Anda di halaman 1dari 4

Cara pemberian infus (RPS 18 th : 1574) :

a) Injeksi intravena langsung

Volume kecil (1-50 ml) dan obat disuntikkan ke dalam vena dalam waktu singkat.

b) Metode penggantian volume

Alat kontrol volume ditujukan untuk infus berselang larutam obat dan jumlah tepat pengontrolan
laju aliran, alat atau metode ini meliputi alat kalibrasi, plastik tempat penampungan cairan
langsung dibawah wadah intravena yang sebelumnya dipasang atau lebih yang dilekatkan pada
penyediaan cairan yang bebas. Pada kasus lain obat yang diberikan pertama disusun kembali bila
obat merupakan padatan steril dan disuntikkan ke dalam tempat suntikan dari unit pengontrol
volume lalu dilarutkan dalam 50-150 ml dengan cairan pertama atau cairan yang terpisah.
Pemberian seluruh cairan yang mengandung obat 30-60 menit dan menghasilkan konsentrasi
puncak pada darah diikuti oleh penurunan bila dosis dihentikan.Prosedur untuk pemberian infus
intravena berselang dengan suatu alat pengintrol volume sebagai berikut :

- Menggunakan teknik aseptik, alat penusuk volume kontrol dimasukkan ke dalam cairan
intravena utam pada wadah cairan yang terpisah

- Udara dihilangkan dari pipa alat pengontrol volume dengan membuka klem sampai
cairan mengalir.

- Klem dibuka di atas tempat kalibrasi dan chamber kalibrasi diisi dengan 25-50 ml cairan
dari wadah utama cairan yang terpisah.

- Klem diatas chamber ditutup

- Klem diatas chamber dibuka untuk mencukupkan larutan hingga volume yang diinginkan
(50-150 ml) lalu ditutup

- Aliran dimulai jika klem bawah unit volume kontrol dibuka

c) Metode Piggyback

Metode ini menunjukkan berselang intravena dari larutan kedua, campuran obat ini melalui
tempat penusukan vena dan sistem intravena yang telah dibuat sebelumnya. Dengan cara ini obat
akan masuk pada vena mulai dari bagian atas cairan intravena yang pertama. Teknimk piggyback
tidak hanya mengurangi keperluan untuk penusukan vena yang lain, tapi juga menghasilkan
pengenceran obat dan konsentrasi puncak dari darah dalam waktu yang singkat biasanya 30-60
menit. Pengenceran obat membantu mengurangi iritasi dan konsentrasi serumyang tinggi
sebelumnya merupakan pertimbangan penting dalam infeksi serius yang memerlukan terapi obat
yang tepat. Keuntungan ini lebih mempopulerkan metode piggyback dari terapi intravena
terutama untuk penggunaan berselang antibiotik. Dalam penggunaan teknik piggyback unit
kedua yaitu menghilangkan udara dan jarumnya disuntikkan masuk ke dalam tempat suntik dari
obat primer atau ke dalam tempat suntikan pada akhir dari aliran primer.Infus piggyback lalu
dijalankan. Jika telah lengkap, cairan infus pertama dapat dijalankan.

Untuk menghilangkan pirogen, kita melakukan DEPIROGENASI.

1. Inaktivasi (membunuh pirogen) - panas kering


a. Pada suhu 230'C selama 60 - 90 menit
b. Pada suhu 250'C selama 30 - 60 menit
2. Removal
a. Destilasi. Karena pirogen bersifat tidak menguap, maka pada saat proses destilasi ia tidak
akan teruapkan. Sehingga, air yang menguap - kondensasi - sudah merupakan air yang
bebas pirogen.
b. Rinsing / pembilasan semua peralatan yang akan digunakan dalam proses produksi.
c. Ultrafiltrasi ----- ukuran filtrasi 0,2 - 0,1 mikrometer ----- filtrasi muatan dengan muatan
positif.
d. Absorpsi. Contoh : karkoal. tapi kekurangannya, selain menyerap pirogen, dia juga
menyerap bahan-bahan lain.
e. Reserve osmosis
f. Penukar ion
g. Radiasi gamma
3. Uji pirogen
a. Rabbit test

 Menurut FI III : 892


Pengujian di lakukan dengan mengukur peningkatan suhu badan kelinci yang di sebabkan
penyuntikan intravena sediaan uji steril.

Hewan percobaan di gunakan kelinci yang sebelum seminggu sebelum pengujian tidak
menunjukkan penurunan bobot badan. Kelinci tidak dapat di gunakan uji pyrogenitas jika :

a. 3 hari sebelumnya telah di gunakan untuk pengujian pyrogenitas dan memberikan hasil
negatif.
b. 3 minggu sebelumnya telah di gunakan untuk pengujian pyrogenitas sediaan uji tidak
memenuhi syarat.
c. Telah di gunakan kapan saja untuk pengujian pyrogenitas dan rata- rata kelompok kelinci
melebihi 1, 2 o C.
Alat thermometer di gunakan thermometer / termpmeter listrik dengan ketelitian skala 0,1 o C
dan dapat di masukkan ke dalam rectum kelinci sedalam lebih kurang 5 cm. Alat suntik di buat
dari kaca / bahan lain yang cocok, tahan pemenasan pada suhu 250 o C.

