Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner
dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).
Keadaan hiperglikemia kronik disertai sebagai kelainan metabolic akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi pada mata,ginjal,saraf dan
pembuluh darah. (Nugroho.Taufan, 2011)
DM yaitu suatu kelainan pada seseorang yang ditandai naiknya kadar
glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan karena kekurangan
insulin (Padila, 2012)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
.

2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyajian makalah ini selain untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Keluarga juga secara khusus untuk :
1. Untuk lebih memahami keluarga dengan DM.
2. Untuk memahami dan mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada
keluarga dengan DM.
3. Untuk memahami proses keperawatan keluarga pada keluarga dengan DM.

3. Manfaat
Manfaat yang dapat kita ambil dari isi makalah ini, antara lain :
1. Memahami keluarga dengan DM.
2. Memahami dan mampu mengidentifikasi masalah yang biasa muncul pada
keluarga dengan DM.
3. Memahami proses keperawatan keluarga pada keluarga dengan DM.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G.
Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).

2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).


a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan
ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki dengan baik dan
penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya
dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melakukan
sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin norma keluarga,
prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu maupun
keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti
makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau
pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).

3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungan dan tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga
lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama
dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-
masing membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu,
anak dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

4. Tingkat Perkembangan Keluarga


Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998
):
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan). Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai
umur 30 bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran
orang tua, kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2
hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13
tahun). Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang
tua lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada
keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah
meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).

5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan


Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
Kesehatan yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga DM
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan
Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Keadaan hiperglikemia kronik disertai sebagai kelainan metabolic akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi pada mata,ginjal,saraf dan
pembuluh darah. (Nugroho.Taufan, 2011)
DM yaitu suatu kelainan pada seseorang yang ditandai naiknya kadar
glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan karena kekurangan insulin
(Padila, 2012)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal) : 22-08-2015


I.Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn.R
2. Umur KK : 50 Tahun
3. Alamat dan telepon : KP Delima
4. Pekerjaan KK : Petani/Buruh
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi keluarga : 4 orang (suami,istri, anak ke 3 dan
anak ke 4)
No Nama Jenis Hub. Umur Pendidik Status imunisasi Ket
klmn Kel. an BCG Polio DPT Hepatitis Campak
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny. T P IRT 45 thn SD lupa
2. An. B L Anak 12 thn SD           
3
3. An. R L Anak 9 thn SD           
4
Genogram :

v
c

v 50 45

12 9
Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

v : meninggal

: klien

: hidup bersama

7. Tipe keluarga : nuclear familly


8. Suku bangsa : Berasal dari Jawa
9. Agama : Islam
10. Status sosial ekonomi :
Bekerja sebagai petani (musiman) dan bekerja sebagai tukang ojek
penghasilan Rp. 750.000-1.500.000, pengeluaran ± 30.000/hari /±
1.000.000/bln, NY. T mengatakan perekonomian yang di miliki oleh
keluarga kurang mencukupi sehingga kelurga memutuskan untuk
meminjam koperasi.
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tidak ada aktivitas khusus yang di lakukan keluarga saat waktu luang
atau berlibur namu terkadang keluarga pergi ke kebun.

II.Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan anak sekolah,
sosialisasikan anak, biaya meningkat.
13. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi :
Keluarga berkeinginan untuk memiliki tambahan ternak kambing dan
sapi serta memiliki perekonomian yang lebih baik .

14. Riwayat Keluarga Inti :


NY.T mengatakan dirinya menikah 22 tahun yang lalu pada usia 22
tahun yang lalu dan suaminya berusia 28 tahun dan mamiliki 4 orang
anak , anak ke 1 dan ke 2 telah berkeluarga dan sekarang hanya anak
ke 3 dan ke 4 yang tinggal bersam dengan dirinya dan suami .

15. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya :


NY T dan TN .R mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat
kesehatan yang buruk namun hanya demam biasa , hanya ny.t saja
yang mamiliki penyakit DM sejak 1 tahun yang lalu .

