Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 1
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2. Maksud dan Tujuan...................................................................................................................... 3
1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan ............................................................................................................ 4
1.4. Struktur Organisasi ...................................................................................................................... 4
BAB II PERSIAPAN PEKERJAAN .................................................................................................. 6
2.1. Persiapan Kantor .......................................................................................................................... 6
2.2. Persiapan Lapangan ..................................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI ..................................................................................................................... 8
3.1. Metodologi Pelaksanaan Proyek .................................................................................................. 8
3.2. Spesifikasi Teknis ...................................................................................................................... 12
3.3. Peralatan yang Dibutuhkan ....................................................................................................... 13
3.4. Timeline Pekerjaan.................................................................................................................... 15
BAB IV ANGGARAN BIAYA .......................................................................................................... 16
BAB V PENUTUP............................................................................................................................... 18

1
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Tim Pengadaan Peta Situasi 1:1000 Ruas Jalan di Kota
Bekasi...................................................................................................................................................... 5
Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................. 8
Gambar 3.2. Perencanaan Titik Kontrol di Bekasi ............................................................................... 11
Gambar 3.3. GPS Topcon dan waterpass .............................................................................................. 12

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Peralatan Receiver GPS ....................................................................................................... 13


Tabel 3.4. Sofware ................................................................................................................................ 14
Tabel 3.5. Timeline Pengerjaan Pekerjaan............................................................................................ 15
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ................................................................................ 16
Tabel 4.2. Rincian Rencana Anggaran Biaya ....................................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laju pertumbuhan kota yang pesat sejalan dengan peningkatan taraf hidup dan daya
beli masyarakat setempat. Kebutuhan mobilisasi secara cepat yang dibarengi dengan
kemampuan beli menyebabkan konsumsi akan kendaraan pribadi meningkat. Selanjutnya
jumlah kendaraan di jalan semakin meningkat sehingga mengakibatkan kemacetan dan polusi
udara berlebih akibat emisi kendaraan bermotor. Melalui kegiatan perencanaan wilayah yang
tepat, ketidakseimbangan yang merupakan dampak dari hal-hal tersebut dapat dieliminasi.
Untuk menanggulangi kemacetan dilakukan usaha pembenahan infrastruktur jalan, umumnya
pelebaran jalan. Untuk mengurangi kandungan karbon akibat emisi kendaraan dibuat ruang
terbuka hijau.
Sepanjang ruas jalan Pekayon-Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan daerah
rawan kemacetan, di mana di sekitarnya merupakan kawasan pemukiman dan pusat kegiatan
perdagangan. Luas badan jalan saat ini sekitar 8 meter dianggap sudah tidak ideal
menampung volume kendaraan sehingga kerap menimbulkan kemacetan mulai dari Simpang
Pekayon, Simpang Kemang Praama, Simpang Grand Galaxy dan Pasar Jatiasih. Dalam
perencanaan pembangunan infrastruktur jalan dan ruang terbuka hijau diperlukan suatu acuan
yang juga berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Pemetaan situasi dan detail
adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencakup penyajian dalam dimensi
horisontal dan vertikal secara bersama-sama dalam suatu gambar peta. Pemetaan ini
bertujuan untuk mendapatkan data secara detail dari kawasan tersebut yang nantinya akan
dapat digunakan dalam perencanaan ataupun penelitian kawasan tersebut. Untuk kegiatan
perencanaan pembangunan ruas jalan Pekayon-Jatiasih Kota Bekasi perlu dilakukan
pengadaan peta situasi skala 1:1000 sebagai alat bantu pengambilan keputusan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Perlunya dilaksanakan pemetaan situasi sepanjang ruas jalan Pekayon-Jatiasih,
Bekasi antara lain bermaksud memenuhi beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menghasilkan bahan kajian dalam melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan
Hasil-hasil kajian akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
pembangunan dan pengembangan-pengembangan yang akan dilakukan serta
sebagai dasar acuan pelaksanaan pembangunan fisik agar sesuai rencana tata guna
lahan.
2. Memberikan gambaran rinci situasi di lokasi survei
Gambaran detail situasi lokasi diperlukan dalam kegiatan konstruksi, misalnya dalam
keperluan penentuan batas proyek dan lokasi terdampak pelebaran jalan
3. Pembuatan peta skala 1:1000 sebagai kelengkapan administrasi pemerintah

