Disusun Oleh:
Kelompok 1
Aria Pradipta 5115154206
Fahrul hanif 5115155156
Wildan Gunawan 5115154543
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang efektivitas komunikasi bagi seorang guru ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak soeprijanto
selaku dosen mata kuliah Kompetensi pembelajaran Universitas Negeri Jakarta yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai efektivitas komunikasi bagi seorang guru,
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………....1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………...1
1.4 Manfaat…………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Efektivitas…………………………………………………….3
2.2 Pengertian Komunikasi…………………………………………………...3
2.3 Peranan dan aturan guru dan murid………………………………………4
2.4 Hubungan guru dengan murid……………………………………………15
2.5 Guru sebagai komunikator……………………………………………….15
2.6 Murid sebagai penerima informasi……………………………………….16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….…18
3.2 Saran………………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya komunikasi dengan murid adalah suatu hal yang tidak bisa
dipungkiri oleh seorang guru, begitu juga halnya dengan pembelajaran. Tidak hanya
pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang pembelajaran
sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki
fungsi tertentu adalah suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasi bagi
seorang guru.
Komunikasi merupakan aspek penting dan komplek dalam proses belajar dan
mengajar. Interaksi yang terjadi antara berbagai pihak (siswa, guru, kepala sekolah,
keluarga dan masyarakat). Jenis pesan yang dikirim dan diterima dapat terjadi secara
bersamaan dan bisa dalam bentuk komunikasi non-verbal, verbal, dan tertulis.
1.3 Tujuan
Agar mengetahui dan memahami mengenai efektifitas komunikasi bagi guru
terhadap murid dalam pembelajaran.
1.4 Manfaat
1. Pembaca akan lebih memahami tentang efektivitas
2. Pembaca akan lebih memahami tentang komunikasi
3. Pembaca akan lebih memahami tentang peranan dan aturan guru dan
murid
4. Pembaca akan lebih memahami tentang hubungan guru dengan murid
5. Pembaca akan lebih memahami tentang guru sebagai komunikator
6. Pembaca akan lebih memahami tentang murid sebagai penerima informasi
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti.
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti “sama”
atau communicare yang berarti “membuat sama” (Mulyana, 2001:41). Singkatnya
istilah komunikasi sudah sedemikian lazim di kalangan kita semua, meskipun
masing-masing orang mengartikannya secara berlainan (Effendy, 2001:15).
Berkomunikasi adalah aspek yang sangat rumit dan penting dalam sebuah
pengajaran dan pembelajaran. Interaksi terjadi antara berbagai siswa, guru, orang tua
terutama dan anggota masyarakat. Jenis pesan yang dikirim dan diterima dapat terjadi
secara bersamaan dan bisa dalam bentuk komunikasi non verbal, verbal dan tertulis.
Setiap situasi memiliki peranan dan aturan yang berbeda antar “pengiri” dan
“penerima” (guru dan murid). Jenis-jenis komunikasi akan dibahas secara mendetail
pada bab 15, pada beberapa bagian daam bab ini akan fokus pada
menjelaskan,bertanya dan mendengarkan dalam berkomunikasi.
1. Menjelaskan
Agar dapat membangun sebuah sistem komunikasi yang efektif pada sebuah
kelas, dibutuhkan lingkungan yang terbuka dan saling percaya dengan kesempatan
yang cukup untuk berkomunikasi oleh guru dan murid. Seiring berjalannya waktu,
komunikasi dalam kelas akan berjalan kurang baik atau menurun,maka dorongan atau
motivasi akan membuat kuminikasi menjadi meningkat lebih baik. Pada kebanyakan
kelas seorang guru memulai komunikasi dengan kontak muka atau menulis secara
langsung. Namun itu mungkin baik bagi siswa yang memulai komunikasi agar
mendapat perhatian penting. Lalu itu bisa menjadi yang paling diinginkan untuk
siswa agar dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya atau orang tuanya guna
mendapatkan informasi
Poin utama ialah untuk memastikan bahwa sebuah materi dikuasai dengan
baik dan juga agar dalam informasi dapat disampaikan dengan jelas,masuk akal dan
juga tidak terlalu rumit. Ini untuk guru untuk melatih mental yang merupakan
menjadi salah satu poin utama dalam menjelaskan.
Dalam menjelaskan dibutuhkan langkah yang tepat yang dapat diikuti oleh
murid dan harus sesuai dengan urutan yang dapat mereka pahami.
Pada setiap kelas, murid juga harus memiliki kesemparan untuk memberikan
penjelaan kepada yang lain, bisa dalam grup kecil atau seluruh kelas. Dalam beberapa
penjelasan atau membahas pelajaran sebelumnya yang dilakukan oleh murid, penting
untuk mereka sadar akan dasar-dasar poin dalam penyampaian seperti mendapatkan
perhatian kelas, Untuk memastikan agar mereka tahu subjek masalah dan tiga atau
empat kata kunci tentang apa yang mereka jelaskan.
1. Pertanyaan
Pertanyaan merupakan “central tool” untuk keduanya, baik guru dan murid. Guru
akan memberikan pertanyaan kepada murid dengan maksud untuk mencoba atau
menge-tes apakah si murid mampu memahami topik yang disampaikan. Murid akan
memberikan pertanyaan kepada guru untuk memastikan tentang pemahaman yang
mereka memiliki tentang topik yang disampaikan.Pertanyaan dari guru membuat
murid untuk berpikir. Mereka memperkiran tentang bagian yang merekan pahami dari
penjelasan guru sekitar 80 persen. Mereka harus menetapkan jumlah materi yang
dipahami oleh siswa dengan presentase yang tinggi.Tapi kebanyakan sekolah
cenderung memaksakannya sehingga memperkecil kesempatan murid-murid.
3. Klasifikasi
Salah satu cara untuk berpikir mengenai pertanyaan ialah meng-klasifikasikan
menjadi 2 kategori utama dan psiko-sosial yang dimana dapat mencerminkan
hubungan antara guru dan muridatau antara murid dan pertanyaan pedagogi yang
dimana ter-fokus atas pengajaran dan pembelajaran mengenai pengetahuan yang
spesifik, kemampuan dan nilai. Contoh :
Siapakah namanya?
Contoh :
Namun, klasifikasi yang lebih sederhana yang mana para pendidik berpendapat sama
efektifnya adalah dengan menggunakan Kami disebut di atas apa, kapan, bagaimana,
siapa dan mengapa diambil secara kolektif, kata-kata ini memungkinkan seorang guru
untuk mengejar berbagai ide dan masalah dengan siswa.
1) Pertanyaan rencana
2) menanggapi jawaban
Dalam teori, adalah mungkin bagi seorang guru untuk merespon dalam sejumlah
cara untuk menjawab siswa-itu dapat ditolak, dimodifikasi, diabaikan, dikoreksi atau
diterima.
Guru yang sensitif tidak mungkin menolak atau mengabaikan jawaban kecuali
ada faktor-faktor perilaku lain yang telah memunculkan respone, seperti seorang
siswa yang bertindak sebagai badut kelas dan orang yang berkuasa membuat jawaban
provokatif.
Dalam prakteknya, seorang guru harus menerima dan ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara yang mendukung. misalnya, seorang guru dapat menahannya
dengan tanggapan lain untuk pertimbangan umum; atau guru mungkin memberikan
pujian parsial tetapi menyarankan aspek lain yang perlu dipantau terutama, guru
harus menanggapi dengan cara yang terlihat ramah, mendukung, dan tidak
mengancam. beberapa siswa akan membutuhkan bantuan khusus jika mereka pemalu
dan pensiun dan memiliki kesulitan besar ib menawarkan respons terhadap
pertanyaan. siswa harus didorong untuk berusaha mendapatkan jawaban yang lebih
baik dari guru yang memberikan petunjuk dan petunjuk
Meskipun demikian, para guru dapat mendorong siswa untuk mengajukan lebih
banyak pertanyaan dengan memberi mereka kesempatan selama sesi kelas, yang
tersedia dari waktu kelas untuk menanggapi pertanyaan siswa dan, secara umum,
mendukung iklim kelas yang mendorong siswa untuk mempertanyakan lain.
4) Mendengarkan.
Guru yang efektif harus menyadari adanya perbedaan tujuan dan permitaan.
Pollard & Tann (1987) terdapat 3 tipe, yaitu :
Bagian dari belajar. Menghitung jumlah total guru berbicara dan waktu ynag
dihabiksan oleh siswa berbicara ke guru dan lainnya.dimana berbicara secara
langsug? Apa hal yang dibicarakan? Bagaimana kamu dapat mengatur alikasi waktu
dalam pelajaran kedepa?
Hubungan antara guru dan murid bersifat dinamis dan tergantung bagaimana
arus komunikas antara guru dan murid. Pada saat guru menyampaikan pesan, murid
memberi umpan balik untuk menyesuaikan informasi yang diterimanya. Sebaiknya
guru juga memberi umpan balik terhadap umpan balik yang murid berikan sehingga
memperkuat respon yang diinginkan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
http://ibugurusejati.blogspot.co.id/2013/01/efektivitas-komunikasi.html