Anda di halaman 1dari 5

Kita semua butuh bekal, bukan bertujuan bersaing di dunia.

Bekal ini lebih kita butuh untuk


menuju alam akhirat.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah memegang pundaknya, lalu berkata,

‫سبِيل‬ َ ‫ أ َ ْو‬، ‫يب‬


َ ‫عا ِب ُر‬ ٌ ‫ُك ْن فِى الدُّ ْنيَا َكأَنَّ َك غ َِر‬
“Hiduplah kalian di dunia seakan-akan seperti orang asing, atau seperti seorang pengembara.”

Ibnu ‘Umar lantas berkata,

‫ص َّحتِ َك‬ َ ‫ت فَالَ ت َ ْنت َ ِظ ِر ا ْل َم‬


ِ ‫ َو ُخ ْذ ِم ْن‬، ‫سا َء‬ َ ْ‫صبَح‬ْ َ ‫ َوإِذَا أ‬، ‫صبَا َح‬ َّ ‫ْت فَالَ ت َ ْنت َ ِظ ِر ال‬ َ ‫إِذَا أ َ ْم‬
َ ‫سي‬
‫ َو ِم ْن َحيَاتِ َك ِل َم ْوتِ َك‬، ‫ض َك‬ ِ ‫ِل َم َر‬
“Jika engkau berada di petang hari, janganlah tunggu sampai datang pagi. Jika engkau berada
di pagi hari, janganlah tunggu sampai datang petang. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum
datang sakitmu. Manfaatkanlah pula waktu hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari,
no. 6416)

Hadits di atas mengajarkan bahwa dunia ini bukanlah tempat kita menetap dan bukanlah negeri
kita sesungguhnya. Dari sini seharusnya setiap mukmin berada pada salah satu dari dua keadaan
berikut.

Pertama:

Hidup seperti orang asing yang tinggal di negeri asing. Yang ia lakukan:

1. Hatinya tidak bergantung pada dunia. Hatinya bergantung pada kampung sesungguhnya
yang nanti ia akan kembali, yaitu negeri akhirat.
2. Mukim di dunia hanya untuk menyiapkan bekal menuju ke kampung akhirat.
3. Tidak pernah bersaing yaitu antara orang asing tadi dan penduduk asli (penggila dunia).
4. Tidak pernah gelisah ketika ada yang mendapatkan dunia. Itulah orang asing.

Al-Hasan Al-Bashri berkata,

ِ َّ‫ َو ِللن‬، ‫ لَهُ شَأ ْ ٌن‬، ‫س فِي ِع ِزهَا‬


‫اس‬ ُ ِ‫ َوالَ يُنَاف‬، ‫ب الَ يَجْ زَ ع ِم ْن ذُ ِل َها‬
ِ ‫المؤْ ِم ُن فِي الدُّ ْنيَا َكالغ َِر ْي‬
‫شَأ ْ ٌن‬
“Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang
mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia
memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan
sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

‘Atho’ As-Salimi berkata dalam doanya,

‫ار َح ْم َم ْوقِ ِفي غَدا ً بَيْنَ يَدَي َْك‬ َ ْ‫ار َح ْم فِي القَب ِْر َوح‬
ْ ‫ َو‬، ‫شتِي‬ ُ ‫ار َح ْم فِي الدُّ ْنيَا‬
ْ ‫ َو‬، ‫غ ْربَتِي‬ ْ ‫الله َّم‬
“Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia, selamatkanlah dari kesedihan di kuburku,
rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu kelak.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

Orang yang tergila dengan dunia, lupa akan akhirat, gambarannya seperti yang disampaikan oleh
Yahya bin Mu’adz Ar-Razi,

َ‫الموتَى نَادِما ً َم َع الخَا ِس ِريْن‬ َ ‫س ِك َر ِم ْن َها لَ ْم يُ ِف ْق إِالَّ فِي‬


ْ ‫ع ْس َك ِر‬ َ ‫ش ْي‬
َ ‫ َم ْن‬، ‫طان‬ َّ ‫الدُّ ْنيَا خ َْم ُر ال‬
“Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian
(yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.”
(Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381)

Kedua:

Hidup seperti seorang musafir atau pengembara yang tidak punya niatan untuk menetap sama
sekali. Orang seperti hanya ingin terus menelusuri jalan hingga sampai pada ujung akhirnya,
yaitu kematian. Yang ia lakukan:

1. Terus mencari bekal untuk safarnya supaya bisa sampai di ujung perjalanan.
2. Tidak punya keinginan untuk memperbanyak kesenangan dunia karena ingin sibuk terus
menambah bekal.

Cobalah ambil pelajaran dari perkataan Al-Fudhail bin ‘Iyadh. Beliau pernah mengatakan pada
seseorang,

‫علَي َْك ؟‬ ْ َ ‫َك ْم أَت‬


َ ‫ت‬
“Berapa umur yang telah kau lewati?”

Ia menjawab,

ً‫سنَة‬
َ َ‫ِست ُّ ْون‬
“Enam puluh tahun.”
Fudhail menyatakan,

‫سنَةً ت َ ِسي ُْر ِإلَى َر ِب َك يُو ِشكُ أ َ ْن تَبلُ َغ‬ َ ‫فَأ َ ْن‬
َ َ‫ت ُم ْنذ ُ ِس ِتيْن‬
“Selama 60 tahun ini engkau sedang berjalan menuju Rabbmu dan sebentar lagi engkau akan
sampai.”

Orang itu menjawab,

ِ ‫ِإنا هللِ َوإنَّا ِإلَ ْي ِه َر‬


َ‫اجعُ ْون‬
“Segala sesuatu milik Allah dan akan kembali pada Allah.”

Fudhail balik bertanya,

ُ ‫أَت َ ْع ِر‬
ُ‫ف ت َ ْف ِسي َْره‬
“Apa engkau tahu arti kalimat yang engkau ucapkan tersebut?”

Fudhail lantas melanjutkan, harusnya engkau katakan pula,

،‫ف‬ ٌ ‫ فَ ْليَ ْعلَ ْم أَنَّهُ َم ْوقُ ْو‬، ‫اج ٌع‬


ِ ‫ َوأَنَّهُ ِإلَ ْي ِه َر‬، ٌ‫ع ْبد‬
َ ِ‫ع ِل َم أَنَّهُ هلل‬
َ ‫ فَ َم ْن‬، ‫اج ٌع‬ َ ِ‫أَنَا هلل‬
ِ ‫ع ْبدٌ َو ِإلَ ْي ِه َر‬
ً ‫س َؤا ِل َج َوابا‬ ُّ ‫ فَ ْليُ ِعدَّ ِلل‬، ‫ع ِل َم أَنَّهُ َمسْؤُ ْو ٌل‬
َ ‫ َو َم ْن‬، ‫ فَ ْليَ ْعلَ ْم أَنَّهُ َمسْؤُ ْو ٌل‬، ‫ف‬ٌ ‫ع ِل َم أَنَّهُ َم ْوقُ ْو‬
َ ‫َو َم ْن‬
“Sesungguhnya aku adalah hamba di sisi Allah dan akan kembali pada-Nya. Siapa saja yang
mengetahui Allah itu memiliki hamba dan akan kembali pada-Nya, maka tentu ia tahu bahwa
hidupnya akan berakhir. Kalau tahu hidupnya akan berakhir, tentu ia tahu bahwa ia akan ditanya.
Kalau ia tahu akan ditanya, maka ia tentu akan mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang
ada. ”

Orang itu bertanya pada Fudhail,

‫الح ْيلَةُ ؟‬
ِ ‫فَ َما‬
“Adakah alasan yang bisa dibuat-buat untuk melepaskan diri?”

Fudhail menjawab,

ٌ ‫يَ ِسي َْرة‬


“Itu mudah.”

Ia balik bertanya,
‫ي؟‬
َ ‫َما ِه‬
“Apa itu?”

Fudhail menjawab,

‫ي‬
َ ‫ضى َو ِب َما بَ ِق‬ َ ‫ أ ُ ِخ ْذ‬، ‫ي‬
َ ‫ت ِب َما َم‬ َ ْ ‫سأ‬
َ ‫ت فِ ْي َما بَ ِق‬ َ َ ‫ضى فَإِن َك ِإ ْن أ‬
َ ‫ي يُ ْغفَ ُر لَ َك َما َم‬ ُ ‫تُحْ س‬
َ ‫ِن فِ ْي َما بَ ِق‬
“Hendaklah beramal baik di sisa umur yang ada, maka akan diampuni kesalah-kesalahanmu
yang terdahulu. Karena jika engkau masih berbuat jelek di sisa umurmu, engkau akan disiksa
karena kesalahanmu yang dulu dan sisa umurmu yang ada.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:
383)

Nasihat Ibnu ‘Umar: Jangan Panjang Angan-Angan

Adapun wasiat dari Ibnu ‘Umar diambil dari hadits, yang berisi nasihat supaya kita tidak
berpanjang angan-angan. Jika kita berada di petang hari, maka janganlah menunggu sampai pagi
hari. Jika kita berada di pagi hari, maka janganlah menunggu sampai petang hari. Bahkan kita
harus merasa bahwa bisa jadi ajal (kematian) menjemput kita sebelum itu.

