I. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga industri di dunia maupun di Indonesia
sekarang ini berkembang dengan sangat pesat. Oleh karenanya, lembaga
perguruan tinggi sebagai sarana untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, berkepribadian baik, dan memiliki intelektual yang tinggi, senantiasa
dituntut untuk meningkatkan metode pendidikannya agar siap untuk menghadapi
perkembangan dunia yang sangat pesat tersebut. Memasuki era persaingan bebas
saat ini, diperlukan suatu strategi pengembangan bidang teknologi informasi
dalam pembangunan yang berkesinambungan secara terus-menerus dan
diaplikasikan dalam berbagai bidang.
Dikarenakan kemajuan teknologi khususnya untuk bidang informasi
berkembang pesat maka sebagai konsekuensinya dituntut suatu masyarakat yang
siap dan mampu menyikapi kemajuan tersebut. Hal ini perlu diperhatikan
sehingga nantinya bangsa Indonesia tidak hanya sebagai pemakai dalam
persaingan teknologi informasi yang ada. Di sini sumber daya manusia Indonesia
khususnya yang berkepentingan dalam pembangunan dan aplikasi teknologi
diharapkan mampu terlibat lebih jauh, baik melalui penelitian, eksperimen-
eksperimen, ataupun dengan memberikan iklim yang kondusif bagi
berkembangnya teknologi. Diharapkan melalui usaha-usaha tersebut nantinya
kreatifitas dan inovasi teknologi akan muncul dan mampu memberi nilai tambah
bagi bangsa dan Negara.
Untuk itu, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sebagai salah satu institusi
(perguruan tinggi) di Indonesia yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan
teknologi memberi kesempatan bagi para mahasiswanya untuk megembangkan
diri agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan dunia industri
sekarang ini. Sejalan dengan upaya tersebut, maka Jurusan Teknik Elektro ITS
memasukkan program kerja praktek dalam kurikulum yang diwajibkan oleh
mahasiswanya.
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu maupun
pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama kuliah. Selain itu, mahasiswa
juga dapat belajar untuk mengerti dan paham mengenai permasalahan di dunia
industri yang dapat menunjang pengetahuan secara teoritis yang didapat dari
materi perkuliahan sekaligus sebagai modal awal untuk terjun di dunia kerja
nantinya.Olehkarenaitu, melalui program Kerja Praktikini mahasiswa dapat
mengamati dan mempelajari secara langsung mengenai pekerjaan di lapangan
yang nantinya akan digeluti oleh mahasiswa setelah lulus dari perguruan
tinggi.Dengan mengenal lebih awal terhadap kondisi realsertapermasalahan dan
perkembangan di dunia kerja (industri), mahasiswa sebagai calon keluaran dari
perguruan tinggi diharapkan dapat langsung mengaplikasikan ilmunya di
duniakerja/industri dengan cepat tanpa disertai proses adaptasi yang
memakanwaktudengan iklim yang sangat berbeda terhadap kondisi di lingkungan
akademik (perguruan tinggi). Hal inidapat mendorong proses kemajuan dunia
industri di sebagai salah satu negara berkembang dan dapat menjadi salah satu
sumber daya manusia yang siap dan mampu untuk menghadapi tantangan dalam
era globalisasi.
III. TUJUAN
Berikut ini ada 2 klasifikasi tujuan, diantaranya :
Tujuan Umum
1. Menciptakan hubungan antara dunia industry dan perguruan tinggi, dimana
output perguruan tinggi merupakan sumber daya manusia dalam dunia industri.
2. Sebagai perwujudan peran serta dunia industri dalam memberikan
kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi
ilmunya di dunia industri.
4. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk
memperluas cakrawala wawasan kerja
5. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui sistem kerja di dunia industri
sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah yang ada.
6. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
Tujuan Khusus
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik Elektro ITS.
IV. MANFAAT
1. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan teknologi
informasi dan industri di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak
yang memerlukan serta mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan
memiliki pengalaman di bidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik
antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.
2. Bagi perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek oleh
mahasiswa dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang.
3. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang
kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan
ilmu yang telah didapat dalam aktivitas industri, serta dapat mengembangan
pengalaman yang didapat selama kerja praktek.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan menerima ilmu dan pengalaman serta hasil yang
didapat dari mahasiswa yang sudah kerja praktek sehingga mahasiswa dapat
mengimplementasikan ilmu dan pengalamanya tersebut untuk masyarakat dan
lingkungan sekitar.
V. WAKTU PELAKSANAAN
Berdasarkan Kalender akademik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya Semester Gasal tahun ajaran 2013/2014, maka kerja praktek ini diusulkan akan
dilaksanakan mulai tanggal 20 Juli 2014 hingga 20 Agustus 2014.
Minggu
Penetapan Tujuan
Identifikasi Masalah
Penyelesaian Masalah
Pengimplementasian
Penyusunan Laporan
Ket: * Bisa dikonsultasikan lebih lanjut dengan pihak PT. VICO Indonesia Cabang Muara Badak, Kutai.
Generator
Ke sistem
Sistem Penguatan
Rel
Ke jar.distribusi
Generator
Saluran Transmisi
Trafo Pemakaian
sendiri
Hal ini dilukiskan secara skematik dalam gambar 2.Penyebab gangguan yang
utama dalam sistem adalah petir, dan yang sering disambar petir adalah saluran
saluran udara trans-misi, sehingga saluran udara transmisi merupakan salah satu
sumber ganguan yang utama.Saluran udara distribusi juga merupakan sumber
gangguan yang utama karena selain disambar petir sering terganggu oleh tanaman.
PMT dari saluran saluran yang menuju keluar pusat listrik dilengkapi dengan
relay relay untuk menghadapi gangguan gangguan yang terjadi diluar pusat listrik,
sesungguhnya pengaman generator terhadap gangguan diluar pusat listrik bersifat
back up.
