Pembahasan
Berdasarkan data yang didapatkan, fungsi dari masing-masing dari data di atas antara
lain:
1. Osteo Sacral.
2. Ureter, pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris
dan pembukaan vagina. Berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau
ekskresi dan sistem seksual.
3. Fimbrae, berfungsi sebagai tempat pembuahan, memiliki panjang 10 cm.
4. Tuba Falopi bungsi sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat
bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat
terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil
pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.
5. Ovarium (indung telur), berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm.
Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium
menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke
saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon
estrogen dan progesterone
6. Ligament, berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar
terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ
sekitarnya.
7. External Iliac Verscal,
8. Vena Terdiri dari :
Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju
serambi kanan jantung.
Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke
serambi kanan jantung.
Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru- paru ke serambi kiri
jantung.
9. Perimetrium (lapisan peritoneum) meliputi dinding uterus bagian luar.
10. Myometrium (lapisanotot) merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos.
11. Liang serviks,
12. Serviks, berfungsi membantu mencegah infeksi kedalam uterus. Dilatasi serviks saat
proses persalinan. Leher rahim/serviks terletak pada bagian bawah rahim dan membantu
jalannya sperma dari vagina menuju rahim. Serta mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses persalinan.
13. Kandung kemih, untuk menyimpan urin yang diproduksi oleh ginjal dan mengeluarkan
dari tubuh.
14. Tulang kemaluan,
15. Saluran uretra, fungsi mengalir urin keluar dari tubuh.
16. Klitoris, merupakan suatu bangunan yang terdiri dari:
Glans klitoris
Korpus klitoris
Krura klitoris Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung
banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
17. Lubang uretra, berfungsi untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
18. Labium minus, Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat
menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia ini analog dengan kulit skrotum pada
pria.
19. Labium majus, Terdiri atas bagian kanan dan kiri lonjong mengecil ke bawah dan
bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar
lamak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar
lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf sehingga sensitif terhadap hubungan
seks.
20. Vagina, merupakan jalan keluar bagi darah haid, dan jalan keluar waktu bayi lahir
(bersifat sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina).
c) Rahim (uterus)
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6
ligamen. Rahim merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya
bersatu membentuk saluran sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di bagian pusat sistem,
berbentuk kantung tempat bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim sangat kecil
hanya 7 hingga 9 cm dengan berat 60 Gram.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
· Serviks (leher rahim), Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian
bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks yang
memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya
merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama
masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu
sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses
persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.
· Korpus (badan rahim), Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif,
panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang
bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengerut
sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Lapisan dalam dari korpus
disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.
Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan.
Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.
a) Vulva
Vulva dibatasi oleh labium mayor (sama dengan scrotum pada pria). Labium mayor terdiri
dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak). Setelah puber labium mayor
akan ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di sebelah. Dalam dari labium mayor
dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.
b) Klitoris
Klitoris merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
Klitoris merupakan pertemuan antara labium minor kiri dan kanan yang bertemu di depan.
Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit
depan pada ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa
mengalami ereksi.
c) Perineum
Merupakan suatu jaringan bromuskuler di antara vagina dan anus. Perineum merupakan
pertemuan labium mayor kiri dan kanan yang bertemu di bagian belakang. Kulit yang
membungkus perineum dan labium mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu
tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina
merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi
permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada
lapisan yang lebih dalam. Pada wanita, awal pubertas biasanya dimulai pada usia 9 sampai 16
tahun. Pada usia ini, tingkat pertumbuhan remaja putri meningkat pesat, disertai pembesaran
payudara dan tumbuhnya rambut pubis. Dalam waktu 1 hingga 2 tahun setelah perubahan ini,
tumbuh bulu ketiak dan keputihan normal (leukorea fisiologis). Beberapa bulan kemudian
periode menstruasi pertama (menarkhe) pun dimulai yang akhirnya akan menjadi menstruasi
siklik. Kejadian menarkhe ini berbeda pada tiap individu.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau
LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya
terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya
terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya
mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang
sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-
rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari.
Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi
biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai
pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar
bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali
sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan
lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti- bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Siklus mensturasi pada wanita di bagi atas 4 fase, yaitu :
1. Fase Mensturasi
Masa luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya
kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase Pra-ovulasi
Masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan
kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
3. Fase Ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur
yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari
sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa
subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Menetukan masa subur ada beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat
dengan beberapa cara :
Perubahan Periode Menstruasi.
Perubahan Lendir Serviks.
Perubahan Suhu Basal Tubuh.
4. Fase Pascaovulasi
Masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi
progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk
berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan
terjadi fase menstruasi kembali.
H. Proses Pembuahan
Proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang. Proses
pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses
pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari
ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke
saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke
saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir)
asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup,
hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran
ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Hasil pembuahan adalah
zigot.
Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons,
penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus
dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan
jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-
zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio
ke peredana darah ibunya.
5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya
benturan yang mungkin terjadi.
6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,
tangan, dan kaki.
7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga,
dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan
organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari- jariny telah berkembang. Mulai
tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap
dilahirkan.
Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding
rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/
runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari
tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).
Ovulasi ® Menuju Tuba Falopi ® Membuahi Sel Telur ® Sel telur membelah,
meninggalkan Tuba Falopi ® Menuju Uterus ® Menjadi Implantasi, menempel di
endrometrium ® Dibantu Hormon HCG ® Berkembang menjadi Plasenta ® Embrio.
1. Perubahan Fisik, yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan
bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh
feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria) Perubahan Fisik yang
ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas
pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan
bentuk tubuh maskulin pada pria).
2. Perubahan Psikologis, perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/ suasana hati
meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.
Pada wanita, dari sekian banyak hormon, yang memegang peranan penting adalah
hormon estrogen – progesteron (khusus wanita) dan androgen. Dalam tubuh wanita,
jumlah estrogen dan progesteron lebih dominan dibanding jumlah androgen (hormon pria),
sebaliknya untuk pria, hormon andorgen (testosteron) lebih dominan dibanding hormon
estrogen & progesteron.
3. Mioma Uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang
ada di rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar,
lapisan tengah, atau lapisan dlm rahim. Biasanya mioma uteri yang sering
menimbulkan gangguan reproduksi adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dlm
(lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tak bergejala. Mioma aktif saat wanita
dlm usia reproduksi sehingga -saat menopause- mioma uteri akan mengecil atau
sembuh.
Pengobatan : Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul
gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
Polip adalah suatu jaringan yang membesar & menjulur yang biasanya
diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar & teremas- remas oleh kontraksi
rahim. Polip dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan
sperma-sel telur & lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah
tumbuh.
4. Keputihan.
Keputihan adalah suatu penyakit kelamin pada wanita, berupa cairan yang tidak
sewajarnyadan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hamper semua wanita
pernah mengalami penyakit keputihan.
5. Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium
(indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat
menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga
penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas
hingga kanker endometrium. Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina
dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di
daerah vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis.
Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar bartholini,
kelenjar sebasea serta inklusi epiderma.
Penyebab terjadinya kista ovarium pada wanita biasanya diakibatkan oleh
peningkatan hormon estrogen. Wanita punya hormon estrogen dan progesteron.
Waktu menjelang menopause, keduanya menurun secara kuantitas. Tapi jumlah
progesteron menurun lebih drastis daripada estrogen, jadi seolah-olah estrogen naek
padahal ngga. Akibatnya mempengaruhi ke beberapa organ, salah satunya
ovarium(indung telur). Di sana ia merangsang pertumbuhan di luar normal sehingga
terbentuklah kista. Intinya penyebab kista itu salah satunya ketidakseimbangan
hormon.
6. Myom
Myom adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak. Istilah
mudahnya, daging tumbuh di rahim.
Gejala-gejala Myom:
Nyeri perut atau pinggul.
Perut terasa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
Nyeri saat bersenggama.
Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
Sering berkemih karena miom menekan kandung kemih.
Tekanan pada panggul.
Gangguan haid seperti tidak teratur, nyeri, dna pendarahan tidak normal (lebih
banyak atau lebih lama). Gejala tersebut dapat dirasakan apabila kondisi myom
sudah membesar. Sebagian besar miom tumbuh di dalam dinding rahim ada juga
yang tumbuh di saluran leher rahim. myom yang tumbuh disaluran leher rahim
biasanya penderita sulit mendapatkan kehamilan karena menghambat masuknya
sperma ke rahim. Bila myom tumbuhnya di dinding rahim dan bisa terjadi
kehamilan dan akan terjadi ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan
mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim.
7. Kanker Serviks :
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim.
Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).
Bahaya penyakit kanker serviks :
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada perempuan. Penybab kanker serviks :
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini
memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya
dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker
serviks dan paling fatal. Akibatnya adalah virus HPV.
Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa
tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia.
Cara penularan kanker serviks :
Penularan virus melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-
ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui
organ
genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital/
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui
cairan,
virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Gejala Kanker Serviks :
Pada awalnya penyakit ini tidak bisa diamati dan dirasakan penderita sekali pun, jadi
penderita pada gejala awal ini merasa merasa aman-aman saja karena memang tidak
ada gejala apa-apa.
Gejala Kanker Seviks lanjut :
Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
Perdarahan di luar siklus menstruasi.
Penurunan berat badan drastic.
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan
nyeri punggun
Juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Lama pertumbuhan :
Masa pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan penyakit ini
terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat
melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker.
Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, sesi pra-
kanker hingga positif menjadi kanker serviks.