Kita dapat ambil pelajaran dari apa yang dikatakan oleh Imam Ahmad tentang maksud zuhud,

: ‫ قال‬، ‫ ال أُمسي‬: ‫ قال‬، ‫ من إذا أصب َح‬، ‫ص ُر األمل‬ ُّ ‫ي شيء‬


َ ِ‫ ق‬: ‫الزهد في الدنيا ؟ قال‬ ُّ ‫أ‬
‫ ما‬: ‫ص ِر األمل ؟ قال‬
َ ِ‫ بأي ِ شيء نستعين على ق‬: ‫ قيل ألبي عبد هللا‬.‫وهكذا قال سفيان‬
‫ندري إنَّما هو توفيق‬
“Bagaimana cara zuhud terhadap dunia?” Jawab Imam Ahmad, “Tidak berpanjang angan-angan.
Ketika berada di pagi hari, maka ia tidak berkata, “Ahh … Tunggu sore saja.”

Sufyan juga pernah bertanya pada Imam Ahmad, “Bagaimana agar kita tidak panjang angan-
angan?” Jawab beliau, “Bisa seperti hanya taufik dari Allah.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:
384)

Moga kita tidak jadi seperti yang mengatakan …

َ ‫ون لَعَ ِلي أ َ ْع َم ُل‬


ُ‫صا ِل ًحا فِي َما ت َ َر ْكت‬ ِ ُ‫ار ِجع‬
ْ ‫ب‬ِ ‫َر‬
“(Ketika datang kematian pada seseorang, lalu ia berkata): Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke
dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al
Mu’minuun: 99-100).

Ya Allah … Mudahkanlah kami untuk mempersiapkan bekal amalan shalih untuk menuju
kampung akhirat. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Referensi:

Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, tahun 1432 H. Ibnu Rajab Al-Hambali.
Tahqiq: Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dan Ibrahim Yajis. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.

Naskah Khutbah Jumat Masjid Klampok Purwosari, Jum’at Legi, 6 Rabi’ul Awwal 1437 H

Disusun menjelang jumatan di Darush Sholihin, 6 Rabi’ul Awwal 1437 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Channel Telegram @RumayshoCom, @UntaianNasihat,@DarushSholihin

Sumber : https://rumaysho.com/12553-butuh-bekal-ke-kampung-akhirat.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Tulisan 8
    Tulisan 8
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 8
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 3
    Tulisan 3
    Dokumen4 halaman
    Tulisan 3
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Khutbah Pak Redy
    Khutbah Pak Redy
    Dokumen4 halaman
    Khutbah Pak Redy
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Calm
    Calm
    Dokumen2 halaman
    Calm
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Bio
    Bio
    Dokumen8 halaman
    Bio
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Matriks
    Matriks
    Dokumen17 halaman
    Matriks
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Soal Distribusi Normal AFRA, ALISHA, AZAHRA, SADDAM
    Soal Distribusi Normal AFRA, ALISHA, AZAHRA, SADDAM
    Dokumen4 halaman
    Soal Distribusi Normal AFRA, ALISHA, AZAHRA, SADDAM
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Calm
    Calm
    Dokumen2 halaman
    Calm
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Khutbah
    Khutbah
    Dokumen2 halaman
    Khutbah
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Matriks
    Matriks
    Dokumen17 halaman
    Matriks
    AndiNastitiRusman
    Belum ada peringkat
  • Vektor
    Vektor
    Dokumen1 halaman
    Vektor
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Perkap Kemah
    Perkap Kemah
    Dokumen1 halaman
    Perkap Kemah
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • CV Taaruf
    CV Taaruf
    Dokumen5 halaman
    CV Taaruf
    Riyan Nugraha
    55% (11)
  • Amanat Pembina Upacara
    Amanat Pembina Upacara
    Dokumen3 halaman
    Amanat Pembina Upacara
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Vektor
    Vektor
    Dokumen1 halaman
    Vektor
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Vektor
    Vektor
    Dokumen1 halaman
    Vektor
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 8
    Tulisan 8
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 8
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 3
    Tulisan 3
    Dokumen4 halaman
    Tulisan 3
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Dokumen3 halaman
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Vektor
    Vektor
    Dokumen1 halaman
    Vektor
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 6
    Tulisan 6
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 6
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 2
    Tulisan 2
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 2
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 1
    Tulisan 1
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 1
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Statistika SMP
    Statistika SMP
    Dokumen3 halaman
    Statistika SMP
    Kasmad
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kel 6
    Makalah Kel 6
    Dokumen14 halaman
    Makalah Kel 6
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 1
    Tulisan 1
    Dokumen1 halaman
    Tulisan 1
    Alif Rohma N
    Belum ada peringkat