TAHUN 2013-2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
SMU Negeri X Ambon berdiri pada tahun 1900 Berbagai hal sudah di persiapkan
oleh Dinas Pendidikan dan dikembangkan oleh sekolah di antaranya : (1) pengadaan sarana
dan prasarana (sapres), seperti ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, dilengkapi
dengan 1 ruang laboratorium IPA, papan tulis, LCD, dll; (2) pengadaan pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) melalui perekrutan dan proses seleksi; (3) mendesain struktur organisasi
sekolah; (4) menyusun kurikulum; (5) penerimaan siswa baru melalui perekrutan dan proses
seleksi; dan (6) penyusunan rencana strategi (RENSTRA) periode 2013-2017.
SMU Negeri X Ambon sebagai Sekolah Menegah di bawah naungan Pemerintah
Kota Ambon siap mendukung dan membantu upaya pemerintah dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasioanal yakni untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dalam rangka berjuang melaksanakan amanat-amanat mulia di atas SMPN 1
Karangdadap perlu mempersiapkan rencana strategi yang tepat, baik strategi jangka pendek
maupun strategi jangka panjang. Oleh karenanya Renstra SMP 1 Karangdadap adalah
rencana 4 (empat ) tahunan dari tahun 2013 – 2017 (tahun pelajaran (2013/2014 s.d.
2016/2017) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan program, dan
kegiatan pendidikan. Strategi ini penting, agar semua kebijakan dan program kerja sekolah
terarah dan tepat sasaran. Untuk itu, strategi ini dikembangkan menjadi dokumen tertulis
dalam bentuk renstra SMP N 1 Karangdadap. Dengan demikian Renstra disusun melalui
proses secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dari pengambilan keputusan dengan
memanfaatkan kondisi, potensi, efisiensi, dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, yang
pada akhirnya dapat meberikan sikap akuntabilitas kinerja yang bertumpu pada pencapaian
keberhasilan KBM/PBM.
2.1.2.Otonomi Daerah
Pelaksanaan desentralisasi pendidikan atau otonomi pendidikan masih belum sepenuhnya
berjalan sesuai dengan yang diharapkan , disebabkan karna kekurangan pranata sosial , politik
dan ekonomi. Otonomi pendidikan akanmmeberi efek terhadap kurikulum efisiemsi administrasi
,pendapatan dan biaya pendidikan serta pemerataannya .ini merupakan peluang bagi sekolah
SMA X dimana dengan adanya otonomi daerah sekolah kebebasan untuk mengatur sekolahnya
secara mandiri sesuai kebutuhan sekolahnya.
2.1.3.Politik Kekuasaan
Pendidikan dan politik keduanya merupakan elemen sosial politik disetiap negara baik dinegara
maju maupun negara berkembang. Sebagai mana dimaklumi bahwa yang hendak dituju oleh
pendidikan nasional ialah pendidikan yang menuju keada masyarakat industri yang tidk terlepas
dari tujuan politik idiologi bangsa kita sebagai mana yang diamanatkan oleh UUD 1945 ,
Pancasila dan GBHN.Sistem pendidikan nasional telah merumuskan dasar , fungsi dan tujuan
pendidikan, yaitu pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945 ; pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemajuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam rangkah upaya mewujudkan tujuan nasional ; Pendidikan
nasionsl bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa , berbudi
pekerti luhur , memiliki pengetahuan dan ketrampilan ,kesehatan jasmani dan rohani ,
kepribadian yang mantap dan mandiri .
2.1.4. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan ekonomi merupan terjdinya ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara
kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah
.Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi merupakan masalah besar yang dihadapi negara –negara
berkembang termasuk pada SMA X ini disebabkan karna menurunya pendapatan perkapita,
orang tua,ketidak meratanya pembangunan antar daerah , rendanya mobilitas sosial dan ini
sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak diman orang tua yang berpenghailan tinggi dapat
menfasilitasi anaknya dengan baik dalm memenuhi kebutuhan pendidikan sedangkan bagi orang
tua yang tidak mampu/ berpenghasilan rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan
anaknya sehingga sring terjadi kecemburuan sosial. Dengan adanya kebijakan pemerintah mis :
bantuan DANA BOS dengn demikian dapt membantu peserta didik yang berasalo dari oarng tua
yang tidak mampu
2.1.4.Rapuhnya Nasionalisme
Berdirinya indonesia ditopang oleh budaya , etnis, suku, bahasa, ras,dan agara yang beragam.
Mencermati kondisi yang ada saat itu maka ditetapkan pancsila sebagai landasan idiologi dan
perekat dalam berbangsa /bernegara , agar pertalian itu tetap erat dan merekat maka
ditumbuhkanlah rasa nasionalisme .Sejak berdirinya bangsa/negara indonesia hingga sekarang ,
beragam tantangan , hambatan ,dan bahkan hantaman terhadap tali perekat datang silih berganti
.Berkembangnya nilai –nilai impor dan runtuhnya nilai lokal akibat arus globalisasi, adopsi
nilain yang tak terhindarkan, terutam banyak terjadi dalam percaturan ekonomi dan politik dan
itu terjadi secar –besar-besaran sejak pasca ORLA.Dengan demikian tanggung jawab lembaga
pendidikan dalam hal ini SMA X ditantang untuk mampu menerapkan empat pilar bangsa yitu
Pancasila, UUD 1945, NKRI,Bhineka Tunggal kembali dijadikan acuan yang diterapkan pada
lembaga pendidikan SMA X .
