PELKA1 02 Kel4 037 ANJU
PELKA1 02 Kel4 037 ANJU
Karakteristik BJT
I. PENDAHULUAN
1) Transistor BJT PNP Gambar 2.1–1 Simbol
Pada Praktikum Elektronika EL2140 yang kedua ini, Hubungan pada Transistor
bertujuan agar praktikan dapat melakukan percobaan dan
pengamatan secara langsung mengenai komponen elektrik, Terdapat suatu hubungan matematis antara besarnya arus
yaitu transistor. Jenis transistor yang digunakan pada kolektor (IC), arus Basis (IB), dan arus emitor (IE), yaitu beta
praktikum adalah Bipolar Junction Transistor / BJT yang (β) = penguatan arus DC untuk common emitter, alpha (α)=
bertipe 2N2222. Dan karakteristik yang diukur praktikum ini penguatan arus untuk common basis, dengan hubungan
adalah IB, IC, VBE, dan VCE dari transistor. Dari data-data matematis sebagai berikut [1].
pecobaan praktikan akan mencoba memamahai keterkaitan dan
antara kondisi karakteristik arus-tegangan tersebut. Untuk
tegangan yang digunakan adalah VCC sebesar 10V dari power
supply. Dan untuk percobaan memahami teknik bias dengan IC α= IC β=
sumber arus konstan, digunakan sumber arus / current source IB IE
yang telah tersedia. Sedangkan untuk pengaruh bias pada
berbagai mode kerja transistor, Vin adalah sebesar 50 Vpp
dengan frekuensi 1KHz. Dengan berbagai rangkaian tersebut,
Gambar 2.2–1 Fungsi Eksponensial VBE
Α= Β= ∆IC gm =
C. IC =αI eES V BE
/ηkT
Gambar 2.2–1 Daerah Mode Kerja Transistor