Anda di halaman 1dari 7

Percobaan I

Resistansi dan Hukum OHM


Mochamad Donny Rinaldi (13116013)
Asisten : Fauzan Ghozi Al-Ayubi (13115021)
Tanggal Percobaan : 18/10/2017
EL2102R Praktikum Rangkaian Elektrik 1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak:Dalam dunia elektronika terdapat beberapa


komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor dalam
percobaan ini juga menerapkan hukum ohm yang sering kita
jumpai pada saat menganalisis sebuah rangkaian. Dalam
laporan ini akan dibahas beberapa analisis dari beberapa
percobaan seperti membandingkan nilai resistansi dari sebuah
resistor, membadingkan rangkaian seri dan pararel, membuat
transformasi Y-∆ atau sebaliknya lalu membandingkannya, dan
membuat rangkaian kombinasional pembagi arus dan tegangan.

Kata Kunci: Resistor, Hukum ohm, rangkaian seri pararel

I.Pendahuluan
Dalam rangkaian elektrik dikenal beberapa komponen
pendukung seperti komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, Gambar 1. Kode warna pada resistor
dan induktor sedangkan untuk komponen pasif terdapat
beberapa komponen diantaranya dioda, transistor dan IC
(Intergrated Circuit).
Dalam penggunaannya komponen tersebut dapat disatu
padukan sesuai kebutuhannya. Resistor dapat digunakan
sebagai penghambat arus dalam sebuah rangkaian, kapasitor
digunakan sebagai penyimpan muatan. Sedangkan komponen
aktif seperti dioda digunakan untuk penyearah arus AC
menjadi arus DC.
Diantara beberapa komponen diatas resistor berperan besar Gambar 2. Posisi pita warna pada resistor
dalam setiap rangkaian listrik maupun elektronika karena
fungsinya yang cukup vital yaitu sebagai penghambat. Oleh Sebagai contoh, sebuah resistor memiliki 4 warna yaitu
sebab itu komponen ini selalu kita jumpai pada rangkaian- hijau, biru, hitam, dan emas. Maka nilai resistor tersebut
rangkaian listrik ataupun dalam benda-benda elektronik. adalah :
Pita ke-1 adalah hijau = 5
II.Landasan Teori Pita ke-2 adalah biru = 6
Resistor atau disebut juga sebagai hambatan adalah Pita ke-3 adalah hitam =100
komponen eletronika pasif yang sering dimanfaatkan sebagai Pita ke-4 adalah emas = toleransi 5%
penghambat arus dalam sebuah rangkaian elektronika. Satuan Sehingga nilai resistor tersebut adalah 56 Ω dengan toleransi
nilai dasar resistor atau hambatan adalah ohm (Ω). Nilai ±5%
resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang
4.1 Rangkaian Seri Paralel
warna yang terdapat di badan resistor. Nilai hambatan resistor
sering disebut juga sebagai resistansi. Rangkaian seri merupakan rangkaian yang komponennya
Menghitung besar nilai resistansi pada sebuah resistor disusun secara berderet atau berbentuk rantai. Pada rangkaian
terdapat dua cara, yaitu menghitung bedasarkan kode warna seri untuk resistor, nilai total dari resistor yang dirangkai
dan bedasarkan kode angka. Berikut adalah kode warna pada secara seri dapat dirumuskan sebagai berikut:
resistor beserta cara menghitungnya Rtotal = R1+R2+R3......+Rn
Gambar 5. Rangkaian Y-∆
Gambar 3. Contoh rangkaian Seri
Hubungan Y-∆ dapat ditulis dengan:
Seperti yang dilihat pada rangkian diatas arus listrik pada
setiap komponen resistor adalah sama sedangkan yang 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
𝑅𝑎 =
membedakannya adalah tegangan tiap komponen. Karena arus 𝑅𝑞
(I) sama maka dapat ditulis :
VR1 = IxR1 , VR2 = IxR2, VR3 = IxR3 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
Sedangkan dalam hukum ohm dapat dituliskan dengan : 𝑅𝑏 =
𝑅𝑟
V=IxR
V= I x (R1+R2+R3.....+Rn) 𝑅𝑝𝑅𝑟 + 𝑅𝑟𝑅𝑞 + 𝑅𝑞𝑅𝑝
𝑅𝑐 =
Rangkaian Paralel merupakan rangkaian yang komponennya 𝑅𝑝
disusun secara sejajar atau bercabang. Pada rangkaian pararel
untuk resistor, nilai total dari beberapa resistor yang disusun Sedangkan untuk hubungan ∆-Y ditulis :
secara pararel adalah :
1 1 1 1 1 𝑅𝑎𝑅𝑏
= + + ……+ 𝑅𝑝 =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛 𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