3
1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pelaksanaan pengukuran, dan pekerjaan studio.
 Persiapan
o Persiapan Kantor
Meliputi persiapan administrasi, pengadaan Peta Dasar dan Peta Kerja, persiapan
peralatan dan personil
o Persiapan Lapangan
Meliputi perencanaan mobilisasi dan orientasi lapangan
 Pelaksanaan
o Pematokan dan Pemasangan Tugu/Bench Mark
o Pengukuran Kerangka Horisontal dan Vertikal
o Pengukuran Situasi
 Pekerjaan Studio
o Pengolahan data
o Editing data dan Penggambaran
o Plotting peta hasil penggambaran (hard copy)
 Pelaporan dan Penyerahan Hasil Proyek

1.4. Struktur Organisasi


Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan tujuan untuk
menata dan mengatur pola kerja secara efektif dan efisien. Sebelum tim pelaksana lapangan
mulai bekerja, volume pekerjaan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan telah
diperhitungkan/diperkirakan. Dengan demikian struktur organisasi proyek yang efektif,
efisien telah dideskripsikan secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing
personil serta hubungan kerja antara satu dengan lainnya.
Selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan kegiatan-kegiatan
lainnya, dilakukan koordinasi baik dalam organisasi pelaksana sendiri maupun dengan
Pemilik pekerjaan dan Pimpinan setempat. Tim pelaksana yang terlibat dalam pekerjaan ini
adalah sebagai berikut.
 Tenaga Ahli Geodesi
Tenaga ahli Geodesi sekaligus Team Leader adalah penanggung jawab
pekerjaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pembuatan laporan
akhir.
 Surveyor (Asisten Geodetik)
Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan studio
dimana secara struktural dibawah pengawasan atau koordinasi Team Leader
tetapi tidak membawahi tenaga yang terlibat pengolahan data.
 Asisten Surveyor
Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan tenaga lokal.
 Tim data processing
Tim Data Processing merupakan seorang (atau lebih) dengan latar belakang
pendidikan geodesi, agar dapat menganalisasi kesalahan yang disebabkan dalam

4
pekerjaan. Tim data processing bertanggung jawab atas proses pengolahan data hasil
pengukuran, editing, dan proses pembuatan peta.
Berikut adalah bagan struktur organisasi tim untuk pekerjaan pengadaan peta situasi
ruas jalan skala 1:1000 di Kota Bekasi.

Team Leader

Tim Data
Surveyor
Processing

Asisten
Surveyor

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Tim Pengadaan Peta Situasi 1:1000 Ruas Jalan di
Kota Bekasi

5
BAB II
PERSIAPAN PEKERJAAN

2.1. Persiapan Kantor


Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan yang meliputi :
1. Persiapan dan pembuatan dokumen kontrak
Tahapan pekerjaan Persiapan Kontrak terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi:
 Pembuatan usulan teknik
 Pembuatan usulan biaya
 Pembuatan dokumen administrasi
2. Pengurusan surat-surat yang berkaitan dengan perijinan
3. Pengumpulan data pendukung proses pekerjaan lapangan
4. Pencarian informasi keadaan/kondisi lapangan
5. Pembuatan rencana pekerjaan pengukuran
6. Persiapan Tim Pengukuran dan peralatan ukur
 Tim Pengukuran/Personil
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survey yang
berpengalaman. Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah
:
o Team Leader/Geodetic Engineer
o Chief Surveyor
o Surveyor
o Tim Data Processing
o Kru Survei
 Peralatan Survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan
digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada
sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah
dikalibrasi).
Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
o Alat ukur theodolite Total Station yang mempunyai ketelitian
pembacaan sudut terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran
jaraknya 5 + 3 ppm serta perlengkapannya
o Perangkat komputer (hardware dan software)
o Kamera
o Kompas (Shunto), GPS Navigasi Handheld
o Perlengkapan lapangan

2.2. Persiapan Lapangan


Pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan lapangan terdiri dari beberapa
kegiatan
antara lain :

6
 Mobilisasi Tim Pengukuran
 Persiapan base camp
 Persiapan tenaga pembantu (tenaga lokal)
 Persiapan material yang dibutuhkan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan)
 Meneliti titik kontrol pemetaan yang dapat digunakan sebagai referensi atau titik ikat,
misalnya titik kontrol hasil survey terdahulu
 Menentukan lokasi pemasangan titik-titik kontrol pemetaan
 Menentukan batas-batas areal pengukuran/pemetaan topografi

7
BAB III
METODOLOGI

3.1. Metodologi Pelaksanaan Proyek


Berikut ini adalah metodologi pelaksanaan proyek pemetaan situasi skala 1:1000 Kota
Bekasi Provinsi Jawa Barat.

START

Tahap
Pendahuluan

Tahap Survei
PENDAHULUAN

Tahap
Pengukuran

Tahap Pengolahan Data

TIDAK

Error < 1,5 m

YA
PROSES

Laporan Akhir Peta Detail Bekasi

AKHIR

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan

8
a) Tahap pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini merupakan tahap perencanaan sebelum melakukan kegiatan
pekerjaan. Tujuan tahap pendahuluan ini adalah untuk merancang kegiatan pekerjaan
sehingga kegiatan berjalan dengan baik dan memiliki capaian target yang sesuai dengan
KAK. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pendahuluan adalah sebagai berikut.
 Penyamaan teknis substansi antara penyedia jasa dengan tim supervisi
 Koordinasi internal tenaga ahli dan tenaga pendukung
 Menyusun rencana kerja
 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam melakukan pekerjaan
 Menyusun metodologi pendekatan dan analisis
 Menyiapkan Peta Dasar Kawasan
 Menyiapkan kebutuhan data, persiapan survei (termasuk mobilisasi peralatan)
 Merumuskan isu strategis yang menyangkut potensi dan permasalahan kawasan
 Menyiapkan Laporan Pendahuluan Dan Bahan Presentasi

b) Tahap Survei
Tahap survei merupakan tahap dimana pekerja harus mengetahui keadaan kondisi fisik,
sosial, ekonomi, dan budaya yang berkaitan dengan pekerjaan di sekitar lingkungan
kegiatan pekerjaan dilaksanakan.Selain itu kegiatan survei ini dibutuhkan untuk
mendapatkan data awal sebelum melakukan pekerjaan. Adapun kegiatan yang dilakukan
pada tahap survei adalah sebagai berikut.

 Sosialisasi
Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah perencanaan serta aparat pemerintah yang
terkait. Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi masyarakat Bekasi agar
aktif dan mendukung dalam proses perencanaan mulai dari tahap persiapan hingga
tahap akhir pekerjaan.
 Survei data instansional
Survei data instansional berupa pengumpulan data atau perekaman dari instansi-
instansi. Hasilnya adalah uraian fakta dan informasi baik dalam bentuk data angka
atau peta mengenai keadaan wilayah perencanaan.
 Identifikasi tanah
Identifikasi tanah (dilengkapi dengan peta perkecilan 1:1.000) yang meliputi
kegiatan :
 Status pemilikan tanah secara garis besar tetapi jelas.
 Keadaan tanah baik tentang kemiringan, daya dukung, struktur,
kesuburan dan lain-lain dalam kaitannya dengan kondisi fisik dasar.
 Keadaan tanah mengenai tingkat Erosivitas yang dikaitkan dengan
intensitas hujan harian rata-rata.
 Identifikasi jaringan jalan
Identifikasi jaringan jalan (dilengkapi dengan peta dan foto situasi) yang meliputi :
 Fungsi setiap penggunaan jalan, mulai dari jalan arteri hingga jalan
setapak yang tidak mempunyai kejelasan bentuk.

9
 Wewenang pengelolaan jalan baik jalan negara, propinsi sampai
kejalan desa, jalan milik pribadi atau perusahaan dan lain-lain.
 Kondisi fisik jalan yang meliputi : lebar jalan, jenis dan kualitas
jalan.
 Mengenali arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun tidak
bermotor, arus manusia pejalan kaki dan lain-lain, tempat parkir dan
daya tampung yang ada.
 Skema permasalahan lalu lintas yang terjadi dan dugaan awal
tentang penyebabnya.
 Identifikasi Kondisi Sosial-ekonomi Penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, struktur umur, struktur pendidikan,
struktur agama, struktur pekerjaan, kepadatan penduduk dan lain-lain, disusun dalam
bentuk tabel, diagram dan lain-lain yang dapat dibaca langsung serta mudah
dianalisa. Selain identifikasi penduduk standar, perlu diidentifikasi kondisi sosial
ekonomi masyarakat pinggir kota, yang memiliki karakteristik berbeda. Kondisi
ekonomi juga perlu dikaitkan dengan sektor- sektor perekonomian di seluruh daerah
Bekasi.

c) Tahap Pelaksanaan Pengukuran


Pada tahap ini membahas tentang metode yang akan dilakukan untuk melaksanakan
pengambilan data di lapangan. Metode yang akan dilakukan untuk mengambil data di
lapangan adalah dengan beberapa cara sebagai berikut ini :

 Titik kontrol CORS


Artinya dalam hal ini titik BM pengukuran diikatkan dengan titik kontrol CORS
yang telah ditentukan dan di ukur oleh negara sehingga nantinya tidak akan
menimbulkan kesalahan batas-batas yang akan di ukur.
 Rencana sebaran BM
Rencana sebaran BM yang ada di lapangan atau lokasi pengukuran meliputi
titik-titik koordinatnya (x,y)
 Pengukuran waterpass utama (z) orde-1
Dalam pengukuran ini yang dilakukan adalah dalam rangka melakukan
pengambilan data untuk nilai tinggi (z) orde-1 yang digunakan untuk
menentukan beda tinggi dengan bereferensi pada MSL (Mean Sea Level).
 Pengadaan titik BM orde-1
Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik karena meliputi
Orde-1.

Berikut ini merupakan gambaran dari rencana sebaran BM yang akan dilaksanakan :

10
Keterangan :

Bekasi Luas = 210.5 Km2


Titik CORS

BM Utama

BM Pembantu

Gambar 3.2. Perencanaan Titik Kontrol di Bekasi


Harus diperhatikan :
 5 BM berpasangan merupakan BM utama ukuran 50 cm x 50 cm
 Dibutuhkan 4 BM berpasangan untuk memudahkan pengukuran ukuran 30 cm x
30 cm
Diantara 3 pasang BM utama bisa dipasang titik-titik pembantu agar dapat terlihat
satu sama lain.

d) Pengolahan Data
Data yang diperoleh saat pengukuran di lapangan, kemudian dilakukan pengolahan
yang meliputi :
 Download data hasil pengamatan menggunakan PC-CDU
 Pengolahan data hasil pengamatan menggunakan Topcon Tools v.8.2.3
 Penentuan koordinat titik-titik ikat
 Download data hasil pengukuran waterpass Topcon dan kemudian diolah
menggunakan Topcon Tools.
 Perhitungan dilakukan menggunakan excel ataupun microCAD kemudian di
plot di ArcGIS
 Data GPS dan data waterpass dioverlaykan dengan menggunakan software
ArcGIS.

e) Analisa Data
Peta dasar kawasan yang telah didapatkan di overlaykan dengan data GPS dan data
perhitungan waterpass menggunakan software ArcGIS. Kemudian dianalisis hasil
perhitungan waterpass dengan peta dasar kawasan bagaimana keadaan tata ruang serta
situasi sepanjang ruas jalan Pekayon-Jatiasih, Bekasi. Memungkinkan atau tidakkah
dilakukan pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan di daerah Bekasi.

f) Tahap Akhir
Pada tahap ini meliputi beberapa kegiatan, diantaranya :

11
 Penyajian hasil overlay berupa peta detail situasi kawasan ruas jalan Pekayon-
Jatiasih, Bekasi.
 Pembuatan laporan akhir mengenai hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
 Pembuatan PPT atau bahan presentasi jika pemberi kerja
 Penyerahan hasil kepada pemberi kerja

3.2. Spesifikasi Teknis


Spesifikasi teknis merupakan uraian mengenai peralatan yang digunakan serta uraian
ketentuan-ketentuan mengenai standart kualitas suatu proyek. Dengan adanya spesifikasi
teknis ini, dapat dijadikan sebagai dasar dalam quality control pelaksanaan pekerjaan. Berikut
peralatan yang digunakan serta spesifikasi dalam pekerjaan ini :

a) Spesifikasi Peralatan

Gambar 3.3. GPS Topcon dan waterpass

 Memilih alat yang telah terkalibrasi dan siap digunakan


 GPS Geodetik yang digunakan merupakan GPS dual Frequency
 Akurasi GPS Geodetik 5-10 mm
 Presisi yang dilihat dari nilai Ellipse Error < 1,5 cm
 GPS yang digunakan adalah GPS Topcon
 Waterpass yang digunakan adalah Waterpass Topcon

b) Spesifikasi Teknis Pembuatan Patok


 Orde Benchmark adalah orde 1
 Bentuk patok utama sesuai SNI 19-6724-2002
 Bentuk patok lainnya berbentuk tabung
 Terbuat dari beton

c) Spesifikasi Teknis Metode Pengukuran


 Mempersiapkan peta dasar kawasan
 Menggunakan pakaian safety

12
 Penentuan titik-titik benchmark sesuai dengan desain rencana yang ada
di KAK
 Metode pengukuran yang digunakan adalah radial
 Lama pengamatan 1-2 jam tiap sesinya
 Nilai SOF dari jaring yang dibentuk < 30
 Radius kerapatan jaring 2-3 km

d) Spesifikasi Teknis Pegolahan Data


 Data pengamatan GPS yang didapat dalam format Rinex
 Data pengukuran waterpass yang didapatkan dalam bentuk microCAD
berupa titik-titik koordinat.
 Pengolahan baseline berbasis metode kuadrat terkecil (least-squares)
 Menggunakan software yang mumpuni dan sesuai dengan keperluan
teknis
 Data yang diperoleh masuk toleransi maksimum kesalahan

3.3. Peralatan yang Dibutuhkan


a) Receiver GPS

Tabel 3.1. Peralatan Receiver GPS


No. Nama Alat Merk Jumlah Keterangan
1 GPS Geodetik,Dual Topcon 3 -
Frequency
2 Kabel download Sesuai 3 -
receiver GPS Geodetik Spesifikasi
GPS
Geodetik
3 Kabel Charger GPS Sesuai 3 -
Geodetik Spesifikasi
GPS
Geodetik
4 Accu - 3 -
5 Statif - 3 -
6 Form Pengamatan - - Seperlunya
7 GPS Handheld Juno Trimbel 1 -
SD

13
b) Patok GPS
Tabel 3.2. Patok GPS
No. Nama Alat Merk Jumlah Keterangan
1 Palu - - Seperlunya
2 Sekop / Cangkul - - Seperlunya
3 Ember - - Seperlunya
4 Linggis - - Seperlunya
5 Semen - - Sesuai
Perbandingan
6 Pasir - - Sesuai
Perbandingan
7 Kerikil - - Sesuai
Perbandingan
8 Betoneser - - Seperlunya
9 Plat Patok - 9 Kotak dan
lingkaran
10 Patok Beton - 9 Kotak dan
tabung
berbahan
beton

c) Waterpass
Tabel 3.3. Peralatan Waterpass
No. Nama Alat Merk Jumlah Keterangan
1 Waterpass Topcon 3 -
2 Statif - 3 -
3 Kabel download Sesuai - -
waterpass Spesifikasi
waterpass
4 Rambu Ukur - 3 -
5 Payung - 3 -
6 Form Pengukuran - - Seperlunya

d) Software atau Perangkat Pengolahan Data

Tabel 3.4. Sofware


No. Nama Alat Merk Jumlah Keterangan
1 Software Download PC-CDU - -
Data GPS
2 Software Pengolahan Topcon - -
Koordinat Tools v.8.2.3
3 Software Download MicroCAD - -
Data Waterpass
4 ArcGIS - - -
5 AutoDesk Land - - -
Desktop

14
3.4. Timeline Pekerjaan
Waktu yang dibutuhkan pada suatu kegiatan dapat dinyatakan dalam bentuk minggu,
hari maupun bulan. Waktu yang digunakan dalam proyek ini adalah dalam hari dimana dalam
melakukan proses pekerjaan lapangan dilakukan selama 60 hari sedangkan pekerjaan kantor
dilakukan 20% dari pekerjaan lapangan yaitu sekitar 12 hari, maka bila ditotal waktu yang
dibutuhkan sekitar 72 hari atau sekitar 8 minggu.

