MKLH Tekno
MKLH Tekno
KELOMPOK II
2. KRISTINA PASONGLI’
4. DURRATUL FAJRI
5. ENDANG ERNAWATI
6. HAERUNNISA
7. SERPILINDA BAMEKS
macam obat yang bisa kita gunakan diantaranya adalah tablet. Tablet
dalam bentuk yang sama, tetapi ada juga yang rasanya manis, bisa dikunyah,
dan lain-lain.
kefarmasian mulai dari tablet biasa, tablet salut gula, maupun tablet salut selaput
atau salut film. Sifat fisikokimia zat aktiflah yang akan sangat mempengaruhi
bentuk sediaan tablet seperti apa yang akan dibuat. Dalam laporan praktikum ini
kami khusus membahas masalah pembuatan tablet biasa tanpa penyalut pada
umumnya, dengan berbagai uji evaluasinya, baik uji evaluasi granul maupun uji
obat tentunya. Tablet dapat dengan mudah dibuat bila kita telah melakukan
atau tanpa aditif yang sesuai. Berbagai tablet bervariasi dalam hal bentuk, ukuran
dan bobotnya tergantung pada jumlah bahan obat dan cara pemberian yang
diinginkan. Tablet dapat dibuat dengan berbagai metode, antara lain: metode cetak
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya
hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang,
zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok. (DIRJEN POM,
1979)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
cetak dan tablet kempa.Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling
untuk memperoleh bioavailabilitas penuh dan dapat dipercaya dari obat yang
mendapatkan kekompakan kahesi yang baik dari zat amorf atau gumpalan.
Namun demikian, walaupun obat tersebut baik kempanya, melarutnya, dan tidak
Tablet salut gula adalah tablet kompresi ini mungkin diberi lapisan gula
berwarna dan mungkin juga tidak, lapisan ini larut dalam air dan cepat terurai
pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Faedah lainnya lagi, lapisan gula
ini memberikan penampilan yang manis. Kerugian dari lapisan gula ini adalah
ukuran tablet. Tablet salut mungkin dua kali lebih berat daripada tablet tanpa salut
(ansel, 2008).
kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa
dan lapisan-lapisan dalam berbagai jenis. Tablet lain yang pengunaannya dengan
cara sublingual, bukal atau melalui vagina, tidak boleh mengandung bahan
tambahan seperti pada tablet yang digunakan secara oral (Ansel, 1989).
tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi
menggunakan mesin yang mampu menekan bahan berbentuk serbuk atau granul
dengan menggunakan berbagai bentuk punch atau ukuran dan die (Ansel, 1989).
Pada hakekatnya sebagai inti dapat digunakan tablet dan butir granulat.
Hanya inti semacam itu yang cocok untuk penyalutan yang memiliki stabilitas
fisika mencukupi, untuk bertahan terhadap beban mekanis daam panci penyalut
(beban guliran dan beban gesekan) atau dalam bet berpusing (beban tumbukan).
Dilain pihak tetap menjamin kehancuran tablet yang baik. Oleh karena ukuran inti
dalam batas tertentu, agar tidak mempersulit penggunaannya (masa dari inti <0,5
g). Akan tetapi yang lebih diutamakan adalah bahwa inti mampu bergulir dengan
baik didalam panci. Oleh kerena itu inti tidak boleh mempunyai bidang datar.
Yang sangat cocok sebagai inti tablet bersalut adalah bentuk-bentuk bundar telur
atau bundar bikonveks attau oval bikonveks dengan tinggi sisi yang rendah. Jenis
tablet yang berbentuk cembung atas dasar lengkungannya tidak memiliki sisi-sisi
tajam, sehingga mudah bergulir di dalam panci penyalut dan cenderung hanya
penyalutan melalui cara bet berpusing, bentuk inti, kurang penting artinya.
Selanjutnya inti tidak boleh berdebu. Suatu per luasan inti (misalnya
inti secara prematur. Inti-inti yang pecah harus dihilangkan sebelum penyalutan.
Selanjutnya juga diperhatikan, bahwa cetakan kecil tidak terlalu lunak. Kondisi
KOMPONEN TABLET
1. Zat aktif
2. Eksipien/bahan tambahan
d. Glidan
terhidrogenasi.
Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak.
yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida
dengan salut penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak
2. Melicinkan (smooting)
pelicin.
Dalam pembuatan tablet, zat berkahsiat, zat-zat lain, kecuali zat pelicin
dibuat granul (butiran kasar), karena serbuk yang halus tidak mengisi cetakan
tablet dengan baik, maka dibuat granul agar mudah mengalir (free flowing)
mengisi cetakan serta menjaga agar tidak retak (capping) (Anief, 2000).
Umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih
besar. Ukuran biasanya berkisar antara ayakan 4-12, walaupun demikian granula
dari macam-macam ukuran lubang ayakan mungkin dapat dibuat tergantung pada
diinginkan atau campuran serbuk yang digiling dan melewatkan adonan yang
sudah lembab pada celah ayakan dengan ukuran lubang ayakan yang sesuai
dengan ukuran granula yang ingin dihasilkan. Sehingga partikel yang lebih besar
berbentuk dan mengering oleh pengaruh udara atau di bawah panas (sesuai sifat
pelembapan, caranya dengan menyalurkan adonan dari bahan serbuk yang ditekan
melalui mesin pembuat granula (Voigh, 1994). Selain itu cara membuat granul
1. Granulasi Basah
Dilakukan dengan mencampurkan zat berkahsiat, zat pengisi dan zat penghancur
sampai homogen, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu
ditambah bahan pewarna. Setelah itu diayak menjadi granul dan dikeringkan
dalam almari pengering pada suhu 40o-50o. Setelah kering diayak lagi untuk
memperoleh granul dengan ukuran yang diperluka dan ditambahkan bahan pelicin
dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet. Cara granulasi basah
menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat disimpan lebih lama dibanding
Dilakukan dengan mencamour zat berkhasiat, zat pengisi, zat penghancur, serta
jika perlu ditambahkan zat pengikat dan zat pelicin hingga menjadi massa serbuk
yang homogen, lalu dikempa pada tekanan tinggi, sehingga menjadi tablet besar
(slugging), yang tidak berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga
cetak menjadi tablet yang dikehendaki dengan mesin tablet. Keuntungan granulasi
kering, yaitu tidak diperlukan panas dan kelembapan dalam proses granulasi
adalah menghasilkan tablet yang kurang tahan lama dibandingkan dengan cara
dilakukan diwaktu campuran serbuk akan dikempa menjadi tablet. Aliran seperti
ini memungkinkan bahan tadi bergerak bebas darihopper atau wadah adonan ke
serbuk saja. Setelah dibuat dan dibiarkan beberapa waktu, granul tidak segera
mengering atau mengeras seperti balok bila dibandingkan dengan serbuknya. Hal
ini karena luas permukaan granul lebih kecil dibandingkan dengan serbuknya.
Granul biasanya lebih tahan terhadap pengaruh udara. Selama granul mudah
dibasahi (wetted) oleh pelarut daripada beberapa macam serbuk yang cenderung
Variasi dalam perbandingan granul kecil dan granul besar dan variasi
dalam besaran dari perbedaan ukuran granul memengaruhi cara pengisian ruang
kempa pada dasarnya sama, perbandingan (proporsi) partikel besar dan kecil yang
berbeda dapat mengubah bobot isi dalam tiap lubang kempa. Selanjutnya, jika
granul besar digunakan untuk mengisi lubang kempa yang kecil, granul yang
diperlukan relatif hanya sedikit. Sedikit perbedaan dari rata-rata ukuran granul
dapat menimbuklan variasi persentase bobot yang tinggi. Jika rata-rata ratusan
granul diperlukan untuk mengisi lubang kempa, sedikit variasi dari rata-rata
ukuran granul akan menghasilkan variasi bobot yang kecil, asalkan rentang
mengandung
3. bagian berbentuk serbuk lebih dari 10%
1. Binding yaitu kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak melekat
2. Sticking/picking yaitu pelekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah
akibat permukaan punch tidak licin, ada lemak pada pencetak, zat pelicin
3. Whiskering terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan atau
4. Splitting/capping
udara yang berada di atas massa yang akan dicetak sukar keluar dan
ikut tercetak.
