Anda di halaman 1dari 17

B.

Pembahasan
Berdasarkan data yang didapatkan, fungsi dari masing-masing dari data di atas antara
lain:
1. Osteo Sacral.
2. Ureter, pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris
dan pembukaan vagina. Berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau
ekskresi dan sistem seksual.
3. Fimbrae, berfungsi sebagai tempat pembuahan, memiliki panjang 10 cm.
4. Tuba Falopi bungsi sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat
bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat
terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil
pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.
5. Ovarium (indung telur), berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm.
Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke
saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesterone
6. Ligament, berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar
terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ
sekitarnya.
7. External Iliac Verscal,
8. Vena Terdiri dari :

 Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju
serambi kanan jantung.
 Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke
serambi kanan jantung.
 Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru- paru ke serambi kiri
jantung.
9. Perimetrium (lapisan peritoneum) meliputi dinding uterus bagian luar.
10. Myometrium (lapisanotot) merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos.
11. Liang serviks,
12. Serviks, berfungsi membantu mencegah infeksi kedalam uterus. Dilatasi serviks saat
proses persalinan. Leher rahim/serviks terletak pada bagian bawah rahim dan membantu
jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Serta mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses persalinan.
13. Kandung kemih, untuk menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan
dari tubuh.
14. Tulang kemaluan,
15. Saluran uretra, fungsi mengalir urin keluar dari tubuh.
16. Klitoris, merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
 Glans klitoris
 Korpus klitoris
 Krura klitoris Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
17. Lubang uretra, berfungsi untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
18. Labium minus, Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat
menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada
pria.
19. Labium majus, Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan
bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar
lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar
lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan
seks.
20. Vagina, merupakan jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir
(bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).

C. Pembagian Organ Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi, proses oogenesis,
fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian
tubuh perempuan yang berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak.
Organ reproduksi wanita terbagi 2 yaitu di dalam dan di bagian luar tubuh. Organ
reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, sebaliknya alat reproduksi luar
dapat dilihat. Setiap bagian dari alat reproduksi ini menyambungkan dengan setiap bagian
yang lainnya.

1. Organ Reproduksi Dalam


Organ reproduksi dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri atas
sepasang indung telur (ovarium), sepasang saluran telur (tuba fallopii), dan rahim (uterus).

a) Sepasang indung telur (ovarium)


Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin wanita. Setiap wanita memiliki
sepasang ovarium. Masing-masing ovarium berada di sisi kanan dan akan memiliki 2 juta
oosit. Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami
pematangan menjadi sel telur, tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa
reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang
tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel
telur akan hilang pada masa menopause. Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam
folikelnya. Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti
biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik
lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut. Selain itu,
ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam kehidupan perempuan.
Kedua hormon tersebut adalah estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini
berpengaruh besar pada pertumbuhan, pembangunan, dan berfungsi untuk semua organ tubuh
perempuan terutama alat-alat reproduksi. Misalnya, hormonlah yang menyebabkan
pertumbuhan payudara dan penyebab haid (menstruasi) setiap bulan.

b) Sepasang saluran telur (tuba fallopii)


Wanita memiliki sepasang saluran telur, yang masing-masing menyambungkan antara
masing-masing ovarium dengan rahim pada setiap sisinya. Panjang masing-masing saluran
telur ini, sekitar 10-12 sentimeter dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung kiri dan kanan
dari saluran telur ini membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel
telur jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium. Ovarium tidak menempel pada
saluran telur tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di
sepanjang saluran telur dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika
di dalam tuba fallopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah
dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil
bergerak secara perlahan menuruni saluran dan masuk ke dalam rahim. Untuk sampai di
rahim, telur ini membutuhkan waktu lima hari, sejak dilepaskan dari ovarium. Embrio lalu
menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

c) Rahim (uterus)
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6
ligamen. Rahim merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya
bersatu membentuk saluran sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di bagian pusat sistem,
berbentuk kantung tempat bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim sangat kecil
hanya 7 hingga 9 cm dengan berat 60 Gram.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
· Serviks (leher rahim), Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian
bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks yang
memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya
merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama
masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu
sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses
persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
· Korpus (badan rahim), Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif,
panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang
bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengerut
sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Lapisan dalam dari korpus
disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.
Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan.
Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

d) Liang senggama (vagina)


Vagina (dari bahasa Latin yang makna literalnya pelindung atau selongsong) adalah
saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh. Dalam keadaan
normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada
ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama
melakukan hubungan seksual).
2. Organ Reproduksi Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke
dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar,
sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi
kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ
reproduksi luar wanita terdiri atas vulva, klitoris, dan perineum. Berikut ini merupakan
penjelasan yang lebih terperinci dari organ reproduksi luar wanita tersebut.

a) Vulva
Vulva dibatasi oleh labium mayor (sama dengan scrotum pada pria). Labium mayor terdiri
dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak). Setelah puber labium mayor
akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah. Dalam dari labium mayor
dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.

b) Klitoris
Klitoris merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
Klitoris merupakan pertemuan antara labium minor kiri dan kanan yang bertemu di depan.
Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit
depan pada ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa
mengalami ereksi.

c) Perineum
Merupakan suatu jaringan bromuskuler di antara vagina dan anus. Perineum merupakan
pertemuan labium mayor kiri dan kanan yang bertemu di bagian belakang. Kulit yang
membungkus perineum dan labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu
tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina
merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi
permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada
lapisan yang lebih dalam. Pada wanita, awal pubertas biasanya dimulai pada usia 9 sampai 16
tahun. Pada usia ini, tingkat pertumbuhan remaja putri meningkat pesat, disertai pembesaran
payudara dan tumbuhnya rambut pubis. Dalam waktu 1 hingga 2 tahun setelah perubahan ini,
tumbuh bulu ketiak dan keputihan normal (leukorea fisiologis). Beberapa bulan kemudian
periode menstruasi pertama (menarkhe) pun dimulai yang akhirnya akan menjadi menstruasi
siklik. Kejadian menarkhe ini berbeda pada tiap individu.

D. Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau
LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya
terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya
mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang
sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-
rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari.
Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai
pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar
bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali
sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan
lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti- bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Siklus mensturasi pada wanita di bagi atas 4 fase, yaitu :

1. Fase Mensturasi
Masa luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya
kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.

2. Fase Pra-ovulasi
Masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan
kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

3. Fase Ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur
yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari
sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa
subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Menetukan masa subur ada beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat
dengan beberapa cara :
 Perubahan Periode Menstruasi.
 Perubahan Lendir Serviks.
 Perubahan Suhu Basal Tubuh.

4. Fase Pascaovulasi
Masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi
progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk
berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan
terjadi fase menstruasi kembali.

E. Gejala-gejala atau Tanda-tanda Menstruasi


Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi :
 Perut terasa mulas, mual dan panas.
 Terasa nyeri saat buang air kecil.
 Tubuh tidak fit.
 Demam.
 Sakit kepala dan pusing.
 Keputihan.
 Radang pada vagina.
 Gatal-gatal pada kulit.
 Emosi meningkat.
 Nyeri dan bengkak pada payudara.

F. Penangulangan Saat terjadi Menstruasi


Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-
samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi
yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian
bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu :
 Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat
nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran
darah ke daerah panggul.
 Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan
dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
 Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah
untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
 Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada
usus halus.
 Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
 Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus
mengurangi rasa nyeri.

G. Kelainan pada Menstruasi Wanita


Biasanya sering terjadi kelainan pada saat menstruasi di antarnya kelainan tersebut yaitu :

1. Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.


Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di
dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan
tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum
pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat
menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu- satunya cara untuk mengetahui
penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea
termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang
panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.

2. Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.


Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah
menstruasi yang sangat tinggi, namun bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita
mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung
lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal
juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda
"heavy periods". Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi
cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang
kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan
dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia,
namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.

3. Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.


Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila
hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause
(tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga
menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan
kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.

4. Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.


Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang
hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea,
perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi
adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan
terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi,
bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka
ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.

H. Proses Pembuahan
Proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses
pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses
pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari
ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke
saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke
saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir)
asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup,
hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran
ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Hasil pembuahan adalah
zigot.
Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons,
penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus
dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan
jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-
zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio
ke peredana darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,
tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga,
dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan
organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari- jariny telah berkembang. Mulai
tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap
dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding
rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/
runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari
tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Ovulasi ® Menuju Tuba Falopi ® Membuahi Sel Telur ® Sel telur membelah,
meninggalkan Tuba Falopi ® Menuju Uterus ® Menjadi Implantasi, menempel di
endrometrium ® Dibantu Hormon HCG ® Berkembang menjadi Plasenta ® Embrio.

I. Hormon pada Wanita


Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek
tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang
dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka
(hormon) sebagian bertanggungjawab dalam perkembangan organ seks yang normal. Hormon
juga yang memulai seseorang mengalami pubertas dan kemudian memainkan peran dalam
pengaturan perilaku seksual.
Efek hormon secara umum pada tubuh manusia :

1. Perubahan Fisik, yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan
bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria) Perubahan Fisik yang
ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas
pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan
bentuk tubuh maskulin pada pria).

2. Perubahan Psikologis, perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/ suasana hati
meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.

3. Perubahan Sistem Reproduksi, pematangan organ reproduksi, produksi organ


seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).

J. Hormon pada Organ Reproduksi Wanita


1. Estrogen
2. Progesteron
3. FSH (Folicle Stimulating Hormone)
4. Loteinzing Hormone

Pada wanita, dari sekian banyak hormon, yang memegang peranan penting adalah
hormon estrogen – progesteron (khusus wanita) dan androgen. Dalam tubuh wanita,
jumlah estrogen dan progesteron lebih dominan dibanding jumlah androgen (hormon pria),
sebaliknya untuk pria, hormon andorgen (testosteron) lebih dominan dibanding hormon
estrogen & progesteron.

K. Fungsi Hormon Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim


1. Merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudar
dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi
cairan yang melembabkan vagina.
4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh
bagian atas dan gangguan mood).
6. Mempertahankan fungsi otak.
7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh
wanita yang feminine.
8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan
(kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan
kencang serta mampu menahan air.

L. Fungsi dari Hormon Progesteron


1. Mengatur siklus haid.
2. Mengembangkan jaringan payudara.
3. Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
4. Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.

M. Fungsi Hormone FSH (Folicle Stimulating Hormone)


1. Untuk merangsang pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa.
2. Hormone perangsang filikel adalah hormone yang disekresi oleh kelenjar hifopisis
pada pria dan pada wanita hormone ini sangat penting pasa masa pubertas.

N. Fungsi Hormone (Loteinzing Hormone)


1. Membantu melepaskan/pelepasan sel telur, dan folikel.

O. Penyakit pada Organ Reproduksi Wanita


Endometriosis & infeksi panggul adalah penyebab gangguan reproduksi terbanyak pada
organ reproduksi wanita, sedangkan kelainan lainnya yang lebih jarang kejadiannya adalah
mioma uteri, polip, kista, & saluran telur tersumbat (bisa satu atau dua yang tersumbat).
Penyakit penyebab gangguan reproduksi pada wanita antara lain :
1. Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan
paling dlm rahim (lapis an endometrium) terletak & tumbuh di tempat lain.
Endometriosis bisa terletak di lapisan tengah dinding rahim (lapisan myometrium)
yang disebut juga adenomyosis, atau bisa juga terletak di indung telur, saluran telur,
atau bahkan dlm rongga perut.
 Gejala umum penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul
terutama pada saat haid & berhubungan intim, serta infertilitas.
 Pengobatan
Jika endometriosis terjadi akibat adanya gangguan hormonal, maka hal ini dapat
disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan pengatur produksi hormon.
Penyembuhan dapat dilakukan dengan operasi laparoskopi diikuti dengan terapi
hormonal.

2. Infeksi Panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi


wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur,
atau dinding dlm panggul.
 Gejala umum infeksi panggul adalah nyeri pada daerah pusar ke bawah (pada sisi
kanan & kiri), nyeri pada awal haid, mual, nyeri saat berkemih, demam, & keputihan
dgn cairan yang kental atau berbau. Infeksi panggul memburuk akibat haid,
hubungan seksual, aktivitas fisik yang berat, pemeriksaan panggul, & pemasangan
AKDR (alat kontrasepsi dlm rahim, misalnya: spiral).
 Pengobatan : Menggunakan Antibiotik.

3. Mioma Uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang
ada di rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar,
lapisan tengah, atau lapisan dlm rahim. Biasanya mioma uteri yang sering
menimbulkan gangguan reproduksi adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dlm
(lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tak bergejala. Mioma aktif saat wanita
dlm usia reproduksi sehingga -saat menopause- mioma uteri akan mengecil atau
sembuh.
 Pengobatan : Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul
gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
Polip adalah suatu jaringan yang membesar & menjulur yang biasanya
diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar & teremas- remas oleh kontraksi
rahim. Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan
sperma-sel telur & lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah
tumbuh.

4. Keputihan.
Keputihan adalah suatu penyakit kelamin pada wanita, berupa cairan yang tidak
sewajarnyadan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hamper semua wanita
pernah mengalami penyakit keputihan.

5. Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium
(indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat
menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga
penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas
hingga kanker endometrium. Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina
dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di
daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis.
Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini,
kelenjar sebasea serta inklusi epiderma.
 Penyebab terjadinya kista ovarium pada wanita biasanya diakibatkan oleh
peningkatan hormon estrogen. Wanita punya hormon estrogen dan progesteron.
Waktu menjelang menopause, keduanya menurun secara kuantitas. Tapi jumlah
progesteron menurun lebih drastis daripada estrogen, jadi seolah-olah estrogen naek
padahal ngga. Akibatnya mempengaruhi ke beberapa organ, salah satunya
ovarium(indung telur). Di sana ia merangsang pertumbuhan di luar normal sehingga
terbentuklah kista. Intinya penyebab kista itu salah satunya ketidakseimbangan
hormon.

6. Myom
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah
mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Gejala-gejala Myom:
 Nyeri perut atau pinggul.
 Perut terasa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
 Nyeri saat bersenggama.
 Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
 Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
 Tekanan pada panggul.
 Gangguan haid seperti tidak teratur, nyeri, dna pendarahan tidak normal (lebih
banyak atau lebih lama). Gejala tersebut dapat dirasakan apabila kondisi myom
sudah membesar. Sebagian besar miom tumbuh di dalam dinding rahim ada juga
yang tumbuh di saluran leher rahim. myom yang tumbuh disaluran leher rahim
biasanya penderita sulit mendapatkan kehamilan karena menghambat masuknya
sperma ke rahim. Bila myom tumbuhnya di dinding rahim dan bisa terjadi
kehamilan dan akan terjadi ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan
mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim.

7. Kanker Serviks :
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim.
Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
 Bahaya penyakit kanker serviks :
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada perempuan. Penybab kanker serviks :
 Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini
memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya
dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker
serviks dan paling fatal. Akibatnya adalah virus HPV.
 Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa
tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia.
Cara penularan kanker serviks :
Penularan virus melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-
ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui
organ
genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital/
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui
cairan,
virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Gejala Kanker Serviks :
Pada awalnya penyakit ini tidak bisa diamati dan dirasakan penderita sekali pun, jadi
penderita pada gejala awal ini merasa merasa aman-aman saja karena memang tidak
ada gejala apa-apa.
Gejala Kanker Seviks lanjut :
 Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
 Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
 Perdarahan di luar siklus menstruasi.
 Penurunan berat badan drastic.
 Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan
nyeri punggun
 Juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Lama pertumbuhan :
Masa pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan penyakit ini
terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat
melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker.
Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, sesi pra-
kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

Anda mungkin juga menyukai