Anda di halaman 1dari 2

POSKESDES

Definisi
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga
apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) (Depkes, 2007).
Pos kesehatan desa (poskesdes) adalah Upaya Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa.
Di samping itu,poskesdes dapat juga dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif (peningkatan hidup sehat),preventif (pencegahan
penyakit),dan kuratif (pengobatan penyakit) yang dilaksakan oleh tenaga kesehatan (terutama
bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.(Depkes,2006)
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah wujud upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat atas dasar musyawarah masyarakat desa dalam
rangka:
(1) Meningkatkan perilaku hidup bersih & sehat (PHBS) masyarakat desa.
(2) Meningkatkan kewaspadaan & kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap penyakit dan
masalah-masalah kesehatan.
(3) Meningkatkan kemampuan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dalam bidang
kesehatan.
(4) Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat desa dan
tenaga kesehatan.
(5) Meningkatkan dukungan dan peran-aktif berbagai pihak yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat desa ditandai dengan terbentuknya ambulan siaga, donor siaga dan dana
sehat.

SYARAT PEMBANGUNAN POSKESDES


A.persyaratan umum
Pembangunan baru Poskesdes adalah pada setiap desa yang belum ada bangunan Poskesdes
dengan persyaratan :
Masyarakat tidak mampu membangun secara swadaya
Tersedia tanah atau lahan yang tidak bermasalah.
Lokasi poskesdes :
Mempertimbangkan kesediaan lahan yang berada di tengah pemukiman
Mudah di jangkau oleh masyarakat (transportasi )
Mempertimbangkan keamanan petugas kesehatan
Mempertimbangkan jarak antar fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

B.Persyaratan teknis
Luas bangunan :
Luas ruangan / bangunan sesuai dengan kondisi tanah setempat dengan memperhatikan
kebutuhan minimal pelayanan/kegiatan dan kesetaraan gender laki-laki dan perempuan.
Jumlah ruangan dan sarana yang dibutuhkan tergantung jenis pelayanan / kegiatan yang
dilaksanakan minimal terdapat ruang persalinan dan pelayanan KIA/KB.
Pembangunan baru poskesdes dapat menggunakan bahan bangunan yang berasal dari daerah
setempat.
Denah tata-ruang
Rancangan tata ruang / bangunan poskesdes agar tetap memperhatikan fungsinya sebagai
sarana pelayanan kesehatan dan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.

Peralatan kesehatan
Kebutuhan jenis dan jumlah peralatan minimal Poskesdes mengacu pada buku petunjuk teknis
pengembangan dan penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa, Direktorat Jenderal.Bina Kesehatan
Masyarakat tahun 2006.

Sumberdaya poskesdes
Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga kesehatan(seorang bidan) dengan dibantu oleh
sekurang-kurangnya 2 orang kader.
Untuk penyelenggara pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik
bangunan,perlengkapan,dan peralatan. Guna kelancaran komunikasi dengan masyarakat dan
dengan sarana kesehatan ( puskesmas ), pokesdes seyogyanya memiliki juga sarana
komunikasi (telepon,ponsel atau kurir)
Pembangunan sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara,yaitu:
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang telah ada menjadi poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada,yaitu:Badai Desa,Balai Pertemuan Desa,dll.
3. Membangun baru,dengan pendanaan dari Perintahan(Pusat atau Daerah),donator,dunia
usaha baru,atau swadaya.

Kegiatan Poskesdes
1. Poskesdes diharapakan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat desa.
2. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan.
Pelayanan medis dasar,sesuai dengan kompetensinya.
3. Penanggulangan penyakit,terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB,serta factor-faktor resikonya(termasuk kurang gizi).
4. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit,terutama penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa(KLB).
5. Kegiatan-kegiatan lain,yaitu promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar
gizi,peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),penyehatan lingkungan,dll merupakan
kegiatan pengembangan.
6. Poskesdes juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKM
lain yang dibutuhkan masyarakat desa. Demikian Poskesdes sekaligus berperan sebagai
coordinator dan UKBM-UKBM tersebut
7. Pelayanan medis dasar,sesuai dengan kompetensinya.

DAFTAR PUSTAKA
1.Yulifah,Rita.2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta:Salemba Medica.
2.Hamidah,2009.Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC.
3.Notoadmojo.Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka Cipta.
4. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/17/desa-siaga/
5.Syafrudin dkk,2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta:Trans
Info Media.
6.http://www.depkes.go.id/downloads/profil_kesehatan_prov_kab/profil_kesehatan_bangsa_201
0.pdf

Anda mungkin juga menyukai