III.Data Lingkungan
16. Karakteristik Rumah :
Rumah merupakan milik sendiri, jenis rumah permanen, Luas : ± 6x15
m2, jumlah ruangan : 7, ventilasi : 11, MCK : ada WC, pembuangan
limbah : di bakar di belakang rumah.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, kamar tidur mempunyai satu
jendela dan lubang angin. Kamar mandi berada diluar rumah.WC
berada diluar rumah, WC dengan leher angsa yang lumayan bersih dan
baik. Sumber air minum bersasal dari air PAM yang dimasak. Menurut
Tn.R air tidak berwarna, berbau maupun berasa. Penerangan rumah
pada malam hari menggunakan bola lampu neon dan penerangan
cukup terang. Pembuangan sampah berada ada di TPS bawah rumah ±
100 m atau dibakar di belakang rumah.
Denah rumah :
Belakang

wc

Kandang sapi
comberan

Kandang ayam

Dapur Kamar
mandi
Kamar 3
ruang tamu belakang
Ruang TV Kamar 1

Kamar 2
Ruang tamu depan

Depan

17. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya:


Sebagain warganya bekerja sebagai petani. Jarak antara rumah
berdekatan, tetangga keluarga beragam suku ada dari jawa. Menurut
keterangan Ny.T kehidupan antara keluarga dan masyarakat terjalin
akrab. Hubungan silaturahmi berjalan baik, Ny.T mengatakan sering
berkumpul dengan tetangganya pada saat sore hari.

18. Mobilitas Geografis Keluarga:


Rumah yang saat ini ditempati ditinggali sudah ± 20 tahun dari setelah
menikah dan tinggal dirumah orang tua terlebih dahulu.
19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Keluarga mengatakan mengikuti kegiatan di dalam masyarakat yaitu
mengikuti pengajian perempuan dan tn.r mengikuti pengajian laki-laki
begitu juga dengan an.b dan an.r juga melaksanakan ngaji tiap sore
dengan ustad di dekat rumahnya

20. Sistem Pendukung Keluarga:


Keluarga tidak memiliki fasilitas untuk oengobatan seperti BPJS atau
ASKES.

IV.Struktur Keluarga
21. Struktur Peran : anggota keluarga hanya masyarakat biasa
 Tn. R : kepala keluarga/mencari nafkah
 Ny. T : ibu rumah tangga, mengurus rumah tangga dan merawat
anaknya/mencari nafkah
 An. P : bertugas sebagai anak dan kadang membantu ibu dalam
menjaga adiknya
 An. R : sebagai anak
22. Nilai atau Norma Keluarga : komunikasi terbuka
Nilai/agama yang dianut sesuai dengan agama yang dianut yaitu agama
islam, serta sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dan
norma yang berlaku didalam keluarga yaitu adat jawa. Anak-anaknya
harus pulang ke rumah sebelum maghrib
23. Pola Komunikasi Keluarga :
Pengambilan keputusan oleh KK (Tn. R), keluarga menekankan
keterbukaan dan cerita apabila ada masalah dan ngobrol pada saat
santai yaitu pada malam hari.
24. Struktur Kekuatan Keluarga :
Tn.R selaku kepala keluarga mempunyai pekerjaan tetap sebagai
petani, Ny.T tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, serta anak-
anaknya belum bekerja, apabila ada kesulitan keluarga meminta tolong
kepada tetangga sebelah rumahnya atau kepada saudaranya.

V.Fungsi Keluarga
25. Fungsi Ekonomi :
Keluarga yang mempunyai penghasilan yaitu Tn.R yang bekerja sebagi
petani dan tukang ojek dan Ny.T yang juga sering membantu kegiatan
rumah tangga tetangganya. Ny. T juga mencari nafkah dengan
berjualan sayur dipasar pada subuh atu pai hari
26. Fungsi Mendapatkan Status Sosial :
Mengajarkan anak untuk bermain dengan teman sebaya dan jangan
banyak ulah sesuai norma agama, ikut acara di masyarakat.
27. Fungsi Pendidikan :
Tn. R pendidaknnya hanya sebatas SMP. Ny.T pendidikan hanya
sebatas SD, An.B sedang menempuh pendidikan SD kelas 6, dan An.R
masih sekolah SD kelas 2.
28. Fungsi Sosialisasi :
Keluarga sering berkumpul bersama dan mengobrol pada saat makan
malam serta pada saat menonton Tv pada malam hari.
29. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan) Kesehatan :
a. Mengenal Masalah Kesehatan :
Ny. T sering merasa kebas kesemutan pada daerah telapak kaki,
Ny.T tidak pernah memeriksakan gula darahnya kembali sejak
pemeriksaan I tahun yang lalu, Ny.T menggunakan kacamata min
2. Ny. T dan keluarga berusaha untuk mengetahui penyakit yang di
derita dengan bertanya kepada bidan atau dokter yang di kunjungi
Ny.T mengatakan tidak mengetahui secara mendalam mengenai
penyakit dm yang ia lamai namun Ny.T hanya mengetahui jika dm
itu adalah penyakit kencing manis untuk penyakit dan tanda gejala
Ny.T tidak menetahui hal tersebut.
.
b. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan :
Ny.T memiliki masalah dalam mengambil keputusan, untuk
permasalahan pengambilan keputusan Ny.T mengatakan
mengambil keputusan pengobatan sendiri karena, ditakutkan terjadi
ketidak cocokan antara dirinya dan Tn.R sehingga Ny.T
mengambil keputusan sendiri dan terkadang Tn.R setuju.
c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit :
Pada satu tahun yang lalu, Ny.T mengatakan pada daerah kaki
bagian telapak menebal dan berisi air dikarenakan mengikuti saran
dari orang terdekat untuk berjalan setiap pagi tanpa menggunakan
sandal di bebatuan. Ny.T mengatakan keluarga membantu dalam
merawat kaki yang bengakak dengan mengeluarkan cairan dengan
cara memijat perlahan dan menaburkan obat senbuk di kaki Ny.T.
N.T mengatakan agak sulit dalam melakukan proses pengobatan
dan sekarang cairan tidak ada lagi, namun kaki terasa kesemutan.
d. Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Rumah yang Sehat :
Ny.T mengatakan tidak ada tindakan-tindakan khusus untuk
menurunkan kadar gula darahnya namun Ny.T mencegah
meningkatnya gula darah dengan mengatur pola dan frekuensi
makan hanya dua kali sehari dan menghindari kandungan gula
yang berlebihan didalam masakan dan tidak mengonsumsi permen
dan jajanan manis lainya.
Ny.T mengatakan kakinya pada sat menginjak lantai yang dingin
terasa tebal dan kesemutan sehingga, Ny.T menggunakan sandal
untuk menghindari kaki yang tersa tebal.
e. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan :
Ny.T mengatakan berobat di bidan terdekat dan terkadang berobat
di dokter kira-kira selama mengalami dm berobat sebanyak kurang
lebih sepuluh kali.
30. Fungsi Religius :
Agama islam, berdoa untuk cepat sembuh
31. Fungsi Rekreasi :
Tidak ada waktu pasti untuk rekreasi, kumpul sore/malam hari sambil
nonton Tv
32. Fungsi Reproduksi :
Ny.t mengatakan dirinya tidak mengalami menstruasi lagi
33. Fungsi Afeksi :
Saling menyayangi, saling mendukung antar sesama anggota keluarga.

VI.Stress dan Koping Keluarga


34. Stressor Jangka Pendek dan Panjang:
Memikirkan biaya untuk anak sekolah, dan memikirkan anak perlu
biaya masuk SMP sebentar lagi, keluarga tidak terlalu memikirkan
penyakit yang dialaminya.
35. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor :
Kerja lebih giat lagi untuk mencari uang untuk biaya pendidikan anak
dan menabung untuk masa depan anak.
36. Strategi Koping yang Digunakan :
Adaptif dengan memecahkan masalah bersama-sama, bila tidak
mampu diselesaikan minta bantu kepada orang tua ataupun orang
terdekat. Keluarga juga mengatakan, jika masalah ringan, dengan
nonton Tv bersama anggota keluarga masalah dapat dilupakan.
37. Strategi Adaptasi Disfungsional:
Dari hasil pengkajian, tidak ditemukannya adanya strategi keluarga
dalam mengatasi masalah secara maladaptive
VII.Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
No Pemeriksaan Nama anggota keluarga
Tn.R Ny.T An.B An.R
1 Tanda Vital TD : 140 /80 TD : 120/80 RR : 20 x/m RR : 20x/m,
mmhg, mmhg, P : 80 x/m, P : 82 x/m,
RR : 22 x/m RR : 24 x/m, T : 36,1 oc T : 36,1oc
P : 90 x/m P : 94 x/m
T : 36,1 oc S : 36,2oc
2 BB 56 Kg 68 Kg 27 Kg 25 Kg
3 TB 160 cm 149 cm 125 cm 110 cm
4 Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
merata merata merata merata
5 Mata Sklera Sklera Sklera Sklera
anikterik , anikterik , anikterik , anikterik ,
conjungtiva conjungtiva conjungtiva conjungtiva
ananemis anemis ananemis ananemis
6 Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak An.R tampak
ada polip ada polip ada polip pilek dan susah
benafas,
terkadang
batuk.
7 Telinga Ada secret, Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pendengaran secret, secret, secret,
baik pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik
8 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
9 Mulut dan Gigi Mulut bersih, Mulut bersih, , Mulut bersih, Mulut agak
dan ada karies dan tidak ada gigi bersih, bersih.
kerusakan gig dan tidak ada
kerusakan gigi
10 Dada Simetris, tidak Simetris , tidak Simetris , tidak Simetris , tidak
ada bunyi ada bunyi ada bunyi ada bunyi
nafas nafas nafas nafas
tambahan tambahan tambahan tambahan
11 Abdomen Tidak ada Simetris, Simetris, Simetris,
bekas operasi bising usus 10 bising usus 11 bising usus 14
,bising usus 13 x/mnt x/mnt x/mnt
x/mnt
12 Tangan Otot baik, Ny.t Otot baik, Otot baik,
tidak ada mengatakan tidak ada tidak ada
kelemahan pada bagian kelemahan kelemahan
telapak tangan
terasa
kesemutan
13 Kaki Otot baik, Ny.t Otot baik, Otot baik,
tidak ada mengatakan tidak ada tidak ada
kelemahan telapak kaki kelemahan kelemahan
terasa
kesemutan dan
pada saat di
cupit di area
sepertiga tibia
fibula mati
rasa
14 Integumen Kulit baik, Kulit elastis, Kulit baik, Kulit baik,
indra perabaan indra perabaan indra perabaan indra perabaan
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan

VIII.Harapan Keluarga
Kedepannya nanti keluarga mengharapkan mendapatkan uang yang lebih
baik lagi, dan anggota keluarga dalam keadaan yang selalu sehat, serta anak-
anak dapat menyelesaikan pendidikan secepatnya.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


I. Analisa dan Sintesis Data
No Data Masalah Penyebab
1. Subjektif : Resiko trauma Ketidak mampuan
- Ny.t mengatakan pada (injuri) pada keluarga
daerah telapak kaki keluarga menyediakan
kiri dan kanan serta Tn.khususnya lingkungan fisik
tangan kiri dan kanan Ny.T yang aman
mengalami kesemutan
- Ny.T mengatakan
padan saat menginjak
lanatai kaki terasa
tebal, dan tidak berani
menginjak lanatai
yang dingin
Objektif :
- Keluarga tampak
tidak melakukan
modifikasi
lingkunganuntuk
menghindari kaki
yang kesemutan.
2. Subjektif : Resiko bersihan Ketidakmampuan
- Ny.T mengatakan jalan nafas tidak keluarga
An.R batuk. efektif pada menyediakan
- Ny.T mengatakan keluarga Tn.T lingkungan sehat
An.R susah bernafas khususnya An.R
karena pilek.
Objektif :
- Ny.T mengatakan
halaman rumah
berdebu.

3 Subjektif : Resiko konflik Ketidak mampuan


- Ny.T mengatakan pada keluarga mengambil
mengambil keputusan Tn.R khususnya keputusan
sendiri untuk Tn.T
menghindari perbedaan
pendapat.
Objektif :
- Keluarga tampak tidak
berdiskusi untuk
mengambil keputusan.

