Anda di halaman 1dari 1

BAKTIPUJA DAN PERTOBATAN NURANIAH

Keluhuran Jalan Ketuhanan terletak pada Kuasa Firman Tuhan yang mengayomi kita. Karenanya,
baktipuja kita adalah Baktipuja Firmani, dan pertobatan kita adalah Pertobatan Firmani. Dengan
Baktipuja Nuraniah, kita berkontak langsung dengan Tuhan, Buddha Maitreya, Dwi Guru, para
Buddha-Bodhisatva dan para Suci. Melalui Pertobatan Nuraniah kita berpaling dari kesesatan dan dosa
karma, kembali ke dalam jiwa yang suci, langsung mencapai Nirwana, berpadu jiwa dengan Tuhan,
Buddha Maitreya, Dwi Guru, para Buddha-Bodhisatva. Dengan mengandalkan Kuasa Firman Tuhan
yang mahaagung, diiringi dengan ketulusan yang sejati, Baktipuja dan Pertobatan Nuraniah mengantar
kita menuju kesempurnaan Nirwana.

Tanpa menginsafi nilai-nilai luhur dalam baktipuja, kita sulit mengalami kemajuan dalam pembinaan
diri. Dalam mengikuti ritual baktipuja sehari-hari, seringkali seorang umat melakukannya secara
formalitas, hanya sebatas gerak tubuh belaka, sehingga akhirnya yang didapat hanyalah rasa letih dan
bosan. Cara seperti ini jelas tidak dapat disebut sebagai Baktipuja Nuraniah. Baktipuja Nuraniah adalah
Baktipuja yang dilandasi dengan ketulusan yang sejati dalam memuliakan dan memberi hormat kepada
Tuhan dan para Buddha. Sedangkan Pertobatan Nuraniah adalah pertobatan yang dilandasi oleh hati
yang tulus, pentanpa kemunafikan dan kebohongan. Dengan Baktipuja dan Pertobatan Nuraniah,
barulah kita dapat sungguh-sungguh menginsafi dan merasakan keluhuran Kuasa Firman Tuhan,
sehingga pembinaan kita dapat mengalami kemajuan.

Saat kita melaksanakan Baktipuja dan Pertobatan Nuraniah, tak ada Buddha-Bodhisatva yang tak tahu
bahwa kita sedang melakukannya. Begitu timbul niat, semua Buddha-Bodhisatva langsung mengetahui.
Saat melakukan Baktipuja dan Pertobatan Nuraniah, dengan kata lain bersujud dan bertobat dengan
ketulusan yang sejati, dengan sendirinya kita menggugah Tuhan, sehingga para Buddha-Bodhisatva
siap membantu kita. Inilah keluhuran Jalan Ketuhanan Maitreya, inilah berkah yang agung-mulia, di
mana pembinaan dan pengamalan Ketuhanan yang dijalani oleh setiap siswa Maitreya berada dalam
ayoman Firman Tuhan.

Dengan berkah yang teramat mulia ini, seharusnya kita sungguh-sungguh memanfaatkan setiap
kesempatan untuk melakukan Baktipuja dan Pertobatan Nuraniah. Hanyalah dengan mengandalkan
Baktipuja dan Pertobatan Firmani, dengan memancarkan ketulusan Nurani, barulah kita dapat
mencapai kecemerlangan Nurani.

Oleh M.S. Wang Che Kuang

Anda mungkin juga menyukai