Makalah KLMPK 1 KIA
Makalah KLMPK 1 KIA
PENDAHULUAN
Page 2
BAB 2
PEMBAHASAN
Page 3
Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan
derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna
dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan
sebagainya
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang
Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Page 4
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan
serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30
hari)
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta
kader-kader kesehatan.
2.4 Sistem Kesiagaan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak
Sistem kesiagaan di bidang kesehatan ibu dan anak, terdiri atas 5, yaitu :
1. Sistem pencatatan-pemantauan
2. Sistem transportasi-komunikasi
3. Sistem pendanaan
4. Sistem pendonor darah
5. Sistem informasi KB
Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses memfasilitasi
masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi juga merupakan proses
fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku, yaitu:
1. Upaya mobilisasi social untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat darurat,
khususnya untuk mambantu ibu hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka
kematian maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dalam
menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu oleh
tenaga kesehatan profesional.
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu mengatasi
masalah mereka sendiri.
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi maslah kesehatan maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
mengatasi masalah kesehatan.
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-konsep
berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong menolong,
untuk perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan: persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya urusan
perempuan.
Page 5
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah
tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif
6. Melakukan aksi dan advokasi.
Didalam konteks pembentukan sistem kesiagaan, pertama-tama masyarakat perlu
untuk memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi
kesehatan ibu, kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan
berbagai hubungan, dan kekuasaan yang mempengaruhi kondisi tersebut agar mereka
mampu untuk melakukan aksi guna memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa
mereka tentang potensi yang mereka miliki. Untuk memfasilitasi mereka agar berpikir,
menganalisa dan melakukan aksi, proses fasilitasi dan warga yang berperan melakukan
fasilitasi sangat diperlukan. Selain itu, warga yang berperan memfasilitasi masyarakatnya
membutuhkan pemahaman tidak hanya tentang konsep Pemberdayaan Masyarakat
bidang KIA tetapi juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan penggunaan
metode dan alat-alat partisipatif. Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan
berikutnya dalam keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini.
Page 6
f. Indicator Neonatal
2. Indikator Pemamtauan Non teknis
Indikator ini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah
operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan
mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam
berbagai tingkat administradi, yaitu :
a. Indikator pemerataan pelayanan KIA
Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan secara teknis memodifikasinya
menjadi indicator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa
wilayah.
b. Indikator efektivitas pelayanan KIA
Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara teknnis dengan
memodifikasinya menjadi indicator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para
penguasa wilayah.
Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa serta
dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-
desamana yang masih ketinggalan.
Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang
jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta
penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.
Page 7
1. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25
tahun mendatang
2. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada
3. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-
protektif dengan pendekatan pro-aktif
4. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit
5. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya
secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih
tahan terhadap penyakit.
6. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga
melindungi masyarakat dari pencemaran.
7. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta
perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan
perilaku)
8. Penggerakan peran serta masyarakat.
9. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja
secara sehat.
10. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
11. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan
kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).
12. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
Peran dan tugas tenaga kesehatan masyarakat, antara lain :
1. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan,
serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan
kegiatan Puskesmas.
3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis
sesuai bidang tugasnya.
4. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat.
5. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan.
6. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegah dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan
Page 8
masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium
sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa,
kesehatan mata, dan kesehatan khusus lainnya, serta pembinaan pengobatan
tradisional;.
7. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik,
pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit
pelayanan kesehatan swasta, serta kader pembangunan kesehatan.
8. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat di wilayah kerjanya.
9. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
10. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT.
11. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-
preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan
titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program
kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar
penyembuhan penyakit. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan
menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan
harus dapat mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang
cukup. Melalui kesadaran yang leih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.
Page 9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan peningkatan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Tujuan program
Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
B. Saran
Saran kami dalam penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atas kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini demi untuk kesempurnaan makalah berikutnya. Semoga
dengan adanya makalah ini, dapat menjadi acuan dalam melakukan peningkatan
kesehatan pada Ibu dan Anak, dan lebih mengutamakan upaya promotif-preventif
dibandingkan kuratif.
Page
10
DAFTAR PUSTAKA
Alfina, Nabila. 2014. “Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat (Pemeliharaan Kesehatan Pada
Ibu)”. Online. http://nabilaalfina.blogspot.com/2014/01/makalah-ilmu-kesehatan-
masyarakat.html. Diakses 28 April 2017
Page
11