I.Pendahuluan
Dalam rangkaian elektrik dikenal beberapa komponen
pendukung seperti komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, Gambar 1. Kode warna pada resistor
dan induktor sedangkan untuk komponen pasif terdapat
beberapa komponen diantaranya dioda, transistor dan IC
(Intergrated Circuit).
Dalam penggunaannya komponen tersebut dapat disatu
padukan sesuai kebutuhannya. Resistor dapat digunakan
sebagai penghambat arus dalam sebuah rangkaian, kapasitor
digunakan sebagai penyimpan muatan. Sedangkan komponen
aktif seperti dioda digunakan untuk penyearah arus AC
menjadi arus DC.
Diantara beberapa komponen diatas resistor berperan besar Gambar 2. Posisi pita warna pada resistor
dalam setiap rangkaian listrik maupun elektronika karena
fungsinya yang cukup vital yaitu sebagai penghambat. Oleh Sebagai contoh, sebuah resistor memiliki 4 warna yaitu
sebab itu komponen ini selalu kita jumpai pada rangkaian- hijau, biru, hitam, dan emas. Maka nilai resistor tersebut
rangkaian listrik ataupun dalam benda-benda elektronik. adalah :
Pita ke-1 adalah hijau = 5
II.Landasan Teori Pita ke-2 adalah biru = 6
Resistor atau disebut juga sebagai hambatan adalah Pita ke-3 adalah hitam =100
komponen eletronika pasif yang sering dimanfaatkan sebagai Pita ke-4 adalah emas = toleransi 5%
penghambat arus dalam sebuah rangkaian elektronika. Satuan Sehingga nilai resistor tersebut adalah 56 Ω dengan toleransi
nilai dasar resistor atau hambatan adalah ohm (Ω). Nilai ±5%
resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang
4.1 Rangkaian Seri Paralel
warna yang terdapat di badan resistor. Nilai hambatan resistor
sering disebut juga sebagai resistansi. Rangkaian seri merupakan rangkaian yang komponennya
Menghitung besar nilai resistansi pada sebuah resistor disusun secara berderet atau berbentuk rantai. Pada rangkaian
terdapat dua cara, yaitu menghitung bedasarkan kode warna seri untuk resistor, nilai total dari resistor yang dirangkai
dan bedasarkan kode angka. Berikut adalah kode warna pada secara seri dapat dirumuskan sebagai berikut:
resistor beserta cara menghitungnya Rtotal = R1+R2+R3......+Rn
Gambar 5. Rangkaian Y-∆
Gambar 3. Contoh rangkaian Seri
Hubungan Y-∆ dapat ditulis dengan:
Seperti yang dilihat pada rangkian diatas arus listrik pada
setiap komponen resistor adalah sama sedangkan yang 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
𝑅𝑎 =
membedakannya adalah tegangan tiap komponen. Karena arus 𝑅𝑞
(I) sama maka dapat ditulis :
VR1 = IxR1 , VR2 = IxR2, VR3 = IxR3 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
Sedangkan dalam hukum ohm dapat dituliskan dengan : 𝑅𝑏 =
𝑅𝑟
V=IxR
V= I x (R1+R2+R3.....+Rn) 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
𝑅𝑐 =
Rangkaian Paralel merupakan rangkaian yang komponennya 𝑅𝑝
disusun secara sejajar atau bercabang. Pada rangkaian pararel
untuk resistor, nilai total dari beberapa resistor yang disusun Sedangkan untuk hubungan ∆-Y ditulis :
secara pararel adalah :
1 1 1 1 1 𝑅𝑎𝑅𝑏
= + + ……+ 𝑅𝑝 =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛 𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐
𝑅𝑎𝑅𝑐
𝑅𝑟 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐
𝑅𝑐𝑅𝑏
𝑅𝑞 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐
III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Gambar 4. Contoh rangkaian paralel Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum ini antara lain
adalah :
Pada rangkaian pararel untuk resistor, arus yang mengalir 1. Sumber tegangan DC (1 buah)
pada setiap resistor berbeda sesuai dengan nilai resistansi pada 2. Multimeter (1 buah )
resistor tersebut, dan besar tegangan pada setiap resistor 3. Resistor 1Ω (1 buah)
adalah sama. Arus yang mengalir pada setiap resistor dapat 4. Resistor 56 Ω (1 buah)
dirumuskan sebagai berikut: 5. Resistor 330Ω (1buah)
I1=V/R1, I2=v/R2, I3=V/R3
6. Resistor 390Ω (1 buah)
Karena tegangan (V) adalah sama maka dapat ditulis:
I = V x (1/R1+1/R2+1/R3.......+1/Rn) 7. Resistor 470Ω (1 buah)
8. Resistor 680Ω (1 buah)
4.2 Transformasi Y-∆ 9. Resistor 820Ω (1 buah)
Pada beberapa kondisi tertentu terdapat rangkaian yang 10. Resistor 3.3KΩ (1 buah)
tidak dapat disederhanakan menggunakan hubungan seri 11. Resistor 4.7KΩ(1 buah)
ataupun pararel . Salah satunya terdapat hubungan Y dan ∆ 12. Resistor 100kΩ (1buah)
pada rangkaian resistor seperti dibawah ini. Terdapat dua 13. Resistor 470KΩ(1buah)
transformasi yang dapat dilakukan yaitu Y-∆ dan ∆-Y. 14. Breadboard (1 buah)
15. Kabel-Kabel (6 buah kabel banana-BNC 5 buah kabel
jumper)
3.2 Langkah Kerja dengan hubungan kombinasi (seri dan paralel)
Percobaan 1. Menghitung Nilai Resistansi Pada Tiap
Resistor
1. Ambil 10 buah resistor dengan nilai yang berbeda
2. Hitunglah nilai resistansi masing-masing resistor
beserta nilai toleransinya
3. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor
menggunakan multimeter digital
4. Catatlah semua hasil percobaan baik pengukuran dan
perhitungan pada tabel yang telah disediakan Gambar 9. Rangkaian Kombinasi 1
13. Hitunglah nilai resistansi total resistor pada titik c-d,
Percobaan 2. Rangkaian Seri Paralel b-d, a-d pada rangkaian tersebut
1. Rangkailah tiga resistor R1= 330Ω, R2= 390Ω,dan 14. Ukurlah nilai resistansi total resistor pada titik c-d, b-
R3= 680Ω dengan hubungan seri d, a-d menggunakan multimeter
15. Catatlah semua hasil pengukuran dan perhitungan
pada tabel yang sudah disediakan
300𝑥4700
= 282𝛺
300 + 4700
Kesalahan :
R1//R2//470 =
300𝑥470
= 181𝛺
300 + 470