Pemuda adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga maju mundurnya suatu negara,
sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di
negara tersebut.
Pemuda yang ingin sukses adalah pemuda yang pandai memanfaatkan peluang
masa mudanya untuk maju dan berubah.Ia menyadari bahwa peluang itu tidak
akan berulang. Ia memanfaatkan masa muda sebelum datang masa lemahnya
(tua), masa sehat sebelum sakitnya, masa lapang sebelum sempitnya, masa
terang sebelum masa gelapnya, wallahu’alam.
Nasehat Imam Syafi’I “Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan
menanggung perihnya kebodohan”
Ada ungkapan dalam sastra Arab yang melukiskan sebuah penyesalan di masa beruban.
“Aduhai alangkah indahnya jika masa muda kembali lagi hari ini, akau akan
menceritkan kepahitan pada masa beruban.”
Mencermati dinamika kehidupan yang fluktuatif dan terus berubah, para pemuda Muslim
dituntut memiliki modal kuat khususnya dari ajaran Islam, agar kelak di masa tua tak
menyesal.
Setidaknya ada beberapa kemampuan yang perlu dimiliki para pemuda Muslim hari ini;
mencakup daya pikir (ijtihad), daya kalbu (mujahadah), dan daya raga (jihad) dalam arti
yang seluas-luasnya.Termasuk jihad peradaban (kehidupan) di mana memilih hidup
dalam kemuliaan Islam dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, aamiin.