Sediaan uji di buat dari zat uji dengan melarutkan / mengencerkan dengan larutan NaCl P
sterilbebas pyrogen atau jika zat berupa larutan yang sesuaidapat langsung di gunakan.
Cara 1 jam sebelum pengujian masukkan kelinci ke dalam kotak kelinci sedemikian rupa
sehingga kelinci tertahan dengan letak leher yang loggar, badannya bebas hingga kelinci dapat
duduk dengan bebas.

Uji pendahuluan 1 sampai 3 hari sebelum pengujian, suntikkan IV 10 ml / kg bobot badan dengan
larutan NaCl P steril bebas pyrogen dalam ruangan yang tenang.

Perbedaan suhu ruangan terhadap suhu pemeliharaan tidak lebih dari 3 o selama 1 malam hingga
pengujian selesai kelinci tidak di beri makan dan selama waktu pengujian tidak di beri minum.
Catat suhu badan kelinci dengan interval tidak lebih dari 30 menir di mulai 90 menit sebelum
penyuntikan hingga 3 jam sesudah penyuntikan dengan larutan natrium klorida P steril bebas
pyrogen. Kelinci yang menunjukkan beda suhu yang besar dari 0,6 o tidak dapat di gunakan untuk
pengujian utama.

Pengujian utama. Lakukan pengujian dengan menggunakan sekelompok hewan percobaan


terdiri dari 3 ekor kelinci. Hangatkan sediaan uji hingga suhu lebih kurang 38,5 o, suntikkan
perlahan – lahan ke dalam vena auricularis tiap kelinci. Kecuali di nyatakan lain, waktu
penyuntikan tidak melebihi 4 menit dan volume sediaan uji tidak kurang dari 0,5 ml dan tidak
lebih dari 1, 0 ml/ kg BB.

Jika pengujian gagal, ulangi pengujian hingga 4 kali, tiap kali menggunakan 1 kelompok yang
terdiri dari 3 ekor kelinci.

Penafsiran hasil suhu awal tiap kelinci adalah suhu rata-rata 2 pembacaan suhu dengan interval
30 menit dan di lakukan 40 menit sebelum penyuntikan sediaan uji. Suhu maksimum adalah suhu
tertinggi yang di catat selama 3 jam setelah penyuntikan sediaan uji. Catat suhu badan kelinci
dengan interval tidak lebih dari 30 menit di mulai 90 menit sebelum penyuntikan hingga 3 jam
setelah penyuntikan sediaan uji. Selisih antara suhu inisial dan suhu maksimum tiap kelinci di
nyatakan sebagai suhu respon. Jika suhu respon negatif , dianggap nol, kelinci di katakan
memenuhi syarat jika perbedaan suhu awal antara kelinci yang satu dengan kelinci yang lain tidak
lebih dari 1o. Kelinci di nyatakan tidak memenuhi syarat jika, perbedaan suhu awalnya lebih besar
dari 0,2o, suhu awal lebih kecil dari 38,0o dan tidak lebih besar dari 39,8o. Sediaan uji di nyatakan
memenuhi syarat jika jumlah respon tidak memenuhi kolom 2 dan di nyatakan tidak memenuhi
syarat jika jumlah respon melebihi kolom 3 untuk tiap keompok.

Jika jumlah respon terletak antara kolom 2 dan kolom 3, pengujian di ulang jika pengujian ke
empat jumlah respon melebihi 6,60o sediaan uji di nyatakan tidak memenuhi syarat.

Jumlah kelinci Sediaan uji memenuhi syarat jika Sediaan uji tidak memenuhi syarat
jumlah respon tidak melebihi jika jumlah respon melebihi
3 1,20o 2,70o
6 2,80o 4,50o
9 4,50o 6,0o
12 6,60o 6,60o

b. LAL test
c. gel-cloth assay ---- gel
d. turbidimetri LAL ---- keruh
e. Choromogenis LAL ---- warna

BUBLE TEST

Sebuah tes titik gelembung adalah tes yang dirancang untuk menentukan tekanan di mana aliran
gelembung terus menerus pada awalnya terlihat di bawah aliran filter yang basah di bawah
tekanan gas. Untuk melakukan Uji Titik Gelembung, gas diterapkan ke satu sisi a

filter dibasahi, dengan tubing hilir dari filter yang terendam dalam seember air. Filter harus
dibasahi secara seragam agar air mengisi semua rongga dalam media filter. Ketika tekanan gas
diterapkan ke satu sisi membran, gas uji akan larut ke dalam air, sampai batas yang ditentukan
oleh kelarutan gas dalam air. Hilir dari filter, tekanannya lebih rendah. Oleh karena itu gas dalam
air di sisi hilir dikeluarkan dari solusi. Seperti yang diterapkan

tekanan gas hulu meningkat, aliran hilir difusif meningkat secara proporsional. Pada titik
tertentu, tekanan menjadi cukup besar untuk mengeluarkan air dari satu atau lebih lorong yang
membentuk jalur untuk aliran udara massal. Akibatnya, aliran gelembung harus terlihat keluar
dari tabung yang terendam. Tekanan di mana aliran stabil ini diperhatikan disebut sebagai titik
gelembung.

Anda mungkin juga menyukai