Tabel 3.5. Timeline Pengerjaan Pekerjaan

Kegiatan dan waktu Minggu ke-


pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8
Tahap Pendahuluan
Tahap Survei
Sosialisasi
Survei Data Instansi
Identifikasi Kondisi
Tahap Pengambilan Data
Pengukuran GPS
Pengukuran TS
Pengukuran Waterpass
Tahap Pengolahan Data
Penyajian Data
Dokumentasi

15
BAB IV
ANGGARAN BIAYA

Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


JUMLAH BIAYA KESELURUHAN
I Biaya Personil , Akomodasi dan Rp 290,750,000
Transport
II Biaya Operasional dan Sewa Rp 172,500,000

III Biaya Pengadaan Rp 11,420,000


IV Konsumsi Rp 120,900,000
V Pelaporan Rp 1,810,000
JUMLAH TOTAL RP 597,380,000

Tabel 4.2. Rincian Rencana Anggaran Biaya

Rincian Volume Kegiatan


No Jenis Biaya Harga Satuan Jumlah
Orang Jumlah Hari
A Biaya Personil
I Tenaga Ahli
1.1 GPS 1 5 Rp 500,000 Rp 2,500,000
1.2 Total Station 5 50 Rp 500,000 Rp 125,000,000
1.3 Waterpass 1 50 Rp 450,000 Rp 22,500,000
II Juru Ukur
2.1 GPS 1 5 Rp 150,000 Rp 750,000
2.2 Total Station 5 50 Rp 200,000 Rp 50,000,000
2.3 Waterpass 1 50 Rp 100,000 Rp 5,000,000
Jumlah Rp 205,750,000

B Biaya Non Personil Rincian Volume Kegiatan Harga Satuan Jumlah

I Transportasi

1.1 Sewa Kendaraan 3 unit 50 Rp 400,000 Rp 60,000,000


Roda Empat

1.2 Sewa Kendaraan 5 unit 50 Rp 100,000 Rp 25,000,000


Roda Dua
Jumlah Rp 85,000,000

16
II Biaya Operasional Jumlah Satuan Jumlah Hari Harga Satuan Jumlah
dan Sewa
2.1 GPS 2 5 Rp 750,000 Rp 7,500,000
2.2 Total Station 5 50 Rp 300,000 Rp 75,000,000
2.3 Waterpass 4 50 Rp 150,000 Rp 30,000,000
2.4 Handy Talky 30 50 Rp 25,000 Rp 37,500,000
2.5 Penginapan 3 50 Rp 150,000 Rp 22,500,000
Jumlah Rp 172,500,000

III Biaya Pengadaan Rincian Volume Kegiatan Harga Satuan Jumlah

3.1 Kertas 10 rim Rp 45,000 Rp 450,000


3.2 Alat Tulis Kantor 30 paket Rp 50,000 Rp 1,500,000
3.3 BM Besar 12 buah Rp 100,000 Rp 1,200,000
3.4 Patok Kayu 100 buah Rp 35,000 Rp 3,500,000
3.5 Printer 2 buah Rp 800,000 Rp 1,600,000
3.6 CD 2 buah Rp 10,000 Rp 20,000
3.7 Tinta Printer 3 paket Rp 50,000 Rp 150,000
3.8 Tinta Plotter 6 paket Rp 500,000 Rp 3,000,000
Jumlah Rp 11,420,000

Rincian
IV Konsumsi Volume Jumlah Hari Harga Satuan Jumlah
Kegiatan
Makan 132 60 Rp 15,000 Rp 118,800,000
Galon 5 60 Rp 7,000 Rp 2,100,000
Jumlah Rp 120,900,000

V Hasil Rincian Volume Kegiatan Harga Satuan Jumlah


4.1 Laporan Final 3 lembar Rp 150,000 Rp 450,000
4.2 Peta A0 Full Colour 16 lembar Rp 85,000 Rp 1,360,000
Jumlah Rp 1,810,000
Total Rp 597,380,000

17
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dengan sebenarnya. Dengan ini semoga konsultan
nantinya menggunakan proposal ini dengan sebaiknya dan dapat mewujudkan kegiatan ini
sehingga dihasilkan suatu keluaran atau hasil yang maksimal dan didapatkan bentuk peta
situasi dengan skala 1:1000 sesuai dengan yang diinginkan oleh pemberi tugas.

18

Anda mungkin juga menyukai