𝑅𝑎𝑅𝑐
𝑅𝑟 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

𝑅𝑐𝑅𝑏
𝑅𝑞 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐

III. METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Gambar 4. Contoh rangkaian paralel Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum ini antara lain
adalah :
Pada rangkaian pararel untuk resistor, arus yang mengalir 1. Sumber tegangan DC (1 buah)
pada setiap resistor berbeda sesuai dengan nilai resistansi pada 2. Multimeter (1 buah )
resistor tersebut, dan besar tegangan pada setiap resistor 3. Resistor 1Ω (1 buah)
adalah sama. Arus yang mengalir pada setiap resistor dapat 4. Resistor 56 Ω (1 buah)
dirumuskan sebagai berikut: 5. Resistor 330Ω (1buah)
I1=V/R1, I2=v/R2, I3=V/R3
6. Resistor 390Ω (1 buah)
Karena tegangan (V) adalah sama maka dapat ditulis:
I = V x (1/R1+1/R2+1/R3.......+1/Rn) 7. Resistor 470Ω (1 buah)
8. Resistor 680Ω (1 buah)
4.2 Transformasi Y-∆ 9. Resistor 820Ω (1 buah)
Pada beberapa kondisi tertentu terdapat rangkaian yang 10. Resistor 3.3KΩ (1 buah)
tidak dapat disederhanakan menggunakan hubungan seri 11. Resistor 4.7KΩ(1 buah)
ataupun pararel . Salah satunya terdapat hubungan Y dan ∆ 12. Resistor 100kΩ (1buah)
pada rangkaian resistor seperti dibawah ini. Terdapat dua 13. Resistor 470KΩ(1buah)
transformasi yang dapat dilakukan yaitu Y-∆ dan ∆-Y. 14. Breadboard (1 buah)
15. Kabel-Kabel (6 buah kabel banana-BNC 5 buah kabel
jumper)
3.2 Langkah Kerja dengan hubungan kombinasi (seri dan paralel)
Percobaan 1. Menghitung Nilai Resistansi Pada Tiap
Resistor
1. Ambil 10 buah resistor dengan nilai yang berbeda
2. Hitunglah nilai resistansi masing-masing resistor
beserta nilai toleransinya
3. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor
menggunakan multimeter digital
4. Catatlah semua hasil percobaan baik pengukuran dan
perhitungan pada tabel yang telah disediakan Gambar 9. Rangkaian Kombinasi 1
13. Hitunglah nilai resistansi total resistor pada titik c-d,
Percobaan 2. Rangkaian Seri Paralel b-d, a-d pada rangkaian tersebut
1. Rangkailah tiga resistor R1= 330Ω, R2= 390Ω,dan 14. Ukurlah nilai resistansi total resistor pada titik c-d, b-
R3= 680Ω dengan hubungan seri d, a-d menggunakan multimeter
15. Catatlah semua hasil pengukuran dan perhitungan
pada tabel yang sudah disediakan

Percobaan 3.Transformasi Y-∆


1. Rangkailah lima resistor R1=330Ω, R2=390Ω,
Gambar 6. Rangkaian seri 1 R3=680Ω, R4=820Ω, R5=470Ω seperti gambar
2. Hitunglah nilai resistansi total resistor pada rangkaian berikut
tersebut
3. Ukurlah nilai resistansi masing-masing resistor
menggunakan multimeter digital
4. Ukurlah nilai resistansi total resistor di titik a-b
menggunakan multimeter digital
5. Rangkailah lima resistor R1=56Ω, R2=390Ω,
R3=330Ω, R4=3.3KΩ, R5=680Ω dengan hubungan
seri

