SKL 2 Sosiologi 2014
SKL 2 Sosiologi 2014
Indikator :
1. Mengidentifikasi jenis/ fungsi nilai atau norma sosial.
2. Menjelaskan keteraturan sosial dalam masyarakat.
3. Menjelaskan fungsi atau tujuan sosialisasi.
4. Mengidentifikasi berbagai bentuk media sosialisasi.
Walter G. Everett mengemukakan bahwa nilai sosial dapat dibedakan menjadi lima bagian
yang meliputi :
a. Nilai ekonomi
Nilai ekonomi atau economic values merupakan nilai yang berhubungan dengan sistem
ekonomi. Perekonomian masyarakat yang selalu berubah, berakibat nilai ekonomi akan mengikuti
harga pasar.
b. Nilai rekreasi
Upload by www.sosiosejarah.com 1
UN 2014
Rangkuman Materi UN Sosiologi SMA/ MA_2014
Nilai rekreasi atau recreation values adalah nilai kehidupan dalam masyarakat yang meliputi
berbagai permainan di waktu senggang, sehingga dapat memberikan sumbangan untuk
mensejahterakan kehidupan manusia serta memberikan kesegaran jasmani dan rokhaninya.
c. Nilai perserikatan
Nilai perserikatan atau association values dapat diuraikan sebagai nilai kehidupan yang
meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia. Dari tingkat kehidupan keluarga hingga tingkat
internasional.
d. Nilai-nilai watak
Nilai watak atau character values merupakan nilai kehidupan sosial yang meliputi seluruh
tantangan serta kesalahan pribadi dan sosial, termasuk didalamnya keadilan, toleransi, suka
menolong, dan sebagainya.
e. Nilai kejasmanian
Nilai kejasmanian atau bodily value merupakan nilai kehidupan sosial yang meliputi nilai-
nilai pengetahuan dan pencarian kebenaran.
Selain tersebut di atas, nilai sosial dapat pula dibedakan menjadi dua bagian atas dasar ciri
yang meliputi :
a. Nilai yang terencanakan
Nilai yang terencanakan atau mendarah daging (internalized) merupakan nilai sosial yang
telah menjadi kepribadian bawah sadar. Dengan kata lain, mendorong manusia mengadakan
tindakan tanpa berpikir lagi. Pelanggaran terhadap nilai sosial ini memiliki akibat perasaan malu atau
bersalah yang mendalam dan sukar dihilangkan.
b. Nilai yang dominan
Nilai yang dominan merupakan nilai yang dianggap lebih penting dibanding nilai lainnya.
Ukuran yang digunakan untuk menentukan dominan atau tidaknya nilai sosial didasarkan pada
pertimbangan :
1) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
2) Lamanya nilai tersebut dirasakan oleh anggota kelompok/ masyarakat.
3) Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai sosial.
4) Tingginya kedudukan orang yang akan membawakan nilai tersebut.
Upload by www.sosiosejarah.com 2
UN 2014
Rangkuman Materi UN Sosiologi SMA/ MA_2014
Upload by www.sosiosejarah.com 3
UN 2014
Rangkuman Materi UN Sosiologi SMA/ MA_2014
sistem nilai dan norma sosial yang disepakati dan ditaati oleh seluruh anggota masyarakat secara
konskuen. Keteraturan sosial dapat tercipta apabila ada unsur-unsur berikut:
1. Tertib sosial
Masyarakat dikatakan telah mencapai kondisi tertib bila terdapat keselarasan antara
tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
2. Order
Order dalam keseharian diartikan sebagai perintah atau pesanan. Sedangkan dalam
sosiologi, order merupakan suatu sistem norma dan nilai yang akan diakui dan dipatuhi oleh
masyarakat. Sehingga order sosial (social order) adalah suatu sistem atau tatanan norma dan nilai
sosial yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
3. Keajegan
Keajegan adalah suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap
dan berlangsung terus menerus. Misal setiap hari siswa masuk ke sekolah memakai seragam.
4. Pola
Pola menekankan atau lebih berkaitan dengan bentuk suatu interaksi sosial. Sedangkan
keajegan lebih menonjolkan suatu ciri sifat kelangsungan yang tetap (ajeg) pada suatu interaksi
sosial. Misal kalangan atas menggunakan waktu luang dengan belanja ke butik terkenal.
Sosialisasi yang berlangsung dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar
sangat dipengaruhi faktor :
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan aspek yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini dapat
meliputi motivasi, minat dan kemampuan yang dimiliki seorang individu dalam rangka menyesuaikan
diri dengan tata pergaulan yang ada dalam masyarakat.
2. Faktor eksternal
Sedangkan faktor eksternal merupakan aspek yang berasal dari luar individu dalam
melakukan sosialisasi di masyarakat. Faktor tersebut dapat berupa norma, nilai, struktur sosial,
ekonomi, struktur budaya dan sebagainya.
Upload by www.sosiosejarah.com 4
UN 2014
Rangkuman Materi UN Sosiologi SMA/ MA_2014
D. Media Sosialisasi
Foller dan Jacobs mengemukakan empat agen utama sosialisasi yaitu keluarga, kelompok
bermain, media massa dan sekolah.
1. Keluarga
Keluarga merupakan tempat paling awal seorang individu melakukan pembelajaran diri
dalam masyarakat. Secara sosiologis, keluarga dapat dibedakan atas keluarga inti (batih/ nuclear
family) dan keluarga luas (extended family). Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, anak yang tinggal di
dalam satu rumah dalam waktu relatif lama. Orang tua memiliki peran penting dalam sosialisasi awal
bagi seorang individu.
2. Kelompok bermain (peer group)
Sejak lahir individu melakukan sosialisasi awal di lingkungan keluarga. Sejalan dengan
bertambahnya usia, individu mulai mengenal teman sebaya sebagai kelompok bermain atau peer
group. Individu/ anak mulai mempelajari aturan yang berkaitan dengan peranan orang yang
kedudukannya sederajat. Individu akan menemukan keadaan yang berbeda dan kemampuan baru
bersama teman bermainnya.
3. Sekolah
Dreeben mengemukakan bahwa melalui media sekolah, anak dituntut memiliki
tanggungjawab yang lebih karena semua pekerjaan yang diberikan sekolah tidak bisa dikerjakan
dengan mengharapkan bantuan dari orang tua. Guru akan menuntut seorang anak untuk mandiri dan
tidak tergantung kepada orang tua.
4. Media massa
Media massa merupakan sarana komunikasi masyarakat secara luas yang memberikan
pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat. Media massa dapat berupa media cetak maupun media
elektronik. Pesan yang disampaikan melalui media massa berbeda satu dengan yang lain dan
kadang-kadang bertentangan dengan aturan yang dipahami di rumah.
5. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja ikut mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang individu. Setiap
individu bekerja dalam kegiatan kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pengaruh
tersebut pada umumnya mengendap dalam diri individu dan sulit untuk diubah, terutama jika individu
cukup lama bekerja di lingkungannya.
Upload by www.sosiosejarah.com 5