Gangguan diluar generator yang belum diamankan adalah gangguan di rel.
Berdasarkan pemikiran pemikiran tersebut diatas maka pengaman generator
terhadap gangguan diluar generator yang utama adalah relayarus lebih. Untuk
gangguan di rel yang langsung berhubungan dengan generator maka relay arus
lebih generator merupaka pengaman utama tetapi apabila ada pengaman rel
differensial (differential bus protection) maka relay arus lebih generator menjadi
pengaman back up.
Kalau ada pengaman rel maka relay arus lebih generator hanya menjadi
pengaman utama untuk gangguan yang terjadi antara transformator arus generator
yang mengerjakan ralay dengan rel yang berhubungan langsung dengan generator.
Kemungkinan terjadinya gangguan dibagian ini adalah kecil sehingga kalau
koordinasi relay dalam sistem baik maka relay arus lebih generator jarang bekerja.
Relay tegangan lebih juga dipakai untuk melindungi generator terhadap gangguan
diluar generator yang menyebabakan trip nya PMT generator dan mungkin bisa
timbul teganga lebih pada generator apabila pengatur tegangan otomatis generator
terlambat menurunkan tegangan generator. Relay tegangan lebih akan membuka
PMT medan penguat yang selanjutnya PMT medan penguat akan membuang
energi medan penguat kedalam tahanan yang tersedia khusus untuk keperluan ini.
Relay arus lebih dipakai pada semua generator, sedangkan relay tegangan
lebih hanaya dipakai pada tegangan generator yang memunyai daya terpasang
tertentu. Untuk tegangan rendah relay tegangan lebih tidak perlu dipakai karena
praktis tidak lemah timbul tegangan lebih yang bisa merusak generator. Gangguan
diluar generator dapat menimbulkan arus negatif yang selanjutnya arus ini dapat
menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada generator.Oleh karenanya pada
generator dengan daya terpasang yang relatif besar dipakai relay arus urutan
negatif.
Pada generator besar yang melalui beberapa transformator terlebih dahulu
sebalum mencapai beban tegangan rendah yang tidak simetris, arus urutan negatif
ini tidak sampai ke generator karena ketidakseimbangan ini terhapus oleh
transformator tersebut diatas. Baru akan ada arus urutan negatif digenerator
apabila terjadi gangguan didekat generator.
nol ini hanya berputar dalam lilitan dari transformator blok sehingga tidak
akan mengerjakan relay arus hubung tanah GF pada gambar VI.7 untuk
system yang titik netralnya ditanahkan.
Untuk system yang titik netralnya tidak ditanahkan, gangguan
hubung tanah di feeder keluar menimbulkan pergeseran tegangan titik netral
tetapi ini juga akan diblokir oleh transformator blok sehingga relay
gangguan hubung tanah GF pada gambar VI.6 juga tidak akan bekerja.
8.2.3 Suhu tinggi
Masalah suhu yang terlalu tinggi, hal ini bias terjadi pada stator
atau pada bantalan generator.Suhu stator terlalu tinggi bisa disebabkan
karena pembebanan lebih pada generator yang terlalu lama, ventilasi yang
kurang sempurna atau karena banyak debu/kotoran yang menempel pada
isolasi lilitan stator sehingga menghambat pelepasan panas lilitan stator,
atau ada hubung singkat kecil yang tidak terdeteksi oleh relay-relay yang
ada.
Suhu bantalan yang terlalu tinggi disebabkan karena penyetelan
bantalan yang kurang baik, minyak pelumas kotor atau tidak cocok
spesifikasinya atau karena aliran minyak pelumas yang kurang baik.Aliran
minyak pelumas yang kurag baik ini bisa disebabkan tekanannya yang
kurang tinggi atau ada salurannya yang tersumbat.
Untuk mengamankan generator terhadap masalah suhu, dipakai
relay suhu yang pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap
berikutnya men trip PMT generator.
situasi out of step tersebut di atas dengan jalan men trip PMT generator
apabila arus penguat hilang atau menjadi terlalu lemah oleh karena ada
gangguan pada sirkit arus penguat.
8.2.5 Hubung singkat dalam sirkuit rotor
Apabila terjadi hubung singkat dalam sirkitrotor maka generator
akan mengalami loss of field seperti diuraikan dalam butir 5 B diatas dan
juga sirkit rotor dan rotor generator dapat mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh arus hubung singkat sirkit rotor.
Untuk mencegah kerusakan ini dipakai relay arus atau sekering
lebur dalam sirkit rotor.Jika baru salah satu kutub (kutub + atau -)
mengalami hubung tanah maka hal ini dapat menimbulkan distorsi dalam
medan magnit penguat sehingga timbul getaran yang berlebihan. Oleh
karenanya untuk generator yang besar dipasang relay pengaman terhadap
rotor hubung tanah.
IX. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan
kami untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek di perusahaan ini. Kami menyadari
bahwa pada saat pelaksanaan Kerja Praktek akan sedikit mengganggu kegiatan
perusahaan dan untuk itu sebelumnya kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya
kepada kita semua. Atas bantuan dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
X. LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
2. Pemohon 1 :
Nama : Edo Yanuwirawan
NRP : 2211 100 010
Semester :5
3. Pemohon 2 :
Nama : Novia Ayu Irmawati
NRP : 2211 100 023
Semester :5
Waktu Pelaksanaan :
20 Juni 2014 s/d 20 Agustus 2014 (1 Bulan)
PEMOHON 1
EDO YANUWIRAWAN
Personal Information
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
No.Telepon/HP : 085645496888
PEMOHON 2
Personal Information
Tempat/Tanggal Lahir :
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat :
Email :
No.Telepon/HP :