Anda di halaman 1dari 9

TATA LAKSANA

PEMERIKSAAN KTG

RS. Dr. KARIADI Semarang


INDIKASI PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 1/2
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


KEBIJAKAN
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

Indikasi Pemeriksaan KTG pada kehamilan :


1. Tindakan induksi atau akselerasi persalinan
2. Bekas seksio sesaria
3. Kelainan denyut jantung janin (djj) yang terdeteksi dengan auskultasi
4. Kehamilan postterm
5. Persalinan preterm
6. Ibu hamil dengan hipertensi
7. Ibu hamil dengan hipotensi
8. Perdarahan antepartum (solusio plasenta, plasenta previa, vasa previa atau perdarhan
yang tidak diketahui sebabnya)
9. Diabetes Mellitus
10. Pertumbuhan janin terhambat
11. Mekonium dalam cairan amnion
12. Ibu perokok
13. Ibu berusia lanjut
14. Ketuban pecah dini
15. Kelainan presentasi janin, termasuk pasca versi luar
16. Riwayat lahir mati
17. Kehamilan kembar

INDIKASI PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 2/2
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


KEBIJAKAN
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

18. Gerak janin berkurang


19. Penyakit ibu lainnya (sickle cell anemia, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal,
penyakit jantung, penyakit tiroid atau penyakit paru berat)
2
PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 1/4
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

I. Pedoman Pemeriksaan KTG


 Penderita tidur dengan posisi semi fowler
 Tentukan punggung janin
 Letakkan tocodinamometer di daerah punggung janin
 Selama 10 menit pertama dicatat data dasar :
Frekuensi dasar, akselerasi / deselarasi, variabilitas denyut jantung janin,
gerak janin dan kontraksi uterus
 Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
 Hasil dicatat dan ditempel pada CM 4 (bagi penderita rawat inap) dan di
buku arsip.
II. Prosedur pemakaian alat KTG (KTG merk Jumper)
 Hidupkan dengan menaikkan tombol power
 Tunggu sampai monitor mengeluarkan suara ”bip-bip”
 Tombol record ditekan (dimatikan) berhubung belum siap merekam
 Lama merekam minimal 20 menit
 Atur posisi sikap semi fowler agak miring kekiri
 Lakukan palpasi untuk menentukan punggung janin
 Letakkan tranduser bulat yang telah diberi jelly di daerah punggung janin
tepat diatas jantung janin, tali dililitkan di perut

1
PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 2/4
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

 Letakkan tranduser segi empat tanpa jelly di daerah fundus uteri, tali
dililitkan ke perut
 Lakukan kerjasama dengan penderita, beritahu penderita agar menekan
tombol yang diberikannya setiap merasa gerakan janin
 Lihat pada monitor apabila sudah timbul 2 angka yang menunjukkan
jumlah denyut jantung janin per menit dan tidak terjadi putus, berarti
posisi tranduser tepat
 Tekan tombol record dan tombol UA reference
 Awasi jangan sampai posisi berubah sampai perekaman selesai
 Tiga menit setelah direkam belum terjadi gerakan janin, dapat dilakukan
perangsangan dengan alat bel pada daerah kepala janin
 Bila rekaman sudah cukup ( minmal 20 menit) dan dapat di baca, lalu
matikan tombol record, tekan tombol paper advance beberapa saat sampai
kertas rekaman keluar lebih dari rekaman, terus potong
 Lepaskan pengikat tali tranduser
 Rekaman selesai
III. Prosedur pelayanan KTG
 Ada surat pengantar dari IRJA / IRDA dan dokter swasta
 Pembayaran KTG dilakukan dengan petugas di ruang USG
 Dilakukan pemeriksaan KTG

2
PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 3/4
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

 Hasil ditulis di buku


 Untuk pasien IRNA, CM 5 dan CM 4 distempel, dan ditulis No, tanggal
Usg sesuai stempel
 Untuk pasien IRJA hasil USG ditulis pada formulir permintaan dan foto
dimasukkan di amplop yang tersedia
 Untuk pasien kiriman dari luar / swasta hasil ditulis pada CM dan kertas
jawaban dan dimasukkan dalam amplop beserta foto USG
 Untuk pasien ginekologi dan hamil dengan perdarahan antepartum tahan
kencing

IV. Interpretasi hasil KTG (Non Sress test) dan prinsip tata laksana
 Reaktif, jika :
1. Gerak janin minimal 2 kali dalam 20 menit disertai akselerasi minimal
15 dpm
2. Frekuensi dasar djj 120-160 dpm
3. Variabilitas normal djj 5-25 dpm
 Prinsip tata laksana : janin dalam keadaan baik dan dapat
bertahan dalam 1 minggu ke depan sehingga dapat
dilakukan induksi persalinan pada kasus serotinus atau
ketuban pecah dini
3

PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : Halaman :


RS. Dr. KARIADI 4/4
SEMARANG

TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,


PROSEDUR
Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

 Non reaktif, jika :


1. Tak ada gerakan janin dalam 20 menit atau tidak terdapat akselerasi
pada gerkan janin
2. Frekuensi dasar djj abnormal 9<120 / > 160 dpm)
3. Variabilitas djj < 2 dpm
 Prinsip tata laksana : janin tidak dalam keadaan baik
sehingga sebaiknya dilakukan pengakhiran persalinan atau
kehamilan dengan bedah sesar secara segera (CITO)

 Suspicious, jika :
1. Gerakan janinkurang dari 2 dalam 20 menit atau terdapat akselerasi
yang kurang dari 15 dpm
2. Frekuensi dasar djj abnormal (< 120 / > 160 dpm)
3. Variabilitas djj 2-5 dpm
 Prinsip tata laksana : ulang pemeriksaan dalam 24 jam,
dan jika hasilnya tetap meragukan atau non reaktif maka
janin harus segera dilahirkan. Jika hasilnya reaktif maka
pengakhiran kehamilan atau persalinan tidak harus segera
dilakukan
4

Anda mungkin juga menyukai