METABOLISE KARBOHIDRAT
Oleh:
1. Pino Rinando
2. Muhammad Faisal Iskandar
3. Nadyah Agustina Siregar
4. Chika Faradillah
5. Laila Maya Sari Hasibuan
6. Dewi Rahmawati
7. Ucok Jhon Royagus Tamba
8. Maharani
9. Listi Marsia Siregar
10. Monica Chrisdayanti Tamba
11. Marina Elisabet Siahaan
12. Cristin Melda Lumban Tobing
13. Muhammad Hafis Alhijri Chaniago
JURUSAN KIMIA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “
Metabolisme Karbohidrat“ dapat kami selesaikan.Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia Dasar pada semester III pada
tahun pembelajaran 2014. Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang
telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik yang secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Kami pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena
kami hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami
menerima dan akan menghimpun kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I Pendahuluan 1
BAB V Ikhtisar 48
DAFTAR PUSTAKA 52
BAB I
PENDAHULUAN
Sinar matahari
klorofil
Defenisi lain tentang Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1
atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan
binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk
sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses
fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga
tergantung tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi,
yang melalui proses metabolisme. Banyak sekali makanan yang kita makan
sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian,
gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll. Rumus
umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal
yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5).
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
1.1.Monosakarida
Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis
oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis
heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa.
Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,
yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya
terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-
atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan
dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk
isomer dekstro (D).
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena
memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita. Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis
pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita
menggunakannya langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi
oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut
sebagai gula pereduksi. Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal sebagai
dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di dalam
buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung.
β-D-glukosa α-D-glukosa
D-glukosa
Gambar 3.D-glukosa
(www.monosakarida.htm)
2. Galaktosa
Gambar 4. D-galaktosa
3. Fruktosa
(b)
(a)
5. Arabinosa
Xilosa atau gula kayu adalah suatu gula pentosa, monosakarida dengan
lima atom karbon dan memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan
menguraikan jerami atau serat nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan
asam sulfat.
Gambar 7. D-Xylosa
(www.monosakarida/xilosa.htm)
1.2 Disakarida
Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis
atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga
terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa. Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan
dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini
biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida
dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi
hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya
adalah fruktosa dan galaktosa.
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda
macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan
kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di Indonesia dibuat dari
tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-
hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul
glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase
menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa.
Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis
daripada sukrosa.
(http://wikipedia.sukrosa.com)
Gambar 9. Sayuran yang mengandung sukrosa.
(www.wikipediasayur-sayursukrosa)
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila
benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada
pencernaan pati. Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari
hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-
glukosa dan β-D-glukosa.
(http://strukturmaltosa.com )
Struktur laktosa
(www.sukrosa.com)
1.3 Oligosakarida
Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida
yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa.
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas
unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak
dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan
terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.
Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus
besar difermentasi.
1.4 Polisakarida
Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul
monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang
terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida :
1.amilum /tepung
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak
bercabang
Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
Tes Iod : biru
ikatan C1-4 : lurus
ikatan C1-6 : titik percabangan
b) Pembentukan Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa,
yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan
berupa jembatan oksigen (O – glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida,
adenosine), jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-
glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan
gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat
maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
Pembentukan Glikosida
Pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer) gugusan uridilil
dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai
katalisator pada reaksi ini adalah uridilil transferase (a) dan telah dapat diisolasi
dari binatang, tanaman dan mikroba. Sedang gula fosfatnya dapat pentosa,
heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang
digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer)
gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk
glikosida
U T P + Gula-l-fosfat UDP – gula + PP1
UDP – Gula + akseptor Akseptor – gula + UDP
Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja
untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida sehingga terbentuk
bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman yang mengandung
glikosida lainnya yang dapat membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari
glikosidanya dengan reaksi yang sama.
BAB III
METODE PENULISAN
merupakan rate limiting step pada proses glikolisis. Pada reaksi ini dibutuhkan 1
mol ATP dan diregulasi secara ketat. Fosfofruktokinase dapat dihambat oleh ATP.
Gambar 14. fructose-6-P + ATP fructose-1,6-bisP + ADP
5. Isomerisasi triosafosfat
Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan dalam proses glikolisis
sehingga dengan adanya reaksi isoerisasi ini memungkinkan proses glikolisis
berjalan sempurna. Pada akhir tahap I glikolisis ini menghasilkan 2 molekul
gliseraldehid-3-fosfat dan membutuhkan 2 molekul ATP untuk setiap 1 molekul
glukosa.
COO-
∣
C2 H12O2 2 HO — C — H + 2 H+
COO- COO-
∣ Laktat ∣
DEHIDROGENASE
2 HO — C — H + NAD+ C =O + NADH + H+
∣ ∣
CH2 CH3
L-laktat Piruvat
Catatan : Laktat dehidrogenase adalah suatu oksidoreduktase
Asam laktat yang terbentuk dari glikolisis yang terjadi di sitoplasma sel
sebagian akan dibawa oleh darah menuju jaringan lain untuk dioksidasi. Sebagian
besar sisanya akan diubah kembali menjadi gugusan glukosa atau bila persediaan
glukosa masih cukup maka akan diubah menjadi lemak.
( www.biologi-sel.com )
Gambar 34 fotosintesis
Sinar Matahari
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Klorofil
Proses fotosintesis dapat dibagi atas dua tahap reaksi yaitu reaksi
terang ( fotolisis ) dan reaksi gelap ( fikasasi CO2 )
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu
fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti
bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm,
sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap
cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis#Pigmen)
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus
Calvin-Benson dan jalur Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat (RuBP, senyawa dengan lima atom C)
dan molekul karbondioksida menjadi dua senyawa 3-fosfogliserat (PGA). Oleh
karena PGA memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap
melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C3. Penambatan CO2 sebagai sumber
karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim Rubisco, yang merupakan enzim
alami yang paling melimpah di bumi. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti
jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang terbentuk
setelah penambatan CO2 adalah asam oksaloasetat yang memiliki empat atom
karbon. Enzim yang berperan adalah fosfoenolpiruvat karboksilase.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis#Pigmen)
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu
reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson. Reaksi gelap merupakan reaksi
lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis yang merupakan reaksi
pembentukan gula dari bahan dasar CO2 dan energi. Salah satu substansi penting
dalam proses ini adalah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi
yaitu ribulosa fosfat. Reaksi ini tidak tergantung secara langsung pada cahaya
matahari sehingga reaksi ini dapat berlangsung saat malam hari. Namun demikian,
reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap.
(http://wulanpbiologi.blogspot.com/2012/05/reaksi-terang-siklus-calvin-
benson.html)
IKHTISAR
Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh
larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-
macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-
beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau
tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang
banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa. Oligosakarida
terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul
monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida
Reaksi-reaksi yang berkenaan dengan karbohidrat adalah sebagai berikut :
Proses Sulfonasi
b) Pembentukan Glikosida
Pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer) gugusan uridilil
dari uridin trifosfat kesuatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai
katalisator pada reaksi ini adalah uridilil transferase (a) dan telah dapat diisolasi
dari binatang, tanaman dan mikroba. Sedang gula fosfatnya dapat pentosa,
heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang
digunakan adalah glikolisis transferase (b), dimana terjadi pemindahan (transfer)
gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk
glikosida
U T P + Gula-l-fosfat UDP – gula + PP1
UDP – Gula + akseptor Akseptor – gula + UDP
Biosintesis karbohidrat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
Glikolisis : Proses ini berfungsi untuk menukarkan glukosa menjadi
piruvat dan akan menghasilkan ATP tanpa menggunakan oksigen
Pembentukan asetil koenzim A : piruvat yang berhasil dari proses
glikolisis harus dioksidasikan terlebih dahulu di dalam mitokondria
menjadi asetil koenzim A dan karbon dioksida. Setelah piruvat memasuki
mitokondria, enzim piruvat dehidrogenase akan menukarkan piruvat
kepada acetyl group dengan melepaskan karbon dioksida.
Siklus kerbs: Dalam proses metabolisme energi dari glukosa, siklus Kreb
merupakan tahapan yang terakhir. Proses ini berlaku di dalam mitokondria
dan berlangsung secara aerobik. Molekul asetil-KoA yang merupakan
produk akhir dari proses konversi piruvat kemudian akan masuk ke dalam
siklus Kreb. Perubahan yang terjadi dalam siklus ini adalah mengubah 2
atom karbon yang terikat didalam molekul asetil-KoA menjadi 2 molekul
karbon dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta memindahkan
energi dari siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH2 dan GTP.
Transfer elektron : Proses ini juga dikenal sebagai proses fosforilasi
oksidatif. Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang mengandung
elektron akan melepaskan elektron tersebut ke dalam akseptor utama yaitu
oksigen. Pada akhir dari proses ini, akan terhasil 3 molekul ATP dari 1
molekul NADH dan 2 molekul ATP dihasilkan dari 1 molekul FADH2.
Proses fotosintesis dapat dibagi atas dua tahap reaksi yaitu reaksi terang (
fotolisis) dan reaksi gelap ( fiksasi CO2). Reaksi terang adalah proses untuk
menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan
cahaya Matahari. Sedangkan Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya
Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung
atom karbon menjadi molekul gula.
Fessenden dan Fessenden, 1992, Kimia Organik, Edisi ketiga, Erlangga : Jakarta
Katabolisme, http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-
part2.html, diakses tanggal 26 september 2014
Monosakarida, http://www.monosakarida-com/2012/12pembagian
karbohidrat.html,diakses 25 september