2.3.Potensi dan Masalah
2.3.1. Potensi
1. Potensi merupakan kemampuan , kekuatan yang dimiliki oleh SMA X untuk
mewujudkan Visi,Misi dan program SMA X yang merupakan potensi yaitu potensi
Sekolah dan masyarakat merupakan dua komunitas yang saling melengkapi antara satu
dengan yang lain , memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam merencanakan,
melaksanakan, dan melakukan pengawasan terhadap program pendidikan perhatian
masyarakat dap pendidikan terungkap melalui ide-ide atau bantuan yang diwujudkan melalui
dana dan tenaga.Masyarakat akan menjadi tumpuan atas peningkatan dan pelayanan mutu
pendidikan yang diselengarakan oleh sekolah sehingga hubungan yang harmonis antara
sekolah dan masyarakat akan memeberikan dampak yang berarti bagi peningkatan mutu
pendidikan
UUSPN No 20 tahun 2003 mengemukakan pengadaan dan pendayagunaan sumber daya
pendidikan dilakukan oleh pemerintah,masyarakat dan atau keluarga peserta didik .Hal ini
menunjukan peran orang tua yang tergabung dalam komite sekolah menjadi penting dapat
langsung menghandel persoalan disekolah.Banyak orang tua yang membayar lebih tinggi
untuk putra-putrinya mendapat pendidikan yang lebih baik
UUSPN N0 20 tahun 2003 pasal 54 ayat 2 bahwa masyarakat dapat berperan serta sebagai
sumber pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.masyarakat lingkungan sekolah diminta
dan diberi kesempatan yang luas mendukung program penyelenggaraan pendidikan di
sekolah secara keseluruhan
2.3.2. Permasalahan
SMA X selain memiliki potensi juga terdapat permasalahan yang dihadapi yaitu Sekolah
tidak transparansi kepada masyarakat sebagai mitra kerja , tidak melibatkan komite untuk
mengevaluasi kinerja sekolah, tidak memperkenalkan keunggulan sekolah kepada masyarakat
karna tidak ada bulletin sekolah, tidak melakukan open hause, tidak ada kunjungan rumah,
tidak perna menampilkan keunggulan sekolah melalui media baik media cetak maupun media
elektronik
Sekolah tidak akuntabilitas dalam pengunaan dana mis : tidak dibuat papan pengunaan
dana,tidak ada pertanggung jawaban program dan keuangan kepada orang tua dan
masyarakat. Apabilah sekolah dalam hal ini kepsek selaku pemimpin tidak memanfaatkan
potensi personal dengan tidak menjadi sumber inspirasi untuk membangkitkan potensi
terpendam dalam tiap personil,dan tidak memberimtivasi untuk bekerja,tidak menjalin kerja
sama dengan masyarakat sebagai mitra kerja ,tidak mengembangkan apa yang menjadi
keunggulan kompetitif dari pada sekolah maka baik sekolah itu akan statis bahkan mati .
3.2. MISI
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku
Yaitu selalu mengikuti perubahan model pembelajaran sesuai dengan kurikulum
agar siswa bisa memiliki pengetahuan yang luas sehingga kualitasnya baik.
Menggunakan metode belajar yang menyenangkan (Paikem) agar tidak menimbulakan
rasa jenuh pada siswa.
2. Mendorong/menumbuhkan semangat bersaing dalam belajar dan Lancar
berbahasa Inggris-Indonesia
Membuat siswa lebih berminat belajar dengan memberikan motivasi yang
membangun sehingga siswa lebih minat belajar den mendapatkan ilmu yang luas.
Menunjukkan bebagai macam prestasi yang pernah ada sehingga siswa memiliki rasa
ingin menjadi lebih baik. Mengadakan bimbingan belajar bahasa yang memiliki kualitas
yang baik, sehingga anak mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
3. Menciptakan sekolah yang sehat dan nyaman
Membuat pengamanan di lingkungan sekolah serta memberi perlindungan
terhadap siswa agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Memberi fasilitas yang
layak sehingga siswa dapat menggunakanya dengan baik. Memberi sarana kebersihan
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar warga sekolah tidak terjangkit
penyakit, serta mengadakan penghijauan sehingga sekolah terlihat asri.
4. Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama, budaya, dan budi
pekerti yang menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5.Menjalin hubungan yang baik antar masyarakat dalam kegiatan sekolah dan
sebaliknya
Defenisi VISI :
- Pengertian sekolah yang unggul ialah warga yang mampu menjadikan sekolah yang
biasa saja menjadi sekolah yang maju dan bisa membuat inovasi yang baru. Juga yang
bisa menjadikan sekolahnya menjadi lebih makmur dan nyaman serta memiliki daya pikir
yang lebih cepat dan tanggap. serta warga sekolah yang memiliki kelebihan atau
kemampuan berpikir yang baik.
- sekolah yang bertaqwa ialah warga yang selalu taat akan aturan agama sehingga jauh dari
perbuatan yang jahat dan juga warga yang mengerti akan setiap ajarannya.
- sekolah yang cinta lingkungan ialah warga yang selalu menjaga, merawat serta
melindungi lingkungan sekitar termasuk masyarakat (solidaritas).
BAB II KONDISI UMUM SMU NEGERI X AMBON
BAB III
STRATEGI FORMULASI
3.1 VISI
Visi SMP N 1 Karangdadap untuk periode 2013/2014 s.d. 2016/2017 adalah “Unggul dalam
Prestasi Terpuji pada Jati Diri”
Indikator:
a. Unggul dalam prestasi akademik.
b. Unggul dalam prestasi non akademik.
c. Mantap dalam etika, budi pekerti dan disiplin menuju kualitas iman dan taqwa.
d. Terwujudnya pengembangan kurikulum sesuai Standar Isi Pendidikan Nasional.
e. Terselenggaranya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
f. Meningkatnya lulusan yang memiliki kompetensi sesuai standar nasional.
g. Mempunyai kualitas sarana prasarana yang mendukung pembelajaran.
h. Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai standar kompetensi.
i. Terwujudnya pengelolaan sekolah sesuai manajemen berbasis sekolah.
j. Terselenggaranya sistem penilaian hasil belajar secara efektif, objektif dan sistematis.
k. Optimalnya sumber dana dan daya dukung pendanaan sekolah.
d. Melaksanakan pengembangan pengelolaan sekolah yang meliputi sumber daya manusia,
pembelajaran, sarana prasarana penilaian, kesiswaan, kurikulum, administrasi, pembiayaansesuai
manajemen berbasis sekolah.
e. Melaksanakan pengembangan keorganisasian sekolah meliputi :
Struktur organisasi yang dikembangkan sesuai dengan tujuan program.
Uraian tugas yang lengkap dan jelas.
Mekanisme kerja yang jelas, sederhana dan praktis.
Personalia yang berkualitas untuk menunjang pelaksanaan program
f. Melaksanakan pengembangan fasilitas pendidikan mencakup aspek teknis teknologi.
g. Merintis pengembangan pembiayaan pendidikan.
3.3 KREDO
(5) WARNA
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru
muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki
pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).
a. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan Sekolah Dalam Empat Tahun
Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang, maka tujuan yang akan di capai selama 4
tahun mendatang (2013/2014 s/d 2016/2017) diharapkan :
1) Rata-rata pencapaian nilai selisih UN setiap mata pelajaran + 0,5.
2) 100 % siswa lulus Ujian Nasional.
3) Tim Bola Volly menjadi juara 1 Tingkat Kabupaten.
4) Tim atletik menjadi juara umum Tingkat Kabupaten.
5) 100 % siswa mempunyai ketrampilan menjahit.
6) 100 % siswa mempunyai ketrampilan campuran.
7) Seluruh siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. 8)Seluruh siswa
mempunyai Ahlaqul Karimah.
b. Hasil Yang Diharapkan.
1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diterapkan dengan maksimal
2) Adanya dokumen perangkat pembelajaran kelas VII, VIII, IX setiap mata pelajaran.
3) Sistem penilaian yang berbasis kompetensi.
4) Adanya desain pembelajaran yang bervariasi.
5) Peningkatan jumlah lulusan dan rata-rata nilai hasil UN.
6) Juara lomba mata pelajaran dan juara olah raga dan seni tingkat kabupaten.
7) Terpenuhinya media pembelajaran.
8) Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan secara bertahap mulai tahun pelajaran
2013/2014.
9) Meningkatnya profesionalisme guru.
10) Meningkatnya kinerja tenaga non edukatif.
11) Terlaksananya supervisi klinis secara berkala.
12) Meningkatnya pengelolaan sekolah.
13) Tercapainya tertib administrasi sekolah.
14) Tercukupinya dana untuk penyelenggaraan pendidikan.
9 Terpenuhinya media 50 %
Sarana dan prasarana pembelajaran.
pendidikan belum tercukupi
10 Terpenuhinya sarana 30 %
Keamanan dari segi fisik dan prasarana pendidikan
belum terpenuhi.
11 Keamanan dari segi fisik 25 %
Profesiolisme guru kurang (pagar bumi) terpenuhi.
12 Meningkatnya 25 %
Kinerja tenaga non edukatif profesionalisme guru.
belum maksimal
Meningkatnya kinerja tenaga
non edukatif.
13 Supervisi klinis dilaksanakan Terlaksananya supervisi 25 %
secara insidental klinis secara berkala.
3.4 Strategi
Berdasarkan
hasil analisis SWOT, diperoleh data bahwa skor strenght (1348) lebih besar dari weakness (178).
Sedangkan skor opportunity (44) lebih besar dari treath (27). Sehingga berdasarkan diagram
kartesius dibawah kini, maka kondisi seperti ini terletak pada kuadran I
Oleh karena itu, SMP N 1 Karangdadap menetapkan untuk menggunakan strategi
stability/Rasionalisasi yaitu optimalisasi kelebihan – kelebihan sekolah agar dapat meminimalisir
kelemahan-kelemahan sekolah dan juga dapat meraih peluang.
Berikut adalah rumusan strategi SMP N 1 Karangdadap periode (2013/2014 s/d 2016/2017).