II. Perumusan Diagnosa Keperawatan


No Diagnosis keperawatan (PES)
1. Resiko trauma (injuri) pada keluarga Tn.khususnya Ny.T
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga menyediakan
lingkungan fisik yang aman
2. Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn.T
khususnya An.R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan sehat
3. Resiko konflik pada keluarga Tn.R khususnya Tn.T berhubungan
dengan ketidak mampuan mengambil keputusan
III. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
No Kriteria Skor Pembenaran
.
DX
1 a. Sifat masalah : 2 Ny.T mengatakan kakinya mengalami
𝑥1
Resiko 3 kesemutan saat menginjak lantai yang
2
= dingin sedangkan lantai rumah Ny.T
3
terbuat dari lantai sehingga hal tersebut
dapat membuat Ny.T dapat terjatuh.
b. Kemungkinan 1
𝑥2
masalah dapat 2 Keluarga Ny.T hanya mengetahui sedikit
di ubah : =1 dan pernah mendengar akan tetapi belum
sebagain tahu cara merawat DM yang baik

c. Potensial
masalah untuk 2 Ny.T mengatakan mengurangi kandungan
𝑥1
di cegah : 3 gula dalam masakan nya dan tidak
=
cukup memakan permen dan jajanan manis
lainya

d. Menonjolnya Hal ini harus segara ditangani karena


masalah : ada dapat berdampak pada sistem tubuh lainya
2
masalah, tetapi 2 𝑥1 = mengingat fungsi penglihatan Ny.T
tidak segera di 1 menurun.
tangani
Total skor

24/3
2 a. Sifat masalah : 3 Masalah sudah terjadi sudah ada tanda dan
𝑥1
aktual 3 gejala, jika tidak tahu cara perawatnya
=1
dapat mengakibatkan munculnya penyakit
lain

b. Kemungkinan 1 Keluarga Ny.T hanya mengetahui sedikit


𝑥2
masalah dapat 2 dan pernah mendengar akan tetapi belum
=1
di ubah : tahu cara merawat batuk pilek yang baik.
sebagain

c. Potensial Masalah dapat dicegah agar tidak berlanjut


3
masalah untuk 𝑥1 = semakin parah, dan keluarga dapat
3

di cegah : 1 memanfaatkan pelayanan kesehatan yang


Tinggi ada, keluarga mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi

2
d. Menonjolnya 𝑥1 = Karena pada saat pengkajian An.R sedang
2
masalah : mengalami batuk pilek.
1
masalah segera
harus diatasi
Total skor
4
3 a. Sifat masalah : 3 Masalah pengambilan keputusan sepihak
𝑥1
Aktual 3 telah dilakukan Ny.T
=1

1
b. Kemungkinan 𝑥2 Karena maslah pengambilan keputusan
2
masalah dapat merupakan masalah keluarga jadi
=1
di ubah : permasalahan hanya dapat diselesaikan
sebagain oleh keluarga

c. Potensial Pengambilan keputusan sepihak telah


masalah untuk berlangsung sejak Ny.T mengalami
di cegah : 1 penyakit Dm sehinnga potensi untuk
𝑥1
Rendah 3 dicegah agak sulit.
1
=
3

d. Menonjolnya 2 Karena setiap permasalahan harus segera


𝑥1 =
2
masalah : ada didiskusikan.
1
masalah,
segera
ditangani
Total skor
3 1/3
IV. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa keperawatan Skor
1 Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif 4
pada keluarga Tn.T khususnya An.R
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga menyediakan lingkungan sehat
2 Resiko konflik pada keluarga Tn.R 31/3
khususnya Tn.T berhubungan dengan ketidak
mampuan mengambil keputusan
3 Resiko trauma (injuri) pada keluarga 24/2
Tn.khususnya Ny.T berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga menyediakan
lingkungan fisik yang aman
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta
social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan
ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan
umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan
Aracelis Maglaya, 1989 ).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan
Suddarth, 2002).

B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan keluarga
dengan baik atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu
menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 ( alih
bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai