Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN


DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 80/1
RENGAS CONDONG KABUPATEN BATANGHARI

Oleh:
NADIA DAMAYANTI
NIM : A1D109161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014

Page | 1
HUBUNGAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 80/1
RENGAS CONDONG KABUPATEN BATANGHARI

Oleh :
Nadia

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan


F.KIP Universitas Jambi

ABSTRAK

Siswa yang memiliki perhatian dalam belajar akan menerima apa yang
telah disampaikan oleh guru dengan baik. Perhatian siswa dalam pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas yang tertuju
pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Perhatian siswa terhadap
pembelajaran akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa, , karena dengan
memperhatikan siswa dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan dan
berdampak pada prestasi belajar siswa. Hal ini mengindikasikan terdapat
hubungan antara perhatian siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian siswa
dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Neger 80/I Rengas
COndong. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisis data
kuantitatif, dengan subjek penelitian siswa kelas IV sebanyak 52 orang siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Data dalam penelitian diperoleh dengan cara memberikan angket kepada siswa
untuk mengetahui tingkat perhatian siswa dalam pembelajaran, sementara data
prestasi belajar diperoleh dari rata-rata nilai rapor siswa. Analisis data dilakukan
dengan menghitung keofisien korelasi menggunakan rumus korelasi product
moment. Penafsiran besaran nilai koefisien korelasi dilakukan untuk melihat kuat
atau tidaknya korelasi yang terjadi. Sementara itu, pengujian hipotesis penelitian
menggunakan keofisien korelasi rxy dengan taraf kepercayaan α = 5% dengan
ketentuan jika rxy> r-tabel, maka hipotesis penelitian dapat diterima.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rxy= 0.6193, angka ini menunjukan
tingkat korelasi yang kuat. Sementara itu dari pengujian hipotesis dengan rtabel =
0.273, diketahui rxy > rtabel atau 0.6193 > 0.273 sehingga hipotesis penelitian dapat
diterima.
Dari hasil peneiltiaan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
perhatian siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri 80/I Rengas Condong.

Page | 2
Kata Kunci : Perhatian Siswa Dalam Pembelajaran, Prestasi Belajar

1.PENDAHULUAN
Generasi muda adalah sumber daya manusia yang sangat diharapkan oleh
setiap bangsa, terutama bangsa Indonesia. Berbagai upaya sedang dilaksanakan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah modal dasar sekaligus
kunci keberhasilan pembangunan nasional. Jika sumber daya manusia Indonesia
memiliki kualitas yang baik, maka Indonesia bisa menjadi negara yang maju.

Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas dari


peranan dunia pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN
No. 20 tahun 2003). Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan ujung
tombak kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia


yang berkualitas dan produktif. Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi
negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal di Indonesia. Sekolah
merupakan wadah para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan, di mana dengan
ilmu pengetahuan akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.

Upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dinilai


dari prestasi belajar siswa. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
tingkat prestasi belajar siswa adalah perhatian siswa dalam pembelajaran. Adanya
perhatian siswa dalam belajar yang kuat membuat siswa belajar dengan tekun dan
pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut.

Siswa yang memperhatikan pembelajaran, maka siswa akan mengikuti


semua aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Siswa tidak memiliki kegiatan lain
selain kegiatan yang diberikan atau diarahkan oleh guru. Siswa yang
memperhatikan pembelajaran dengan baik maka akan menerima apa yang telah
disampaikan oleh guru tersebut dengan baik pula, sehingga tidak akan terjadi miss
communication yang dapat berakibat fatal. Selain itu, siswa akan mudah dalam
mengerjakan soal soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan guru dan
akan memperoleh prestasi yang baik pula.

Selain siswa yang membangkitkan perhatiannya, guru juga dapat


membangkitkan perhatian peserta didiknya, yaitu dengan cara menggunakan
metode secara bervariasi, menggunakan media yang menarik namun tetap sesuai
dengan materi, menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton dan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.

Page | 3
Seperti yang dinyatakan Ahmadi (2003: 149) bahwa masing-masing siswa
memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka memiliki perhatian yang berbeda-beda
pula. Perhatian itu dapat terbagi menjadi perhatian spontan dan perhatian disengaja,
perhatian statis dan dinamis, perhatian konsentratif dan distributif, perhatian sempit dan
luas, serta perhatian fiktif dan fluaktif.

Permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar yang peneliti temukan ketika


melakukan observasi di SDN 80/I Rengas Cendong salah satunya adalah murid ramai
sendiri saat guru menerangkan pelajaran. Ada pula murid yang selalu selalu berkeliling
dari bangku satu ke bangku yang lain. Hal ini terjadi karena murid tersebut kurang
nyaman di tempat duduknya atau kurang adanya rasa aman dari teman sebelahnya.
Sering dijumpai juga ada murid yang tidak mengerjakan tugas kemudian menyalin
pekerjaan temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas yang sama dia tidak bisa. Ada
murid yang kelihatannya mendengarkan tetapi pandangannya melukiskan pandangan
kosong. Fenomena fenomena diatas menunjukkan masih rendahnya perhatian siswa
dalam pembelajaran di SDN 80/I Rengas Condong.

“Berdasarkan gambaran rendahnya perhatian siswa dalam pembelajaran tersebut


, peneliti tergerak hatinya dan tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perhatian
siswa yang berjudul “Hubungan Perhatian Siswa dalam Pembelajaran dengan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV SD 80/I Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian Kabupaten
Batang Hari Tahun Ajaran 2013/2014”.

Keberhasilan belajar siswa secara mendasar dipengaruhi oleh dua faktor yakni
faktor intern dan faktor ekstern. Hal-hal yang mencakup faktor intern antara lain
kecerdasan, bakat, motif, minat, perhatian, kesehatan jasmani, Seperti yang dinyatakan
Ahmadi (2003: 149) bahwa masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda-
beda maka memiliki perhatian yang berbeda-beda pula. Perhatian itu dapat terbagi
menjadi perhatian spontan dan perhatian disengaja, perhatian statis dan dinamis,
perhatian konsentratif dan distributif, perhatian sempit dan luas, serta perhatian fiktif
dan fluaktif.

II. KAJIAN PUSTAKA


2.1.1 Pengertian Perhatian
Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek
yang direaksi pada sesuatu waktu. Ahmadi (2003: 145) berpendapat bahwa “perhatian
merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun
di luar dirinya”.
Adapun perhatian tersebut berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan, dan
gejala perhatian berhubungan dengan fungsi-fungsi jiwa yang lain. Menurut pendapat
Purwadarminta (2002:351) “perhatian merupakan minat atau hal (perbuatan)”.
Sedangkan menurut Badudu dan Zain (1996:504) perhatian adalah “Minat (apa yang
disukai) dan perhatian merupakan kepedulian atau kesiapan untuk memperhatikan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perhatian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang tertuju pada suatu objek atau
sekumpulan objek. Jika dikaitkan dengan proses pembelajaran maka dapat di artikan
perhatian siswa dalam pembelajaran yaitu kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas
yang tertuju pada pembelajaran yang sedang berlangsung (tidak ada kegiatan lain yang
dilakukan siswa).
Page | 1
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
2.1.2 Macam Macam Perhatian
Siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, juga memiliki perhatian yang
berbeda-beda pula. Menurut Ahmadi (2003: 148), perhatian dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
a. Perhatian spontan dan disengaja, perhatian spontan disebut juga perhatian
asli atau perhatian langsung, ialah perhatian yang timbul dengan
sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh
kemauan.
b. Perhatian statis dan dinamis, perhatian statis adalah perhatian yang tetap
terhadap sesuatu.
c. Perhatian konsentratif dan distributif, perhatian konsentratif (perhatian
memusat), yaitu perhatian yang hanya ditujukan kepada satu objek
(masalah) tertentu.
d. Perhatian sempit dan luas, orang yang memiliki perhatian sempit dengan
mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas,
sekalipun ia berada dalam lingkungan ramai.
e. Perhatian fiktif dan fluktuatif, perhatian fiktif (perhatian melekat) yaitu
perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan
bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya.
2.1.5 Bentuk-bentuk Perhatian Siswa dalam Pembelajaran
Sugihartono (2007: 79) menyatakan bahwa “perhatian siswa muncul didorong
rasa ingin tahu”. Oleh karena itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan
sehingga siswa selalu memberikan perhatian terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Agar siswa berminat dan memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan, guru dapat
senantiasa mendorong keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar atau dalam
aktivitas pembelajaran.Bentuk perhatian siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa.
Menurut Djamarah (2011: 38) aktivitas pembelajaran meliputi:
a. Mendengarkan
Setiap siswa yang belajar di sekolah pasti mendengarkan.
b. Memandang
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek.
c. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
Meraba, membau dan mencicipi merupakan aktivitas yang ditunjukkan
siswa melalui indra yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
kepentingan belajar.
d. Menulis atau mencatat
Dalam pendidikan tradisional mencatat merupakan aktivitas yang sering
dilakukan.
e. Membaca
Membaca adalah aktivitas belajar yang paling banyak dilakukan selama
belajar di sekolah bahkan di perguruan tinggi.
f. Membuat ringkasan dan menggarisbawahi
Ringkasan dapat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali
materi dalam buku.
g. Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan
Di dalam buku sering dijumpai tabel-tabel, diagram-diagram, ataupun
bagan bagan.
h. Mengingat
Ingatan adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan
menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampau.
Page | 2
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
i. Berfikir
Dengan berpikir siswa memperoleh penemuan baru, setidaknya siswa
menjadi tahu tentang hubungan antara sesuatu.
j. Latihan atau praktik
Belajar sambil berbuat termasuk dalam latihan.

2.2 Tinjauan Tentang Prestasi Belajar


2.2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan


perubahan dalam dirinya untuk pelatihan atau pengalaman. Seorang ibu yang mengikuti
seminar tentang pengaturan uang keluarga akan mendapatkan penegtahuan tentang
bagaimana cara mengelola uang keluarga yang kemudian memengaruhi caranya
mengelola uang keluarga. Sebelum seseorang bisa mengendarai sepeda, dia belajar
lebih dahulu bagaimana caranya mengendarai sepeda. Dari contoh tersebut, jelaslah
bahwa belajar bukan hanya aktivitas yang dilakukan oleh pelajar saja, melainkan juga
ibu rumah tangga dan lainnya.
Menurut Baharuddin (2007:11) belajar merupakan “suatu proses manusia untuk
mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, sikap”. Belajar dimulai sejak bayi,
seorang bayi menguasai ketrampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan
mengenal orang disekitarnya. Ketika menginjak anak-anak dan remaja, sejumlah sikap,
nilai, ketrampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Pada saat dewasa,
individu diharapkan telah mahir dengan tugas kerja tertentu dan ketrampilan fungsional
lainnya, seperti mengendarai mobil, berwiraswasta, dan menjalin kerjasama dengan
orang lain.
2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi di dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai
(dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi menurut Sardiman
(2003: 46) adalah “kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar diri individu dalam
belajar”.
Menurut Purwadarminta (KBBI, 2002: 768), prestasi merupakan hasil yang
telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Badudu dan Zain (1996: 1088) berpendapat
bahwa prestasi merupakan hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah
diusahakan. Prestasi dapat diterima oleh seseorang setelah orang tersebut melakukan
suatu hal yang ia usahakan.
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:138) “prestasi belajar yang dicapai
seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam
diri (faktor internal) dan dari luar (faktor eksternal)”.
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar juga
perlu diketahui untuk menunjang dan meningkatkan prestasi belajar siswa yang sebaik-
baiknya. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari dalam diri siswa
tersebut dan dari luar siswa. Di bawah ini akan dijabarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 138-139),
sebagai berikut:
a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,
struktur tubuh, dan sebagainya. Kesehatan adalah faktor yang penting
dalam belajar. Seseorang yang badannya tidak sehat, kondisi lemah,
Page | 3
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
maka konsentrasinya akan terganggu, dan pelajaran sukar masuk.
Badan yang sering capek, sering pusing, tidak akan bertahan lama
dalam belajar.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
dari pengalaman. Faktor psikologis dibagi menjadi dua macam yaitu
faktor intelektif dan faktor non-intelektif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan


analisis kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. “Penelitian korelasi atau korelasional adalah
suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidak hubungan antara dua
atau beberapa variabel” (Arikunto, 2010:247). Selain itu, untuk membantu menganalisis
data dan fakta yang diperoleh di lapangan, penelitian ini menggunakan rumus statistik.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2008)
” variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari”.
Instrumen penelitian pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul
data adalah angket. Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak
informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang
menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana
pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option). Responden tidak
bisa memberi jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif
jawaban.
Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Sugiyono (2008:134)
menyatakan “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari
seseorang atau sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial”.
Lebih lanjutnya Sugiyono (2008:134) menjelaskan “dengan skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan.
Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai hubungan perhatian siswa
dalam pembelajaran dengan prestasi belajar.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data tentang perhatian siswa dalam pembelajaran diperoleh melalui angket
yang telah diberikan kepada responden yang berjumlah 52 orang siswa. angket tentang
perhatian siswa dalam pembelajaran terdiri dari 28 item pernyataan. Setelah angket
disebarkan kepada semua siswa kelas IV SDN 80/I Rengas Condong selanjutnya
dilakukan pensekoran, seperti yang tercantum pada lampiran 4.
Karena peneliti menggunakan statistik untuk pengolahan datanya, maka perlu
dilakukan berbagai uji untuk membuktikan bahwa tidak terjadi berbagai macam
pelanggaran yang dapat menyebabkan hasil penelitian akan tampak bias. Untuk itu,
dalam penelitian ini dilakukan 2 pengujian prasyarat yaitu uji linearitas dan uji
normalitas.

Page | 4
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
Setelah uji prasyarat analisis korelasi terpenuhi, selanjutnya dilakukan analisis
koefien korelasi. Tujuan analisa ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian siswa
dalam pembelajaran dengan prestasi belajar. Dalam menganalisa penulis menggunakan
rumus koefisien korelasi product moment guna melihat bagaimana arah hubungan dan
seberapa kuat hubungan yang terjadi antara variabel X (perhatian siswa dalam
pembelajaran) dengan variabel Y (prestasi belajar siswa).
Dari hasil analisa koefisien korelasi diperoleh nilai keofisien rxy sebesar 0.6193,
nilai ini menunjukkan terjadi korelasi kuat antara perhatian siswa dalam pembelajaran
dan variabel prestasi belajar. Arah korelasi yang terjadi adalah korelasi positif, yang
berarti jika terjadi peningkatan pada perhatian siswa dalam pembelajaran maka akan
diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa.
Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara perhatian siswa dalam pembelajaran dengan prestasi belajar siswa kelas IV di
SDN 80/I Rengas Condong. Hal ini berarti hipotesis penelitian diterima dan sesuai
dengan hasil penelitian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat simpulkan
bahwa terdapat hubungan antara perhatian siswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar siswa kelas V SDN 80/I Rengas Condong. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil
perhitungan koefisisen korelasi (rxy) antara variabel perhatian siswa dalam pembelajaran
dan variabel prestasi belajar diperoleh nilai sebesar 0.6193. Jika dilakukan penafsiran
dari besaran angka koefisien korelasi (rxy) sebesar 0.6193 dan dapat disimpulkan bahwa
hubungan yang terjadi antara perhatian siswa dalam pembelajaran dengan prestasi
belajar adalah hubungan yang kuat. Dari pengujian hipotesis melalui koefisien korelasi
(rxy) didapati bahwa rxy > rtabel (0.6193> 0.273). Dengan demikian hipotesis yang
berbunyi terdapat hubungan antara perhatian siswa dalam pembelajaran (X) dengan
prestasi belajar (Y) kelas V SDN 80/I Rengas Condong dapat diterima kebenarannya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka saran
yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Siswa
Siswa hendaknya mengetahui bahwa agar dapat memperoleh prestasi belajar yang
bagus siswa perlu meningkatkan perhatian terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru
Perhatian siswa masih perlu ditingkatkan dengan cara menggunakan sistem
pembelajaran yang menarik, selain itu pemahaman guru tentang pentingnya
kenyamanan dan iklim komunikatif dalam suasana belajar di kelas perlu
ditingkatkan pula guna meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Page | 5
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
Arsyak. 2012. Perhatian Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Prestasi Bidang Studi.
(Online), ( http://id.shvoong.com/socialsciences/education/22464, diakses 11
Januari 2014).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
_______________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT.
Rineka Cipta.
Azwar, S. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badudu, J. S dan Zain, M. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Baharuddin. 2007. Teori belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: AR-Ruzz
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Depdiknas. 2006. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI.

Monks, F. J. dan Knoers, A.M.P. 2006. Psikologi Perkembangan: (Alih bahasa: Siti
Rahayu Haditono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pitadjeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta: Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Purwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas, edisi III, Cetakan
Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Rumini, Sri. 1998. Psikologi Umum. Yogyakarta:Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Sandra, Pini. 2003. Kontribusi Kemampuan Keruangan dan Perhatian Siswa pada
Pelajaran Geometri terhadap Prestasi Belajar Geometri Siswa Kelas II MTs N
1 Wonogiri. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kali Jaga
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sofyan, Nurbaeti. 2004. Hubungan Antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA di SDN Labaung Baji I Maksasar. Makasar:
FKIP Universitas Veteran Republik Indonesia
Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:FIP UNY.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.(2010).
_________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar.[Online]. (http://sunartombs. wordpress.
com /2009/01/05/ pengertian-prestasi-belajar/ , diakses, 4 Januari 2014)
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi, Cetakan Pertama,
CAPS: Yogyakarta.
Susanto, Hadi. 2013. Minat Belajar Siswa. [Online].
(http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/12/minat-belajar-siswa/,
diakses 06 Juni 2014)
Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi edisi 6, jilid 1. Jakarta : Erlangga
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Winarno, Aris. 2012. Uji Normalitas dan Linearitas. (http://www.cahangon.net/
statistik/, diakses 20 Juni 2014
Page | 6
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com
Page | 7
Atikoh F.KIP PGSD-S1
fsatikoh @yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai