PEMERIKSAAN KTG
1
PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG
Letakkan tranduser segi empat tanpa jelly di daerah fundus uteri, tali
dililitkan ke perut
Lakukan kerjasama dengan penderita, beritahu penderita agar menekan
tombol yang diberikannya setiap merasa gerakan janin
Lihat pada monitor apabila sudah timbul 2 angka yang menunjukkan
jumlah denyut jantung janin per menit dan tidak terjadi putus, berarti
posisi tranduser tepat
Tekan tombol record dan tombol UA reference
Awasi jangan sampai posisi berubah sampai perekaman selesai
Tiga menit setelah direkam belum terjadi gerakan janin, dapat dilakukan
perangsangan dengan alat bel pada daerah kepala janin
Bila rekaman sudah cukup ( minmal 20 menit) dan dapat di baca, lalu
matikan tombol record, tekan tombol paper advance beberapa saat sampai
kertas rekaman keluar lebih dari rekaman, terus potong
Lepaskan pengikat tali tranduser
Rekaman selesai
III. Prosedur pelayanan KTG
Ada surat pengantar dari IRJA / IRDA dan dokter swasta
Pembayaran KTG dilakukan dengan petugas di ruang USG
Dilakukan pemeriksaan KTG
2
PROSEDUR PEMERIKSAAN KTG
IV. Interpretasi hasil KTG (Non Sress test) dan prinsip tata laksana
Reaktif, jika :
1. Gerak janin minimal 2 kali dalam 20 menit disertai akselerasi minimal
15 dpm
2. Frekuensi dasar djj 120-160 dpm
3. Variabilitas normal djj 5-25 dpm
Prinsip tata laksana : janin dalam keadaan baik dan dapat
bertahan dalam 1 minggu ke depan sehingga dapat
dilakukan induksi persalinan pada kasus serotinus atau
ketuban pecah dini
3
Suspicious, jika :
1. Gerakan janinkurang dari 2 dalam 20 menit atau terdapat akselerasi
yang kurang dari 15 dpm
2. Frekuensi dasar djj abnormal (< 120 / > 160 dpm)
3. Variabilitas djj 2-5 dpm
Prinsip tata laksana : ulang pemeriksaan dalam 24 jam,
dan jika hasilnya tetap meragukan atau non reaktif maka
janin harus segera dilahirkan. Jika hasilnya reaktif maka
pengakhiran kehamilan atau persalinan tidak harus segera
dilakukan
4