Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi pembahasan tentang derajad keeratan
hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi. Hubungan antara variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) dapat bersifat :
1. Positif, artinya jika variabel bebas (X) naik, maka variabel terikat (Y) naik.
2. Negatif, artinya jika variabel bebas (X) turun, maka variabel terikat (Y) turun.
Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan r, yang disebut dengan koefisien korelasi
sampel yang merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2 disebut dengan
koefisien determinasi (koefisien penentu). Kekuatan korelasi linear antara variabel X dan
veriabel Y disajikan dengan rxy didefinisikan dengan rumus :
Formula tersebut disebut formula koefisien korelasi momen produk (Product moment) Karl
Pearson.
3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyse, klik Correlate, dan
klik Rivariate
4. Muncul kotak dialog dengan nama Bivariate Correlations, Masukkan variabel
Motivasi (XI) dan Minat (X2) dan Prestasi (Y) pada kotak Variables, selanjutnya,
pada kolom Correlation Coefficient, pilih Pearson, lalu untuk kolom Test of
Significant, Pilih Two-tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations,
terakhir klik Ok untuk mengakhiri perintah.
5. Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSS tinggal kita
interprestasikan saja.
Berdasarkan output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan
dengan merujuk pada dasar pengambilann keputusan uji korelasi.
Berdasarkan Nilai Signifikansl : darl output di atas diketahui antara Motivasi
(XI) dengan Minat (X2) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi
yang signifikan. Selanjutnya, antara Motivasi (XI) dengan Prestasi (Y) nilai
signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir,
antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti
terdapat korelasi yang signifikan.
Berdasarkan Tanda Bintang SPSS : Dari output di atas diketahui bahwa Nilai
Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai
tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara varibel yang
dihubungkan.
Korelasi pearson dan spearman Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji
ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih.
KOEFISIEN KORELASI adalah Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan
dalam bilangan, besarnya Koefisien korelasi antara -1 0 +1, Besaran koefisien korelasi -1 & 1
adalah korelasi yang SEMPURNA Koefisien korelasi 0 atau mendekati 0 dianggap TIDAK
BERHUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL yang diuji
ARAH HUBUNGAN
Hubungan Positif (Koefisien 0 s/d 1)
Hubungan Negatif (Koefisien 0 s/d -1)
Hubungan Nihil (Koefisien 0)
Variabel X Intensitas belajar (diukur dari lamanya belajar dalam satu minggu)
Variabel Y Prestasi matakuliah statistik (diukur dari nilai ujian akhir semester
Hipotesa:
H0 : Tidak ada hubungan antara Intenitas belajar dengan prestasi mata kuliah statistic
Ha : Ada hubungan antara Intenitas belajar dengan prestasi mata kuliah statistic
4. Selanjutnya lakukan uji normalitas dengan cara Klik Analyze, Descriptive Statistic,
Explore, Klik PLOT, Centang BOX NORMALITY PLOTS WITH TEST Setelah itu
Klik CONTINUE lalu OK untuk menampilkan Output Uji Normalitas.
INTERPRETASI HASIL OUTPUT SPSS
2. Berikutnya akan tampil seperti tabel berikut lalu pindahkan variabe INTENSITAS
BELAJAR DAN PRESTASI STATISTIK KE Kekanan, Klik CEK BOX
Pearson Lalu Klik OK Selanjutnya Lihat OUTPUS SPSS dan INTERPRETASI.
OUTPUT SPSS BIVARIAT CORRELATION