Strategi 1 : optimalisasi manajemen kurikulum
Strategi 2 : optimalisasi manajemen pembelajaran
Strategi 3 : optimalisasi manajemen pencitraan
Strategi 4 : optimalisasi manajemen humas
Strategi 5 : optimalisasi manajemen informasi
Strategi 6 : optimalisasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
Strategi 7 : optimalisasi manajemen kepemimpinan
Strategi 8 : optimalisasi manajemen kesiswaan
Strategi 9 : optimalisasi manajemen keuangan
Strategi 10 : optimalisasi manajemen sarana dan prasarana
Strategi 11 : optimalisasi manajemen penjaminan mutu
3.5 Kebijakan
Untuk mempermudah melaksanakan strategi diatas, maka SMP N 1 Karangdadap menetapkan
kebijakan periode 2013/2014 s/d 2016/2017 untuk mendukung pelaksanaan strategi, diantaranya:
Strategi 1 : optimalisasi manajemen kurikulum
Kebijakan yang di tetapkan:
1.1 Mengembangkan kurikulum berkualitas dengan mengacu kepada standar kompetensi
lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
1.2 mengembangkan silabus pembelajaran yang berkualitas secara mandiri;
Strategi 2 : optimalisasi manajemen pembelajaran
Kebijakan yang ditetapkan:
2.1 Melaksanakan pembelajaran berkualitas berdasarkan strandar proses pembelajaran yang
telah ditetapkan oleh pemerintah
Strategi 3 : optimalisasi manajemen pencitraan
Kebijakan yang ditetapkan:
3.1 Melaksanakan sosialisasi dan promosi sekolah melalui berbagai cara yang efektif dan efisien
3.2 Melaksanakan pelayanan pendidikan yang berkualitas
3.3 Mengikuti berbagai kompetisi di berbagai bidang dalam berbagai tingkatan (desa,
kecamatan, kabupaten, maupun provinsi)
3.4 Mengurus izin operasional sekolah
3.5 Melaksanakan proses penjaringan siswa secara efektif dan efisien
Strategi 4 : optimalisasi manajemen relationship ( hubungan masyarakat )
Kebijakan yang ditetapkan :
4.1 Melaksanakan berbagai program untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat secara luas.
4.2 Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan masyarakat
4.3 Membentuk organisasi alumni sekolah
Strategi 5 : optimalisasi manajemen informasi
Kebijakan yang ditetapkan :
5.1 Melaksanakan pelayanan informasi yang berkualitas
Strategi 6 : optimalisasi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
Kebijakan yang ditetapkan :
6.1 Melaksanakan program pemeliharaan PTK untuk memperkuat komitmen dan loyalitasnya
6.2 Melaksanakan program pengembangan PTK untuk mengoptimalkan produktivitas PTK
6.3 Merekrut PTK yang berkualitas
Strategi 7 : optimalisasi manajemen kepemimpinan
Kebijakan yang ditetapkan :
7.1 Melaksanakan kepemimpinan sekolah yang transaksional dan transformasional
Strategi 8 : optimalisasi manajemen kesiswaan
Kebijakan yang ditetapkan :
8.1 Melaksanakan program pemeliharaan santri untuk meperkuat komitmen dan loyalitas
8.2 Melaksanakan program pemeliharaan siswa untuk memperkuat komitmen dan loyalitas
8.3 Merekrut siswa yang berkualitas
Strategi 9 : optimalisasi manajemen keuangan
Kebijakan yang ditetapkan :
9.1 Melaksanakan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
9.2 Melaksanakan pengelolaan anggaran yang at cost dan berbasis kebutuhan
Strategi 10 : optimalisasi manajemen sarana dan prasarana
Kebijakan yang ditetapkan :
10.1Pengadaan sarana, prasarana, dan, teknologi pendidikan yang memadai.
Strategi 11 : optimalisasi manajemen penjaminan mutu
Kebijakan yang ditetapkan :
11.1 Melaksanakan penjaminan mutu sekolah yang efektif dan efisien
BAB IV
STRATEGI IMPLEMENTASI
4.1 Program Kerja
Untuk mempermudah pelaksanaan kebijakan di atas maka SMPN 1 Karangdadap menetapkan
Program Kerja periode 2013-2017. Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan, diantaranya :
Kebijakan1.1: mengembangkan kurikulum berkualitas dengan mengacu kepada standar
kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah;
Program kerja di tetapkan
1.1.1. Melaksanakan workshop pengembangan kurikulum.
Kebijakan 1.2 : mengembangkan silabus pembelajaran yang berkualitas secara mandiri;
Program Kerja di tetapkan
1.5.1. Melaksanakan workshop pengembangan silabus.
Kebijakan 2.1 : melaksanakan pembelajaran yang berkualitas berdasarkan standar proses
pembelajaran yang ditetpakan oleh pemerintah.
Program Kerja yang di tetapkan
2.1.1. melaksanakan program pengembangan RPP, Bahan ajar, dan instrumen penilaian yang
berkualitas berdasarkan standar perencanaan pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah.
2.1.2. melaksanakan program pembelajaran yang berkualitas berdasarkan standar pelaksanaan
pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2.1.3. melaksanakan program penilaian pembelajaran yang berkualitas berdasarkan standar
penilaian yangb telah ditetapkan oleh pemerintah.
2.1.4. melaksanakan program pengawasan pembelajaran yang berkualitas berdasarkan standar
pengawasan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Kebijakan3.1. : melaksanakan sosialisasi dan promosi sekolah melalui berbagai cara yang efektif
dan efisien.
Program kerja yang ditetapkan
1.1.1. Melaksanakan program sosialisasi dan promosi melalui spanduk dan brosur
1.1.2. Melaksanakan program sosialisasi dan promosi melalui media web
Kebijakan3.2. : melaksanakan pelayanan pendidikan yang berkualitas
Prorgam kerja yang ditetapkan
3.2.1. melaksanakan program pelayanan dan pendidikan yang berkualitas.
Kebijakan 3.3. : mengikuti berbagai kompetensi di berbagai bidang dalam berbagai tingkatan
(desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)
Program kerja yang ditetapkan
3.3.1. mengikuti lomba pidato bahasa inggris dalam berbagai tingkatan
3.3.2. mengikuti lomba pidato bahasa indonesia dalam berbagai tingkatan
3.3.3. mengikuti lomba cerdas cermat dalam berbagai tingkatan
3.3.4. mengikuti lomba MTQ dalam berbagai tingkatan
3.3.5.mengikuti lomba kaligrafi dalam berbagai tingkatan
3.3.6. mengikuti lomba rebana dalam berbagai tingkatan
3.3.7. mengikuti lomba bulu tangkis dalam berbagai tingkatan
3.3.8. mengikuti lomba tenis meja dalam berbagai tingkatan
3.3.9. mengikuti lomba-lomba lain diberbagai tingkatan
Kebijakan 3.4. : mengurus ijin operasional sekolah
Program kerja yang ditetapkan
3.4.1. melaksanakan program pengurusan ijin operasional sekolah
Kebijakan3.5. : melaksanakan proses perekrutan siswa secara efektif dan efisien
Program kerja yang ditetapkan
3.5.1. melaksanakan program penjaringan siswa melalui sosialisasi langsung ke SD / MI
disekitar pekalongan
3.5.2. melaksanakan program penjaringan siswa melalui jalur prestasi
Kebijakan4.1. : terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial
Program kerja yang ditetapkan
4.1.1. melaksanakan program religiusitas
4.1.2. mengirimkan delegasi untuk mengikuti kegiatan seminar atau diskusi ilmiah atau
sejenisnya dibidang pendidikan
4.1.3. melaksanakan program kerja bakti sosial
Kebijakan 4.2. : melaksanakan berbagai program untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat
secara luas
Program kerja yang ditetapkan
4.2.1. melaksanakan pembentukan komite sekolah
4.2.2. melaksanakan program kerja sama dengan berbagai pihak untuk melaksanakan berbagai
hal yang terkait dengan pengembangan sekolah
5.1 Monitoring
Monitoring (pengawasan/pemantauan) dilakukan terhadap kinerja manajemen unit,
kinerja manajemen tim pelaksana, kinerja manajemen individu. Untuk setiap kinerja manajemen,
hal-hal yang dipantau adalah perencanaan dan pelaksanaan.
5.1.1 monitoring kinerja manajemen unit
Untuk kinerja manajemen unit, hal yang dipantau dalam perencanaan adalah renstra unit,
sedangkan hal yang dipantau dalam pelaksanaan adalah pelaksanaan setiap kebijakan yang
ditangani oleh unit tersebut.
5.1.2 monitoring kinerja manajemen tim pelaksana program
Untuk kinerja manajemen tim pelaksana program, hal yang dipantau dalam perencanaan
adalah proposal program kerja, sedangkan hal yang dipantau dalam pelaksanaan adalah
pelaksanaan program kerja yang ditangani oleh tim pelaksana tersebut.
5.1.3 monitoring kinerja manajemen individu
Untuk kinerja manajemen individu, hal yang dipantau dalam perencanaan adalah
program kerja individu per semester, sedangkan hal yang dipantau dalam pelaksanaan adalah
pelaksanaan program kerja tyang dilakukan tiap individu selama satu semester.
5.2 Evaluasi
Evaluasi adalah membandingkan hasil kinerja real dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan sekolah. Evaluasi dilakukan terhadap hasil kinerja manajemen unit, hasil kinerja
manajemen tim pelaksana, dan hasil kinerja manajemen individu.
5.2.1 Evaluasi hasil kinerja manajemen unit
Untuk kinerja manajemen unit, hal yang di evaluasi adalah hasil kinerja unit dalam
melaksanakan setiap kebijakan yang ditangani oleh unit tersebut.
5.2.2 Evaluasi hasil kinerja manajemen tim pelaksana program
Untuk kinerja manajemen tim pelaksana program, hal yang dievaluasi adalah hasil
kinerja tim dalam melaksanakan program kerja yang ditangani oelh tim tersebut.
5.2.3 Evaluasi kinerja manajemen individu
Untuk kinerja manajemen individu, hal yang di evaluasi adalah hasil kinerja individu
dalam melaksanakan program kerjanya selama satu semester.
Alhamdulillah wassyukurillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
nikmat, rohmah, dan barokah-Nya kepada kita semua, khususnya pengurus SMP N 1
Karangdadap, sehingga dokumen rencana strategi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga
dengan adanya dokumen renstra ini, Allah memudahkan pengurus SMP N 1
Karangdadap dalam usahanya mencapai visi, misi, dan tujuan Sekolah. Selanjutnya, renstra ini
akan dijadikan sebagai penduan utama bagi pengurus SMP N 1 Karangdadap dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Renstra SMP N 1 Karangdadap 2013/2014 s/d 2016/2017 ini dijabarkan menjadi rencana
strategis pada setiap unit manajemen sekolah (UMS). Dengan demikian UMS memiliki acuan
pengembangan program yang lebih spesifik sesuai dengan karakter dan keunggulannya, juga
dapat secara bersama-sama dan bersinergi mencapai visi dan misi sekolah. Dalam hal terjadi
perubahan lingkungan strategis yang tidak terduga, sehingga kebijakan dan program yang telah
dirumuskan dalam rencana strategis menghadapi kendala untuk dilaksanakan, maka kepala
sekolah dapat melakukan perubahan dengan persetujuan Pemerintah Kabupaten.
Berhasilnya implementasi Renstra ini sangat tergantung pada pemahaman kesadaran,
keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari warga madrasah, serta dukungan pemerintah, dan
masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini juga menjadi harapan nyata bagi
pembangunan pendidikan dan pembangunan masa depan para santri. Bagi segenap civitas
akademika SMP N 1 Karangdadap hanya tersedia satu jalan lurus untuk mencapai cita-cita luhur
yang digariskan dalam Renstra ini.
RENCANA STRATEGIS SMU X AMBON
TAHUN 2013 - 2017
Latar Belakang
Pendidikan menengah umum adalah jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa untuk melanjutkn pendidikan tinggi dan
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
Sebagai anggota masyarakat, siswa diharapkan mampu mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya (PP. No. 29/90).
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan satuan pendidikan di jalur pendidikan sekolah yang
menyelenggarakan pendidikan umum dan mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan
ketrampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa
pendidikan (UU No. 2/89).
Untuk memenuhi harapan-harapan tersebut di atas, maka SMA Negeri 1 Betara dalam program
pengajarannya selama ini telah melakukan dua program, yakni program pengajaran umum dan
program pengajaran khusus.
Program pengajaran umum merupakan program yang wajib diikuti semua siswa kelas X,
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya serta
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan minat siswa sebagai dasar untuk memilih program
pengajaran khusus yang dipilihnya di kelas XI nanti.
Program pengajaran umum ini mencakup bahan kajian yang disusun dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bimbingan dan
Konseling, Komputer, Pendidikan Seni, Sejarah Nasional dan Umum, Bahasa Inggris, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdiri dari Fisika, Biologi,
dan Kimia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang meliputi Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Tata Negara,
dan Antropologi.
Dengan pendekatan teknologi pendidikannya yang sangat memadai, maka tak berlebihan kalau
pada akhirnya menjadi tumpuan harapan masyarakat dalam mendorong dinamika proses
pendidikan nasional yang dicita-citakan. Kini dan esok, SMA Negeri 1 Betara tidak saja diharapkan
sebagai salah satu pusat keunggulan, tetapi juga diharapkan dapat berperan aktif sebagai wahana
penguatan iman dan taqwa serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi dunia pendidikan, perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan teknologi dan
seni merupakan tantangan yang amat kompleks dan saling berkaitan. Dalam menghadapi tantangan
global, SMA Negeri 1 Betara semakin berat karena selain harus memenuhi tuntutan lokal dan
nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat regional dan
global. Oleh karena itu, pendidikan di SMA Negeri 1 Betara, selain harus mampu memberikan
pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan individu peserta
didik, juga harus mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, SMA Negeri 1 Betara harus mengembangkan rencana
strategisnya untuk jangka waktu lima tahun, 2011-2015. Rencana tersebut disusun dengan
memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya dan hasil-hasil Analisis
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman serta transisi budaya korporasi yang ada saat ini.
Selanjutnya, dikembangkan kebijakan, sasaran, strategi, program kerja, dan indikator kinerjanya
dengan standar mutu nasional tanpa mengabaikan kemungkinan penerapan standar internasional.
Keseluruhan upaya pengembangan SMA Negeri 1 Betara itu bertumpu pada wawasan kebangsaan
dan penghayatan terhadap kemajemukan budaya, dan landasan falsafah kehidupan yang edukatif,
ilmiah, dan religius.
BAB I
EVALUASI PELAKSANAAN RENSTRA 2011-2015
DAN ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK
Keberadaan SMA Negeri 1 Betara menjadi sebuah Sekolah pada lingkungan yang strategis
membangkitkan tuntutan baru berupa kesiapan mental untuk lebih mampu memainkan peranan
sebagai agen perubahan. Hal ini dikaitkan dengan fungsi pendidikan tinggi yang tidak saja
berorientasi pada penciptaan perubahan pada tingkat mikro individual, tetapi juga pada tingkat
makro dalam bentuk perubahan sosial menuju masyarakat madani yang berbasis pada nilai moral
Pancasila, dan pertumbuhan ekonomi untuk menuju kualitas hidup yang lebih baik.
Pada dasarnya Renstra SMA Negeri 1 Betara 2011-2015 merupakan kelanjutan dari Renstra
sebelumnya dan disusun dengan memperhatikan perundang-undangan yang baru. Oleh karena itu
penyusunan Renstra SMA Negeri 1 Betara 2011-2015 bertitik tolak dari data dan informasi tentang
tingkat capaian pelaksanaan Renstra SMA Negeri 1 Betara 2006-2010 serta permasalahan yang
belum terpecahkan secara optimal dan perlu ditindaklanjuti.
1. Pengembangan SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja sekolah;
2. Peningkatan mutu pendidikan sesuai ketentuan perundangan baru untuk memperkuat daya
saing lulusan;
3. Peningkatan wawasan ImatQ dan Iftek, kepribadian, dan kompetensi sosial sebagai dasar untuk
membangun budaya kerja di SMA Negeri 1 Betara;
4. Peningkatan fasilitas pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
sesuai dengan standar nasional dan internasional;
5. Peningkatan ketertiban, keamanan, kebersihan dan kenyamanan untuk mewujudkan kehidupan
sekolah yang edukatif, ilmiah, dan religius;
6. Peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainya baik pemerintah maupun
swasta di dalam maupun luar negeri untuk memperkuat citra dan kinerja SMA Negeri 1
Betarayang unggul;
7. Penggalian dana dari berbagai sumber baik konvensional maupun inkonvensional;
8. Peningkatan partisipasi peserta didik dalam berbagai program pengembangan bidang akademik,
kegoatan lomba, dan penelitian;
9. Pemasaran produk unggulan SMA Negeri 1 Betara melalui perluasan pasar dan perluasan
jangkauan publikasi;
B. KELEMAHAN
1. Intaq siswa yang masih dibawah standar negeri. Menyebabkan selalu menunggu pengumuman
negeri.
2. SMA Negeri 1 Betara memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik
berupa potensi SDM guru maupun sarana prasarana, dapat dijadikan lahan untuk
mengembangkan program-program unggulan atau sekolah-sekolah percontohan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
3. Keterbatasan RAPBS dan fasilitas laboratorium dan workshop menyebabkan lembaga ini belum
dapat berfungsi secara optimal.
4. Mobilisasi SDM untuk menjalankan visi dan misi SMA Negeri 1 Betara sebagaimana yang
diharapkan menuntut peningkatan kesejahteraan yang memadai.
5. Belum lengkapnya parameter dan pedoman-pedoman penjaminan mutu (quality
assurance)memerlukan kegiatan khusus pengembangannya.
6. Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah sekolah dengan nilai inti yang terkait dengan
etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi dalam konteks sebagai guru terutama di
bidang pengajaran belum terbangun.
C. PELUANG
1. Status SMA Negeri 1 Betara adalah salah satu perubahan dan kepercayaan masyarakat
khususnya dunia pendidikan hingga saat ini terus ingin menjadikan sekolah yang berwawasan
insternasional. Upaya tersebut untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan sehingga lebih
fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi kebutuhan
masyarakat.
2. Otonomi memungkinkan SMA Negeri 1 Betara akan menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi
Negeri dan Swasta secara langsung. Melalui kemitraan ini SMA Negeri 1 Betara melakukan
rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan
untuk memperluas layanan kepada publik.
3. Undang-undang tentang Guru dan Dosen serta PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan memberi peluang kepada Islam PB Soedirman untuk memaksimalkan perannya
sebagai sekolah baik melalui program akademik maupun sertifikasi. Hal ini tidak hanya akan
meningkatkan minat lulusan SLTP untuk menjadi siswa yang unggul di bidang IPTEK dan
IMTAQ. Dengan demikian citra dan kredibilitas SMA Negeri 1 Betara akan meningkat.
4. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan anggaran
pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD memberi peluang bagi SMA Negeri 1 Betara
untuk berperan serta secara lebih aktif dalam memperbaiki kualitas mutu pendidikan.
D. ANCAMAN
1. Munculnya beberapa sekolah swasta di sekitar SMA Negeri 1 Betara yang dikelola dan
didukung oleh manajemen yang kuat dengan program-program kompetitif dalam dalam
merespons tuntutan pasar.
2. Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Negeri 1 Betara mengharuskan melakukan
revitalisasi sistem komunikasi dan informasi.
3. Terbatasnya daya dukung anggaran pendidikan mengharuskan SMA Negeri 1 Betara menggali
sumber dana pendamping dan menggunakannya secara efisien.
4. Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas SMA Negeri 1 Betara
menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar nasional, kesiapan SDM, dan sistem
manajemen yang handal.
5. Peta kebutuhan siswa dapat dijadikan dasar bagi SMA Negeri 1 Betara dalam menyusun
program pembiayaan belum teridentifikasi dengan baik.
6. 0tonomi dan desentralisasi SMA Negeri 1 Betara untuk melakukan penataan struktur organisasi,
tatapamong, sistem manajemen, dan budaya kerja, yang menjamin organisasi yang kuat,
efisien, transparan, demokratis, akuntabel, serta memiliki daya respon terhadap berbagai
perubahan kebijakan pemerintah dan tuntutan masyarakat.
7. Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas menuntut ketersediaan
fasilitas pendidikan berstandar nasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
8. Masih Rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh sistem desentralisasi penggajian
guru yang mengharuskan SMA Negeri 1 Betara melakukan revitalisasi kebijakan peningkatan
kesejahteraan dalam rangka meningkatkan mutu kinerja sekolah.
E. ASUMSI-ASUMSI
Pengembangan Rencana Strategis SMA Negeri 1 Betara 2011-2015 dilandasi oleh asumsi-asumsi
berikut:
1. Lulusan SLTP dalam periode lima tahun ke depan mengalami lonjakan yang tajam. Sementara
itu, daya tampung sekolah negeri relatif konstan dalam jumlah yang terbatas.
2. Tuntutan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan semakin tinggi sejalan dengan
perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat.
3. Pemberlakuan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jo PP No. 19/2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan UU tentang Guru dan Dosen berpengaruh terhadap
penyesuaian kurikulum untuk memenuhi persyaratan guru yang profesional dan kompeten.
4. Modernisasi sekolah dan fasilitas pendidikan menjadi pendorong peningkatan citra SMA Negeri
1 Betara secara internal dan eksternal.
5. Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi memungkinkan peningkatan akses pendidikan
secara luas yang akan mendorong SMA Negeri 1 Betara untuk melakukan distance
learning dan e-learning.
6. Kompleksitas problematika pendidikan akan meningkat sehingga menuntut kajian yang
mendalam dan komprehensif.
7. Optimalisasi potensi siswa memerlukan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.
8. Modernisasi sekolah merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan.
9. Peningkatan layanan, kinerja, dan produk sekolah memerlukan sumber daya manusia yang
handal sesuai dengan tuntutan profesi.
10. Jejaring dan kemitraan dengan lembaga lokal dan nasional diperlukan untuk meningkatkan
kualitas, akuntabilitas, dan pembangunan citra lembaga dalam hal ini SMA Negeri 1 Betara
11. Unggulan-unggulan yang dimiliki SMA Negeri 1 Betara baik SDM maupun fasilitas, dapat
diberdayakan untuk menggali sumber dana pendukung.
BAB III
RENCANA STRATEGIS
2011 -2015
1. A. VISI SEKOLAH
Mewujudnyatakan internalisasi nilai etika, imtaq, iptek, dan berbudaya santun.
1. B. MISI SEKOLAH
2. C. TUJUAN SEKOLAH :
1. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan peningkatan mutu
pembelajaran
2. Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan pengembangan potensi diri
3. Mengadakan kegiatan sosial yang memupuk sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih santun
4. Memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar disiplin dan tata tertib sekolah dan memberikan
penghargaan ( reward ) bagi siswa yang berprestasi
5. Meningkatkan rasa iman dan taqwa melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan
6. Melaksanakan pembelajaran komputer dan internet sebagai upaya pencapaian kecakapan
hidup ( life skill )
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, aman, sejuk dan indah
8. Menghasilkan alumni yang dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
9. Menggiatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP )
10. Mengusahakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dan meningkatkan layanan informasi
pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni
2. Membekali siswa agar memiliki nilai etika, imtaq, akhlak dan budi pekerti yang baik
3. Menumbuhkembangkan pola pemikiran masyarakat betapa pendidikan sangat penting
bagi kehidupan manusia
4. Mengembangkan etos kerja dan profesionalitas bagi penyelenggara pendidikan
5. Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi anak didik
6. Mengefektifkan inovasi sistem pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan era
globalisasi
7. Mengusahakan sistem pembelajaran berbasis multi media
8. Terbinanya hubungan yang serasi antara sekolah dengan lembaga yang terkait dan masyarakat
9. Terciptanya manajemen sekolah yang efektif dan efesien untuk menuju sekolah SSN dan SNBI
1. Tersusunnya deskripsi dan silabus untuk semua mata pelajaran yang diperbaharui secara
berkelanjutan;
2. Terlaksananya evaluasi tahunan kurikulum;
5. a. Tersusunnya standar mutu akademik;
6. a. Rata-rata KKM setiap pelajaran untuk kelas Plus 7,5 dan kelas unggulan 8.00
lembaga lainya
b. Terselenggaranya kerjasama baru dengan lembaga lokal, nasional.
b. Kesiswaan
Kebijakan dalam bidang kesiswaan dan hubungan alumni berorientasi pada peningkatan kualitas
dan kuantitas kegiatan kesiswaan untuk mendukung program sekolah guna memperoleh dan
memperkaya kompetensi profesional, kepribadian dan sosial yang mantap, menuju keunggulan
kompetitif. Kebijakan itu terfokus pada penguatan kelembagaan, pengembangan minat bakat,
pengembangan kepribadian dan seni budaya, olah raga, peningkatan pendidikan keimanan dan
ketakwaan, etika dan estetika, dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan peningkatan
ketahanan terhadap ancaman erosi nilai moral norma luhur dan bahaya obat terlarang dan
psikotropika, serta dukungan kuat dari alumni untuk pengembangan SMA Islam PB Soedirman
1. Melaksanakan pembangunan fisik dan fasilitas sekolah berstandar nasional yang dibiayai
Pemerintah
2. Memantapkan sistem manajemen fasilitas berdasarkan penjaminan mutu yang meliputi
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif.
3. Mengupayakan dan memberdayakan berbagai bantuan untuk pengembangan fasilitas.
4. Meningkatkan sistem sekuriti dan manajemen sekolah
5. Memperluas, mengembangkan dan memberdayakan sistem pengelolaan tata ruang kelas
belajar.
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indikator berikut: