A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective. Banyak kematian
dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Campak dan polio adalah penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi. Menurut data survailans kasus campak, tahun 2007 terjadi
18.488 kasus dimana 84% diantaranya adalah anak yang tidak terimunisasi dan 44% kasus adalah anak
dengan usia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2008 terdapat 14.148 kasus campak dimana 78%
diantaranya adalah anak yang belum mendapat imunisasi dan 41% adalah anak dengan usia di bawah
5 tahun.
Campak adalah salah satu penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini
dapat dicegah dengan imunisasi Campak. Indonesia adalah negara keempat terbesar penduduknya di
dunia yang memiliki angka kesakitan Campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian yang
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara prioritas untuk melaksanakan reduksi campak.
Salah satu strategi reduksi campak di Indonesia yaitu dengan melaksanakan imunisasi tambahan
berupa Crash Program Campak pada anak balita dan catch up Campaign pada anak sekolah dasar di
daerah resiko tinggi tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan imunisasi campak dan polio untuk memberikan perlindungan kepada anak-
anak terhadap penyakit campak
Tujuan Khusus
a) Menghilangkan kelompok rawan campak.
b) Menurunkan kematian campak.
c) Menjangkau anak yang belum mendapatkan imunisasi campak
C. SASARAN
CPC akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 dengan sasaran semua anak usia 9 s.d 59 bulan tanpa
memandang status imunisasinya.
D. RUANG LINGKUP
1. Bayi dan Balita
2. Kader
3. Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat
4. Camat
E. KELUARAN
Tercapainya target Imunisasi Campak sebanyak 95% dari jumlah sasaran
F. METODE KEGIATAN
1. Pendataan Sasaran
Pendataan sasaran dilakukan untuk menentukan jumlah sasaran CPC yang akan dilaksanakan,
perencanaan logistik dan petugas.
2. Advokasi dan diseminasi informasi
Sebelum pelaksanaan CPC, perlu dilakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tingkat provinsi
(Gubernur) dan kab/kota (Bupati/Walikota) serta DPRD provinsi dan kab/kota sebagai
penanggung jawab daerah.
Diseminasi informasi yang bertujuan untuk melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait
secara aktif perlu dilakukan demi suksesnya penyelenggaraan kegiatan.
Lintas program yang dapat dilibatkan antara lain: bidang Kesehatan Keluarga/KIA, Promosi
Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Bina Program, dan Farmasi. Lintas sektor terkait yang dapat
dilibatkan secara aktif dalam kegiatan antara lain: tokoh agama/tokoh masyarakat, LSM, PKK,
Koramil, BKKBN, organisasi profesi, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dunia usaha,
media massa seperti koran lokal, radio RRI/swasta, TV lokal, media sosial.
4. Penggerakan masyarakat
Penggerakan masyarakat melalui:
o PKK, kader kesehatan, dan komponen masyarakat lain dengan memberitahukan kepada
ibu/keluarga balita tentang hari, tanggal, pos pelaksanaan PIN.
o Pemberitahuan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, pengumuman langsung melalui
tempat-tempat ibadah (Mesjid, Gereja, Pura, Kelenteng, dll).
o Pemasangan spanduk di tempat-tempat yang strategis.
o Informasi melalui media cetak, media elektronik, dan media sosial tentang pelaksanaan PIN.
1 Pendataan Sasaran x
Peningkatan Kapasitas x
3
Petugas & Kader
4 Pelaksanaan CPC x
5 Sweeping x
Sweeping
- Transport Petugas Ke Desa Setempat 4 or x 1 hr x 1 ds x 75.000 300.000
- Transport Petugas ke Desa Biasa 4 or x 1 hr x 7 ds x 100.000 2.800.000
- ATK 1 pt x 1 kl x 8 ds x 30.000 240.000
JUMLAH 19.830.000
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan nantinya.