Gambar 7. Rangkian seri 2 Gambar 10. Rangkaian Transformasi


6. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik a-c, b-e, 2. Hitunglah nilai resistanasi total menggunakan rumus
c-f, a-f pada rangkaian tersebut Y-∆
7. Ukurlah nilai masing masing resistor meggunakan 3. Ukurlah nilai resistansi total resistor menggunakan
multimeter digital multimeter digital
8. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-c, b-e, 4. Hitunglah nilai resistansi total menggunakan rumus
c-f, a-f pada rangkaian tersebut menggunakan ∆-Y
multimeter digital 5. Ukurlah nilai resistansi total resistor menggunakan
9. Rangkailah tiga resistor R3=330Ω, R4=3.3kΩ, multimeter digital
R5=47kΩ dengan hubungna pararel seperti pada 6. Catatlah semua hasil pengukuran dan perhitungan
gambar pada tabel yang telah disediakan

Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan


1. Rangkailah lima resistor R1=56Ω, R2=390Ω,
R3=330Ω, R4=470Ω, R5=680Ω

Gambar 8. Rangkaian Paralel 1


10. Hitunglah nilai resistansi total resistor dititik a-d, b-d,
c-d pada rangkaian tersebut
11. Ukurlah nilai resistansi total resistor dititik a-d, b-d,
c-d menggunakan multimeter digital Gambar 11. Rangkaian Seri
12. Rangkailah enam resistor R1= 4.7kΩ, 2. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
R2=3.3kΩ,R3=820Ω,R4=330Ω,R5=390Ω,R6=680Ω 12V
3. Hitunglah besar tegangan masing-masing resistor IV.HASIL DAN ANALISIS
pada titik a-c, b-e, c-f, a-f pada rangkaian tersebut
4.1 Percobaan 1. Menghitung Nilai Resistansi Pada Setiap
4. Ukurlah besar tegangan masing masing resistor Resistor
pada titik a-c, b-e, c-f, a-f pada rangkaian tersebut
dengan menggunakan multimeter digital No Nilai Resistansi
5. Ukurlah besar arus pada rangkaian tersebut Resistor (Ω Toleransi
menggunakan multimeter digital Perhitungan (%) Pengukuran
6. Rangkailah tiga resistor R1= 330Ω, R2= 470Ω, (Ω
R3= 680Ω dengan hubungan paralel seperti 1 Orange = 3 39x101 = 390x5% = 0.382KΩ
gambar berikut Putih = 9 390±5% ±19.5
Cokelat=101
Emas = 5%
2 Kuning = 4 46x101 = 560x5% = 0.461KΩ
Biru = 6 460±5% ±23
Cokelat=101
Emas = 5%
3 Hijau = 5 56x100 = 56x5% = 055.385Ω
Biru = 6 56±5% ±2.8
Hitam = 100
Gambar 12. Rangkaian Paralel Emas = 5%
7. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan 4 Cokelat = 1 10x104 = 100000x5% 099.393KΩ
5V Hitam = 0 100000±5 = ±5000
8. Hitunglah besar arus pada masing-masing resistor Kuning=104 %
tersebut Emas = 5%
9. Ukurlah besar arus pada masing-masing resistor 5 Orange = 3 33x102 = 3300x5% = 03.256KΩ
pada rangkian tersebut menggunakan multimeter Orange = 3 3300±5% ±165
digital Merah = 102
10. Ukurlah besar tegangan pada rangkaian tersebut Emas = 5%
menggunakan multimeter digital 6 Biru=6 68x101 = 680x5% = 0.669KΩ
11. Rangkaialah enam resistor R1= 4.7KΩ, R2= 470Ω, Abu-Abu=8 680±5% ±34
R3= 820Ω, R4= 330Ω, R5= 390Ω, R6= 680Ω Cokelat=101
dengan hubungan kombinasi (seri dan pararel) Emas=5%
seperti gambar berikut 7 Orange=3 33x101 = 330x5% = 0.326KΩ
Orange=3 330±5% ±16.5
Cokelat=101
Emas=5%
8 Abu-Abu=8 82x101 = 820x5% = 0.807KΩ
Merah=2 820±5% ±41
Cokelat=101
Emas=5%
9 Kuning=4 47x102 = 4700x5% = 04.661KΩ
Gambar 13. Rangkaian Komnbinasi Ungu=7 4700±5% ±235
2
12. Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan Merah=10
12V Emas=5%
13. Hitunglah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d 10 Cokelat=1 1x100 = 1x5% = 001.113Ω
0
pada rangkaian tersebut Hitam=10 1±5% ±0.5
14. Ukurlah besar tegangan pada titik c-d, b-d, a-d Emas=5%
menggunakan multimeter digital Emas
15. Hitunglah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d pada Tabel 1. Hasil Data Percobaan Pertama
rangkaian tersebut
16. Ukurlah besar arus pada titik c-d, b-d, a-d Analisis : Setelah melakukan percobaan pertama didapatkan
menggunakan multimeter digital perbedaan antara hasil perhitungan dan pengukuran hal ini
17. Catat semua hasil pengukuran dan perhitungan dikarenakan setiap resistor memiliki nilai toleransinya masing
pada tabel yang sudah disediakan. masing sehingga dapat dikatakan baik apabila tidak melewati
nilai toleransinya. Mari kita buktikan pada resistor pertama
memiliki nilai toleransi 5% dan total nilai resistansinya yaitu
390Ω lalu kita jumlahkan 390 + (5%x390) = 409.5Ω dan kita selisih 100Ω.Hal ini telah saya buktikan dalam perhitungan
kurangkan 390 - (5%x390) = 370.5 Ω. Sehingga didapat nilai diatas.
batas wajar dari sebuah resistor tersebut yaitu 409.5Ω dan 4.3 Percobaan 3. Transformasi Y-∆
370.5Ω. Jika diperhatikan nilai pengukuran resistansi yaitu
No Transformasi Nilai Resistansi
(382Ω) tidak melewati batas wajar kedua nilai tersebut Perhitungan Pengukuran
sehingga masih bisa ditoleransi nilainya. 1 Y-∆ 456.24Ω 449.95Ω
4.2 Percobaan 2. Rangkaian Seri dan Pararel 2 ∆-Y 456.34Ω 449.95Ω
No Rangkaian Titik Nilai Resistansi Total Tabel 3. Data Hasil Percobaan Ketiga
Perhitungan Pengukuran
1 Seri 1 a-b 1400 Ω 1.379K Ω
2 Seri 2 a-c 446 Ω 0.438K Ω
b-e 4020 Ω 03.969K Ω
c-f 4310 Ω 04.256K Ω
a-f 4756 Ω 04.694K Ω
3 Paralel a-d 282 Ω 0.181K Ω
b-d 282 Ω 0.181 KΩ
c-d 282 Ω 0.182 KΩ
4 Kombinasi c-d 285,20 Ω 280.52 Ω Gambar 14. Transformasi ∆-Y
b-d 302,35 Ω 299.47 Ω
a-d  Transformasi ∆-Y :
5030 Ω 4930.83 Ω
Tabel 2. Hasil Data Percobaan Kedua R1 :
330𝑥820
= 147.86𝛺
820 + 330 + 680
 Seri 1 (titik a-b) = 330 + 390 + 680 = 1400 Ω
R2 :
 Seri 2 (titik a-c) = 56 + 390 = 466Ω 680𝑥820
(titik b-3) = 390 + 330 + 3300 = 4020 Ω = 304.69𝛺
820 + 330 + 680
(titik c-f) = 330 + 3300 + 680 = 4310 Ω
(titik a-f) = 56 +390 + 330 +3300 + 680 = 4756 Ω
 Paralel (titik a-d = b-d = c-d ) = R1//R2//R3 R3:
R1//R2 = 330𝑥680
330𝑥3300 = 122.62𝛺
= 300𝛺 820 + 330 + 680
330 + 3300
R1//R2//R3 =

300𝑥4700
= 282𝛺
300 + 4700
Kesalahan :
R1//R2//470 =
300𝑥470
= 181𝛺
300 + 470

 Kombinasi (titik c-d) = R3+(R6//R5) // (R2+R4)


= 285.20Ω
(titik b-d) = (R3+R6) // R5 + (R2//R4)
= 302.35Ω
(titik a-d) = R1+R4 = 5030Ω
Gambar 15. Rangkaian Pengganti
Analisis : Pada percobaan kedua lagi-lagi ditemukan
perbedaan antara perhitungan dan pengukuran, namun
Maka, (R2+470Ω) // (R3+390Ω) + R1 = 456.34Ω
perbedaan tersebut masih dalam batas wajar dikarenkan
masing-masing resistor memiliki nilai toleransinya sendiri.  Transformasi Y-∆ :
Namun pada rangkaian pararel perbedaan nilai resistansinya
cukup jauh. Setelah saya perhatikan ternyata terjadi kesalahan
dalam merangkai. Resistor 4.7KΩ tertukar dengan 470Ω oleh
karena itu hasilnya mengalami perbedaan cukup jauh yaitu
c-d b-d a-d c-d b-d a-d
3 Kom 0.2 0.5 12.0 0.00 0.0 0.0
binas 24 65 01V 05A 01 2A
i V V A
Tabel 4. Data Pengukuran Percobaan Keempat

Data Perhitungan Percobaan Keempat


 Rangkaian Seri :
Rtotal = 56Ω+390Ω+330Ω+470Ω+680Ω = 1926Ω
Vtotal = 12 V
Gambar 16. Transformasi Y-∆ 𝑉
Itotal = = 12/1926 = 6.23x10-3A
𝑅
R1: VR1 = IxR1 = 0.348 V
VR2 = IxR2 = 2.42 V
(680𝑥470) + (820𝑥470) + (820𝑥680) VR3 = IxR3 = 2.05 V
= 2686.38𝛺 VR4 = IxR4 = 2.92 V
470
R2: : VR5 = IxR5 = 4.23 V
(680𝑥470) + (820𝑥470) + (820𝑥680)  Rangkaian Pararel :
= 1539.75𝛺 Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 150.80Ω
820
R3 : Vtotal = 5 V
(680𝑥470) + (820𝑥470) + (820𝑥680) 𝑉
= 1856.76𝛺 Itotal = = 5/150,80 = 0.033A
𝑅
680 IR1 = V/R1 = 0.015A
IR2 = V/R2 = 0.010 A
IR3 = V/R3 = 0.007 A
 Rangkaian Kombinasi :
Rtotal = ((R3+R6) // R5) + R2 // R4 + R1 = 4931,84Ω
Vtotal = 12 V
𝑉
Itotal = = 12/4931,84 = 243x10-4 A
𝑅
𝑅2
Ib-d = 𝑥 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 142x10-4 A
𝑅2+𝑅4
𝑅3+𝑅6
Ic-d = 𝑥 IR2 = 47.9x10-4 A
𝑅6+𝑅5+𝑅3
Ia-d = Itotal
Vc-d = Ic-d x R5 = 1.57 V
Gambar 17. Rangkaian Pengganti Vb-d = IR4x R4 = 0.468 V
Va-d = Vtotal
Maka, (R1//330) + (R2//390) //R3 = 456.34Ω
Analisis : Hasil dari percobaan keempat didapatkan hasil
Analisis: Dalam percobaan Transformasi Y-∆ dan ∆-Y nilai yang mendekati antara hasil pengukuran dan hasil perhitungan
resistansi total antara perhitungan dan pengukuran sedikit pada rangkaian seri dan paralel. Sehingga dapat dikatakan
berbeda, dan hanya memiliki selish 7Ω. Hal ini masih berhasil untuk kedua rangkaian tersebut, namun untuk
dikatakan wajar karena setiap resistor memiliki nilai rangkaian kombinasi ditemui perbedaan yang jauh antara hasil
toleransinya masing-masing. Jadi meskipun memiliki pengukuran dan perhitungan yaitu di bagian nilai tegangan
perbedaan nilai resistansi apabila dioperasikan maka dan arus dikarenakan tertukarnya posisi resistor pada saat
komponen resistor pada rangkaian tersebut masih dikatakan merangkai rangkaian. Hal itu adalah murni kesalahan pratikan.
baik.
V. SIMPULAN
4.4 Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan :
N Rang Tegangan Arus
 Dapat membaca dan menghitung nilai resistansi
o kaian R1 R2 R3 R4 R5
 Berhasil merangkai rangkaian seri dan pararel
1 Seri 0.3 2.4 2.06 2.9 4.2 0.006A
 Berhasil dalam menggunakan transformasi Y-∆ dan ∆-Y
5V 2V V 2V 3V
 Mengaplikasikan hukum OHM dalam perhitungan data
R1 R2 R3
 Berhasil merangkai dan menghitung tegangan dan arus
2 Parar 0.01 0.0 0.0
pada rangkaian kombinasi
el 5A 10 07
A A
REFERENSI
[1] Alexander, Charles K; Sadiku, Matthew N.O. 2009.
Fundamentals of Electric Circuits four Edition. New York:
The McGraww-Hill Companies,Inc
[2] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Pratikum Rangkaian
Elektrik, Bandung; Institut Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai