Dosen :
Disusun oleh
1. Agnes risa
2. Alfonsus liguri
3. Arbain
4. Asyhuri
5. Bayu arif
6. Cristina W
7. Diyah S
8. Dwi Nur
9. Eka Nur F
10. Imam Arrahman
A. Latar Belakang
Kulit adalah lapisan tubuh yang paling luar dan cukup sensitif terhadap
berbagai macam benda asing yang datang dari luar tubuh, yang menyebabkan
penyakit. Penyakit kulit bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya faktor
lingkungan dan pola tingkah laku sehari-hari. Lingkungan yang sehat dan bersih akan
membawa efek yang baik bagi kulit. Sebaliknya, lingkungan kotor yang tidak terjaga
kebersihannya bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai macam penyakit (Faulkner,
2008).
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter, jenis
yang beratmemperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi
dibandingkan dengan cederaoleh sebab lain. Biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal
untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena api ( secara langsung
ataupun tidak langsung ), juga karena pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik
maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari api (
misalnya tersiram panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah
tangga.(Sjamsuhidajat, 2005)
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh pertama
terhadap kemungkinan lingkungan yang merugikan. Kulit melindungi tubuh terhadap
infeksi, mencegah kehilangan cairan tubuh, membantu mengontrol suhu tubuh,
berfungsi sebagai organ eksretoridan sensori, membantu dalam proses aktivasi
vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh. Luka bakar adalah hal yang umum, namun
merupakan bentuk cedera kulit yang sebagian besar dapat dicegah.( Horne dan
Swearingen, 2000)
Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika Serikat setiap
tahunnya. Dari kelompok ini 200 ribu pasien memerlukan penanganan rawat jalan dan
100 ribu pasien dirawat di rumah sakit. Sekitar 12 ribu orang meninggal setiap
tahunnya akibat luka bakar dan cedera inhalasi yang berhubungan dengan luka bakar
lebih separuh dari kasus luka bakar dirumah sakit seharusnya dapat dicegah. Perawat
dapat memainkan peranan yang aktif dalam pencegahan kebakaran dan luka bakar
dengan mengajarkan konsep pencegahan dan mempromosikan undang undang tentang
pengamanan kebakaran. Asuhan keperawatan komprehensif yang diberikan manakala
terjadi luka bakar adalah penting untuk pencegahan kematian dan kecacatan. Adalah
penting bagi perawat untuk memiliki pengertian yang jelas tentang perubahan yang
saling berhubungan pada semua sistem tubuh setelah cedera luka bakar juga
penghargaan terhadap dampak emosional dari cedera pada korban luka bakar dan
keluarganya. Hanya dengan dasar pengetahuan komprehensif perawat dapat
memberikan intervensi terapeutik yang diperlukan pada semua tahapan penyembuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kulit / integumen ?
2. Bagaimana anatomi kulit / integumen ?
3. Apa fungsi kulit / integumen ?
4. Bagaimana Patofisiologi luka bakar ?
5. Apa saja tipe luka bakar ?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Lapisan Kulit
Kulit tersusun dari tiga lapisan, yaitu: epidermis, dermis, dan jaringan
subkutan.
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel.
Fungsi epidermis adalah proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan
sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan
alergen (sel Langerhans). Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang
paling atas sampai yang terdalam) :
a. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti.
b. Stratum Lusidum. Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak kaki dan telapak tangan.
c. Stratum Granulosum. Mengandung protein kaya akan histidin.
d. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan
tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting
untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi.
e. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang
hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara
konstan. Pidermis diperbaharui setiap 28 hari. Merupakan satu lapis sel yang
mengandung melanosit.
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Dermis terdiri dari dua lapisan,
yaitu lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang, dan lapisan retikuler;
tebal terdiri dari jaringan ikat padat. Fungsi dermis adalah struktur penunjang,
suplai nutrisi dan respon inflamasi.
3. Jaringan Subkutan
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan
lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara
longgar dengan jaringan di bawahnya. Berfungsi menunjang suplai darah ke
dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis /hipodermis adalah melekat ke struktur
dasar, isolasi panas dan cadangan kalori.
C. Fungsi Kulit
1. Perlindungan
Kulit memberikan perlindungan invasi bakteri dan benda asing lainnya. Bagian
sternum korneum epidermis meripakan barrier yang paling efektif terhadap
berbagai faktor lingkungan, seperti zat-zat kimia, sinar matahari, virus, fungus,
gigitan serangga, luka karena gesekan angin, dan trauma. Lapisan dermis kulit
memberikan kekuatan mekanis dan keuletan lewat jaringan ikat fibrosa dan
serabut kolagennya. Serabut elastic dan kolagen yang saling berjalin dengan
epidermis memungkinkan kulit untuk berperilaku sebagai satu unit.
2. Sensibilitas
Fungsi utama reseptor pada kulit adalah untuk mengindera suhu, rasa nyeri,
sentuhan yang ringan dan tekanan. Berbagai ujung saraf bertanggung jawab untuk
bereaksi terhadap stimuli yang berbeda.
3. Keseimbangan Air
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air sehingga lapisan
tersebut dapat mencegah kehilangan air dan elektrolit yang berlebihan dari bagian
internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. Selain
itu, kulit juga akan mengalami evaporasi secara terus-menerus dari permukaan
kulit. Evaporasi ini yang dinamakan perspirasi tidak kasat mata (insensible
perspiration) berjumlah kurang-lebih 600 ml per hari untuk orang dewasa yang
normal. Pada penderita demam, kehilangan ini dapat meningkat. Ketika terendam
dalam air, kulit dapat menimbun air tiga sampai empat kali berat normalnya.
4. Pengatur Suhu
Tubuh secara terus menerus akan menghasilkan panas sebagai proses metabolisme
makanan yang memproduksi energi. Tiga proses fisik yang penting terlibat dalam
kehilangan panas dari tubuh ke lingkungan, yaitu radiasi (perpindahan panas ke
banda lain yang suhunya lebih panas), konduksi (pemindahan panas dari tubh ke
benda lain yang lebih dingin), dan konveksi (pergerakkan massa molekul udara
hangat yang meninggalkan tubuh). Dalam kondisi normal, produk panas dari
metabolism akan diimbangi oleh kehilangan panas, dan suhu internal tubuh akan
dipertahankan agar tetap konstan pada suhu kurang-lebih 37Oc.
Pengeluaran keringat merupakan proses lainnya yang digunakan tubuh untuk
mengatur laju kehiangan panas. Pada hawa lingkungan yang sangat panas, laju
produksi keringat dapat setinggi 1 L/jam. Dalam keadaan tertentu, misalnya pada
stress emosional, perspirasi dapat terjadi secara refleks dan tidak ada
hubungannya dengan keharusan untuk menghilangkan panas dari tubuh.
5. ProduksiVitamin
Kulit yang terpajan sinar ultraviolet dapat mengubah substansi yang diperlukan
untuk mensintesis vitamin D. Vitamin D merupakan unsur esensial untuk
mencegah penyakit riketsia, suatu keadaan yang terjadi akibat defisiensi vitamin
D, kalsium serta fosfor dan yang menyebabkan deformitas tulang (Morton, 1993
dalam Brunner and Suddarth, 2002).
6. Fungsi Respons Imun
Hasil-hasil penelitian terakhir (Nicholoff, 1993 dalam Brunner dan Suddarth,
2002) menunjukkan bahwa beberapa sel dermal (sel-sel Langerhans, IL-1 yang
memproduksi keratinosit, dan sub kelompok limfosit-T) merupakan komponen
penting dalam sistem imun.
BAB III
PEMBAHASAN LUKA BAKAR
A. Pengertian
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
(Musliha, 2010.
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik,
bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam.(Padila, 2012)
langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat
kimia (chemycal), atau radiasi (radiation). (Pamela, 2010). Luka bakar (Burn) adalah
kerusakan pada jaringan kulit dan tubuh karena nyala api, panas, dingin friksi, radiasi
(kulit menggelap terbakar matahari), bahan kimia, atau listrik. Luka bakar biasanya
1. Fase akut
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan
bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi
segera atau beberapa saat terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran
pernafasan akibat cidera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan
atau kehilangan jaringan akibat akibat kontak dengan sumber panas. Luka yang
terjadi menyebabkan :
b. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak
berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ-organ fungsional.
c. Keadaan hipermetabolisme.
3. Fase lanjut
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini
a. Derajad 1
Pada derajad 1 luka bakar akan sembuh pada waktu yang singkat. Paling
derajad satu ini penderita kesakitan, bisa diberikan analgesik tetapi analgesik
yang tidak dapat menurunkan suhu tubuh. Ciri luka bakar derajad satu adalah
Pada derajad dua ini kulit berwarna merah dan adanya bula (gelembung),
organ kulit seperti kelenjar sebasea, dan kelenjar kulit masih utuh, pada
luka bakar ini terjadi kerusakan epidermis yang ditandai dengan rasa nyeri
dan akan sembuh dalam waktu 10-14 hari, dapat bula diberikan
Luka bakar derajad dua ini kulit kemerahan, dengan jaringan yang
tersisa.
c. Derajad 3
Luka bakar derajad tiga ini ditandai dengan seluruh dermis dan epidermis
mengalami kerusakan. Tidak dijumpai rasa nyeri dan kehilangan sensasi, oleh
terbentuk epitelisasi jaringan dari dasar luka yang spontan. Kulit yang terbakar
berwarna abu-abu dan pucat. Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan
Wallance membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of
Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak
jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Karena perbandingan
luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi, dan
d. Umur klien
a. Parah Critical) :
4) Dengan adanya komplikasi pernafasan, jantung, fraktur, soft tissue yang luas.
b. Sedang (moderate) :
1) Tingkat II : 15-30%
c. Ringan (minor) :
D. Etiologi
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan :
a. Gas
Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas bagian atas dan oklusi
b. Cairan
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam
atau basa kuat. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat
pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik
yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya
kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh.
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini
seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber
radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar
matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar
radiasi.
F. Patofisiologi
Pada dasarnya luka bakar itu terjadi akibat paparan suhu yang tinggi, akibatnya akan
merusak kulit dan pembuluh darah tepi maupun pembuluh darah besar dan akibat dari
kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan plasma sel darah, protein dan albumin,
terganggunya cairan di dalam lumen pembuluh darah. Suhu tinggi juga merusak pembuluh
darah yang mengakibatkan sumbatan pembuluh darah sehingga beberapa jam setelah reaksi
tersebut bisa mengakibatkan radang sistemik, maupun kerusakan jaringan lainnya. Dari
kilasan diatas maka pada luka bakar juga dapat terjadi syok hipovolemik atau burn shock.
Dalamnya luka bakar tergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya
kontak dengan agen tersebut. Sebagai conth, pada kasus luka bakar tersiram air panas pada
orang dewasa, kontak selama 1 detik dengan air yang panas dari shower dengan suhu 68,90C
dapat menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis serta dermis sehingga terjadi cedera
derajat- tiga ( fullthickness injury ). Pajanan selama 15 menit dengan air panas yang suhunya
sebesar 56,10C mengakibatkan cedera full-thickness yang serupa. Suhu yang kurang dari
440C dapat ditoleransi dalam periode waktu yang lama tanpa menyebabkan luka bakar.
neutrofil, limfositopenia. Imunosupresi membuat pasien luka bakar bereisiko tinggi untuk
Beberapa jam pertama pasca luka bakar menyebabkan suhu tubuh rendah, tetapi pada jam-
2010.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kulit adalah organ kompleks yang memberikan pertahanan tubuh pertama
mencegahkehilangan cairan tubuh, membantu mengontrol suhu tubuh, berfungsi sebagai organ
eksretoridan sensori, membantu dalam proses aktivasi vitamin D, dan mempengaruhi citra tubuh.
Luka bakar adalah hal yang umum, namun merupakan bentuk cedera kulit yang sebagian besar dapat
dicegah
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter, jenis yang
beratmemperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan
cederaoleh sebab lain .Biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab
lukabakar selain karena api ( secara langsung ataupun tidak langsung ), juga karena pajanan
suhutinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat
tidak langsung dari api ( misalnya tersiram panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.
Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti kobaran api di tubuh (flame), jilatan api ke tubuh (flash),
terkena air panas (scald), tersentuh benda panas (kontak panas), akibat sengatan
B. Saran
dengan luka bakar diharapkan mampu memahami konsep dasar luka bakar serta
dan ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat melakuan penanganan luka bakar