5. Mottling terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan
tablet.
(Syamsuni, 2006).
Penyebabnya adalah :
Pencegahannya:
penyalut
c. Penambahan gula lebih dari 10% dari bobot polimer dalam larutan.
disalut.
Penyebabnya:
Pencegahannya:
permukaan tablet yang bergaris atau ada huruf logo yang terletak pada
4. Burik (molting): cacat dimana warna tidak terkontribusi secara homogen pada
Penyebab:
Pencegahan:
Pencegahan:
1988).
BAB III
PEMBAHASAN
Rancangan formula
R/ Kina
Pati
Laktosa
Sukrosa
Pembahasan formula:
1) Kina
Kegunaan kina adalah sebagai zat aktif. Kina memiliki ciri khas
rasa yang sangat pahit sehingga pada pembuatan tablet, di buat
dengan penyalutan menggunakan sukrosa.
2) Pati
Kegunaan pati adalah sebagai pengikat, pati digunakan sebagai
pada konsetrasi 5-10 % b/v. Pati digunakan sebagai pengikat
dalam bentuk pasta kanji pati.
3) Laktosa
Kegunaan laktosa adalah sebagai pengisi. Laktosa USP bahan
baku yang paling banyak digunakan dalam formulasi tablet.
Laktosa mempunyai stabilitas yang baik bila dikombinasi dengan
zat aktif, baik digunakan dalam bentuk hidrat maupun anhidrat.
Formulasi tablet dengan menggunakan laktosa sebagai pengisi
biasanya menunjukkan tingkat pelepasan obat yang baik,
granulnya cepat kering dan tidak memengaruhi kekerasan tablet
pada saat kompresi. Konsentrasi laktosa dalam tablet dapat
berkisar 65-85 %.
4) Sukrosa
Kegunaan sukrosa adalah sebagai penyalut pada tablet. Tablet
yang disalut dengan gula biasanya untuk menghindari kekurang
nyamanan konsumen pada saat meminum obat yang mengandung
bahan yang memiliki rasa yang kurang baik (pahit).
Cara kerja formula tablet kina
1. Langkah awal pengerjaan yaitu dengan membuat suspensi pati
yang akan digunakan sebagai pengikat.
2. Kemudian kina dan laktosa digerus kemudian dibasahi dengan
pengikat sampai bisa dikepal, kemudian di ayak dengan ayakan
nomor 14.
3. Setelah itu ditimbang granul basah
4. Kemudian dikeringkan
5. Dipanaskan selama 3-4 hari pada suhu 40-50 0C, kemudian
ditimbang granulasi kering.
6. Dilakukan evaluasi tablet.
7. Kemudian dikempa
8. Setelah itu dilakukan evaluasi tablet
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Tablet salut gula adalah tablet kompresi ini mungkin diberi lapisan gula
berwarna dan mungkin juga tidak, lapisan ini larut dalam air dan cepat
2. Tablet di salu gula memiliki banyak kegunaan yaitu melindungi obat dari
1. Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik, Gajah Mada
4. Martin, A., James, S., & Arthur, C, 1993, Farmasi Fisik, UI-Press: Jakarta.
Jakarta.
jakarta
LAMPIRAN
Jawaban :
pada tablet salut gula tablet yang dibuat, terlebih dahulu di salut
dimana, serta penyalut gula yang digunakan terbuat dari apa, dan
Jawaban :
Tujuan :
Absorbsi :
Untuk absorbsi dari tablet salut gula tergantung sifat dari zat
lambung.
Bahan obat seperti Kina sering dibuat dalam tablet salut gula
karena rasanya yang sangat pahit sehingga dibuat dalam salut gula
Jawaban :
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa tablet salut
gula dapat di salut dengan gula yang berwarna ataupun gula yang
tidak berwarna.