangan Desimal dengan membagi terus menerus
dengan 2, sisa dari yang terakhir sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat
N = 22 ( Bilangan Desimal)
2 bagi : 22 sisa 0 (LSB)
2 bagi : 11 sisa 1
2 bagi : 5 sisa 1 jadi [22]10 = 101102
2 bagi : 2 sisa 0
1 (MSB)
Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8,disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Untuk menjadikan bilangan oktal menjadi bilangan decimal dengan cara sbb:

N = an x 8 n + an-1 x 8 n-1 + …. + a1 x 8 1 + a0 x 8 0 + a-1 x 8 -1 + a-2 x 8 -2 +…. + a-n x 8 -n

N =10271 ( Bilangan Oktal)


43210 (Jumlah Digit)
N = 1 x 8 + 0 x 83 + 2 x 8 2 + 7 x 8 1 + 1 x 8 0
4

N = 1 x 4096 + 0 x 512 + 2 x 64 + 7 x 8 + 1 X 1
N = 4096 + 128 + 56 +1
N = 4281( bilangan Desimal)

Bilangan Desimal ke Bilangan Oktal


Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan desimal dengan membagi terus dengan 8, sisa
dari yang terakhir
sampai yang pertama merupakan angka biner yang didapat
N = 4281 ( Bilangan Desimal)
4281 : 8 = 1 x 4096 sisa 185
185 : 8 = 0 x 512 sisa 185
185 : 8 = 2 x 64 sisa 57
57 : 8 = 7 x 8 sisa 1
1 : 8 = 1 x 1 sisa 0
N = 428110 = 102718

Bilangan Biner ke Bilangan Oktal


Bilangan oktal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 3, 3, 3 mulai dari
kanan
N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 Bilangan biner
1 5 6 6 ( Bilangan Oktal)
N = 11011101102 = 15668

Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan dengan basis 16, disimbulkan dengan 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, A, b, C, D, E, F. Untuk menjadikan bilangan Hexadesimal menjadi bilangan
Desimal dengan cara sbb:

N = an x 16 n + an-1 x 16 n-1 + …. + a1 x 16 1 + a0 x 16 0 + a-1x 16 -1 + a-2 x 16 -2 +…. + a-n x 16 -n


N= 10A5B ( Bilangan Hexadesimal)
432 10 (Jumlah Digit)
N = 1 x 16 4 + 0 x 163 + A x 16 2 + 5 x 16 1 + B x 16 0
N = 1 x 65536 + 0 x 4096 + A x 256 + 5 x 16 + B x 1
N = 65536 + 2560 + 80 + 11
N = 68187 ( bilangan Desimal)
Bilangan Biner ke Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal dapat dicari dari bilangan biner dengan mengelompokan 4, 4, 4
dari kanan
N = 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 (Bilangan biner)
3 7 6 (Bilangan Hexadesimal)
N = 1101110110 (2) = 376 (16)

Satuan atau ukuran pd computer ( bit, nibble ,byte, word, Kb, KB, MB)
210=1024 = 1 K; 220= 1048576 = 1 M; 230 = 1 giga; 240 = 1 tera ; 4 K = 1024 x 4 = 4096 =
212 ; 210 =100000000002 = 40016 jadi 4 K = 100000000000002 = 100016 = 0 sd FFF16
lokasi (RAM, ROM , EPROM, EEPROM)

Operasi aritmatika bilangan berbasis r mengikuti aturan bilangan desimal


1. Penjumlahan
2. Pengurangan
3. Perkalian
4. Pembagian

Penjumlahan bilangan biner


0 + 0 = 0 Hasil 0 Simpanan 0
0 + 1 = 1 Hasil 1 Simpanan 0
1 + 0 = 1 Hasil 1 Simpanan 0
1 + 1 = 10 Hasil 0 Simpanan 1

Augend 101101 minuend 101101 multiplicant 1011


Addend + 100111 subtrahend – 100111 multiplier x 101
sum 1010100 difference 000110 product 110111

Konversi basis bilangan


1. Konversi basis r ke decimal dilakukan dengan memperpanjang bilangan / angka dalam
deret pangkat dan dengan menambahkan semua suku-sukunya.
2. Konversi bilangan decimal ke basis r dengan membagi bilangan dengan semua koefisien
berurutan dengan r dan mengakumulasi sisanya.
Konversi pecahan decimal dilakukan dengan metode mirip dengan yg dipakai untuk integer,
hanya pembagian diganti dengan perkalian, contoh:

Ubah 0,687510 ke Biner


0,6875 x 2 =1 + 0,3750 =1
0,3750 x 2 =0 + 0,7500 =0
0,7500 x 2 =1 + 0,500 =1
0,500 x 2 =1 + 0,000 =0
Jadi 0,6875 = 0, 10112
Ubah 0,513 ke Octal ====== 0,406517…8
Komplemen
Dipakai pada computer digital untuk penyederhanaan operasi pengurangan dan
manipulasi logika. Ada 2 tipe complemen untuk tiap-tiap basis r:
1. Radix komplemen, komplemen r
2. Diminish radix komplemen, komplemen (r-1)

Diminish Radix Komplemen


Diberikan bil N dalam basis r punya n digit, komplemen r-1 dari N didifinisikan dengan
(r -1) –N.
n

Misalkan: n = 4 , 104 = 10000, 104 – 1 =9999 yaitu komplemen 9 dari bilangan decimal didapat
dengan pengurangan masing-masing digit dengan 9.
Contoh komplemen 9 dari 546700 adalah 999999
-546700 = 453299
Untuk bil biner r = 2, r-1 = 1sehingga komplemen 1 dari N adalah (2n -1) – N, misalkan jika n =
4, 24 = 100002 ; 24 -1 = 11112 sehingga komplemen 1 dari bilangan biner didapat dengan
pengurangan tiap digit dg 1 atau dengan mengubah 1 ke 0 dan 0 ke 1.
Contoh:
Komplemen 1 dari 10110002 = 01001112
Komplemen (r-1) dari bilangan Octal dan Heksa decimal didapat dengan mengurangkan masing-
masing bilangan dg 7 dan F

Komplemen radix
Komplemen r dari n digit bil N dg basis r didifinisikan sbg: rn – N untuk N ≠ 0 dan 0
untuk N = 0. Komlemen r didpt dg menambah 1 komplemen (r-1) karena
rn- N = [(rn – 1) – N] + 1

Misal : komplemen 10 dari 2389 adalah 7610 + 1 = 7611


Komplemen 10 dari 012398 adalah 987601 + 1 = 987602
Komplemen 2 bisa dibentuk komplemen 1 ditambah dengan 1
Mis: komplemen 2 dari 1101100 = komplemen 1 + 1 = 0010011 + 1 = 0010100
Pada difinisi sebelumnya kita anggap bil tak punya radix point. Jika bil asal N
mempunyai radix point, point (koma decimal) harus dipindahkan dulu untuk membentuk
komplemen r atau r-1. radix point kemudian ditambahkan ke bilangan komplemen dg posisi
relative yang sama. Jika komplemen dikomplemen lagi akan menghasilkan bil asal kembali.

Pengurangan dg komplemen
Pengurangan 2 n digit bilangan tak bertanda M – N dlm basis r dapat dikerjakan dg:
1. add minuend M dg komplemen r dari subtrahend N
2. Jika M≥ N sum akan menghasilkan end carry rn yang diabaikan hasilnya M- N
3. Jika M < N sum tak akan menghasilkan end carry dan sama dg rn –( N-M )
Untuk mendpatkan jawaban dlam bentuk yg umum ambik komp r dari sum dan
tempatkan tanda – didepannya.

Bilangan biner bertanda


Integer positif termasuk 0 digambarkan dg bil unsign
Integer negative : menempatkan sign dg bit pada posisi terkiri
Reperesentasi bil bertanda
Signed magnitude (sep sebelumnya)
Signed complement : bil negative ditunjukkan dg komplemen , system signed
komplemen dapat memakai komplemen 1 dan 2 tapi komplemen 2 yang paling umum dipakai.
Misalkan

+9 = 00001001, - 9 = 10001001 signed magnitude


11110110 signed komplemen 1
11110111 signed komplemen 2

Penjumlahan aritmetika:
Aturan penjumlahan dalam system signed komplemen tak memerlukan perbandingan
atau pengurangan hanya penjumlahan. Prosedur untuk bil biner:
Penjumlahan 2 bil biner bertanda dg bil negative digambarkan dg signed komplemen 2
Contoh:
+ 6 0000 0110 - 6 1111 1010
+13 0000 1101 +13 0000 1101
+19 0001 1001 + 7 0000 0111

+ 6 0000 0110 - 6 1111 1010


-13 1111 0011 -13 1111 0011
- 7 0001 1001 -19 1110 1101

Pengurangan aritmetika
Pengurangan 2 bil biner bertanda dengan aturan : ambil komplemen 2 dari subtrahend
(termasuk signed bit) dan tambahkan dia dg minuend (termasuk signed bit), carry out dari posisi
signed bit diabaikan.

Kode Biner
Untuk menggambarkan grup dari 2n elemen berbeda dalam kode biner memerlukan min
n bit
Kode desimal
Kode biner untuk digit decimal memerlukan min 4 bit. Beberapa kode berbeda bisa
didapat dg menyusun 4 atau lebih bit dalam kemungkinan 10 bit berbeda.

Decimal BCD Excess 84- 2421 Biquinary


digit 8421 -3 2-1 5043210
0 0000 0011 0000 0000 0100001
1 0001 0100 0111 0001 0100010
2 0010 0110 0010 0100100
..
..
6
7 1001 1101 1000100
8 1000 1011 1000 1110 1001000
9 1001 1100 1111 1111 1010000
Kode deteksi kesalahan
Bit paritas
- paritas ganjil : p bit dipilih shg jml total 1 adl ganjil pd 5 bit yg menyusun pesan dan
paritas
- paritas genap

odd paritas Even paritas


message P Message p
0000 1 0000 0
0001 0 0001 1

1110 0 1110 1
1111 1 1111 0
Kode Gray
Keuntuungan kode gray atas kode lainnya adalah hanya 1 bit yg berubah pada grup kode
saat berubah 1 bil ke bil berikutnya. Tujuannya adl menghindari error pada saat terjadi transisi
Kode gray 4 bit
Code gray decimal equivalent
0000 1
0001 2
0011 3
0010 4
0110 5

1000 15

Kode karakter ASCII


ASCII mengandung 7 bit untuk kode 128 karakter dari b1 sd b7 terdiri dari 10 digit
decimal, 26 huruf abjad (besar dan kecil) dan karakter khusus.

Register dan penyimpan biner


Elemen informasi diskrit pada computer digital harus punya keberadaan fisik berupa
media penyimpan info. Sel biner adl piranti yg punya 2 state stabil dan mampu menyimpan 1 bit
informasi. Contoh sel biner adalah flip flop. Register adal grup dari sel-sel biner. Karena sel
menyimpan 1 bit informasi maka register dg n sel dapat menyimpan n bit. Contoh register 16 sel

1 1 0 …… 0 0 1
BIT 1 2 3 14 15 16

Logika Biner
Logika biner terdiria atas variable biner dan operasi logika, variable disimbulkan
dengan huruf seperti A,B,C x,y,z dsb. Dengan tiap-tiap variable hanya mengandung 2 dan hanya
2 kemungkinan nilai berbeda yaitu 0 dan 1.
Ada 3 operasi logika dasar yaitu and, or, not.
1. And ditandai dg . atau tanpa operator.
2. Not misalkan x’ = z atau x = z jika x = 1 maka z = 0
3. Or ditandai dg + misalnya x + y = z. Truth table dari ke 3 gernbang logika dasar.

And or not
X y Z=x.y x y Z=x+y x X’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 10 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1

Rangkaian saklar dan sinyal biner


Saklar seri = logika AND saklar parallel = logika OR
Rangkaian elektronis digital kadang disebut rangkaian saklar karena mereka berlaku seperti
saklar. (semacam transistor). : konduksi/ ON dan tak konduksi / OFF)

Simbol untuk gerbang logika dasar.

Jumlah input gerbang and dan or bisa digandakan yaitu lebih dari 2.

Anda mungkin juga menyukai